PENDAHULUAN
Oleh karenanya, mini ritel ini sebagai alternatif untuk menyiasati aturan
induknya.
Sistem ini pun banyak ditawarkan dengan konsep waralaba. Hal ini
ritel ini lazimnya diukur berdasarkan skala penilaian disukai atau tidak
1
Sebagai sebuah strategi sistem pemasaran, jaringan usaha ritel
produk dalam satu paket usaha minimarket. Hal ini sejalan dengan survey
pasar ritel yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang
tepat, dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang
tepat.
pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat
2
berbagai produk dan jasa, menjalankan fungsi memecah (bulk breaking),
maupun operasional.
variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan, promosi,
dan tata ruang, desain store, lokasi store dan merchanding (Retail
Panyawangan, Bandung.
3
menciptakan nilai (value) yang akan sangat berguna bagi konsumen
kegiatan berbelanja.
Panyawangan Bandung.
4
B. Identifikasi Masalah
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Ilmiah
2. Kegunaan Praktis
5
E. Kerangka Pemikiran
pemasaran yang potensial yang telah bagian tak terpisahkan dari bauran
sebagai salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix) yang berfungsi
merek, kemasan, warna, harga, dan mutu layanan serta reputasi penjual.
6
Sedangkan pendapat lain sebagaimana dikutip dari Philip Kotler
konsumen. Dalam hal ini atribut nyata sebuah produk dapat memenuhi
(styling weapon).
7
Pendapat para ahli mengenai Integrated Communication yang disebut
perusahaan dan merek (company and brand image) sebagai kekuatan yang
perusahaan itu.
F. Langkah-langkah Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan survey dengan
8
pendidikan dan pekarjaan), 19 pertanyaan penelitian yang bersifat
jawaban ( sangat puas, puas, cukup, tidak puas, sangat tidak puas)
penelitian.
9
b. Teknik sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu
responden.
H. Analisis Data
Untuk menganalisis data dilakukan dengan cara pendekatan
bertujuan untuk melihat data seperti apa adanya. Ada dua cara
yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk analisis data
100%
10
- f adalah frekuensi dan n sebagai jumlah sampel. Sedangkan
responden.
- Menjumlah seluruh skor jawaban item dari tiap-tiap indikator,
sebagai berikut :
0,50 - 1,49 berarti sangat rendah
1,50 2,49 berarti rendah
2,50 - 3,49 berarti cukup
3,50 - 4,49 berarti tinggi
11
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Motivasi.
diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai
12
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di
dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada
atau tenaga berupa gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif
tertentu.
13
Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai
dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam Asad, 1987)
tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi
motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek
tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan
tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut
14
setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini
suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-
seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi,
terpuaskan.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
1. Faktor Internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri
atas:
- Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi
15
proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang
berprestasi;
- Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan
16
3. Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu,
terdiri atas:
- Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis
sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga
17
mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang
C. Motivasi Kerja
18
BAB III
19
dalam tiga tahun sudah BEP(break event point) meskipun investasinya
masih sebatas satu milyar rupiah.
MER dan Furnimartdiawali kerjasama dengan grup Olympic milik
AU Bintoro, icon furniture di Indonesia. MER sendiri adalah merk waralaba
asing yang hak master franchise-nya dipegang Olympic Group. Orang
Indonesia pasti akan lebih aware dengan merek asing. Sedangkan
Furnimart dirancang untuk menyasar segmen menengah bawah.
B. Ritel SB Mart
20
islam membuat SB Mart terlihat sangat kental dengan nuansa Islamnya.
Dengan variasi produk lebih dari 4.000 item barang dagangan, serta
diperkuat dengan manajemen Syariah dan Sistem Teknologi Informasi (IT)
yang mumpuni, diharapkan masyarakat dapat mengandalkan keberadaan
SB Mart di lingkungannya masing-masing sebagai penyedia kebutuhan
pokok sehari-hari, terlebih lagi SB Mart menyediakan variasi buah lebih
banyak khususnya buah-buah lokal.
SB Mart memiliki program-program yang sangat berpihak kepada
pedagang kecil serta pelaku usaha dilingkungan sekitar SBmart, yaitu
dengan program Rak Kemitraan, Muhasaba (Mitra Usaha Sejahtera
Bersama), serta Harga Anggota. Rak kemitraan digunakan sebagai sarana
untuk menampung produk-produk baik itu berupa makanan, kerajinan dan
lain sebagainya yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar gerai SB Mart
berada.
Oleh karena itu rencana ekspansi SBmart diarahkan untuk dapat
menjangkau sampai ke pelosok daerah. Dengan program-program
tersebut diharapkan SB Mart menjadi pembina bagi toko-toko kecil yang
dimiliki masyarakat disetiap daerah serta dapat betul-betul menjadi
minimarket yang mampu bersaing dan mensejahterakan setiap anggota /
calon anggota Sejahtera Bersama Finance dan masyarakat luas pada
umumnya.
21
yang ramah, penyediaan trolley belanja dan lain sebagainya. Tersedianya
harga yang sesuai dengan seluruh target market SB Mart diharapkan
mampu memuaskan seluruh konsumen sehingga SB Mart Ideal bagi semua
kalangan.
Dengan cepatnya pertumbuhan gerai dan tepatnya posisi dari gerai
itu sendiri, maka besar harapan kami SB Mart dapat berkembang dengan
cepat dan baik, serta menjadi tempat belanja yang nyaman dan ideal
sesuai dengan visi dan misinya dalam melayani masyarakat.
22
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor: 510/2-7661-BPMPPT dari
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Pemerintah Kota Bandung.
E. Pembahasan
Data responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang datang ke gerai
kerja setiap hari Minggu pada bulan Nopember 2012. Penetapan satu hari kerja pada
akhir pekan karena hari libur dimana sebagian konsumen lebih aktif melakukan
sistematis atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual
dan cermat yang merupakan dasar dari seluruh pertanyaan penelitian yang diajukan
23
1.1. Jenis Kelamin
Tabel 3.1.
Jenis Kelamin Responden
dibandingkan wanita.
1.2. Usia
Tabel 3.2.
Usia Responden
24
Tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas usia responden di
lainnya merata sekitar 20% di seluruh usia antara 21-25 tahun sebanyak 8
responden atau 20%, usia 26-30 tahun 8 responden atau 20% dan usia
antara 31-40 tahun sebanyak 8 responden atau 20%, usia antara 41-50
diatas usia 41 tahun, atau sekitar 25 persen dari seluruh pelanggan. Data
25
Tabel di atas menunjukan pendidikan terakhir responden
saja.
Data di atas menggambarkan realitas pelanggan yang bertandang
berpenghasilan.
26
35%. Sedangkan sebagian pekerjaan dan profesi responden lainnya
responden (16,28%).
Dari data di atas pekerjaan/profesi pelanggan yang datang ke
dari ibu rumah tangga. Responden dengan kualifikasi ibu rumah tangga
dengan pelanggan yang masih sekolah atau kuliah dengan selisih satu
orang saja.
2. Kepuasan Pelanggan atas Pelayanan dan Pertunjukan Live Music
Berikut rincian hasil penelitian :
2.1. Indikator pertama diajukan untuk mengetahui respon secara keseluruhan
(80%) yang menilai puas, dan 8 responden (20%) menilai cukup puas.
Dengan demikian, nilai rata-rata adalah 3,80. Angka tersebut berada pada
interval 3,5 4,49. Artinya untuk item nomor 1, respon pelanggan berada
pada katagori tinggi yang sekaligus menunjukan ada hubungan yang kuat
27
2.2. Indikator yang kedua dengan pertanyaan yang diarahkan untuk
menilai cukup puas. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3,70 dan
berada pada interval 3,50 4,49 yang berarti katagori tinggi. Hal ini
pelanggan.
2.3. Indikator yang ketiga dengan pertanyaan yang diarahkan untuk
(35%) menilai cukup puas. Nilai rata-rata yang diperoleh 3,55 berada pada
28
Hasil penilaian responden masing-masing 30 responden (75%) menilai
puas, dan 10 responden (25%) menilai cukup puas. Data ini menunjukan
komulasi nilai yang tinggi dan berada pada interval 3,50 4,49. Hal ini
29