A. Pendekatan Umum
Sesuai dengan maksud dan tujuan serta ruang lingkup pekerjaan Verifikasi, Survey
dan Pemetaan Objek PBB yang tertuang dalam TOR, pemahaman lokasi pekerjaan
selama persiapan penulisan usulan teknis, maka pendekatan pelaksanaan
pekerjaan mulai tahap persiapan, implementasi dan penyelesaian pekerjaan
didasarkan kepada kondisi dan permasalahan yang ada seperti yang tertuang
dalam TOR.
Disamping itu, pelaksana pekerjaan Verifikasi, Survey dan Pemetaan Objek PBB
juga harus mengikuti tata cara kerja dan semua persyaratan teknis yang masih
berlaku di Direktorat Jendral Pajak, di antaranya:
Agar semua kegiatan ini dapat berjalan dengan tepat dan tidak keluar dari
maksud dan tujuan, serta ruang lingkup pekerjaan, maka perlu disusun
tahapan pelaksanaan pekerjaan. Pendekatan pelaksanaan pekerjaan ini sangat
penting bagi kontraktor pelaksana sebagai pedoman untuk memobilisasi
tenaga-tenaga ahli maupun tenaga-tenaga pendukung lainnya, serta dapat
memonitoring dan mengevaluasi setiap tahapan-tahapan pekerjaan. Mengingat
beragam dan besarnya volume pekerjaan, maka kontraktor pelaksana mencoba
menyusun tahapan pelaksanaan kegiatan Verifikasi, Survey dan Pemetaan
Objek PBB seperti :
Secara lebih detail, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah:
1. Berdasarkan peta dan data yang telah berhasil dikumpulkan, baik peta dan
data hasil pendataan PBB tahun-tahun sebelumnya maupun peta dan data
dari instansi lain, dilakukan kompilasi untuk mengetahui kelengkapan peta
dan data yang diperlukan;
2. Berdasarkan peta dan data yang telah berhasil dikumpulkan, baik peta dan
data hasil pendataan PBB tahun-tahun sebelumnya maupun peta dan data
dari instansi lain, dilakukan kompilasi untuk mengetahui kesesuaian teknis
peta yang bersangkutan dengan spesifikasi yang diinginkan;
3. Peta yang telah dikompilasi selanjutnya digunakan sebagai peta kerja dalam
pelaksanaan orientasi dan identifikasi lapangan untuk mengetahui kondisi
B. Pengadaan Peta.
Jika di wilayah tersebut belum tersedia peta (baik peta garis maupun digital)
atau peta yang ada belum lengkap ditinjau dari segi coverage wilayahnya,
maka harus dilakukan pengadaan peta wilayah pekerjaan dengan cara
pengukuran lapangan atau interpretasi foto udara/citra sehingga diperoleh
peta garis wilayah pekerjaan. Peta juga dapat diperoleh dari instansi yang
kompeten di bidang pemetaan.
yaitu suatu proses konversi dari peta garis menjadi peta digital.
Dilaksanakan terhadap peta garis hasil pengadaan peta. Terdiri dari :
B. Verifikasi Lapangan
1. Memproses foto objek pajak ke dalam bentuk digital, serta mengatur dan
memperjelas tampilan foto. Apabila foto objek pajak diambil dengan kamera
biasa (analog), maka untuk mengubah format foto hasil cetak ke dalam
bentuk digital harus dilakukan proses scanning foto;
3. Membentuk file foto dengan format yang sesuai dan dapat dibuka dengan
aplikasi SIG PBB (MapInfo);
1. Melakukan data entry terhadap seluruh data SISMIOP hasil verifikasi data
SISMIOP ke dalam server SISMIOP menggunakan program SISMIOP;
2. Melakukan data entry terhadap seluruh data tambahan info rinci ke dalam
server SISMIOP menggunakan program SISMIOP;
3. Melakukan data entry terhadap seluruh data harga jual yang diperoleh;
6. Melakukan validasi hasil perekaman data yang telah dicetak (DHR) terhadap
data asli di formulir SPOP/LSPOP;
k. Jarak yang digunakan untuk perhitungan luas adalah jarak di bidang datar
(jarak proyeksi);
l. Pada saat pengukuran objek pajak juga dilakukan verifikasi data SISMIOP
dengan cara penyampaian dan pengisian SPOP, LSPOP, dan LSPOP Info
Rinci;
n. Dalam hal terdapat sengketa batas, objek pajak tersebut tetap diukur tetapi
dikurangi batas yang disengketakan, sehingga luas masing-masing objek
akan berkurang dari semestinya. Pada masing-masing nama subjek pajak
tersebut diberi keterangan "sengketa batas";
o. Dalam hal terdapat sengketa pemilikan, Objek pajak tersebut tetap diukur
dan pihak yang menguasai dan/atau memanfaatkan objek pajak tersebut
ditetapkan sebagai wajib pajak. Pada nama subjek pajak yang menguasai
Objek tersebut supaya diberi keterangan "sengketa pemilikan";
r. Setiap sore atau malam agar selalu dilakukan penyempurnaan hasil ukuran,
melakukan opdracht hasil ukuran, menghitung luas hasil ukuran, meninta
gambar sket lapangan dalam FPIOP, melengkapi isian SPOP dan LSPOP. Hal
ini perlu dilakukan secara terus menerus agar pekerjaan tidak menumpuk;
1. Persiapan Kantor
Persiapan yang harus dilakukan di kantor meliputi persiapan perangkat
kerja dan lain-lain yang diperlukan dalam pengukuran, antara lain :
a. Formulir ukur yang di dalamnya telah digambarkan kerangka peta
blok hasil pembesaran peta desa/kelurahan dengan skala yang telah
disesuaikan dan akan menjadi peta kerja;
b. Formulir lain yang diperlukan dalam kegiatan pendataan misal :
SPOP/LSPOP dan LSPOP;
c. Alat ukur (pita ukur dan kompas);
d. Kalkulator berprogram sebagai alat penghitung luas OP;
e. Alat-alat tulis;
f. Surat tugas dari Kantor Pelayanan PBB yang bersangkutan.
2. Persiapan di lapangan
4. Pelaksanaan Pengukuran
c) Sistematika kerja :
5. Perhitungan luas
1) Menentukan dan memberi tanda titik-titik sudut dan tikungan yang akan
diukur, merencanakan/menentukan jalur pengukuran. Usahakan
memilih tempat berdiri instrumen yang dapat membidik sebanyak
mungkin titik-titik sudut objek pajak;
2) Pengukuran dimulai dari objek pajak yang terletak di sebelah utara barat
(pada kerangka konsep peta blok terletak di sebelah kiri atas), ke timur
dan dilanjutkan secara spiral;
c. Tahapan-tahapan
1) Persiapan kantor
Persiapan yang harus dilakukan di kantor meliputi persiapan perangkat
kerja dan lain-lain yang diperlukan dalam pengukuran, antara lain :
a) Peta kerja/sket konsep batas blok dengan skala yang telah
disesuaikan;
b) Formulir yang diperlukan dalam kegiatan pendataan :
- Buku ukur terrestris,
- Formulir Pengukuran dan Identifikasi Objek PBB,
- SPOP/LSPOP;
c) Alat ukur (pesawat ukur, rambu ukur, yalon, payung, kompas, dan
pita ukur);
d) Alat-alat tulis;
e) Surat tugas dari Kantor Pelayanan PBB yang bersangkutan.
2) Persiapan di lapangan
a) Mengadakan rapat koordinasi dengan aparat desa/kelurahan dan
kecamatan setempat;
b) Mengadakan penyuluhan tentang maksud dan tujuan pengukuran
kepada subjek/wajib pajak (termasuk instansi pemerintah) yang
memiliki/ menguasai tanah di daerah yang akan dilakukan
pengukuran;
c) Menyusun tim pengukuran yang terdiri dari :
- 1 (satu) orang juru ukur,
- 1 (satu) orang staf desa/kelurahan,
- 2 (dua) orang pemegang rambu/penarik pita ukur,
- 1 (satu) orang pembawa pesawat ukur dan pemegang
payung,
Batas blok yang tergambar pada peta kerja dicocokkan dengan batas
blok di lapangan. Jika kerangka blok ternyata tidak sesuai dengan
keadaan lapangan yang ada maka kerangka blok tersebut harus
dibetulkan dengan cara melakukan pengukuran kembali.
Pencocokkan batas blok yang juga merupakan batas wilayah
administrasi (propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan), harus
disaksikan dan disetujui oleh masing-masing kepala desa/kelurahan
atau petugas desa/kelurahan yang ditunjuk dari masing-masing
desa/kelurahan yang berbatasan. Jika terdapat perbedaan pendapat
tentang batas blok yang merupakan batas wilayah administrasi, maka
batas blok dapat ditentukan sepihak dahulu. Perbaikan batas blok dapat
dilakukan kembali jika sudah terdapat kesepakatan atau surat resmi dari
pihak yang berwenang.
Apabila terdapat batas blok di lapangan yang berubah, maka pada peta
kerja dan peta dasar, batas blok yang berubah dibetulkan sesuai dengan
perubahan yang terjadi di lapangan.
4) Pelaksanaan Pengukuran
a) Mempersiapkan sket konsep peta blok/peta kerja yang objek
pajaknya akan di ukur. Pada konsep peta blok ini telah tergambar
bentuk kasar tiap bidang serta rencana kedudukan pesawat;
b) Pengukuran objek pajak dilakukan dengan membidik titik-titik sudut
tiap objek pajak;
c) Jika pengukuran dilakukan dengan cara spring station (lompat
katak), urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
i. Memilih tempat untuk mendirikan pesawat ukur,
1. Ketentuan Umum
a. Peta blok dibuat tiap blok;
b. Peta blok menggambarkan letak dan ukuran dari masing-masing objek
pajak di dalam satu blok;
c. Peta blok untuk perkotaan berskala 1 : 1.000, dan berskala 1 : 2.500
bagi daerah pedesaan;
d. Ukuran lebar kertas blok adalah :
- Muka peta 50 cm x 50 cm;
- Lebar luar peta 55 cm x 62,5 cm.