Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI MANAJERIAL

AKUNTANSI MANAJERIAL DAN


KONSEP BIAYA

KELOMPOK 1:

ANDI MUCHRIZAL ARFANDY R (A31114508)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji melebihi luasnya langit dan dalamnya lautan atas segala keagungan-Nya
yang tiada terkira, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya tugas makalah teori dan seminar
akuntansi ini dapat kami selesaikan.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu dalam pembuatan tugas ini, mulai dari penyusunan, pengeditan sampai dengan
proses pencetakan, semoga amal kebaikan saudara-saudari sekalian dibalas oleh Tuhan Yang
Maha Esa.

Akhir kata, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
penyempurnaan tugas ini dan bahan introspeksi kami, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Wassalamualaikum wr.wb.

Makassar, 4 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................1

C. TUJUAN.....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

2.1 Kerangka Konseptual FASB........................................................................................................2

2.2 Kerangka Konseptual IASB.......................................................................................................11

2.3 Kerangka Konseptual Indonesia................................................................................................15

BAB III - PENUTUP.......................................................................................................................21

Kesimpulan......................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi


bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual
untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan
konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan
seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan. Kerangka kerja konseptual
menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari informasi akuntansi yang
baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-istilah yang biasa digunakan seperti asset dan
pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan
keuangan yang tepat. Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru,
memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari
sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi di
Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan kerangka konseptual FASB.


2. Jelaskan kerangka konseptual IASB.
3. Jelaskan kerangka konseptual Indonesia.

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahami kerangka konseptual FASB.


2. Mahasiswa mampu memahami kerangka konseptual IASB.
3. Mahasiswa mampu memahami kerangka konseptual Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Umum Biaya

a. Biaya Produksi

Bahan Langsung, bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan
baku atau bahan mentah. Bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan
dalam pembuatan produk jadi; dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi produk bahan
baku diperusahaan lainnya. Srbagai contoh, plastik yang diproduksi oleh DuPont adalah
bahan baku yang digunakan Hewlett-Packard dalam pembuatan komputer.

Bahan baku terbagi lagi menjadi bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.
Bahan Baku langsung Direct material) adalah bahan baku yang menjadi bagian utama dari
produk jadi dimana biasanya dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Sedangkan
bahan Baku tidak Langsung ( indirect material)adalah bahan baku dalam produk jadi yang
tidak memiliki pengaruh signifkan pada produk jadi. Bahan baku ini dimasukkan kedalam
overhead pabrik.

Tenaga Kerja Langsung (direct labor), meliputi biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
dengan mudah ke masing-masing unit produk. Tenaga kerja langsung terkadang disebut juga
tenaga kerja manual karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada
saat produksi. Tenaga Kerja Tidak Langsung (indirect labor) adalah tenaga kerja yang tidak
dapat ditelusuri ke produk tertentu karena kerumitan dan dan memakan biaya. Sama seperti
bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dimasukkan kedalam biaya overhead
pabrik. Biaya Overhead Pabrik (manufacturing overhead) adalah elemen ketiga dari biaya
produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung. Misalnya bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung seperti pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi; listrik dan gas, pajak
properti, depresiasi dan asuransi fasilitas produksi.
b. Biaya Nonproduksi

Biaya nonproduksi umumnya dibagi menjadi dua kategori (1) biaya penjualan dan (2)
biaya administrasi. Biaya Penjualan (selling costs), mencakup semua biaya yang diperlukan
untuk menangani pesanan pelanggan. Biaya-biaya tersebut terkadang disebut pemerolehan
pesanan (order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling). Contohnya adalah biaya
iklan, biaya pengiriman, biaya perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji
untuk bagian penjualan dan biaya gudang penyimpanan barang jadi. Biaya Administrasi
(administrative costs), meliputi biaya yang berhubungan dengan manajemen umum
organisasi. Tidak berhubungan dengan produksi atau penjualan. Contohnya adalah gaji
eksekutif.

2. Biaya Produk vs Biaya Periodik

Untuk akuntansi keuangan, biaya produk mencakup semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk. Dalam hal memproduksi barang, biaya tersebut
terdiri dari atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Biaya
produk melekat pada unit produk pada saat barang dibeli atau diproduksi dan biaya produk
akan tetap melekat sampai barang tersebut siap dijual. Awalnya, biaya produk berada di
neraca di akun persediaan. Pada saat barang terjual, biaya tersebut akan di alihkan dari
persediaan ke beban ( harga pokok penjualan) dan dikatkan dengan pendapatan penjualan.
Oleh karena biaya produk ditentukan dalam persediaan, maka biasanya disebut juga biaya
yang dapat di akui sebagai persediaan.

Biaya Produk/Biaya Pabrik, semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan
suatu produk (BBL+TKL+FOH).

Biaya Periodik,semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk .

3. Biaya Pokok vs Biaya Konversi

Biaya Pokok, penjumlahan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung (BBL+TKL)
Biaya Konversi, penjumlahan tenaga kerja langsung dengan biaya overhead pabrik
(TKL+FOH)

4. Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya

Biaya Variabel, bervariasi dalam pembagian langsung berdasarkan perubahan tingkat


aktivitasnya

Biaya tetap, biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktivitas

Biaya Semivariabel, gabungan biaya tetap dan biaya variabel

Y = Total Biaya semivariabel

a = Total biaya Tetap

b = Biaya Variabel per unit aktivitas


X = Tingkat Aktivitas

5. Estimasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

a. Metode Tinggi-Rendah

Didasarkan pada rasio tingkat perubahan arah vertikal terhadap jarak horizontal (rise over
run).

Prosedur:
b. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
6. Laporan Laba Rugi

a. Tradisional

Tujuan: Pelaporan Eksternal

Menyusun biaya menjadi HPP dan biaya penjualan dan administrasi.

Penjualan HPP = Margin Kotor

Margin Kotor Biaya Penjualan dan Administrasi = Laba Neto Operasi

HPP = Persediaan Barang Jadi Awal + Pembelian Persediaan Barang Jadi Akhir

b. Kontribusi

Tujuan: Perencanaan Internal dan alat pembuat keputusan

Menyediakan informasi yang jelas memisahkan biaya tetap dengan cariabel sehingga
membantu proses perencanaan.

Penjualan Biaya Variabel = Margin Kontribusi

Untuk perusahaan dagang, HPP adalah biaya variabel yang masuk dalam bagian biaya
variabel pada laporan laba rugi kontribusi

7. Klasifikasi Biaya untuk Pembebanan Biaya ke Objek Biaya

Biaya Langsung, biaya yang dapat mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan.

Biaya Tidak Langsung, biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang
bersangkutan.
Biaya Umum, biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah objek biaya tetapi tidak dapat
langsung ditelusuri pada masing-masing objek biaya tersebut.

8. Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan

Pendapatan dan Biaya Diferensial (incremental cost), Pendapatan dan Biaya yang timbul dari
perbedaan antara dua alternatif keputusan.

Biaya Kesempatan, manfaat potensial yang akan hilang jika salah satu alternatif telah dipilih
dari sejumlah alternatif yang tersedia.

Biaya tertanam, biaya yang telah terjadi, tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang
dibuat saat ini ataupun dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai