Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA


UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA - PROVINSI JAWA BARAT
STATUS DOKUMEN

SOP PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR

TANGGAL DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI


KEPALA UPTD PUSKESMAS
MANAGEMENT
29 Oktober 2016 BP UMUM DTP MAMPU PONED
REPRESENTATIVE
CIBEUREUM

dr.Santi Padmasari Ai. Kurniawati Sip drg. Titin Hajari


STAMP / STEMPEL
NIP.198504192011012005 NIP. 196504151986032015 NIP. 197711222003122006

PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan dalam
sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik elektronik,
mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari Management
Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No. Bagian Perubahan No. Tgl.


Rev Rev

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 1 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
A. KETENTUAN DASAR
NO DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1.1. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 53 1.1. Pendidikan, minimal Profesi Kedokteran
menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak atas Umum;SPK, DIII Keperawatan, S.Kep,
informasi Ners.
1.2. UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 1.2. Berpengalaman minimal 2 tahun dibidang
1.3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal yang sama;
4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; 1.3. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi);
akses atas sumber daya; pelayanan kesehatan yang 1.4. Memiliki Kemampuan komunikasi yang
aman, bermutu dan terjangkau baik dan Asertif
1.4. Permenkes RI No. 5 tahun 2014 tentang praktik klinis 1.5. Memiliki Jiwa Bertanggung Jawab,
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer Komitmen, dan Integritas
1.6. Memahami dan menguasai penggunaan
1.5. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
sistem operasional komputer
Kesehatan Masyarakat
1.7. Memiliki Kecermatan dan Ketelitian;
1.6. Keputusan bersama Menkes dan Kepala Badan
1.8. Menguasai Peraturan dan Undang
1 Kepegawaian Negara No 733/MenkesSKB/IV/2002 Undang yang berkaitan dengan
dan No 10 tahun 2002 tentang pelaksanaan jabatan Pelayanan Kesehatan
fungsional perawat dan angka kreditnya
DISAHKAN OLEH :
1.7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1280/Menkes/SK/X/2002 tentang petunjuk teknis KEPALA UPTD PUSKESMAS
jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA
TASIKMALAYA JAWA BARAT

drg. Titin Hajari


NIP. 197711222003122006
PERALATAN PERLENGKAPAN
2.1. Alat Tulis Kantor
2 2.2. Alat Diagnostik

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Jika SOP ini tidak dijalankan sesuai Aturan yang berlaku, 3.1. Lampiran;
3
maka akan menyulitkan Pelayanan di Bidang atau Bagian 3.2. Arsip / Dokumen;
Instansi yang membutuhkan. 3.3. Standar Penulisan Huruf : Arial;
4 ESTIMASI WAKTU PELAYANAN : 10 menit BIAYA : Tidak / Ditetapkan
5 JENIS PELAYANAN RETRIBUSI NON RETRIBUSI
KEPALA UPTD PUSKESMAS DTP
6 PENANGGUNG JAWAB
MAMPU PONED CIBEUREUM
7 PETUGAS DOKTER UMUM , PERAWAT

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 2 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com

B. MAKSUD DAN TUJUAN :

1. INTERNAL

Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman atas tahapan yang dibakukan untuk

menyelesaikan suatu proses pekerjaan dalam lingkup pelayanan di UPTD Puskesmas

DTP mampu PONED Cibeureum Kota Tasikmalaya;

2. EKSTERNAL

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemberian pelayanan pada BP

Umum di UPTD Puskesmas DTP mampu PONED Cibeureum Kota Tasikmalaya, agar

terjamin kepastian dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa ada yang

terlewatkan.

C. RUANG LINGKUP :

Pasien - pasien yang datang berobat ke BP Umum di UPTD Puskesmas DTP mampu

PONED Cibeureum Kota Tasikmalaya.

D. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Rhinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya
infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal, dan pajanan obat (kontrasepsi oral,
antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin, dan obat topikal hidung dekongestan).
Rhinitis ini digolongkan menjadi non-alergi bila adanya alergi/allergen spesifik tidak
dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai (anamnesis, tes cukit kulit,
kadar antibodi Ig E spesifik serum).

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 3 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum :
1.1 Suatu tindakan pemeriksaan pada pasien Rhinitis Vasomotor
1.2 Persiapan:

1.2.1 Anamnesis
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan
tergantung posisi tidur pasien. Pada pagi hari saat bangun tidur, kondisi
memburuk karena adanya perubahan suhu yang ekstrem, udara yang
lembab, dan karena adanya asap rokok.
Gejala lain rhinitis vasomotor dapat berupa:
a. Rinore yang bersifat serous atau mukus, kadang-kadang jumlahnya
agak banyak.
b. Bersin-bersin lebih jarang dibandingkan rhinitis alergika.
c. Gejala rhinitis vasomotor ini
Faktor Predisposisi
a. Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis
antara lain: ergotamine, chlorpromazine, obat anti hipertensi dan obat
vasokonstriktor topikal.
b. Faktor fisik seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban
udara yang tinggi, serta bau yang menyengat (misalnya parfum) dan
makanan yang pedas, panas, serta dingin (misalnya es krim).
c. Faktor endokrin, seperti kehamilan, masa pubertas, pemakaian
kontrasepsi oral, dan hipotiroidisme.
d. Faktor psikis, seperti rasa cemas, tegang dan stress

1.2.2 Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan rinoskopi anterior:

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 4 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
a. Tampak gambaran edema mukosa hidung, konka berwarna merah
gelap atau merah tua tetapi dapat pula pucat.
b. Permukaan konka licin atau tidak rata.
c. Pada rongga hidung terlihat adanya sekret mukoid, biasanya
jumlahnya tidak banyak. Akan tetapi pada golongan rinore tampak
sekret serosa yang jumlahnya sedikit lebih banyak dengan konka licin
atau berbenjol-benjol.
Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan dan dapat dilaksanakan di layanan primer, yaitu:
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
rhinitis alergi.
a. Kadar eosinofil
b. Tes cukit kulit (skin prick test)
c. Kadar IgE spesifik

1.2.3 Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Berdasarkan gejala yang menonjol, kelainan ini dibedakan dalam 3
golongan, yaitu:
a. Golongan bersin (sneezer), gejala biasanya memberikan respon baik
dengan terapi antihistamin dan glukokortikoid topikal.
b. Golongan rinore (runners) dengan gejala rinore yang jumlahnya banyak.
c. Golongan tersumbat (blockers) dengan gejala kongesti hidung dan
hambatan aliran udara pernafasan yang dominan dengan rinore yang
minimal.
Diagnosis Banding
a. Rhinitis alergika
b. Rhinitis medikamentosa
c. Rhinitis akut

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 5 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com
Komplikasi
a. Rhinitis akut, jika terjadi infeksi sekunder
b. Sinusitis.

1.2.4 Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Menghindari faktor pencetus.
b. Menghindari terlalu lama di tempat yang ber-AC
c. Menghindari minum-minuman dingin
d. Tatalaksana dengan terapi kortikosteroid topikal dapat diberikan,
misalnya budesonid, 1-2 x/hari dengan dosis 100-200 mcg/hari. Dosis
dapat ditingkatkan sampai 400 mcg/hari. Hasilnya akan terlihat
setelah pemakaian paling sedikit selama 2 minggu. Saat ini terdapat
kortikosteroid topikal baru dalam aqua seperti flutikason propionate
dengan pemakaian cukup 1 x/hari dengan dosis 200 mcg selama 1-2
bulan.
e. Pada kasus dengan rinorea yang berat, dapat ditambahkan
antikolinergik topikal ipratropium bromide.
f. Tatalaksana dengan terapi oral dapat menggunakan preparat
simpatomimetik golongan agonis alfa sebagai dekongestan hidung
oral dengan atau tanpa kombinasi antihistamin. Dekongestan oral :
pseudoefedrin, fenilpropanol-amin, fenilefrin.
Konseling dan Edukasi
Memberitahu individu dan keluarga untuk:
a. Menghindari faktor pencetus.
b. Menghindari terlalu lama di tempat yang ber-AC dan mengurangi
minuman dingin.
c. Berhenti merokok.
d. Menghindari faktor psikis seperti rasa cemas, tegang dan stress.
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Pemeriksaan radiologi: Foto sinus paranasal

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 6 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com

Kriteria Rujukan
Jika diperlukan tindakan operatif

1.2.5 Sarana Prasarana


a. Lampu senter
b. Spekulum hidung
c. Tampon Hidung

1.2.6 Prognosis
Prognosis umumnya tidak mengancam jiwa, namun fungsi dan berulangnya
kejadian dapat dubia ad bonam jika pasien menghindari faktor pencetus.

Unit terkait
BP Umum
KIA
MTBS

F. FORM TERKAIT
Kartu Rekam Medis (PKMCBR/P.01/F.01/Pend)
Kertas Resep (DINAS KESEHATAN)
Register rawat jalan JKN (PKMCBR/P.01/F.01/BPU)
Register rawat jalan Umum (PKM CBR/P.01/F.02/BPU)
Surat Keterangan Sakit (PKMCBR/P.01/F.03/BPU)
Rujukan Pemeriksaan Laboratorium (PKMCBR/P.01/F.01/Lab)
Rujukan intern (PKMCBR/P.01/F.04/BPU)
Rujukan BPJS (BPJS)
Rujukan Umum (PKMCBR/P.01/F.06/IGD)
Rujukan Jamkesda (PKMCBR/P.01/F.07/IGD)
Register KIP-K (PKMCBR/P.01/F.02/Klint)

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 7 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS DTP MAMPU PONED CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN RHINITIS VASOMOTOR PKMCBR/P.20/BPU
Jl. KH. Khoer Afandi No. 121 Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya - Jawa Barat
Phone : (0265) 341055
Email : pkm.cibeureum@gmail.com

NOMOR SOP PKMCBR/P.20/BPU


REVISI 00
TANGGAL BERLAKU 29 Oktober 2016
HALAMAN 8 dari 7
LOKASI SIMPAN BP Umum & ISO

Anda mungkin juga menyukai