A PADA
BAYI (6-11 BULAN) DAN BALITA (12-59 BULAN) PUSKESMAS
WAWO
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 1994031 004
1. Pemberian kapsul vit. A pada bayi (6-11 bulan) biru (100.000 IU) setiap bulan
Februari dan Agustus.
PENGERTIAN 2. Pemberian kapsul vit. A pada balita (12-59 bulan) merah (200.000 IU) setiap bulan
Februari dan Agustus.
TUJUAN Mencegah kekurangan vit. A pada bayi (6-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan).
SASARAN Bayi (6-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) di wilayah kerja puskesmas Wawo.
KEBIJAKAN
1. Persiapan
a. Menyiapkan data jumlah sasaran -Menyiapkan
persiapa
b. Mengecek ketersediaan kapsul -Mengecek
n
Vit.A Biru dan Merah. -Menghitung kebutuhan
c. Menghitung kebutuhan vit A
d. Mengajukan kebutuhan kapsul -Membuat rencana
Vit. A biru dan merah kebagian distribusi
Pengelola obat.
an
e. Membuat rencana distribusi.
2. Pelaksanaan -kerja sama pet.
a. Bekerja sama dengan petugas Pengolahan obat
pengelolah obat -Mendistribusikan vit A
mendistribusikan kapsul Vit A
Memberikan kapsul vit
sesuai dengan kebutuhan bulan Pelaksana
Februari dan agustus A
an -Mencatat hasil
b. kader posyandu
mendistribusikan VIt A Sesuai pemberian vit A
dengan kebutuhan bulan -Membuat laporan
Februari dan Agustus. - kader melaporkan
c. Kader posyandu memberikan hasil Vit A
kapsul Vit. A dosis tinggi pada
-pet gizi merekap dan
hari pelaksanaan posyandu
PROSEDUR melaporkan hasil sisa
pada bulan Februari dan
Agustus. stok vit A
d. Kader posyandu mencatat hasil
pemberian kapsul Vt. A sesuai
dengan sasaran pada buku
catatan .
e. Kader posyandu membuat
laporan hasil pemberian kapsul
Vit.A dan melaporkan hasil
kegiatan pemberian kapsul Vit.A
pada petugas gizi puskesmas
pada bulan Februari dan
Agustus.
f. Petugas pelaksanaan gizi
puskesmas merekap hasil
pemberian kapsul Vit.A pada
bulan Februari dan Agustus.
g. Petugas pelaksana gizi
puskesmas melaporkan hasil
distribusi pemberian kapsul Vit.A
denga stok/sisa ke Dinas
Kesehatan.
1. Petugas pengelola obat
UNIT TERKAIT 2. Kader posyandu
3. Pet Gizi
https://duniasehat.net/2014/02/27/bulan-vitamin-a/
REFERENSI http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/02/15/n0zzw9-vitamin-a-
penting-bagi-balita-ini-tujuannya
TANGGAL HALAMAN
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 1994031 004
PENGERTIAN Sweeping adalah salah satu upaya untuk menjaring sasaran dalam meningkatkan
pemberian kapsul vitamin A. Hal ini dilakukan bila masih terdapat sasaran yang belum
mendapat kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah ditentukan dalam bentuk
kunjungan rumah.
TUJUAN Agar semua sasaran yang belum mendapat Vitamin A biasa mendapatkan Vitamin A
KEBIJAKAN
1. Persiapan
a. Menyiapkan Data sasaran Sweeping persiapa
b. Menghitung kebutuhan untuk di n
Sweeping
c. Membuat perencanaan Sweeping
-Menyiapkan data
2. Pelaksanaan
a. Kader posyandu mencatat hasil sasaran sweeping
Sweeping pemberian kapsul Vt. A -Menghitung kebutuhan
sesuai dengan sasaran pada buku sweeping
catatan . -Membuat rencana
b. Kader posyandu membuat laporan sweeping
hasil Sweeping pemberian kapsul Vit.A
PROSEDUR dan melaporkan hasil kegiatan
pemberian kapsul Vit.A pada petugas
gizi puskesmas pada bulan Februari
dan Agustus. pelaksa
c. Petugas pelaksanaan gizi puskesmas na
merekap hasil Sweeping pemberian
kapsul Vit.A pada bulan Februari dan
Agustus. -kader mencatat hasil
d. Petugas pelaksana gizi puskesmas
sweeping
melaporkan hasil Sweeping distribusi
pemberian kapsul Vit.A denga stok/sisa - kader membuat laporan
ke Dinas Kesehatan. sweeping
- petugas gizi merekap
hasil sweeping
-petugas gizi melaporkan
hasil sweeping ke DIKES
REFERENSI http://anosetiabudi.blogspot.co.id/2009/08/pemberian-kapsul-vitamin-pada-balita.html
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN GARAM
BERYODIUM TK. MASYARAKAT PUSKESMAS WAWO
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 1994031 004
KEBIJAKAN
1. Persiapan
a. Menentukan sampel. Persiapa -Menentukan
b. Menyusun jadwal pelaksanaan. n sampel.
c. Menyiapkan alat (iodine test) -Menyusun jadwal.
2. Pelaksanaan -Menyiapkan alat
a. Warga Yang ada di wilayah kerja
puskesmas
b. Garam yang dibawa diteteskan
iodine test 2 tetes. pelaksanaa
c. Garam yang berwarna ungu n
PROSEDUR
(beryodium). -Warga desa
d. Membuat pencatatan dan rekap -Garam yang dibawa diteteskan
hasil. iodine test 2 tetes.
e. Membuat laporan hasil kegiatan. -Garam yang berwarna ungu
f. Umpan balik hasil kegiatan pada (beryodium).
warga. -Membuat pencatatan dan rekap
hasil.
-Membuat laporan hasil kegiatan.
1. Seluruh Desa
UNIT TERKAIT
2. Petugas gizi
survei-konsumsi-garam-beryodium- tingkat-masyarakat/
REFERENSI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN
PENIMBANGAN BAYI DAN BALITA PUSKESMAS WAWO
REVISI
NOMOR HALAMAN
KE
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 1994031 004
PENGERTIAN Merupakan salah satu kegiatan untuk memantau berat badan bayi dan balita.
1. Meningkatkan cakupan peran serta masyarakat di posyandu.
TUJUAN 2. Meningkatkan hasil penjaringan kasus gizi kurang dan gizi buruk pada balita
di posyandu.
Bayi dan Balita yang masih posyandu yang ada di wilayah Kerja Puskesmas
SASARAN
Wawo.
KEBIJAKAN
1. Persiapan
a. Alat antropometri (timbangan/ persiapan
-Alat antropometri
dacin, alat ukur PB/TB) (timbangan/ dacin,
b. Formulir Pencatatan dan alat ukur PB/TB)
Pelaporan -Formulir Pencatatan
2. Pelaksanaan
dan Pelaporan
a. Pengarahan sasaran bayi dan
anak balita ke posyandu oleh
perangkat lingkungan dan
kader pelaksanaan
b. Pendaftaran balita sebelum
dilakukan penimbangan dan
pengukuran (nama balita, jenis -Pengarahan bayi dan balita ke
kelamin, tanggal lahir dan posyandu
PROSEDUR -Pendaftaran balita
nama orang tua balita).
c. Melakukan penimbangan berat -Melakukan penimbangan
badan dan panjang badan atau BB,TB,PB
tinggi badan balita. --Mencatat hasil
d. Mencatat hasil pengukuran -Verifikasi hasil penimbangan.
berat badan dan panjang
-Pelaporan tingkat Posyandu,
badan atau tinggi badan balita.
e. Verifikasi hasil penimbangan Puskesmas dan tingkat Kabupaten
dan pengukuran berdasarkan
BB/U, PB/U atau TB/U dan
BB/PB atau BB/TB.
f. Pelaporan tingkat Posyandu,
Puskesmas dan tingkat
Kabupaten
1. Petugas pelaksana gizi
UNIT TERKAIT
2. Kader posyandu.
REFERENSI
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PELACAKAN
KASUS GIZI BURUK PUSKESMAS WAWO
REVISI
NOMOR HALAMAN
KE-1
TANGGAL TERBIT DI TETAPKAN OLEH
KEPALA UPT PUSKESMAS
WAWO
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 1994031 004
Rangkaian kegiatan Penyelidikan terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan
PENGERTIAN
penemuan kasus balita gizi buruk lainnya di suatu wilayah kerja puskesmas.
1. Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara
cepat, tepat dan konferhensif.
2. Terindentifikasinya faktor resiko gizi buruk disuatu wilayah sebagai
TUJUAN
bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi.
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
secara konferhensif .
SASARAN Balita Gizi Buruk yang dilaporkan
KEBIJAKAN
3.Persiapan
a. Mempelajari laporan balita gizi buruk. Persiapa
b. Menyiapkan alat (alat Antropometri). n
c. Menyiapkan instrument pelacakan (form a. Mempelajari laporan balita
pelacakan gizi buruk). gizi buruk.
d. Berkoordinasi dengan petugas b. Menyiapkan alat (alat
Surveilans, dan dokter puskesmas untuk Antropometri).
melaksanakan pelacakan. c. Menyiapkan intrumen
3. Pelaksanaan pelacakan
a. Klarifikasi laporan balita gizi buruk. d. Berkoordinasi dengan
b. Konfirmasi status gizi. petugas surveilans dan
c. Bersama dengan petugas surveilans dan dokter
dokter puskesmas melakukan
penyelidikan kasus balita gizi buruk
sesuai dengan form pelacakan kasus gizi pelaksanaa
PROSEDUR buruk (menimbang BB, mengukur TB an
dan memeriksa balita gizi buruk). a) Klarifikasi laporan
d. Pencatatan dan pelaporan kasus balita b) Konfirmasi gizi
gizi buruk. buruk
e. Membuat rencana tindak lanjut. c) Melakukan
penyelidikaan
kasus gizi buruk
d) Pencatatan dan
pelapora
e) kasus balita gizi
burk
f) Membuat rencana
tindak lanjut
3. Dokter
UNIT TERKAIT
4. Petugas surveilans
REFERENSI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATALAKSANA
PENANGANAN BULAN PENIMBANGAN PUSKESMAS WAWO
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 199403 1 004
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Sosialisasi lintas program dan lintas Persiapan
sektoral.
b. Menyiapkan format pencatatan dan a. Sosialisasi lintas program
pelaporan dan lintas sektoral.
c. Menginfentarisir sarana dan prasarana di b. Menyiapkan format
posyandu (dacing, alat ukur, panjang c. Menginfentarisir sarana dan
badan/tinggi badan) prasarana di posyandu
d. Menyiapkan standar baku d. Menyiapkan standar baku
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan, memantau dan
membina pelaksanaan penimbangan Pelaksanaa
berat badan dan pengukuran panjang
n
badan/tinggi badan pada pada hari buka a. Melaksanakan,
posyandu memantau dan membina
b. Menentukan umur dan status gizi balita b. menentukan umur dan
sesuai standar baku WHO NCHS. status gizi
c. Merekap dan mengolah data hasil c. merekap dan mengolah
penimbangan pengukuran panjang data hasil penimbangan
badan/tinggi badan pengukuran hasil
d. Membuat laporan hasil kegiatan panjang badan
e. Rencana tindak lanjut d. membuat laporan hasil
kegiatan
e. rencana tindak lanjut
UNIT TERKAIT 1. Petugas gizi
2. Kader posyandu
REFEENSI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUKURAN LILA
PADA WANITA USIA SUBUR PUSKESMAS WAWO
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 199403 1 004
PENGERTIAN Pengukuran lingkar lengan atas adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
kekurangan energy kronis (KEK) wanita usia subur (WUS). Pengukuran LILA tidak
dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
TUJUAN 1. Mengetahui resiko KEK , WUS baik ibu hamil maupun calon ibu.
2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakata agar lebih berperan dalam
pencegahan dan penanggulanagan KEK.
SASARAN Wanita usia subur dan ibu hamil
KEBIJAKAN
PROSEDUR Mengukur LILA
Tetapkan posisi bahu dan siku Pengukuran
Letakkan pita antara bahu dan siku. lila
Tentukan titik tengah lengan.
Lingkaran pita LILA pada tengah Tetapkan posisi bahu dan
lengan. siku
Pita jangan telalu ketat. Letakkan pita antara bahu
Pita jangan terlalu longgar. dan siku.
Cara pembacaan skala yang benar. Tentukan titik tengah
lengan.
Lingkaran pita LILA pada
tengah lengan.
Pita jangan telalu ketat.
Pita jangan terlalu
longgar.
Cara pembacaan skala
yang benar.
TANGGAL HALAMAN
= MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 199403 1 004
PENGERTIAN Proses kegiatan memberikan PMT bagi bayi, balita Gizi Kurang menurut standar WHO
NCHS di wilayah kerja puskesmas Wawo
TUJUAN Memberikan makanan tambahan sesuai dengan keadaan bayi, dan balita sehingga
dapat meingkatkan status gizinya.
SASARAN Semua bayi, balita yang BGM atau status gizi kurang menurut standar WHO-NCHS
KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan
persiapan
a) Pendataan sasaran bayi, balita BGM/
Kurang Gizi
b) Mengukur status gizi dengan standar
WHO - pendataan sasaran bayi
c) Menyusun menu dan merencanakan
jumlah bahan makanan yang diperlukan - mengukur status gizi
untuk pemulihan balita dengan gizi
kurang/BGM. - menyusun menu
d) Menyiapkan ruang/kelas yang sesuai
dan nyaman. -menyiapkan ruangan
e) Menyiapkan materi-materi
penyuluhan/konseling,pre dan post tes. -menyiapkan materi penyuluhan
B. Pelaksanaan
-monitoring pengolahan
-monitoring kegiatan
TANGGAL HALAMAN
MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 199403 1 004
PENGERTIAN Proses kegiatan pengamatan dan wawancara dalam rangka meningkatkan status gizi,
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi
KEBIJAKAN
TANGGAL HALAMAN
MASTURUDIN, SKM=
Nip: 19720307 199403 1 004
PENGERTIAN Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi ymengandung 60 mg besi elemental
dan 0,25 mg asam folat. Anemi adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah kurang
dari normal yang disebabkan karena kurangnya zat besi dalam tubuh.
TUJUAN Mencegah Anemia Gizi besi pada remaja putri
KEBIJAKAN Semua remaja putri harus mendapatkan tablet penambah darah (Fe)
PROSEDUR 1.Persiapan
a. Menyiapkan data jumlah sasaran remaja putri persiapa
b. Mengecek ketersediaan tablet tambah darah n
(Fe)
c. Menghitung kebutuhan
d. Mengajukan kebutuhan tablet tambah darah -menyiapkan data jumlah
(Fe) sasaran
e. Membuat rencana distribusi
2.Pelaksanaan - mengecek ketersediaan
a. Petugas bekerjasama dengan petugas tablet Fe
pengelola obat untuk mendistribusikan tablet
tambah darah sesuai dengan kebutuhan -Menghitung kebutuhan
b. Mencatat hasil distribusi tablet penambah darah
c. Melaporkan hasil distribusi dan pemberian -mengajukan kebutuhan
tablet Fe dengan stok/sisa ke Dinas Kesehatan tablet Fe
pelaksa
naan
-petugas bekerjasama
dengan petugas pengelola
obat untuk mendistribusikan
tablet Fe sesuai kebutuhan