PEMASANGAN AKDR

No. Dokumen 010

STANDAR No. Revisi
OPERASIONAL
PROSEDUR Tanggal Terbit 01-03-2017
Halaman 1/6
UPTD TANDA TANGAN
Kepala Puskesmas
KESEHATAN
Susi Wartini
PUSKESMAS
NIP: 19610501 198503 2 006
HANDAPHERANG
1. DEFINISI Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pemasangan AKDR
yang meliputi tahap konseling awal, pemeriksaan panggul,
tindakan pra pemasangan, pemasangan AKDR, tindakan pasca
pemasangan dan konseling pasca pemasangan
2. TUJUAN Untuk mengatur jarak kehamilan
3. KEBIJAKAN Kepala UPTD Puskesmas Handapherang
4. REFERENSI Pelatihan teknologi kontrasepsi terkini
5. PROSEDUR Konseling awal
I. Konseling
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dan
tanyakan tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang keluarga berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia
dan keuntungan-keterbatasan dari masing-masing jenis
kontrasepsi (termasuk perbedaan antara kontap dan
metode reversible):
Tunjukan dimana dan bagaimana alkon tersebut
digunakan
Jelaskan bagaimana cara kerja alkon tersebut
Jelaskan kemungkinana efek samping dan masalah
kesehatan lain yang mungkin akan dialami
Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami
oleh klien
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya
Konseling metode khusus
5. Berikan jaminan kerahasiaan yang diperlukan klien
6. Kumpulka data-data pribadi klien (nama,,alamat dan
sebagainya)
 7. Tanyakan tujuan reproduksi (KB) yang diinginkan (apakah
klien ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anaknya)
8. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien,, yang
mungkin menentang penggunaan salah satu metode KB
9. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran
klien dengaan sikap yang simpatik
10. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
11. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR
Cu T 380 A, sampai benar-benar dimengerti oleh klien
Konseling pra-pemasangan & seleksi klien
12. Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara cermat untuk
memastikan tidak ada maslah kesehatan untuk
menggunakan AKDR
riwayat kesehatan reproduksi
Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola
perdarahan haid
Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
Riwayat kehamilan ektopik
Nyeri yang hebat setiap haid
Anemia yang berat (Hb < 9gr% atau hematokrit < 30)
Riwayat infeksi sistem genitalia (ISG), penyakit
menular seksual (IMS) atau infeksi panggul
Berganti-ganti pasangan (resiko ISG tinggi)
Kanker seviks
13. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan
panggul dan jelaskan apa yang akan dilakukan dan
pesilahkan untuk mengajukan pertanyaan
14. Informed concent
II. Pemeriksaan 15. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya
panggul dan mencuci area genitalia dengan menggunakan sabun
dan air
16. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
17. Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan

2
 18. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri,
benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra pubik
19. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan
panggul
20. Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
21. Pakai sarung tangan DTT
22. Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam wadah steril atau DTT
23. Lakukan inspeksi pada genitalia eksterna
24. Palpasi kelenjar skene dan bartholini amati adanya nyeri
atau duh (discharge) vagina
25. Masukan speculum vagina
26. Lakukan pemeriksaan inspekulo:
Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
Inspeksi serviks
27. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakan
kembali pada tempat semula dengan tidak menyentuh
peralatan lain yang belum digunakan
28. Lakukan pemeriksaan bimanual
Pastikan gerakan serviks bebas
Tentukan besar dan posisi uterus
Pastikan tidak ada kehamilan
Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
29. Lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi):
Kesulitan menentukan besar uterus retroversi
Adanya tumor pada vacum douglas
30. Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5%, kemudian buka secara terbalik dan rendam
dengan klorin
III. Tindakan 1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan
Pra klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah
Pemasanga
pemasngan dan persilahkan untuk mengajukan pertanyaan
n
2. Masukan lengan AKDR Cu T 380 di dalam kemasan
sterilnya
Buka bagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang

3
 Masukan pendoerong kedalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril
Letakan kemasan pada tempat yang datar
Selipkan karton pengkur di bawah lengan AKDR
Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung
inserter sampai kepangkal lengan sehingga lengan akan
melipat
Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter,
tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan
Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut
kedalam tabung inserter
IV. Pemasanga 3. Pakai sarung tangan DTT yang baru
n AKDR 4. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks
5. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2
sampai 3 kali
6. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (taknik
pertama)
7. Masukan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh
(no touch technique) yaitu secara hati-hati masukan sonde
ke dalam kavum uteri dengan sekali masuk tanpa
menyentuh dinding vagina atau bibir speculum
8. Tentukan posisi kedalaman kavum uteri dan keluarkan
sonde
9. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang
masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan
menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka
seluruh plastik penutup kemasan
10. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
11. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi
horizontal (sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan
tarikan hati-hati pada tenakulum, masukan tabung inserter
ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau

4
 sampai terasa adanya tahanan
12. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
13. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik
withdrawwal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong
14. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks
atau terasa adanya tahanan
15. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting
benang AKDR kurang lebih 3-4cm
16. Keluarkan seluruh tabung inserter buang ke tempat
sampah terkontaminasi
17. Lepaskan tenakulum denga hati-hati, rendam dalam
larutan klorin 0,5%
18. Bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan dengan kasa selama 30-60 detik
V. Tindakan 19. Keluarkan speculum dengan hati-hati, rendam dalam
Pasca larutan klorin 0,5%
Pemasangan 20. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5% selam 10 menit untuk dekontaminasi
21. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa,
sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah
disediakan
22. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5% bersihkan cemaran
sarung tangan, buka secara terbalik dan rendam klorin
0,5%
23. Cuci tangan dengan air dan sabun
24. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati
selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien pulang

5
 25. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang
VI. Konseling AKDR dan kapan harus dilakukan
Pasca 26. Jelaskan pada klien apa yang harus silakukan bila
Pemasanga mengalami efek samping
n 27. Beritahu kapan klien harus datang kembali untuk kontrol
28. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380 A
adalah 10 tahun
29. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat
bila memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila
menginginkan AKDR tersebut di cabut
30. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang
telah di berikan
31. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien

6. DIAGRAM ALIR
Konseling Awal

Konseling Metode Khusus

Konseling Pra Pemasangan dan Seleksi Klien

Pemeriksaan Panggul

Prosedur Pemasangan AKDR

Konseling Pasca Pemasangan

7. UNIT TERKAIT 1. Bidang pelayanan KIA

Sumber : Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini