Anda di halaman 1dari 26

KONDISI

LINGKUNGAN
DI IKLIM TROPIS
Teknologi Bahan 1
Prodi Teknik Arsitektur - UKDW
2017
Iklim Tropis
Iklim Tropis mempunyai karakter cuaca yang
unik sehingga mempengaruhi lingkungan
alamiahnya, yang secara langsung akan
mempengaruhi kekuatan dan ketahanan
bangunan.

Kondisi lingkungan di daerah tropis dapat


secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
Letak Matahari
sepanjang tahun
membentuk iklim
tropis
Cahaya matahari berlimpah
Sinar matahari melimpah
Kondisi
Kondisiberawan
Overcast(overcast
Sky sky)
Curah Hujan, kelembaban
(Langit Berawan)
Beragam Flora dan Fauna
Lingkungan Tropis
Lingkungan hidup
Ekosistem
Landscape
1. Suhu / Temperatur Udara

Suhu udara yang tinggi menyebabkan kadar penguapan air


yang tinggi dan debu mudah beterbangan. Hal ini
menyebabkan masalah seperti:
Suhu udara tinggi, angin dan kelembaban rendah
(siang hari) menyebabkan penguapan yang cepat
sehingga misalnya permukaan beton yang baru
akan menyusut dengan cepat (retak-retak). Hal ini
mengakibatkan kelemahan daya rekat dan
keretakan.
Siklus perubahan suhu (temperature cycle)
mengakibatkan material mengembang dan
menyusut sehingga bahan seperti bitumen
(semacam aspal), plastik, dan logam (aluminium)
yang mempunyai koefisien muai yang tinggi akan
mengalami muai susut yang besar.
1. Suhu / Temp Udara (lanjutan)

Kejutan panas (thermal shock) terjadi jika


proses pendinginan tiba-tiba (hujan) pada
permukaan bahan yang panas (oleh sinar
mataharI). Hal ini mengakibatkan permukaan
dinding yang bercat akan mengelupas
(blistering), mengapur (chalking).
Gambaran kondisi suhu udara harian
di Indonesia

Suhu rata-rata tahunan = 260C (relatif konstan)


Suhu maksimal harian = 32 330C (siang)
Suhu minimum = 23 240C (pagi, malam)
Defiasi suhu harian = 9 0C
Suhu lokal juga dipengaruhi oleh jenis permukaan
tanah, kepadatan bangunan sekitar (misalkan
permukaan aspal, beton = suhu max 600 C).
36
Monthly
34 Temperature
32
Jogjakarta
Temperature (C)

30 Indonesia
1988 - 1998
28

26 Minimum
24
Maximum
22

20 Average

18
April
March

June

August

October
September

November

December
May

July
January

February

Months
of the year

Kondisi Udara Bulanan


2. Kelembaban Udara

Perubahan kadar kelembaban udara secara akan menyebabkan


perubahan sifat dan dimensi dari bahan bangunan. Bahan
yang berpori (porous) dan kering akan menyerap sebagian
uap air dari udara sehingga melunak / lembab.
Problem yang mungkin timbul:
Logam berkarat (corrosion) dimana ion logam menjadi
labil, electrolytic attack (jika dua logam berbeda
berhubungan)
Gerusan pada kaca (etching of glass) terutama jika
kandungan alkaline tinggi
Pengembunan (condensation), jika suhu udara
mencapai titik embun
kayu menjadi mudak lapuk,
batu dan gypsum menjadi berjamur.
Tiap permukaan material bahan bangunan
mempunyai kemampuan untuk menyerap dan
menangkal air (uap air/ kelembaban)
3. Curah Hujan
Curah hujan tahunan = 2400 mm
Tertinggi = 300 mm (Desember)
Terendah = 160 mm (Juli)
Jumlah hari hujan pertahun = sekitar 260 hari
Sekitar 80% hari dalam setahun, langit dengan kondisi
berawan.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan kondisi basah
dan tingginya kelembaban udara yang berpengaruh
pada sifat bahan bangunan. Kondisi ini menyebabkan
pertumbuhan biologis dan semacam katalis reaksi kimia
(misal: CO2 pada permukaan beton yang basah
korosi tulangan beton).
Hujan dan angin dapat mengakibatkan erosi dan
pelarutan pada bahan lunak (soft materials: cat,
waterproofing, sealant dsb).
Local wisdom :
Traditional Architecture
4. Tiupan Angin
Di Indonesia relatif aman dari angin tofan
(badai), namun perlu diwaspadai angin lesus
skala lokal. Dalam desain bangunan perlu
dipikirkan ventilasi udara yang baik didalam
ruangan. Pergerakan udara alamiah akan
dapat mengurangi kelembaban udara yang
berlebihan disuatu ruang dan membantu
bahan bangunan untuk menjadi tetap kering.
Sirkulasi Udara Dalam Bangunan
5. Radiasi matahari

Sinar matahari yang berlebihan akan


mempunyai pengaruh:
Pemanasan pada bahan bangunan
Sinar matahari yang berlebihan dapat mengubah
warna (pigmen) cat, plastik, kaca dsb
Sinar UV menyebabkan sealant, plastik dan
bitumen menjadi lapuk (brittle)
Rata-rata iluminasi siang hari = 20.000 lux
(lumen/m2)
Total radiasi matahari perhari = 16 mJ/m2
Urban Heat Island

Radiasi Sinar matahari


memanaskan permukaan
bangunan.
6. Kontaminasi Gas
Kandungan gas yang terdapat diudara antara lain:
Uap air / H20
Karbon dioksida / CO2 (larut dalam air yang membuat
asam lemah/ weak acid erosi pada batuan alam,
limestone, marmer, SAR silica alkali reaction
(carbonation) membantu korosi pada beton)
Sulphur oksida / SOX (terutama di daerah industri,
pembakaran) korosi pada metal, erosi pada batuan,
perubahan warna pada cat
Ozone / O3 (oksigen yang reaktif mengakibatkan
karet,plastik, bitumen menjadi lapuk)
Senyawa garam (airborne salts) terutama di daerah
pantai mengakibatkan korosi pada logam
Ammonia, chlorine
Debu perlu dipikirkan dari segi building maintenance
Polusi tidak hanya mempengaruhi manusia namun juga bangunan dan lingkungan
Siklus terjadinya
Hujan Asam Acid Rain
7. Agen Biologis (Organik)
Yang dimaksudkan disini adalah:
Serangga (rayap) dan bakteria yang dapat
menyerang bahan bangunan organik seperti kayu
Lumut dapat menyebabkan kerapuhan pada dinding
bata, atap dsb
Jamur dapat mengakibatkan perubahan / kerusakan
pada permukaan cat, kayu
Bangunan di iklim tropis

Bangunan di iklim
subtropis
Weekly Assignment (Tugas 1)
dikumpulkan : e-Class27 Agustus 2017 pk. 19.00

Satu kelompok : maks 4 mahasiswa


Lakukan pengamatan disekeliling Anda, terkait akibat-akibat
cuaca dan iklim tropis lembab yang menyebabkan kerusakan
pada bangunan.
Lengkapi dengan foto-foto mengenai 4 macam kerusakan 4
bahan tersebut.
Tugas dikumpulkan dalam bentuk file powerpoint disertai ulasan
singkat maksimal 100 kata terkait dengan latarbelakang
kerusakan bahan yang ditemukan dan cara menangani
kerusakan bahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai