Anda di halaman 1dari 30

Bahan Ajar Hidrosfer

A. Pengertian Hidrosfer
Lapisan air yang menyelubungi bumi disebet dengan hidrosfer. Air yang menyelubungi
bumi dapat berupa air permukaan bumi, yang ada di bawah permukaan bumi dan yang ada di
atas permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi dapat berupa air sungai, air danau, air
telaga dan air rawa. Air yang ada di bawah pemukaan bumi dapat berupa air tanah preatis, air
tanah artesis dan kelembaban tanah. Sedang air yang ada di atas permukaan tanah berupa air
meteorit (awan dan air hujan).

Proses Terjadinya Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi adalah sirkulasi air tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan kembali
lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Siklus
hidrologi dapat juga berarti lebih sederhana yaitu peredaran air dari laut ke atmosfer
melalui penguapan, kemudian akan jatuh pada permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang
mengalir didalam tanah dan diatas permukaan tanah sebagai sungai yang menuju ke laut.
Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karna matahari merupakan kunci sukses dari
siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara terus menerus kemudian dalam terjadinya
air berevoporasi, lalu akan jatuh ke bumi sebagai prespitasi dengan bentuk salju, gerimis
atau atau kabut, hujan, hujan es dan salju, dan hujan batu. Setelah prespitasi, pada
perjalanannya kebumi akan berevoporasi kembali keatas atau langsung jatuh yang
diinterepsi oleh tanaman disaat sebelum mencapai tanah.

[Type text] Page 1


Adapun pada praktiknya, dalam siklus hidrologi ini air melalui beberapa tahapan
seperti dijelaskan gambar di atas. Tahapan proses terjadinya siklus hidrologi tersebut antara
lain evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run
off, dan infiltrasi. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing tahapan siklus tersebut.
1.Evaporasi
Evaporasi adalah proses transfer lengas (kehilangan lengas) melalui permukaan
tanah,tubuh tanaman atau benda lainnya.Dalam kaitannya dengan daur air,kegiatan
pertanian dan konservasi air,evaporasi dan transpirasi ini harus diperhatikan,karena
evaporasi merupakan komponen kehilangan lengas (air) yang cukup besar terutama di
wilayah tropis.
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan
bumi. Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah,
bendungan atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari.
Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah. Penguapan
semacam ini disebut dengan istilah evaporasi.
Evaporasi mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga
memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari
(misalnya saat musim kemarau), jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer
bumi juga akan semakin besar.

[Type text] Page 2


http://www.ebiologi.com/2016/03/siklus-hidrologi-pengertian-proses.html

2.Transpirasi

Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan
tanah. Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti
hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan istilah
transpirasi.
Sama seperti evaporasi, transpirasi juga mengubah air yang berwujud
cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke
atas menuju atmosfer. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui
proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.

3.Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di


seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah,
maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan gabungan
antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju evapotranspirasi

[Type text] Page 3


ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atas permukaan
atmosfer.

4.Sublimasi

Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi,


maupun evapotranspirasi, naiknya uap air dari permukaan bumi ke atas
atmosfer bumi juga dipengaruhi oleh proses sublimasi.

Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung


menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit,
sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke
atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi, dibanding
melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan berjalan sangat lambat.

5.Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi,
evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik
ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel
es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud uap air
menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah
di titik ketinggian tersebut.
Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu
satu sama lain sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang
bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.

6. Adveksi

Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan


mengalami adveksi. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik
ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan

[Type text] Page 4


udara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari
atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan
adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.

7. Presipitasi
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses
presipitasi. Proses prepitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh
suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air
jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga berkisar < 0
derajat Celcius, presipitasi memungkinkan terjadinya hujan salju. Awan yang
mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju
tipis seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.

8. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi,
proses run off pun terjadi. Run off atau limpasan adalah suatu proses
pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan
bumi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran
seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra. Dalam
proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan
hidrosfer.

9. Infiltrasi

Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan
mengalir di permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil di
antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan
terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori tanah

[Type text] Page 5


ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa
air tanah kembali ke laut.
Nah, setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah
mengalami siklus hidrologi tersebut akan kembali berkumpul di lautan. Air
tersebut secara berangsur-angsur akan kembali mengalami siklus hidrologi
selanjutnya dengan di awali oleh proses evaporasi.

SIKLUS HIDROLOGI
Jumlah air yang ada di bumi ini relatif tetap, namun sebarannya yang berubah-ubah.
Keterdapatan air di bumi berkisar antara 1,3 1,4 milyard km3. Air tersebut terdiri atas air
laut (97,5 %), salju dan es (1,75 %), berupa air tawar 0,73 % dan berupa air meteorit (0,001
%). Air di bumi yang jumlahnya tetap ini senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran
peredaran yang disebut siklus hidrologi / siklus air atau juga disebut dengan daur hidrologi.
Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi:
1. Siklus pendek

https://www.google.co.id/search?q=siklus+pendek+hidrologi

Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi. Uap
air yang terbentuk melalui siklus ini akan diturunkan melalui hujan di daerah sekitar laut.
Berikut penjelasan singkat dari siklus hidrologi pendek ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya
panas matahari.
Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.

[Type text] Page 6


2. Siklus sedang:

https://www.google.co.id/search?q=siklus+sedang+hidrologi

Air di laut dan darat menguap kemudian mengalami kondensasi dan membentuk
awan. Akibat konveksi atau adveksi maka terjadilah hujan di daratan. Air kemudian
meresap ke dalam tanah dan mengalir di permukaan tanah melewati sungai yang akhirnya
ke laut.
3. Siklus Panjang

[Type text] Page 7


Sumber: http://www.google.co.id/images?

Air laut menguap menjadi gas, membentuk kristal-kristal es di atas


permukaan air laut. Kemudian dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh
sebagai salju, membentuk gletser, mencair lalu sebagian meresap ke dalam tanah
dan sebagian masuk ke aliran sungai lalu kembali ke laut.

Ilmu yang yang mempelajari tentang hidrosfer adalah hidrologi dan


oseanografi. Hidrologi mempelajari tentang perairan darat, sedangkan oseanogafi
mempelajari tentang perairan laut.

Presipitasi
Presipitasi adalah curahan atau jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan
bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda,yaitu curahan hujan di daerah tropis dan
curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang.Mengingat bahwa di daerah
tropis,presipitasi hanya ditemui hanya dalam bentuk curah hujan,maka presipitasi
dalam konteks daerah tropis adalah sama dengan curah hujan. Presipitasi adalah
faktor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu

[Type text] Page 8


DAS.Terbentuknya ekologi,geografi dan tata guna lahan di suatu daerah sebagian
ditentukan atau tergantung pada fungsi daur hidrologi dan dengan
demikian,presipitasi merupakan kendala sekaligus kesempatan dalam pengelolaan
sumber daya tanah dan air. Hujan yang jatuh di suatu wilayah atau unit area yang
lebih kecil,misalnya DAS atau subDAS,bisa dibedakan atas berdasarkan atas proses
terjadinya yakni:
A.Hujan Konvektif.
Hujan Konvektif merupakan hujan yang terjadi akibat adanya aliran
konvektif udara,yaitu naiknya udara hangat (yang mengandung uap air) yang
lebih pekat lingkungannya sehingga timbul kondensasi dan terjadilah
hujan.Hujan konvektif ini pada umumnya terjadi di daerah tropika
(basah).Hujan konvektif umumnya berupa hujan deras,yang berasal dari awan
konfektif seperti kumulonimbus atau kumulus kongestus.Hujan ini jatuh deras
dengan intensitas yang mengalami perbuhan secara cepat.Hujan konvektif
jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat,karena awan konvektif
memiliki bentangan horizontal yang terbatas.Sebagian hujan di daerah tropis
bersifat konvektif,namun selain hujan konvektif,hujan stratifom juga diduga
terjadi.Di garis lintang tengah bumi,hujan konvektif berselang seling dan sering
dikaitkan dengan batasan baroklinis seperti front dingin dan front panas.

B.Hujan Frontal
Hujan ini terbentuk akibat adanya pertemuan antara masa udara panas
yang lebih ringan dan bergerak keatas dengan udara yang lebih dingin yang
bergerak ke bawah.Terjadilah bidang atau front pertemuan yang
mengakibatkan terjadinya kondensasi sehingga terjadi hujan.Disebut hujan
frontal karena terbentuk bidang atau ruang atau front antara massa udara
panas dengan masssa udara dingin.Hujan tipe ini pada umumnya intensitasnya
tinggi,bersifat lokal atau meliputi areal yang tidak luas dan dalam waktu yang
singkat.

[Type text] Page 9


C.Hujan Orografik
Hujan ini terjadi akibat dari gerakan udara (yang mengandung uap air)
yang berasal dari daerah penguapan air (laut,danau,sungai) menuju ke tempat
yang lebih tinggi akibat halangan gunung atau pegunungan,hingga tercapai titik
kondensasi dan terjadilah hujan

D.Hujan Sinklonik
Hujan ini terjadi akibat aliran udara secara siklonik (akibat adanya
perbedaan tekanan udara),dari daerah udara yang bertekanan tinggi ke daerah
udara yang bertekanan udara singkat.Jika perbedaan tekanan udara ini cukup
besar dan terjadi dalam waktu yang singkat,akan mengakibatkan terjadinya
angin singkat.Gerakan udara yang membawa uap air ini akan mengakibatkan
terjadinya hujan deras disertai angin kencang.Proses tejadinya hujan siklonik
ini adalah massa udara yang besar dengan tekanan rendah dipusatnya dan
angin bertiup ke arah pusat searah jarum jam atau berlawan arah dengan arah
jarum jam.

B. PERAIRAN DARAT
Perairan darat merupakan semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Ilmu
yang mempelajari perairan disebut hidrologi. Pada dasarnya hidrologi dapat dibagi
menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu:
1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang mengalir di
permukaan tanah.
2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang menggenang
di permukaan tanah (danau).
3. Geomorfologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang terdapat
di bawah tanah.

[Type text] Page 10


4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es.
5. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang merupakan jembatan antara meteorologi
dengan hidrologi. Dalam ilmu ini dipelajari faktor-faktor meteorologi yang
berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.
Menurut jenisnya perairan darat digolongkan beberapa bagian, seperti berikut:
1. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah
maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari
tentang sungai disebut potamologi. Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik yang
berukuran besar maupuan berukuran kecil. Klasifikasi dari berbagai sungai adalah
sebagai berikut:
a. Jenis-jenis sungai
1) Berdasarkan sumber airnya
a) Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya dari air hujan.
b) Sungai mata air, yaitu sungai yang sumber mata airnya berasal dari mata
air.
c) Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es, salju, atau
gletser mencair.
d) Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya bersumber dari campuran dua
atau tiga sumber air di atas.
2) Berdasarkan debit air atau kontinuitas aliran
a) Sungai ephemeral, yaitu sungai yang mengalir pada saat terjadinya hujan
dan beberapa saat setelah hujan selesai.
b) Sungai intermiten, yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering. Sungai seperti ini
disebut sebagai sungai episodik.
c). Sungai perenial, yaitu sungai sepanjang tahun mengalirkan airnya, tipe
sungai ini dapat dibedakan menjadi :

[Type text] Page 11


(1) Sungai periodik, yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak
sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
(2) Sungai permanen, yaitu sungai yang pada musim penghujan dan
musim kemarau debit airnya hampir sama.
3) Berdasarkan arah aliran airnya
a) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan
kemiringan struktur geologisnya.
b) Sungai sub-sekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan
sungai konsekuen.
c) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya berlawanan dengan
sungai konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen.
d) Sungai resekuen, yaitu sungai yang aliran airnya sesuai dengan sungai
konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen.
e) Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.
4) Berdasarkan stuktur geologinya
a) Sungai antesenden, yaitu sungai yang mampu mempertahankan alirannya,
meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan.
b) Sungai reverse, yaitu sungai yang tidak mampu mengimbangi
pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.
c) Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan
paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.
b. Pola aliran sungai
Pola aliran sungai di permukaan bumi dipengaruhi oleh struktur geologi
dan morfologi lahannya. Bentuk pola aliran yang umum terjadi antara lain:
1) Pola radial
Pola radial dapat dibedakan menjadi pola radial memusat dan pola radial
menyebar. Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin,
sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah
(dome).

[Type text] Page 12


2) Pola dendritik
Pola dendritik merupakan pola yang tidak teratur. Arah-arah sungai
bermuara ke induk sungai dengan sudut lancip dan tumpul. Pola seperti ini
berkembang pada daerah yang berupa dataran rendah.
3) Pola trellis
Pola aliran trellis terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai
sejajar dengan sungai induk tetapi alirannya bertemu dan membentuk sudut
siku-siku.
4) Pola rectangular
Pola aliran rectangular terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang
menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku.

Radial
(sumber: http://wwwPhysicalgeography.com)

[Type text] Page 13


c. Profil sungai
Profil memanjang sungai dapat dibedakan menjadi:
1) Sungai hulu
Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan
adanya lereng yang terjal sehingga arus air cepat. Akibatnya erosi vertikal
berjalan cepat. Di daerah ini belum terjadi sedimentasi, sehingga air di
daerah ini masih jernih.
2) Sungai bagian tengah
Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Di bagian ini erosi
vertikal mulai mengecil dan erosi melebar (horizontal) menjadi lebih besar.
Sedimentasi sudah mulai terjadi namun materialnya masih agak kasar, sudah
terjadi aliran sungai yang berkelok (meander).
3) Sungai bagian hilir
Sungai di bagian bawah atau hilir berbentuk U (U melebar). Gejala erosi
vertikal sudah tidak ada, namun erosi horizontal masih dapat berlangsung.
Ciri profil sungai di daerah hilir ini antara lain:
a) Terdapat meander
b) Endapan berupa material halus
c) Sering berbentuk delta
d) Sering terdapat tanggul alam

d. Manfaat sungai
Sungai mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain:
Penampung air
Manfaat pertama dari sungai adalah sungai dapat menampung
debit air yang turun ke tanah melalui hujan. Air hujan yang turun biasanya
akan berkumpul dan mengalir ke suatu tempat. Tempat tersebut yang
menjadi penampungan dari air hujan adalh sungai dan juga danau.
Mengalirkan air ke hilir

[Type text] Page 14


Air memiliki sifat bergerak dari tempat yang tinggi menuju tempat
yang rendah. Dengan berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat
mengalirkan air dari hulu atau sumber air menuju ke hilir, alias tempat
dimana sungai itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya
penumpukan air pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai.
Pembangkit listrik
Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah penting dari manfaat
lainnya adalah sungai dapat menjadi salah satu energy yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Adalah pembangkit listrik
tenaga air atau PLTA, yang merupakan pemanfaatan sungai sebagai
pembangkit listrik. Derasnya aliran sungai dimanfaatkan untuk memutar
kincir air, sehingga kincir air ini akan menyebabkan aktifnya generator
pada pembangkit listrik, dan kemudian akan menghasilkan listrik yang
dapat disuplai untuk kebutuhan sehari hari.
Namun demikian, cukup disayangkan karena meskipun Indonesia
memiliki banyak sekali sungai, hanya sedikit sungai yang dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik tenaga air.

Pusat dari ekosistem


Ekosistem merupakan suatu kumpulan tempat tinggal dari makhluk
hidup dan segala pendukungnya. Secara umum ada beberapa ekosistem
yang ada, seperti ekosistem laut, daratan, gurun dan juga sungai.

Daru segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk
hidup yang tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan ikan dan tanaman air
merupakan salah satu contoh manfaat sungai sebagai pusat dari
ekosistem yang ada.

Mencari nafkah

[Type text] Page 15


Sungai juga sering dimanfaatkan sebagai sumber nafkah dari
berbagai kalangan masyarakat. Dengan kandungan dan keanekaragaman
hayati yang banyak, sungai dapat menjadi sumber rezeki. Katakanlah
nelayan, yang memanfaatkan sungai sebagai tambak dan juga lokasi
untuk memanen ikan untuk kemudian dijual lagi.

Atau bisa juga penambang penambang batu kali yang


menggantungkan hidupnya dengan cara mencari dan menambang batu
di sungai sungai. Berikut ini beberapa jenis mata pencaharian yang
memanfaatkan sungai :

Nelayan pencari ikan


Tambak ikan (berternak ikan)
Penambang batu kali
Penambang pasir
Penambang emas
Penambang mineral mineral bumi lainnya, seperti timah dan
sebagainya.
sponsored links
Sumber bahan konsumsi
Selain sebagai salah satu sumber mata pencaharian, beberapa
keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat menjadi bahan konsumsi, baik
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak sekali manusia dan hewan yang
menggantungkan konsumsi sehari hari dengan menggunakan sungai. Biasanya
bahan konsumsi yang paling umum ditemukan pada sungai ialah jenis ikan ikan
air tawar yang sangat bergizi tinggi bagi kesehatan kita.

Tempat rekreasi

[Type text] Page 16


Selain fungsi hutan bakau, anda juga dapat memanfaatkan sungai jika anda
merasa bosan dan penat dengan aktivitas anda sehari hari. Kalau begitu anda
harus mencoba bersenang senang dan berekreasi ke daeraha sungai. Banyak
sekali jenis hiburan yang bisa anda dapatkan ketika anda berada di sungai.
Berikut ini adalaha beberapa jenis hiburan dan rekreasi yang dapat anda lakukan
ketika anda berada di sungai :
Berenang
Bermain air
Arung jeram
Piknik
Lokasi mencari ketenangan dan relaksasi
Beberapa orang memanfatkan sungai sebagai lokasi yang tepat untuk mencari
ketenangan dan mendapatkan pencerahan. Hal ini disebabkan oleh suara air
sungai dan juga suara aliran sungai yang dapat memberikan efek relaksasi bagi
tubuh anda. suara aliran sungai ini juga memiliki manfaat untuk :
Menghilangkan stress dan depresi
Relaksasi
Untuk kebutuhan sehari hari
Sungai juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk pemenuhan
kebutuhan sehari hari. Selain seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu
sungai dapat menjadi sumber mata pencaharian dan sumber bahan konsumsi,
manfaat lain dari sungai terdapat pada pemenuhan kebutuhan sehari hari,
seperti :
Mandi
Mencuci dan membersihkan
Untuk keperluan MCK
Diambil airnya untuk keperluan air minum dan keperluan rumah
tangga

[Type text] Page 17


2. Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di
wilayah daratan. Suatu genangan dapat dikatakan danau jika paling tidak memiliki
tiga kriteria:
a. Permukaan air cukup luas sehingga menimbulkan gelombang.
b. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut.
c. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan
danau.

Danau dapat terjadi dari berbagai sebab seperti:


a. Danau Glasial
Danau glasial dapat terjadi sebagai akibat adanya erosi dan
pengendapan yang diakibatkan oleh aktivitas gletser di lereng-lereng bukit
atau pegunungan. Hasil erosi yang berupa basin di lereng tersebut jika terisi
oleh air hujan atau salju yang mencair maka akan terbentuk genangan yang
disebut danau gletser.
b. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat
aktivitas vukanik. Adanya gunung yang puncaknya meletus maka hasil
letusannya akan menyumbat lubang kepundan. Jika terjadi hujan maka akan
terbentuk genangan di atas kepundan tersebut. Danau seperti ini disebut
danau crater (Danau Poso, Danau Kerinci).
c. Danau Tektonik
Danau tektonik merupakan danau yang terjadi sebagai akibat dari
gerakan lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini dapat menyebabkan
terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh
air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut sebagai danau (Danau
Sinkarak, Danau Towuti).

[Type text] Page 18


d. Danau Tektovulkanik
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya kegiatan tektonik dan
vulkanik. Adanya kegiatan tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga terjadi
patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi tersebut menjadi suatu
basin yang kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau (Danau Toba).
e. Danau Karst
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya proses solusi atau
pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin. Jika dolin ini terisi
oleh air hujan maka akan terbentuk danau karst. Proses solusi kapur juga akan
menyebabkan terjadinya subsiden atau runtuhan sehingga terbentuk suatu
basin yang jika terisi oleh air hujan akan terbentuk suatu genangan yang
disebut danau.
f. Danau Aliran
Danau aliran terjadi sebagai akibat pemotongan meander sehingga
terbentuk sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran tersebut terisi air maka
terbentuk danau 0xbow. Selain itu juga dapat terjadi sebagai akibat adanya
sedimentasi yang besar sehingga sedimen tersebut menutup muara anak
sungai dan terbentuk genangan di muara anak sungai tersebut yang disebut
danau lateral. Jika genangan air ini terjadi di daerah delta maka terbentuk
danau delta.
g. Danau Laguna
Danau ini terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang
menyebabkan terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dan
kemudian membentuk suatu laguna.
h. Danau Buatan (Waduk)
Danau ini terjadi sebagai akibat dari adanya pembendungan sungai yang
dilakukan oleh manusia (Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, Waduk
Kedungombo, dsb).

[Type text] Page 19


Manfaat dari danau antara lain:
a. Pengendali banjir
b. Bahan baku air domestik
c. Tempat budidaya perikanan darat
d. Tempat rekreasi
e. Sumber air irigasi
f. Tempat olah raga air
g. Pembangkit tenaga listrik

3. Rawa
Rawa adalah suatu daerah yang datar atau sedikit cekung yang tergenang
oleh air, baik berasal dari air hujan, air tanah, maupun aliran permukaan yang
mengumpul.
a. Ciri-ciri rawa
Ciri-ciri rawa antara lain:
1) Airnya bersifat asam
2) Warna air kemerahan
3) Kurang baik untuk irigasi
4) Pada dasar rawa banyak terdapat gambut
5) Airnya dangkal
6) Vegetasi dapat menutup seluruh permukaan rawa
7) Air tanahnya sangat dangkal
b. Macam-macam rawa
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian (airnya tidak mengalir)
2) Rawa yang dipengaruhi oleh aliran air, sehingga terjadi pergantian air
Sebagai contoh rawa pasang surut.
c. Manfaat dari rawa antara lain:
1) Pengendali banjir
2) Tempat budidaya ikan

[Type text] Page 20


3) Budidaya hutan bakau

4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang
dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari
98% air yang terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini air tanah
mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
a. Macam-macam Akifer(Aquifer)
Akifer dapat dibedakan menjadi:
1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air.
Akifer ini sering disebut dengan unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap
air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan
berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan perched aquifer.

b. Macam-macam Air Tanah


Air tanah dapat dibedakan menjadi:
1) Air preatis, yaitu air tanah yang terletak pada akifer bebas, contoh air
sumur penduduk.
2) Air artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan. Jika dibuat sumur
bor maka disebut sumur artesis.
c. Manfaat dari air tanah antara lain :
1) Sebagai sumber air minum (domestik)
2) Sebagai sumber air irigasi
3) Sebagai sumber air industri

[Type text] Page 21


C Perairan Laut
Pernahkah kalian berwisata dengan teman atau keluarga ke daerah pantai?
Dari daerah pantai kalian dapat melihat hamparan air yang sangat luas dan seolah-
olah tidak ada batasnya. Air yang kalian lihat tersebut adalah air laut. Bagian
permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar garam
tinggi disebut dengan laut. Ilmu yangmempelajari perairan laut disebut
oseanografi. Oseanografi dibagi menjadi beberapa cabang yaitu :
1. Fisika Oseanografi
Ilmu ini mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan
sendiri dan terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk
kejadian-kejadian pokok seperti terjadi tenaga penggerak pasang dan
gelombang, iklim dan sistem-sistem arus yang terdapat di lautan.
2. Geologi Oseanografi
Ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal lautan yang telah
berubah lebih dari berjuta-juta tahun yang lalu. Termasuk didalamnya tentang
lapisan kerak bumi, gunung berapi, dan terjadinya bumi.
3. Kimia Oseanografi
Ilmu ini berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di
dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.
4. Biologi Oseanografi
Cabang oseanografi ini sering dinamakan sebagi Biologi Laut. Di sini dipelajari
semua organisme-organisme yang hidup di lautan, termasuk hewan-hewan yang
berukuran kecil (plankton) dan juga hewan-hewan yang berukuran besar dan
tumbuh-tumbuhan air.
1. Klasifikasi Perairan Laut
Perairan laut dapat dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan luas dan bentuknya
1) Teluk

[Type text] Page 22


Merupakan bagian laut yang menjorok (masuk) kedaratan (Teluk
Benggala, Teluk Meksiko, Teluk Tomini dll).
2) Selat
Laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau disebut
dengan selat (Selat Karimata, Selat Malaka).
3) Laut
Merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif
lebih luas dibadingkan dengan selat (Laut Jawa, Laut Tengah, Laut
Merah dan laut lainnya).
4) Samudera
Merupakan laut yang sangat luas dan terletak di antara benua-benua (
Samudera Hindia, Samudera Atlantik, Samudera Pasifik dll).
b. Berdasarkan proses terjadinya
1) Laut trangresi
Merupakan laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap
daratan pada waktu berakhirnya jaman es (Laut Jawa, Laut Arafuru,
Laut Cina Selatan).
2) Laut regresi
Merupakan laut yang menyempit, yang terjadi pada jaman es karena
penurunan permukaan air laut sebagi akibat dari adanya penurunan
suhu yang bekisar 4-5C.
3) Laut ingresi
Merupakan laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan
menurun.( Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku).

c. Berdasarkan letaknya
a) Laut Tepi

[Type text] Page 23


Laut tepi merupakan laut yang teretak di tepi benua seakan akan
terpisah oleh daratan pulau atau jazirah. Contohnya adalah Laut Cina
Salatan yang dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Filipina.
b) Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara benua-
benua. Contohnya Laut Tengah ( Laut Maditeran) di Benua Eropa,
Benua Afrika dan Benua Asia. Laut Es Utara di Benua Asia dan Benua
Amerika, dan laut-laut yang berada di Indonesia.
c) Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang terletak di tengah-tengah benua
yang dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut
Mati. Laut ini sebenarnya merpakan danau yang sangat luas.
d. Menurut kedalamanya
Berdasarkan kedalamannya, perairan laut dapat dibedakan
menjadi :

1) Zona litoral
Zona littoral atau zona pesisir laut yang terletak di antara garis
pasang dan garis surut. Jadi kedalamanya 0 m (nol meter). Pada zone
ini tampak ada bebrapa jenis binatang tetapi bukan ikan, misalnya
undur-undur dan jingking (kepiting darat).
2) Zona neritik
Zona neritik merupakan laut yang terletak pada kedalaman 0 m
(nol meter)-isobath 200 m. Contohnya Laut Jawa, Laut Natuna, Selat
Malaka dan Laut Arafuru. Ciri zona neritis adalah
a. Sinar matahari masih menembus dasar laut.
b. Kedalamanya 200 m.
c. Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
3) Zona Bathyal

[Type text] Page 24


Zona Bathyal merupakan laut yang terletak pada kedalaman
atau isobath 200 m- 1000 m. Secar geologis merupakn batas antara
daratan dan perairan. Ciri zona bathyal adalah :
a. Kedalaman antara 200 m - 1000 m.
b. Sinar matahari tidak ada lagi.
c. Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas.
4) Zona Abysal
Zona Abysal merupakan laut yang terletak pada kedalaman
atau isobath lebih dari 1000 m sampai 6000 m. Ciri zone abysal
1). Kedalaman antara 1000 m - 6000 m.
2). Sinar matahari tidak ada lagi.
3). Suhu sangat rendah sudah mencapai titk beku air.
4). Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi
terbatas.
2. Gerakan Air Laut
Air laut mengalami berbagai gerakan seperti pasang surut, gelombang
dan arus.
a. Pasang surut
Dalam satu hari selama 24 jam permukaan air laut mengalami
perubahan yang disebut pasang surut air laut dan sering disingkat dengan
pasut. Faktor utam yang mempengaruhi pasang surut dalah posisi bulan
dan posisi matahari. Pada saat posisi bulan dan matahari sejajar maka
pasang kan menjadi maksimum sedangkan pasang minimum terjadi pada
saat pasang perbani.
b. Gelombang
Gelombang merupakan gerakan air laut naik turun atau secara
vertikal. Air laut yang bergerak tidak mengalami perpindahan tempat
secara horizontal. Gerakan ini akan menjalar ketempat lain seperti tali
yang digerakan naik-turun. Gelombang mempunyai dimensi seperti

[Type text] Page 25


panjang, tinggi, kecepatan, periode, frekuensi dan arah datangnya
gelombang.
Gelombang laut terjadi karena beberapa faktor seperti :
1. Karena gerakan lempeng tektonik
Adanya gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa
tektonik. Akibat dari gempa tektonik ini dapat menyebabkan Tsunami.
2. Karena aktivitas vulkanik
Adanya gunung meletus di dasar laut akan menyebabkan gelombang
besar(Tsunami). Sebagai contoh saat Gunung Krakatau yang meletus di
Selat Sunda pad atahun 1883.
3. Karena aktivitas angin
Semakin kencang angin bertiup maka semakin besar pula gelombang
terjadi.
c. Arus Laut
Arus laut merupakan pergerakan massa air laut secara teratur dari
suatu tempat ketempat yang lain. Sebagian besar air laut bergerak denga
arah horisontal dan sebagian kecil yang pergerakanya vertikal (upwelling).
Arus laut terjadi karena beberapa faktor :
1) Karena tiupan angin
Tiupan angin laut yang menerpa permukaan air laut, akan
menimbulkan arus laut. Gerakan air laut ini akan sesuai dengan arah
gerakan angain.
2) Karena perbedaan kadar garam
Air laut memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis yang lebih
besar dari pada air laut yang memiliki kadar garam lebih rendah. Oleh
karena itu bila ada dua laut yang berdekatan dan mempunyai kadar
garam yang berbeda maka bagian dasar laut akan terjadi aliran air dari
laut yang berkadar garam tinggi ketempat yang berkedar garam

[Type text] Page 26


rendah. Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran laut yang
berkadar garam rendah menuju kelaut yang berkadargaram tinggi.
3) Karena perbedaan suhu
Air laut yang memiliki masa jenis yang lebih besar dari pada masa air
yang lebih panas, dengan demikian banyak dijumpai arus dasar laut
yang bergerak kearah kutub kearah ekuator. Jika arus ini menumbuk
daratan maka arah aliranya berubah menuju arah permukaan yang
disebut dengan upwelling
d. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zone Ekonomi Ekslusif
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah 9,8
juta km2. Luas wilayah daratan berkisar 1,9 juta km2, sedangkan luas
wilayah laut berkisar 7,9 km2. Perairan laut yang sangat luas merupakan
potensi yang sangat baik untuk kegiatan pengembangan ekonomi.
Kekayaan yang ada di dalam laut jika dikembangkan secara maksimal
dapat menjadi sumber devisa yang penting bagi negara.
Pada masa penjajahan Belanda luas wilayah laut Indonesia sangat
sempit, karena hanya dihtung 3 mil dari garis pantai. Pada tanggal 13
Desember 1957, melalui deklarasi Juanda Pemerintah Indonesia
memperjuangkan batas perairan laut sejauh 12 mil. Pemerintah
Indonesia memperjuangkan batas wilayah perairan laut ini pada sidang
umum PBB. Deklarasi Juanda kemudian menjadi gagasan
dikembangkannya wawasan nusantara yang memandang Kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan. Pada akhirnya PBB menyetujui dan
disahkan pada konvensi hukum laut internasional di Jamaika pada tahun
1982.
Batas wilayah Indonesia yang disepakati PBB merupakan batas landas
kontinen, batas laut teritorial, dan zone ekonomi ekslusif (ZEE).
1) Batas Landas Kontinen

[Type text] Page 27


Garis batas yang merupakan kelanjutan dari kontinen (benua)
disebut dengan batas landas kontinen. Batas yang berlaku saat ini
adalah 200 mil diukur dari garis dasar ke arah laut. Batas landas
kontinen wilayah Indonesia dirancang mencapai 350 mil dari garis
dasar. Garis dasar merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-
titik dari ujung terluar pulau.
Jika terdapat dua negara atau lebih yang menguaai lautan
diatas landas kontinen yang sama maka diadakan persetujuan dari
kedua belah pihak. Sebagai contoh batas landas kontinen di Selat
Malaka dan Laut China Selatan antara Indonesia dengan Malaysia
yang disepakati pada tanggal 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur dan
berlaku tanggal 7 November 1969.
Sebuah negara mempunyai wewenang atau hak penuh untuk
mengelola sumberdaya alam yang terdapat di atas landas kontinen
atau di bawah dasar laut. Kewajiban suatu negara dalam wilayah
landas kontinen adalah tidak mengganggu lalulintas pelayaran damai.

2) Batas Laut Teritorial


Batas laut teritorial diukur sejauh 12 mil dari garis dasar ke arah
laut bebas. Jika dua buah negara menguasai satu wilayah laut yang di
atas batas laut teritorial yang sama, maka batas wilayah tersebut
disepakati oleh kedua negara yang bersangkutan. Biasanya garis batas
ditarik sama jauhnya dari garis dasar.
Suatu negara mempunyai kewenangan penuh untuk mengelola
wilayah teritorial. Namun demikian suatu negara diharuskan
menyediakan jalur lalulintas.
3) Zone Ekonomi Eksklusif
Wilayah laut sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas
disebut dengan zone ekonomi eksklusif. Jika dua negara yang

[Type text] Page 28


berdekatan mempunyai wilayah ZEE yang berhimpitan maka batasnya
ditetapkan berdasarkan persetujuan dari kedua Negara tersebut.
Pada ZEE suatu negara mempunyai kewenangan mengelola
sumberdaya alam baik yang ada di atas, maupun di bawah dasar laut.
Pada zone ini negara-negara asing bebas untuk melakukan pelayara,
penerbangan, pemasangan kabel dan pipa sesuai dengan prinsip
hukum internasional.

D. Manfaat Air Bagi Kehidupan


Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Atanpa adanya air maka tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini. Apa
yang terjadi jika kalian tidak minum? Apa yang terjadi jika tanaman tidak diairi?
Nah tentunya kalian sudah tahu jawabannya.
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sehingga air mempunyai
banyak dampak yang positif bagi kehidupan. Namun demikian kadang-kadang
air juga dapat menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup. Dampak positif dan
negatif dari adanya air dapat berupa:
1. Untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan.
2. Sebagai habitat dari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan air.
3. Sebagai sarana transportasi air.
4. Air yang ada di atmosfer dapat mengurangi radiasi matahari yang sampai
ke permukaan bumi
5. Dapat menyebabkan kesuburan tanah
6. Dapat mempercepat proses pembentukan tanah.
7. Dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia di dalam tanah.
8. Dapat menyebabkan erosi
9. Dapat menyebabkan tanah longsor
10. Dapat menyebabkan banjir

[Type text] Page 29


DAFTAR PUSTAKA
Karta Saputra AG. 2000. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Bina Aksara.
Sitanala Arsyad. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB.
Strahler, Arthur. 1986. Physical Geography. New York: John Wiley and Son Inc.
Mawardi,Muhjidin.2012,Rekayasa Konservasi Tanah dan Air.Yogyakarta;Bursa Ilmu
Kartasapoetra,dkk.2005.Teknologi Konservasi Tanah dan Air.Jakarta;Rineka Cipta
Indarto,2010.Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi.Jakarta.Bumi
Aksara
Hamilton,L.S dan Peter N.K 1997.Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika.Yogyakarta:UGM
Press
Lee,Ricard.1990.Hidrologi Hutan.Yogyakarta:UGM press
Asdak,Chay.2002.Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Yogyakarta:UGM
press

[Type text] Page 30

Anda mungkin juga menyukai