Anda di halaman 1dari 6

34 Macam Suku dan Etnis yang Ada di Indonesia

SUKU & ETNIS DI INDONESIA

Suku Aceh dari Aceh

Suku Batak dari Sumatera Utara

Suku Minangkabau dari Sumatra Barat

Suku Akit dari Riau

Suku Sakai dari Kepulauan Riau

Suku Kerinci dari Jambi

Suku Musi dari Sumatra Selatan

Suku Melayu dari Bangka Belitung

Suku Serawai dari Bengkulu

Suku Lampung dari Lampung

Suku Betawi dari DKI Jakarta

Suku Sunda dari Jawa Barat

Suku Baduy dari Banten

Suku Samin dari Jawa Tengah

Suku Jawa dari D.I Yogyakarta

Suku Madura dari Jawa Timur

Suku Bali Aga dari Bali


Suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat

Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur

Suku Dayak dari Kalimantan Barat

Suku Ot Danum dari Kalimantan Tengah

Suku Banjar dari Kalimantan Selatan

Suku Tidung dari Kalimantan Timur

Suku Bulungan dari Kalimantan Utara

Suku Minahasa dari Sulawesi Utara

Suku Toraja dari Sulawesi Barat

Suku Mori dari Sulawesi Tengah

Suku Buton dari Sulawesi Tenggara

Suku Bugis dari Sulawesi Selatan

Suku Gorontalo dari Gorontalo

Suku Buru dari Maluku

Suku Togutil dari Maluku Utara

Suku Dani dari Papua Barat

Suku Asmat dari Papua


LAMBANG PANCASILA DAN ARTINYA

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca
yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang tersusun dari 5 sila ini tergambar pada bagian
perisai dari lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Berikut penjelasan tentang arti lambang
Pancasila:

Arti Lambang Pancasila

Lambang Pancasila

Arti lambang Pancasila Sila Pertama:


Simbol bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada
setiap manusia. Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara
yang lima (Pembukaan UUD 45 alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD 45 alinea 2), dan
tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD 46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam menunjukkan
warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya.

Arti lambang Pancasila Sila Kedua:


Rantai melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut
terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk
lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan
perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan
perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah
rantai.

Arti lambang Pancasila Sila Ketiga:


Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan
pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini
mewakili Negara Indonesia yang menjadi tempat berteduh semua rakyat Indonesia. Pohon beringin juga
memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang
menyatu di Indonesia.

Arti lambang Pancasila Sila Keempat:


Kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang
suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk
mendiskusikan sesuatu.

Arti lambang Pancasila Sila Kelima:


Padi dan kapas melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia, yakni pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai
dengan tujuan utama dari sila kelima.
Selamat Pagi
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunianya kita dapat di pertemukan kembali di halaman ini.
Saya akan menyampaikan pidato yang berjudul Pergaulan Bebas
Nama saya : Chelsea Pardosi dan teman saya Marta Pane

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang bertema
Pergaulan Bebas. Di era globalisasi ini banyak remaja yang terjerumus
kedalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah pergaulan yang terlalu
berlebihan dan telah menyalahi aturan-aturan atau norma-norma agama
yang ada dimasyarakat. Pergaulan bebas ini contohnya remaja mabuk-
mabukan, menggunakan narkoba, merokok, balapan liar dan hamil
diluar nikah. Faktor-faktor penyebab pergaulan bebas bisa terjadi karena
pengaruh dari teman yang kurang baik perilakunya, kurangnya
kesadaran anak tersebut akan akibat yang ditimbulkan dari pergaulan
bebas, kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua sehingga
anak tersebut mencari perhatian diluar lingkungan keluarga dengan cara
yang kurang baik, aturan dari orang tua yang terlalu mengekang anak
dan kurangnya pendidikan agama yang ditanamkan oleh orang tua
kepada anak. Akibat dari faktor-faktor tersebut anak akan mencari
kebebasan dilingkungan luar rumah yang munkin akan merugikan anak
itu sendiri. Seperti sekolahnya menjadi terbengkalai, sering bolos saat
jam pelajaran dan masa depannya akan menjadi suram. Sebelumnya ada
sebuah pantun dari saya :

Jadi pergaulan bebas adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji dan
banyak merugikan diri sendiri. Oleh karena itu kita harus menjauhi
perbuatan tersebut dan memperdalam ilmu agama agar tidak terjerumus
dan menyesal pada akhirnya. Semoga pidato yang telah saya sampaikan
kali ini bisa bermanfaat untuk anda semua.

Sekian pidato dari saya, apabila ada kesalahan kata yang kurang
berkenan dihati anda semua, saya mohon maaf.
Good morning

Praise and gratitude we pray to God Almighty for our blessings and gifts
we can be reunited on this page.

I will deliver a speech entitled "Intercourse"

My name is: Chelsea Pardosi and my friend Marta Pane

On this occasion I will deliver a speech with the theme of Intercourse. In


this era of globalization many teenagers who fall into promiscuity. Free
association is too much social intercourse and has violated the rules or
norms of religion that exist in the community. This free association for
example teenage drinking, using drugs, smoking, wild racing and
pregnant out of wedlock. Factors causing promiscuity can occur because
of the influence of a friend who is not good behavior, the lack of
awareness of the child will be the result of free sex, lack of supervision
and attention from parents so that the child seek attention outside the
family environment in a way that is not good, rules from parents who are
too restrained children and lack of religious education instilled by
parents to children. As a result of these factors the child will seek
freedom outside the home environment that may harm the child itself.
As the school becomes abandoned, it often skips during lesson time and
its future will be bleak. Previously there was a pantun from me:

So promiscuity is an act that is not commendable and much self-


defeating. Therefore we must stay away from these actions and deepen
the science of religion so as not to fall into place and regret in the end.
Hopefully the speech I have delivered this time can be useful for you all.

So many of my speeches, if there is a mistake of words that are less


pleased with all of you, I apologize.

Anda mungkin juga menyukai