A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran ....................................................................................
Kata Kunci : Analis Yuridis Normatif Empiris, Kedudukan Hukum Adat, Dalam Sistem Hukum
Indonesia.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT, karena atas
Disadari sepenuhnya, bahwa karya ilmiah ini masih belum sempurna dan
untuk itu dengan segala kerendahan hati sangat diharapkan kritik serta saran demi
penyempurnaannya.
Akhirnya kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim diserahkan semua
ini, dengan harapan semoga bantuan dari semua pihak mendapat balasan yang
Penulis,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Republik Indonesia.
Undang Dasar 1945. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa :
undang.
Hukum adat adalah hukum tidak tertulis, dia hidup, tumbuh dan
Hukum adat itu berbeda beda antara kelompok masyarakat yang satu
dikedepankan bahkan sampai saat ini, hukum adat Aceh selalu hidup dan
komplek ini disebut hukum adat (adatrecht). Jadi maksud Soekanto ialah
hukum adat itu merupakan seluruh adat (yang tidak tertulis) dan hidup
dalam masyarakat berupa kesusilaan, kebiasaan dan kelaziman yang
Sistem hukum adalah bagian dari sistem kontrol sosial. Dalam arti
yang paling luas, sistem kontrol ini merupakan fungsi dari sistem hukum;
semua sistem yang lainnya kurang lebih menjadi sekunder atau berada di
yang mengontrol. Sistem hukum semacam polisi lalu lintas resmi. Sistem
hukum memerintahkan orang apa yang harus atau jangan dilakukan dan
hubungan organik antara hukum dengan watak atau karakter suatu bangsa.
Hukum hanyalah cerminan dari volkgeist. Oleh karena itu, hukum adat
1
Bushar Muhammad, Asas-Asas Hukum Adat, Suatu Pengantar, Jakarta, Pradnya
Paramita, 1994, Cet. 9, hal. 11.
2
FX. Joko Priyono, Fungsi Pendekatan Sistem Sebagai Landasan Metodologis Bagi Ilmu
Hukum, http//epriets.undip.ac.id/20204/1/2473-ki-fh.2002.pdf, diakses 30 Januari 2012.
3
Lawrence M. Friendman, American Law an Introduction Second Edition, Hukum
Amerika Sebuah Pengantar, Penerjemah Wishnu Basuki, Tatanusa, Jakarta, 2001, hal, 11.
sebagai hukum kehidupan yang sejati. Hukum sejati itu tidak dibuatia
Aceh sangat jelas terlihat sampai saat ini, dimana hukum selalu
dan Istiadat, dan Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga
4
Satjipto Rahardjo, Teori Hukum, Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi,
Genta Publishing, Yogyakarta, 2010, hal, 103.
Adat. Dengan kata lain keberadaan hukum adat dalam sistem peraturan
bisa dihapuskan dari dulu, sekarang bahkan sampai hari esok. Dengan
nasional.
B. RUMUSAN MASALAH
sesuai dengan judul yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah
nasional. Oleh karena itu sesuai dengan judul yang telah peneliti pilih, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
perundang-undangan Indonesia?
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka
hukum adat?
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Teoritis
2. Segi Praktis
yang berlaku disuatu wilayah5. Hukum adat adalah sistem hukum yang
negara Asia lainnya seperti jepang, india dan tiongkok. Sumbernya adalah
hukum adat sebagai adat recht (bahasa belanda) yaitu untuk memberi
nama pada suatu sistem pengendalian sosial (social control) yang hidup
hidup sejahtera.
7
Surojo Wignjodipuro, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat, Alumni, Bandung, 1973,
hal, 1.
8
Sunarjati Hartono, Kapita Selekta Perbandingan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1991, hal, 118.
9
Iman Sudiyat, Asas-Asas Hukum Adat,Liberty Yogyakarta, hal, 1-2.
Pada dasarnya, sumber hukum terdiri dari hukum tertulis dan
UUD 1945, artinya negara Indonesia salah satu negara yang berlandaskan
budaya, dana dat istiadat bangsa Indonesia. Setiap nilai dari sila-sila
10
Lilik Mulyadi, Makalah, Eksistensi Hukum Pidana Adat Di Indonesia Pengkajian
Asas, Teori, Norma Praktik Dan Prosedurnya, Laporan Penelitian ,Puslitbang Kumdil
Mahkamah Agung RI, 2010, Jakarta hal, 366.
11
Lihat Pasal 1 ayat (3) UUD 1945.
berdasarkan atas hukum agar terciptanya suatu keadilan dan kesejahteraan
juga sangat tegas dicantumkan dalam UUD 1945, yaitu pada Pasal 18B
ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi : Negara mengakui dan menghormati
undang12.
mendapatkan penegasannya di dalam Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, yaitu
dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat
12
Lihat Pasal 18B ayat (2) UUD 1945.
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan
tinggi.
terus-menerus dan berjalan terus dan selalu hidup dalam masyarakat sesuai
konsepsi dan asas asas hukum yang berasal dari hukum adat. Hukum adat
undangan14.
13
Hamid Sarong, Dosen Fakultas Hukum Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh, dalam materi kuliahnya Kapita Selekta Hukum Adat di Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh, 5 Juli 2011.
14
Hilma Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2003, Hal 1.
sebagaimana termuat dalam Pasal 6 ayat (1) dan (2) Undang-Undag
masyarakatnya.
sesuai dengan adat budaya yang ada pada masyarakat tertentu, dan sumber
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Suatu penelitian yang baik akan membawa hasil yang baik apa bila
dengan menganalisisnya15.
penelitian yuridis normatif dan empiris. Penelitian ini juga disebut dengan
15
Soerjono Soekanto, Pengantar Penellitian Hukum, UI, Press, Jakarta, 1981, hal. 43.
suatu aturan hukum sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
penelitian yuridis normatif dan empiris. Penelitian ini juga disebut dengan
16
Pedoman Penulisan Tesis, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Program Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, 2010, hal, 15-16.
17
Pedoman Penulisan Tesis, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Program Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, 2010, hal, 15-16.
Beutong Kabupaten Nagan Raya. Dan sampel penelitian tersebut dapat
a. Sampel Penelitian
1. Informan :
2. Responden :
Aceh;
Gampoeng;
E. Analisis Data
dikelompokkan atas data yang sejenis dan data akan dianalisis yang
18
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1995, hal.. 23.
Penelitian ini dengan menggunakan metode induktif dan deduktif
tidak tertulis, namun ia mempunyai daya ikat yang kuat dalam masyarakat.
Hukum Adat yang hidup dalam masyarakat ini khususnya bagi masyarakat
adat Aceh yang masih kental budaya aslinya akan sangat terasa. Penerapan
rumusan yang ada di dalamnya mengandung nilai luhur dan jiwa hukum
pola pikir dan hukum adat. Pasal 29 ayat (1) Negara berdasarkan
undang.
disebabkan karena hukum adat pada prinsipnya damai, tentram, rukun dan
kekeluargaan19.
hukum adat di Aceh senyatanya sejak dari zaman dahulu telah menguasai
19
Airi Safrijal, Penerapan Sanksi Adat Dalam Penyelesaian Perkara Pidana, (Suatu
Penelitian dalam Wilayah Hukum Kabupaten Nagan Raya), Program Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala, 2012, hlm, 107.
sumberdaya alam didalam jangkauannya. Penegasan UUD 1945 terhadap
hukum adat jelas termuat pada Pasal 18B ayat (1), dan ayat (2) UUD 1945.
Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat dan Qanun Aceh
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan Imeum Mukim, dan
Adat dan Istiadat. Maka keberadaan mukim kembali diakui dalam sistem
Aceh.
hukum adat merupakan salah satu faktor dimana hukum adat itu tidak
Aceh yang telah menjadi pegangan umum, dan tak bisa dipisahkan dalam
Syiah Kuala; Qanun Bak Putro Phang; Reusam Bak Laksamana, (Adat
dari Sultan, Hukum dari Ulama, Qanun dari Putri Pahang, Reusam dari
Laksamana)21.
merupakan inti dari pada sistem budaya suatu masyarakat, sehingga ada
karena inti dari kesadaran hukum adalah hasrat yang kuat untuk senantiasa
Aceh, adalah dari dulu sampai sekarang tidak pernah hilang dalam
akan kehilangan sumber dayanya dan hukum adat tidak akan pernah mati,
20
Ibid, hlm 109-110.
21
Hadih maja, di atas merupakan pepatah leluhur yang menjadi pegangan bagi
masyarakata adat Aceh dari generasi ke generasi yang sampai saat ini masih dijaga dan
dipertahankan oleh masyarakat adat Aceh.
22
Airi Safrijal, Op. Cit, hlm, 110.
karena hukum adat adalah pangkal dari segala sumber hukum indonesia,
dan berkembang dalam masyarakat adat dan akan tetap hidup selama
kepada mereka dari para nenek moyang sebelum mereka. Oleh karena itu,
tidak dapat dipungkiri walaupun hukum adat tidak tertulis dan tidak
berdasarkan asas legalitas adalah hukum yang tidak sah. Hukum adat akan
temurun dan tidak tertulis serta bersumber dari adat istiadat atau kebiasaan
mareka sendiri.
Merupakan sikap dan tata tertib kehidupan orang aceh, yang tentunya
bagi masyarakat Aceh. Hal ini ada tiga penyebab utama dipergunakannya
sebagai hakim atau penengah dalam memberi putusan adat bagi sengketa
yang sangat tepat karena silaturahmi terbina kembali baik dalam aspek
antara Gubernur Aceh, Kepala Kepolisian Daerah Aceh dan Ketua Majlis
23
Tjuet Adek, wawancara dengan Ketua Majlis Adat Aceh, Kabupaten Nagan Raya, pada
hari rabu tanggal, 10 Juli 2015.
disebutkan pada bagian ke-satu, ke-dua, dan ke-enam yang mengatakan
bahwa :
merupakan praktek hukum yang sesuai dengan prinsip keadilan bagi para
adat di Aceh dari dulu sampai sekarang masih sangat eksis ditengah-
permasahan yang sudah ada harus terselesaikan secara rukun dan damai
serta permasalahan yang sudah ada tersebut diupayakan agar terwujud rasa
24
Keputusan Bersama antara Gubenur Aceh, Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Ketua
Majlis adat Aceh, No. 1054/MAA/XII/2011, Tentang Penyelenggaraan Peradilan Adat Gampong
dan Mukim atau Nama Lain di-Aceh.
aman dan tentram kembali dalam masyarakat sehingga tidak menyebar
terus-menerus.
berada dalam lingkungan adat dan adat istiadat, meskipun ada gesekan-
Mereka tidak ingin terusik dengan oleh yang satu terhadap yang lain,
dalam masyarakat adat Aceh, dari dulu sampai sekarang masih sangat
25
Airi Safrijal, Op. Cit, hlm, 171.
F. Faktor Pendukung dan Penghambat Penegakan Hukum Adat
sesuai dengan jiwa rakyat dan hukum nasional bukan merupakan hukum
yang hidup dalam masyarakat dan tidak dipandang sebagai hukum yang
memiliki rasa keadilan, hukum adat lebih baik dari pada hukum pidana
Dalam kaitannya dengan penerapan hukum adat dan kenapa hukum adat
26
Hadih Maja, yang merupakan pepatah leluhur yang sampai saat ini masih
dipertahankan oleh masyarakat adat Aceh dari generasi ke generasi. Hadih maja ini adalah pondasi
kuat bagi masyarakat Aceh dalam mempertahankan nilai-nilai religius dan nilai-nilai sosial,
sehingga keberadaan hukum adat sejalan dengan jiwa bangsa Aceh karena hukum adat dipandang
sesuai dengan prinsip Syariat Islam.
27
Airi Safrijal, Op. Cit, hlm, 209-210.
4. Hukum adat memudahkan dan menjalin hubungan persaudaraan
kembali dan kalau hukum positif menyulitkan masalah dan
menyimpan rasa dendam;
5. Hukum adat bersih dan damai;
6. Dipertahankan hukum adat karena pemberi putusan hukum adat
berasal dari lingkungan masyarakat;
7. Ekonomi, waktu dan silaturrahmi terbina kembali;
8. Tersentuh dan tidak mengenal kalah dan menang;
9. Hukum adat tidak melenceng dari agama Islam, dan mengiringi
hukum oleh hukum agama;
10. Kekeluargaan dan tidak ada rasa dendam;
11. Aparat kepolisian mendukung usaha keputusan hukum adat dari
aparat gampong;
12. Dengan hukum adat selesai semua permasalahan; dan
13. Dengan hukum adat tidak mendapat hukuman kurungan/penjara
yang merugikan pihak yang dihukum28.
hukum yang sesuai dengan pandangan hidup rakyat Aceh. Antara hukum
adat dengan hukum Islam tidak ada pertentangan dan sangat erat
28
Ibid, hlm, 210.
29
Teuku. Mansur, wawancara dengan Imuem Mukim, Kemukiman Puloe Raga,
Kecamatan Beutoeng, pada hari senin tanggal 26 Juli 2015.
kerukunan dalam masyarakat, sebab hukum adat di gali dari nilai religius
Namun kelemahan dalam membangun hukum adat itu justru terletak pada
diri kita sendiri yang tidak mau tahu tentang hukum adat itu sendiri,
kita pahami bahwa hukum adat merupakan hukum yang didambakan oleh
dalam mengatur bagaimana cara untuk hidup damai, rukun dan tenteram.
yang kurang paham dan kurang peduli terhadap keberadaan hukum adat
ditengah-tengah masyarakat.
adat selama ini dalam hal penegakan hukum adat sudah sangat baik dan
30
Mustafa Hamzah, wawancara dengan Mantan Keucik dan sekarang menjabat sebagai
Ketua Tuha Peuet gampong Mnasah Pante, pada hari minggu tanggal 2 Agustus 2015.
sangat cocok dalam masyarakat, tetapi masih terdapat kendala-kendala
dalam penegakan hukum adat tersebut, dan masalah yang dihadapi dalam
dalam hal penegakan hukum adat Aceh, ini disebatkan karena kurang
tugasnya masih ada yang kurang memahi terhadap hukum adat itu sendiri,
orang yang masih muda dan kurang memahami apa hukum adat itu, ini
31
Airi Safrijal, Op. Cit. Hasil wawancara yang mendalam dengan para tokoh adat di
gampong-gampong, dalam Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya, pada tanggal 10-25
Februari 2012. Hlm, 186-187.
32
Ali Akbar, wawancara dengan Imuem Meunasah, Gampong Kuta Jeumpa, Kecamatan
Beutong Kabupaten Nagan Raya, pada hari rabu tanggal, 29 Juli 2015.
Jailani Ibrahim, mengatakan bahwa harapannya agar pemerintah
gampong. Selama ini pihak Majlis Adat Aceh Kabupaten Nagan Raya dan
sekarang merupakan bukan hal yang baru lagi. Keberadaan hukum adat
33
Airi Safrijal, Op. Cit, hlm, 188-189.
hukum adat saat ini sudah sesuai dengan harapan dan cita-cita hukum yang
yang telah berlaku tidak ada alasan bagi pemerintah dan para pembuat
hukum nasional.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
karya ilmiah ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
hukum adat di Aceh sesuai dengan prinsip Syariat Islam, dan berasal
dari tingkahlaku bangsa Indonesia asli yang sesuai dengan harapan dan
(seperti zat dengan sifatnya) tidak bisa dipisahkan, dan hukum adat
B. Saran
A. BUKU
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-UndangNomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Propinsi DaerahIstimewa Aceh.
C. Internet
FX. Joko Priyono, Fungsi Pendekatan Sistem Sebagai Landasan Metodologis Bagi Ilmu
Hukum, http//epriets.undip.ac.id/20204/1/2473-ki-fh.2002.pdf, diakses pada
tanggal 1 agustus 2015.