1. Rancangan dasar negara dirumuskan dalam sidang BPUPKI tanggal..

a. 1 Juni s.d. 16 Juni 1945 c. 10 s.d. 17 Juli 1945

b. 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 d. 22 Juni 1945

2. Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan menjadi ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain karena Pancasila berkedudukan
sebagai..
a. Pandangan hidup bangsa c. Perjanjian luhur bangsa
b. Kepribadian bangsa d. Sumber dari segala sumber hukum

3. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2004, Kedudukan Pancasila adalah

sebagai..
a. Dasar negara c. Sumber dari segala sumber hukum
b. Pandangan hidup bangsa d. Kepribadian bangsa

4. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan
yang ingin dicapai negaranya memerlukan.
a. Pandangan hidup c. Kerja sama dengan bangsa lain
b. Modal yang kuat d. Pemimpin yang kuat

5. Istilah Pancasila muncul pada Sidang BPUPKI I, namun pada hakikatnya nilai-nilai
Pancasila telah ada dan tumbuh dalam masyarakat Indonesia sejak ..
a. Sumpah Pemuda 1928 c. Berdirinya Budi Utomo
b. Zaman nenek moyang d. 18 Agustus 1945

6. Jkemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membahayakan kelangsungan hidup

manusia apabila
a. Diimbangi keimanan dan ketakwaan
b. Tidak disertai dengan pendidikan budi pekerti
c. Meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa
d. Tidak mendengarkan masukan dari masyarakat

7. Istilah Pancasila sebagai dasar negara pertama kali dikemukakan dalam sidang BPUPKI
oleh..
a. Mr. Muh. Yamin c. Ir. Soekarno
b. Drs. Mohammad Hatta d. Mr. Soepomo

8. Rumusan Pancasila sebagai dasar negara yang benar dan sah terdapat dalam..
a. Peraturan perundang-undangan c. Pembukaan UUD 1945
b. Piagam Jakarta d. Lembaran Negara

9. Sesuatu yang berharga sebagai konsep yang diyakini dan menjadi standart yang
mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia disebut..
a. Hukum c. Nilai
b. Etika d. Norma

10. Kalimat bhinneka tunggal ika tanhana darma mangrwa dalam buku Sutasoma yang
ditulis oleh Mpuh Tantular menggambarkan.
a. Kerukunan hidup beragama c. Kekeluargaan dan kegotongroyongan
b. Persatuan dan kesatuan bangsa d. Cinta kasih terhadap sesama manusia

11. Nilai-nilai luhur dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah..
a. Kegotongroyongan dan kekeluargaan
 b. Memberi kesempatan teman untuk melaksankan ibadah
c. Mengutamakan musyawarah
d. Tidak mengakui hak milik perorangan

12. Nilai-nilai luhur dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
a. Mengakui persamaan harkat, martabat, dan derajat manusia
b. Memiliki jiwa dan kepribadian bangsa
c. Memiliki nilai-nilai universal
d. Mengakui daerah tempat tinggal sebagai bagian dari bangsa Indonesia

13. Nilai-nilai luhur sila Persatuan Indonesia adalah

a. Mengembangkan rasa kerukunan
b. Mengutamakan kepentingan daerah dan kelompok
c. Mengakui bahwa manusia adalah makhluk sosial
d. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi atau
golongan

14. Nilai luhur dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah .
a. Saling menolong sesama manusia
b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
c. Melaksanakan keputusan hanya jika pendapatan diterima
d. Mengambil keputusan sendiri untuk mempercepat tujuan

15. Nilai luhur dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah
a. Melakukan kegiatan kemanusiaan
b. Bergaya hidup mewah untuk pergaulan
c. Suka bekerja keras dan tidak boros
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat
1. Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam . . . . . .
2. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ditetapkan pada tanggal . . . . .
3. Membina kerukunan hidup antar umat beragamadan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa adalah nilai luhur Pancasila sila ke . . . . . . .
4. Sikap saling menolong merupakan perubahan yang mencerminkan nilai lihur
Pancasila sila ke . . .. . . .
5. Sikap rela berkorban jiwa dan raga yang dimiliki para pejuang dilandasi oleh
semangat nasionalisme. Hal ini merupakan pencerminan nilai luhur Pancasila sila
ke . . . . . .