Bab2 - 08101244013 PDF
Bab2 - 08101244013 PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengelolaan
mengemukakan bahwa:
baik sumber daya manusia, sarana prasarana, sumber dana maupun sumberdaya
13
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
B. Pembiayaan Pendidikan
hidup dunia pendidikan (David Wijaya, 2009: 91). Pentingnya biaya dalam suatu
biaya sebagai jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan digunakan atau
terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan
diperoleh setiap tahun oleh sekolah, baik rutin maupun insidental, yang diterima
dari berbagai sumber resmi. Untuk SMP Negeri umumnya memiliki sumber-
Pemerintah Daerah Kabupaten, orang tua murid, masyarakat sekitar dan sumber
dan porsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain,
serta dari waktu ke waktu. Lebih lanjut Nanang Fattah (2000:23) mengatakan
bahwa biaya pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
14
langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan
pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua , maupun siswa sendiri. Sedangkan
biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam
bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh
3) yaitu:
a. Biaya personalia
b. Biaya nonpersonalia
peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai
pendidikannya
15
4. Beasiswa adalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada peserta
berikut:
1. Biaya personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta
habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
sekolah, baik bersumber dari pemerintah, orang tua siswa, maupun masyarakat.
Penelitian ini dikhususkan lagi pada biaya langsung yang berasal dari dana
pendidikan dasar pelaksana program Wajib Belajar 9 Tahun. Namun, dana BOS
Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan dengan tertib, lancar,
yang sangat penting karena setiap kegiatan sekolah membutuhkan uang. Untuk
16
itu, kegiatan pengelolaan keuangan sekolah perlu dilakukan dengan baik.
pendapatan pendidikan saja, namun lebih kepada penggunaan dana secara efektif
dan efisien. Semakin efisien dana yang digunakan dalam proses pendidikan, maka
a. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk harian sekolah dan
17
a. Prinsip keadilan
membedakan latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan kemampuan
b. Prinsip efisiensi
c. Prinsip transparansi
1) Dapat diaudit atas dasar standar audit yang berlaku, dan menghasilkan
kepentingan pendidikan.
peraturan perundang-undangan.
18
1) Adanya transparansi dari penyelenggara pendidikan dalam hal masukan dan
2) Adanya standar kinerja sekolah dalam hal pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang;
Pengelolaan dana BOS menggunakan prinsip keadilan, dalam arti semua siswa
dari golongan kaya maupun miskin merasakan adanya dana BOS pada sekolah
penerima dana BOS. Prinsip efisiensi digunakan karena dalam pengadaan barang/
2012:4).
keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: (1) penyusunan anggaran
19
manajemen keuangan menurut Mulyono (2010:146) dapat dibagi menjadi tiga
fase, yaitu:
sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara
jika diperlukan
pencapaian sasaran
mengemukakan bahwa:
realistis mengenai rencana pendapatan dan pembelanjaan satu tahun sekolah; (2)
pengadaan anggaran, yaitu segala upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk
20
tertentu di sekolah; (4) pelaksanaan anggaran, di mana setiap personel sekolah
a. Perencanaan
ditunjukkan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya
mengemukakan bahwa :
21
Mulyono (2010) mengemukakan bahwa perencanaan dalam manajemen
sebagai penjabaran suatu rencana ke dalam bentuk dana untuk setiap komponen
dalam rencana kerja dan anggaran tahunan satuan pendidikan sesuai peraturan
perundang-undangan.
b. Sumber keuangan
(1) Anggaran Pemerintah; (2) Bantuan Pemerintah Daerah; (3) Pungutan dari
di luar peserta didik atau orang tua /walinya; (5) Bantuan dari pihak asing yang
22
1) Alokasi pembangunan fisik dan non fisik;
uang yang akan dijalankan untuk masa mendatang lazimnya 1 (satu) tahun.
numerik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Muhaimin, dkk (2010: 357) yang
bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu, serta alokasi sumber-sumber kepada
sebagai suatu bentuk perencanaan, alat pengendalian, dan alat analisis. Agar
fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik, jumlah yang dicantumkan dalam
program yang telah disusun, dan kemudian diperhitungkan berapa biaya yang
23
menghimpun keuangan dari berbagai sumber yang syah dan komponen-komponen
apa yang akan dibiayai dalam proses pendidikan disuatu sekolah. Ibrahim Bafadal
dan sarana serta jumlah total anggaran menyeluruh serta keterkaitannya dengan
kegiatan pada periode tertentu, sumber dana yang terdiri dari jumlah sumber dana
dan perinciannya.
dengan melibatkan beberapa unsur diantaranya: (1) kepala sekolah dibantu para
wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah, (2) orang tua murid dalam
wadah komite sekolah, (3) Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, dan (4)
anggaran
24
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan
barang
c) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
berwenang
h) Pengesahan anggaran
Anggaran Sekolah, ada empat langkah yang harus dilakukan, antara lain:
tidak sama dengan anggarannya, bisa kurang ataupun lebih dari jumlah yang telah
perubahan. Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Muhaimin, dkk (2010:360)
25
perjalanan pelaksanaan kegiatan ternyata harus dilakukan penyesuaian kegiatan,
bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan
a) Mengganti beberapa peraturan dan prosedur yang tidak efektif sesuai dengan
b) Melakukan perbaikan terhadap peraturan dan input lain yang relevan dengan
c) Melakukan pengawasan dan penilaian terhadap proses dan hasil secara terus
Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Anggaran Dan Belanja Sekolah (RAPBS),
yang mana dana BOS merupakan bagian integral di dalam RKAS tersebut.
Rencana Jangka Menengah dan RAPBS harus disetujui dalam rapat dewan
Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota (untuk Sekolah Negeri) atau Yayasan (untuk
Penggunaan secara rinci untuk setiap sumber dana, termasuk dana BOS yang
d. Penggunaan Dana
mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga satuan
26
pendidikan (PP No 48 Tahun 2008 pasal 69 ayat 3). Dana yang tersedia harus
dan petugas belanja barang. Dalam pembelanjaan barang dilakukan oleh tim yang
ditunjuk kepala sekolah. Barang-barang yang sudah dibeli perlu dicek dan dicatat
oleh petugas penerima barang, baik berupa barang modal maupun barang habis
keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru, dan
Komite Sekolah. Dana BOS bagi sekolah Negeri dianggarkan melalui belanja
(tiga) jenis belanja, yaitu belanja pegawai, belanja barang/jasa, dan belanja modal
pada SKPD Pendidikan yang dituangkan dalam Dokumen RKAS/ RAPBS. Dari
seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah wajib menggunakan dana
tersebut untuk membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh
Pemerintah.
untuk belanja pegawai bagi Sekolah Negeri sebesar 20%. Pembelian barang/ jasa
transportasi dan uang lelah bagi guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka
27
satuan biaya untuk transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar
jam mengajar tersebut, harus mengikuti Standar Biaya Umum (SBU) yang
pengeluaran secara tertib berdasarkan macam sumber dan jenis pengeluaran agar
dapat diketahui oleh atasan dan pihak lain yang berkepentingan dengan keuangan
2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dana BOS dicatat dalam Buku
Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal
kejadiannya.
3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 juta
4) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah.
28
f. Pengawasan dan Pemeriksaan
pengeluaran serta saldo akhir yang dicocokan dengan temuan hasil audit.
BPKP, dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, pengawasan dilakukan oleh
lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pendidikan atau
29
g. Pertanggungjawaban dan Pelaporan
peraturan yang berlaku, yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yayasan bagi
3) Waktu transaksi.
peraturan yang berlaku. Isi dari laporan sesuai dengan isi pertanggungjawaban
komite sekolah, dan orang tua siswa, masyarakat, dan penyumbang dana.
pemerataan dan perluasan akses, program peningkatan mutu, relevansi dan daya
30
saing, serta program tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Meskipun
tujuan utama program BOS adalah untuk pemerataan dan perluasan akses,
program BOS juga merupakan program untuk peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing serta untuk tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
terutama sumber daya manusianya, yaitu kepala sekolah, guru, karyawan, siswa,
fleksibilitas dan sumber daya lain untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
oleh sekolah yang bersangkutan. Pola MBS memberi keleluasaan pada sekolah
termasuk dalam memanfaatkan dana BOS sesuai sumber daya dan kebutuhan
sekolah.
dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi
(Depdiknas, 2010:2).
yang bermutu. Secara khusus program BOS (Depdiknas, 2010:2) bertujuan untuk:
31
a. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD Negeri dan SMP Negeri
Selain tujuan program BOS tersebut, harapan dari adanya program Bantuan
Diknas 9 Tahun.
b. Melalui BOS, tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah karena tidak
tingkat SMPT/MTs/SMPLB.
SMPT/MTs/SMPLB.
Menurut buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS, yang menjadi sasaran
program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk Sekolah Menengah
32
diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi
di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari
Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS
BOS. Bila sekolah tersebut menolak BOS, maka sekolah dilarang memungut
biaya dari peserta didik, orang tua atau wali peserta didik.
b. Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasi dan tidak
c. Bagi sekolah yang menolak BOS harus melalui persetujuan orang tua siswa
d. Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang
33
e. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut dana dari
orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah. Pemda
harus ikut mengawasi pungutan yang dilakukan oleh sekolah agar tercipta
bertaraf RSBI atau SBI tetap diperbolehkan memungut dana dari orang tua
siswa miskin.
Pengeluaran Pembantu/PBPP)
b. Anggota : Bendahara BOS sekolah dan Satu orang dari unsur orang
3) Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada
34
6) Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan
Sekolah
Kabupaten/Kota
pungutan
meliputi:
Komite Sekolah;
35
bersamaan dengan pertemuan orang tua siswa dan sekolah pada saat
penerimaan raport;
yang dikelola oleh sekolah, baik yang berasal dari dana BOS maupun
2010) yaitu:
Nasional.
36
Pengeluaran Pembantu (PBPP) untuk pembayaran kegiatan BOS di masing-
masing sekolah.
yang sah kepada BPP di Dinas Pendidikan paling lambat 10 (sepuluh) hari
5) Realisasi penggunaan dana BOS sesuai dengan jumlah dan bukti-bukti yang
sah dicatat dalam Buku Kas Umum oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu
Adapun mekanisme penyaluran dana BOS tersebut dapat dilihat pada bagan
berikut ini:
37
Kementerian Pendidikan Kas Umum Negara
Informasi jumlah sekolah (KEMENKEU)
dan siswa tiap Kab/Kota
Alokasi Anggaran
Bagan 1.
Mekanisme penyaluran dana BOS tahun 2011
Keterangan :
BPP : Bendahara Pengeluaran Pembantu
SPM : Surat Perintah Membayar
38
d. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil
belajar siswa
honorer
KKKS/MKKS
m. Bila seluruh komponen diatas telah terpenuhi pendanaannya dan dana BOS
masih terdapat sisa maka dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media
BOS digunakan untuk mendanai biaya operasi sekolah. Namun terdapat beberapa
komponen biaya modal dan biaya personalia sekolah yang dapat didanai
39
pembiayaan peningkatan profesi guru dan kepala sekolah. Sedangkan biaya modal
yang dapat didanai menggunakan dana BOS yaitu pembiayaan honorarium guru
dengan batasan penggunaan maksimal 20% dari dana BOS yang diterima. Adapun
dalam pengelolaan dana BOS di sekolah, dana BOS tidak diperbolehkan untuk:
biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya
MKKS, dll), bilamana pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut
inventaris sekolah)
j. Menanamkan saham
k. Khusus untuk sekolah yang menerima DAK, dana BOS tidak boleh
perpustakaan
40
l. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat
bantu
keagamaan/acara keagamaan
kewajaran harga.
penyedia barang/jasa apabila harga penawaran lebih tinggi dari harga pasar.
41
a. Membuat rencana kerja.
a. Pengawasan Melekat
c. Pengawasan Masyarakat.
yang terdapat disekolah juga dapat mengawasi pelaksanaan program BOS namun
oleh Tim Manajemen BOS Tingkat Pusat, tingkat Provinsi dan Tingkat
42
juga dilakukan secara integrasi dengan monitoring sekolah yang dilakukan oleh
adalah:
d. Administrasi keuangan
e. Pelaporan
per sumber dana, Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Pajak,
Buku Pembantu Bank, beserta dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS
kepada Tim Manajemen Kabupaten/ Kota setiap triwulan paling lambat 10 hari
kerja sebelum berakhirnya triwulan tersebut (Depdiknas, 2010:56). Selain itu, hal-
43
a. Nama-nama siswa miskin yang dibebaskan dari pungutan
hal: (a) perencanaan masuk dalam kategori cukup, semua sudah menyusun visi,
misi, RIPS, program tahunan dan RAPBS namun RAPBS belum begitu
singkron dengan program sekolah, sumber daya manusia masih kurang karena
belum ada staf tata usaha di sekolah dasar. (b) pelaksanaan masuk dalam
baik, pengawasan dilaksanakan oleh kepala sekolah, komite sekolah, UPK, dan
Evaluasi cukup efektif dimana evaluasi tingkat sekolah dilakukan dalam rapat
dewan guru, ada yang rutin setiap bulan dan yang lain hanya setiap semester,
evaluasi tingkat kabupaten dilakukan setiap akhir tahun dalam rapat koordinasi.
44
dalam bentuk tertulis dan lisan, laporan tertulis berupa SPJ dan catatan hasil
secara lisan disampaikan melalui rapat kepada dewan guru dan komite sekolah
pada setiap akhir semester. Hambatan dalam penelitian ini yaitu kurangnya
tenaga SDM dalam mengelola dana BOS sehingga bendahara BOS dirangkap
oleh guru karena tidak ada staf tata usaha di Sekolah Dasar. Sering terjadi
keterlambatan pembuatan laporan dari waktu yang telah ditentukan dan perlu
kerjasama yang baik antara Kepala Sekolah, bendahara BOS dan semua guru
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Khafifah Julia Dwi. 2010. Pengelolaan
dana BOS, dan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola dana
45
Kegiatan pelaporan dalam bentuk laporan penggunaan dana BOS yang dibuat
pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yaitu besarnya dana BOS
dalam pembuatan laporan penggunaan dana BOS karena kurangnya waktu dan
hambatan kekurangan dana BOS yaitu dengan menarik iuran sukarela dari
orang tua siswa. Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi
didasarkan pada kesepakatan bersama antara sekolah dan komite sekolah untuk
dan lingkungan sekolah, dan peran serta masyarakat dan kemitraan; Dana
46
pemeliharaan, dan belanja lain-lain. Evaluasi penggunaan dana dilakukan
tujuan, sasaran, dan prinsip penggunaan telah ditetapkan secara jelas, b) latar
dalam pengelolaan dana BOS jelas, transparan, dan terstruktur, dan ada
kedua sekolah adalah kegiatan pengembangan guru dan aktivitas siswa, antara
lain pelatihan guru, MGMP, dan kegiatan pembelajaran tambahan dan ekstra
sepakbola dan pramuka untuk siswa dan membeli buku teks pelajaran dan
siswa.
pelaksanaan program; (3) pengawasan dan evaluasi program; dan (4) pelaporan
47
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan pengelolaan dana Bantuan
adalah sebagai berikut. Perencanaan masuk kategori efektif dilihat dari aspek
penggunaan dana efektif sesuai dengan tujuan dan ketentuan, namun belum
dibentuk tim belanja barang. Akuntabilitas pengelolaan dana BOS sudah cukup
baik. Pengawasan oleh kepala sekolah dan Bawasko masuk kategori efektif,
walaupun tidak pernah ada evaluasi dana BOS oleh pemerintah daerah/Dinas
ketentuan pelaporan.
48