PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pembuat lapisan laminate
berupa HPL, Cerarl, Backer, Compact serta lem sebagai bahan pendukung. Dalam melakukan proses produksi, PT.XYZ selalu mengutamakan kualitas produk yang dihasilkan. Dimana inspeksi mempunyai peran penting di setiap bagian. Cerarl laminate yang menjadi salah satu produk di PT. XYZ yang dalam proses produksinya ternyata produk ini sering kali mengalami masalah dimana produk tidak sesuai standar, yaitu sering terjadi cacat produk. Ketidak sesuaian yang terjadi setiap hari dan setiap proses yang ada, sehingga presentasi cacat juga cukup tinggi. Berikut data jumlah cacat yang ada selama bulan Juli 2015- Desember 2015. Penelitian ini mebahas mengenai perbaikan yang dilakukan di PT XYZ . perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan yang tidak memperhitungkan variable biaya, karena perbaikan dilakukan sendiri dengan bantuan maintenance. Dengan menggunakan konsep DMAIC dan dengan gabungan tool 5W-1H dan FMEA diharapkan jumlah defect dapat berkurang dengan kita mengetahui sebab dan akibat serta faktor-faktor penyebab terjadinya defect tersebut. Semua penerapan metode ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap defect, menentukan penyebab utama masalah defect yang terjadi serta memberikan usulan perbaikan terhadap faktor-faktor tersebut. Hasil dari implementasi perbaikan dapat menurunkan cacat pada proses laminating yaitu cacat scrap nempel. Peneurunan presentasi cacat terhadap keseluruhan jumlah cacat scrap nempel berkurang dari sebelumnya 48,83% dari total cacat sedangkan setelah implementasi menurun menjadi 15,38% dari total cacat. Penurunan nilai DPMO (Defect per Million Opportunities) pada proses laminating dari 3600 menjadi 470. Kata kunci : Cacat, DMAIC, DPMO, Laminating, Scrap.