Anda di halaman 1dari 2

Trauma Gigi dan Jaringan Penyangga

SOP
No. Dokumen
: 800/ /SOP/ UKP /Pusk. Solo

No. Revisi
: 00

Tanggal Terbit
:

Halaman
:

UPTD Puskesmas Solo

dr. Andi Isna Fitriani, M.Kes


NIP. 19790515 200701 2 020
1. Pengertian
Trauma gigi dan jaringan penyangga adalah hilangnya kontinuitas jaringan keras gigi dan atau periodontal karena
sebab mekanis
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk kasus trauma gigi dan jaringa penyangga sesuai standar
terapi
3. Kebijakan

4. Referensi
Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012
5. Prosedur/ Langkah-langkah
1. Alat dan bahan:
a. Alat tulis
b. Rekam medik
c. Alat diagnostik

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter gigi
b. perawat
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

3. Langkah langkah
a. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Gambaran klinis trauma gigi dan jaringan penyangga
perdarahan gusi, pembengkakan/luka pada wajah, adanya riwayat benturan pada gigi atau pada daerah
wajah.
b. Petugas menegakkan diagnosa dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
c. Petugas memutuskan rencana terapi berupa:
- Pertolongan pertama dilakukan untuk smeua luka pada wajah dan mulut. Jaringan lunak harus dirawat
dengan baik
- Pembersihan dan irigasi yang perlahan dengan saline akan membantu mengurangi jumlah jaringan
yang mati dan resiko adanya keadaan anaerob. Antiseptik permukaan juga digunakan untuk
mengurangi jumlah bakteri
- Pemberian antibiotik diperlukan hanya sebagai profilaksis bila teradapat luka pada jaringan sekitar.
Apabila luka telah dibersihkan dengan benar maka pemberian antibiotik harus dipertimbangkan
kembali.
- Simpotomatik: pemberian parasetamol 500mg 3-4 x sehari, atau analgetik lainnya seperti ibuprofen
atau asam mefenamat
d. Bila terdapat kegoyangan gigi dan peralatan memadai, dokter gigi dapat melakukan tindakan splinting
untuk mempertahankan vitalitas gigi yang mengalami trauma
e. Bila trauma terlalu luas, atau adanya fraktur pada rahang, petugas melakukan rujukan ke FKTL untuk
penanganan lebih lanjut.

6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan

8. Unit Terkait
Pendaftaran
Ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut
UGD
Ruang farmasi
9. Dokumen terkait
Rekam medik
Buku register ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut
10. Rekaman historis perubahan

Anda mungkin juga menyukai