;r:ir:l I i ,t i ii i
"l'!''
. PRTNSIP DAN INDIKASI
HEMODTALISIS
Suhardi Darmo Atmaio
Sub Bagianainjal Hiperlensi Bagian ttmu Ponyatil Delam Fakultas Kadokteran UGM/
SMF Panyakit Dalam RSUP Dr. Sar<lilto
Yogyakarta
ABSTRAK
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti pada saat ini paling murah dan
sederhana. Bagi penderita gagal ginjal akut maupun gagal ginjal ternlinal dapai mengalami
keadaaan kegawatan berupa: gagaljantung kongestif' hiperkalemia, asidosis metabolik, sesrta
perdarahan, dan pasien dapat meninggal dunia bila tidak dilakukan dialisis Bagi penderita gagal
ginjal terminal apabila tidak djlakukan hemodialisis' pasien tadijelas akan segera meninggal
Iunia dalam beberapa hari/bulan lagi. Bagipenderita gagal ginjalakut bila mengalamikeEawatan
tadi dapat pula terancam jiwanya. Dengan cara difusi dan ultrafiltrasi sewaktu hemodialisis
ternyata mampu mengendali gagal jantung kongestif, hiperkalemia, dan acidosis metabolik,
sehingga kegawatan gagal ginjal dapat dihindari
167
Pedemuan llniah Tahunan llnu Penyakit Dalam 1999
PEMBAHASAN 2. Prosesultrafiltrasi:
PRINSIP HEMODIALISIS Yang dimaksud denqan ultrafiltrasi adalah
berpindahnya solvent (air) dengan zat-zat
Pada hemodialisis ada 2 proses fisika terlarut (solute) dari darah melewati
yang penting ialah ditusi dan ultrafiltrasi (Van
membran dialisis masuk ke dalam cairan
Stone, 1983).
dialisat karena perbedaan tekanan
'1. Proses difusi: yaitu berpindahnya hidrostatik, antara tekanan hidrostatik di
bahan-bahan terlarut baikdaridalam darah ke dalam darah dibanding dengan di dalam
cairan dialisat maupun berpindahnya bahan- dialisat, dan hal ini digambarkan denqan
bahan terlarul dalam dialisat masuk ke dalam Trans membrane pressure (TMP).
darah penderila melewati membran semi TMP adalah: jumlah aljabar da tekanan
permeabel. Bahan-bahan yang berasal dari positil didalam ruang darah + tekanan di
darah misalnya: ureum, kreatinin, asam urat, ruang dialisat dikurangi tekanan osmotik
sodium, kalium dan lajn-lainnya, sedang protein darah (25-30 mmHg). Selama
bahan-bahan yang masuk dari cairan dialisat terjadi hemodialisis, maka baik proses
masuk ke dalam darah melewati membran difusi maupun proses ultrafiltrasi terjadi
semi permeabel tadi misalnyai kalsium, asetat. bersama-sama.
Dapat berpindahnya bahan-bahan Alwall ef a/, telah menemukan cara
terlarut tadi karena adanya perbedaan ultrafiltrasi secara terpisah dengan diberi nama
konsentrasi bahan faktor-faktor lain ultrafiltrasi sekuensial, dima na pada
diantaranya: bahan material dialiser dan kompartemen dialisat sementara waktu tidak
permiabilitas membran, luas permukaan dialiri dialisat tetapi dihubungkan dengan
dializer, besarnya molekul, kecepatan aliran pompa penghisap, sehingga air plasma dan
darah, kecepatan aliran dialisat, besarnya bahan yanE terlarut didalamnya akan tertarik
koefisien ultrafi ltrasi dialiser
Darah kemtali ke tuh h
J
L
I
I
I
lra I
I
I
!+i+
i -- I
l
I
tr' I
I
r I
168
Suhardi Damo Alncdio - P nsip rlan lndikasi Hcnctlialisis
(l 35 012
l9 012
K: 012
IIrO t8
40 015
Ca2'
23 018
Na' 023
6t)
t rec
024
1
l-i
(;lLrkosa 180 0l8
J
f42 048
l. Srrkrosa 0.7 5
I nsrrlin 5000
69000 150
la.tburniu
169
Pertemuan llniah Tahunan llmu Penyakit Dalan 1999
Bagaimana besar porositas pada kapiler dializer Hollow Fiber, dapat digambarkan seperti di
bawah ini:
Ln'ga nlleculd
lrxr 'rolcclra {$\
-i -
170
-----........-.
o
l iij f-
a
o
a
l a'I
a
,|t,
e 9tr si
src 'roa/A
lltAo
r**fr:r:luL,,rf,,*'
i .a
C
l'a
tt
n'
I
.::1s' rt ,!!lt
&{!Lged
'' caluric,ca ,q 0!cllltonnlr ! tr,c,'
nrol!culat
Pol!!!lunr
^ ----- .{1. c,cnrnrur
t
I vru.tiu
Agar tidak terjadi koagulasi, dipakai hepa- Molekul-molekul kecil yang berasal darl
rin dengan takaran-takaran tertentu, dan blood- produk-produk nilrogen (sampah) misalnya:
line sudah dibasahi dulu dengan NaCl fisiologis. ureum, kreatinin, asam urat, indol, phenol,
gunadin, maupun molekul air, Na, K, Ca, Mg,
Aliran darah di dalam Hollow Fiber ber-
PO1, Cl merupakan partikel yang kecil,
papasan dengan calaran dialisatyang susunan
sehingga dapal melewati lubang poreus
dialisaat sudah ditetapkan dan suhunya sudah bordasarkan perbedaan konsenlrasi.
diatur. Kecepatan Blood Flowl100- 300 ml/
Produk-produk sampah nitrogln yang
m dan dialisat flow 1500 ml/m.
bermolekul besar yang disebut middle moL
Benang-benang Hollow Fiber (ginjal ecule dan molekul-molekul lain misalnya: al-
buatan) sebenarnya terdiri dari membran tipis bumin, globulin merupakan molekul-molekul
dengan lubang{ubang poreus sekitar 5 nm. yang besar sehingga tidak dapat melewali
lubang poreus tadi, sehingga tidak terbuang
waktu hemodialisis tadi-
171
l
172
Suhardi Darno Alnadjo - Pinsip dan lndikasi Hemodlalsis
173
t--
t Peftemuan lmiah Tahunan llnu Penyakit Dalam 1999
Keluhan nyeri dada selama hemodialisis yang telah ditetapkan. Dengan sendirinya
harus dipikirkan adanya seranganangina akibat keuntungannya yang diperoleh serla kerugian
adanya penyempitan coronerpada pasien yang yang dapat timbul harus selalu di waspadai.
muncul akibal terjadinya hipotensi karena Kemungkinan terjadinya in adequat dialisis
terlalu cepat aliran darahnya. Dengan karena efisiensi dialisa menjadi lebihjelek, dan
melambatkan aliran darahnya, kadang-kadang kemungkinan terjadinya infeksi akibat in
keluhan nyeri dada menghilang. Bila dengan adequat sterilisasi, serta sisa formaldehide
tindakan ininyeri dadakiri masihmenetapiebih dilaporkan sebagai bahan carcinogenic pada
dari 10-15 menit, hendaknya dilakukan binatang percobaan harus kita waspadai(Neil
evaluasi adanya serangan jantung akut, dan and Harold, 1993)
tindakan hemodialisis perlu dihentikan terlebih
dahulu.
KESIMPULAN
Disequilibrium dialisis adalah sindroma '1. Telah dibicarakan prinsip hemodialisis
berupa sakit kepala hebat, gelisah, penglihatan
kabur, mual muntah, dan dapat mengalami 2. Hemodialisis hanya mampu menggantj-
keianq-kejang. Hal ini dapat terjadi karena kan sebagian saja dari fungsi ginjal.
hemodialisis yang terlalu cepat sehingga 3. Mampu membuang sampah nitrogen
penurunan kadar ureum, elektrolit, perubahan
bermolekul kecil.
pH terjadi secara cepat di daerah perifer
sedang perubahan di susunan syarai pusat 4. Mampu membuang cairan yanq berle-
karene ada blood brain barrier secara lambat. bihan dan mampu mengatur keseimbang-
Keadaan ini bisa dicegah dengan melakukan an elektrolit, dan mampu mengatur
hemodialisis secara perlahan pada minggu keseimbangan asam basa.
pertama. 5. Dengan hemodialisis mampu memper-
Perdarahan pasien hemodialisis dapat panjang ketahanan hidup penderita gagal
terjadi sewaktu hemodialisis maupun tampak qinjalterminal
setelah hemodialisis selesai. Ujudnya bisa 6. Tindakan Re usehemodialisis mengurangi
berupa perdarahan gastrointestinal, perdarah- biaya hemodialisis.
an kulit, perdarahan subdural. Untuk menghen-
tikan perdarahan akibat heparin ini di perlukan
KEPUSTAKAAN
protamin sulfat.
'1. Ganong, W.F.,1980 Pembagian cairan tubunh
dalam Fisiologi Kedokteran (Review of Medi-
Penggunaan Ulang oializer (Re use) calPhysiology) I nd. Ed. Lange MedicalPub-
Dializer alau Hallow Fiber adaldh bagian lications, Los Altos, Califomia, pp. '12'13.
set hemodialisis yang paling mahal. Untuk 2. Jones, [r.D., Briggs, D. & Hargreave. T.. 1982
menekan biaya maka ditempuh jalam Re-use. Chronic RenalFailure dalam J. F..Munro (eds)
Sampai saat ini 75% pasien dialisis kronis di Diaqnosis and [,,lanaqement of Renal and Uri
Amerika pun melakukan tindakan Re-use. Di nary Diseases. Published by Plc., Singapore;
pp.177-217.
RS Sardjito sejak Februari 1998 melakukan
trndakan Re use unluk menekan biaya. 3. Junger, D.M.D., ftran, M.K., Drueke, T.M.D.,
1978 Hemodialysjs Equipmentdalam The Es-
Tindakan Re-use telah direkomendasi oleh
sentials in Hemodialysis anju. Ustrated guide,
"Association for the Advancement of Medical pp:28-60.
lntrumentation" (MMl) asal melaluitata cara
174
Suhardi Daffio Atmodjo Pinslp clan lndikasi Homodialisis
4. Lundin, A.P. 1985 Qualily hemodialysis a gold Muhad, J. and Hakim, R. 1991 Hemodialysis
slandard treatmonl for survlval. Kidnoy lnt.28: dalam Care of the RenalPationt, pp.220-246.
512-514. Van Stone, J. C. 1983 Principles and Mechan-
5. Neil, H.S., and Harold, J.F., 1993 Re use of ics of Dialysis dalam J. C. Vn Stone (eds)
Hemodialyzers dalam DialysisTherapysex Edi_ Dislysis and th treatment of Renal lnsuffi_
tion, pp: 133-138. clency. Grune& Stralon lnc. (London), pp: 119-
142.
175