Anda di halaman 1dari 7

BIOGRAFI DAN BIODATA TOKOH PERJUANGAN

a. Sultan Agung

Biodata

Nama : Sultan Agung


Lahir : 1593, Kutagede, Kesultanan Mataram
Meninggal : 0 - 1 - 1593
Ayah : Prabu hanyakrawati
Ibu : Ratu Mas Adi Dyah Banawati
Warga Negara : Indonesia

Biografi

Sultan Agung terlahir dengan nama Raden Mas Jatmika di Kotagede, kasultanan mataram pada
tahun 1593. Dan dikenal pula dengan nama Raden Mas Rangsang. Beliau merupakan putra dari
raja Mataram Islam ke dua Prabu hanyakrawati dan Ratu Mas adi Dyah banawati yang
merupakan putri Pangeran Benawa raja Pajang. Pada usia 20 tahun beliau diangkat menjadi Raja
Mataram menggantikan Ayahnya pada tahun 1613 dengan bergelar ``Panembahan
Hanyakrakusuma``. Pada tahun 1624, setelah penaklukan Madura, belai berganti gelar menjadi
``Susuhunan Agung Hanyakrakusuma``. Pada biografi Sultan Agung disebutkan, pada tahun
1640 mengganti gelar menjadi ``Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman``. Setahun
kemudian mendapat gelar Sultan Agung, seorang raja yang memiliki kesadaran tentang
pentingnya kesatuan wilayah seluruh tanah Jawa. Dalam periode kepemimpinanaya banyak
terjadi proses penaklukan untuk berbgai wilayah ditanah Jawa. Hampir seluruh wilayah Pulau
jawa dari Pasuruan sampai Cirebon berhasil masuk dalam wilayah kekuasaannya. Begitupula
daerah pesisir seperti Surabaya dan Pulau Madura masuk dalam wilayah daulat
pemerintahannya. Pada masa pemerintahannya, Mataram juga menjalin kerjasama dan hubungan
diplomatic dengan kerajaan lain, seperti Makasar yang merupakan kerajaan terkuat di Sulawesi
dalam bentuk perdagangan. Biografi Sultan Agung , kalau beliau mempersatukan wilayah bukan
hanya dari jalur militer, namun juga melalui strategi kebudayaan. Salah satu karya beliau yang
masih dipakai saat ini adalah Kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan Kalender Hijriah
yang dipakai Jawa pesisir utara dengan Kalender Saka yang dipakai penduduk pedalaman pulau
Jawa. Beliau juga orang yang ahli dalam bidang sastra sebagai tuntunan hidup ketununannya
dalam naskah mistik Sastra Gending. Beliau juga meletakkan pondasi perekonomian pada sector
pertanian, sebagai sebuah kewajaran, karena kerajaannya berada pada wilayah pedalaman.dari
pemimpin Ka`bah di Makkah dengan nama ``Sultan Abdullah Muhammad maulana Mataram``

.
b. Kapitan Pattimura

Biodata

Nama Lengkap : Kapitan Pattimura Alias : Pattimura | Thomas Matulessy Agama : Islam Tempat
Lahir : Hualoy, Hualoy, Seram Selatan, Maluku Tanggal Lahir : Minggu, 8 Juni 1783 Zodiac :
Gemini Warga Negara : Indonesia No Relation BIOGRAFI Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni
1783 dari ayah Frans Matulesi dengan Ibu Fransina Silahoi.

Biografi

Beliau merupakan salah satu pahlawan nasional yang sangat gigih melawan penjajah Belanda.
Mengenai profil Pattimura, Beliau memiliki nama asli Thomas Matulessy ada juga yang
mengatakan nama aslinya adalah Ahmad Lussy, beliau lahir di Hualoy, Seram Selatan, Maluku
pada tanggal 8 Juni 1783. Beliau meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur
34 tahun. Ia adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Adapun dalam buku biografi
Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan
Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang
bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir
ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam
sebuah teluk di Seram Selatan".

c. Untung Suro Pati

Biodata

Nama Lengkap : Untung Surapati


Alias : No Alias
Profesi : Pahlawan Nasional

Tempat Lahir : Bali


Tanggal Lahir : Minggu, 0 -1 1660
Warga Negara : Indonesia
Istri : Suzane
Biografi
Untung Surapati merupakan salah seorang pahlawan nasional Indonesia berdasarkan penetapan
S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975. Menurut sejarah, Untung Surapati
berasal dari Bali yang awalnya ditemukan oleh perwira VOC yang ditugaskan di Makasar yang
bernama Kapten van Beber. Perwira VOC itu kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di
Batavia bernama Moor.
Ketika usianya 20 tahun, ia dimasukkan ke penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya
yang bernama Suzane. Kemudian Untung memimpin pergerakan para tahanan hingga akhirnya
berhasil kabur dari penjara dan menjadi buronan.
Pada tahun 1683, VOC berhasil mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa, sang raja Banten. Putra
sang raja yang bernama Pangeran Purbaya melakukan pelarian ke Gunung Gede. Setelah melalui
proses yang panjang, iIa memutuskan menyerah asalkan ia dijemput oleh perwira VOC pribumi.
Beruntungnya, Untung telah menerima tawaran sebagai tentara VOC dan dilatih ketentaraan. Ia
diberi pangkat letnan dan saat itu ditugasi untuk menjemput Pangeran Purbaya.
Untung yang tiba di Kartasura kemudian mengantarkan Raden Ayu Gusik Kusuma pada Patih
Nerangkusuma, ayahnya, yang juga tokoh anti VOC. Ia gencar melakukan pendesakan kepada
Amangkurat II untuk melanggar kesepakatan dengan Belanda. Nerangkusuma kemudian
menikahkan Gusik Kusuma dengan Suropati.
Pada Februari 1686, Kapten Franois Tack yang merupakan perwira VOC senior tiba di
Kartasura untuk menangkap Untung Suropati. Amangkurat II yang telah dipengaruhi
Nerangkusuma, pura-pura membantu VOC. Pertempuran pun tidak terhindarkan. Pasukan VOC
sebanyak 75 orang tewas, termasuk Kapten Tack yang tewas di tangan Untung.
Amangkurat II yang takut pengkhianatannya terbongkar kemudian merestui Suropati dan
Nerangkusuma untuk merebut Pasuruan. Di Pasuruan, Suropati berhasil mengalahkan
Anggajaya, Sang bupati. Untung Suropati pun menjabat menjadi bupati Pasuruan bergelar
Tumenggung Wiranegara.
Pada bulan September 1706 gabungan pasukan VOC dibawah pimpinan Mayor Goovert Knole
menyerang Pasuruan. Pertempuran tersebut menewaskan Untung Suropati pada tanggal 17
Oktober 1706.
Riset dan Analisa oleh Pilar Asa Susila

d. Pangeran Diponegoro

Biodata

Nama Kecil : Bendoro Raden Mas Ontowiryo


Nama Kenal : Pangeran Diponegoro
Tempat Lahir : Ngayogyakarta, 11 November 1785
Agama : Islam
Wafat : Makassar, 8 Januari 1855
Jabatan dalam Keraton : Pendamping Hamengkubuwono V
Gelar : Pahlawan Nasional

Biografi

Beliau dilahirkan di Yogyakarta, 11 November 1785. Ia meninggal pengasingannya di


Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. Beliau adalah
salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar. Pangeran
Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta.
Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir)
bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal
dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.

e. Tuanku Imam Bonjol

Biodata

Nama : Muhamad Shahab


Tanggal Lahir : 1772, Bonjol, Sumatera Barat, Indonesia
Meninggal : 6 November 1864, Minahasa
Kebangsaan : Minangkabau
Agama : Islam
Orang tua : Bayanuddin (ayah), Hamatun (ibu)
Biografi

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol pada tahun 1772, nama aslinya adalah Muhammad Shahab.
Ia lahir dari pasangan Bayanuddin dan Hamatun. Ayahnya adalah seorang alim ulama dari
Sungai Rimbang, Suliki. Imam Bonjol belajar agama di Aceh pada tahun 1800-1802, dia
mendapat gelar Malin Basa.

Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa
gelar, antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari
Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan yang menunjuknya
sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia sendiri akhirnya lebih dikenal
masyarakat dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.

f. Pangeran Antasari
Biodata

Nama : Pangeran Antasari


Lahir : 1797, Banjar, Kalimantan Selatan
Meninggal : 11 Oktober 1862 Bayan Begok, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah,
(umur 53)
Makam : Taman Makam Perang Banjar, Banjarmasin
Ayah : Pangeran Masud bin Pangeran Amir
Ibu : Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman

Biografi

Pangeran antasari merupakan salah satu pahlawan nasional yang lahir pada tahun 1797 di daerah
kabupaten banjar, Kalimantan selatan. Beliau merupakan salah satu pahlawan nasional yang
menghabiskan hidupnya untuk mengusir Belanda dari Indonesia terutama di daerah banjar.
Beliau sangat khawatir melihat kekrisuhan yang terjadi di kerajaan banjar yang semakin dikuasai
oleh Belanda. Beliau diutus untuk melihat gerakan rakyat dan menghadapi berbagai hal untuk
mulai mengusir Belanda dari tanah banjar. Berikut beberapa kisah tentang biografi pangeran
antasari yang bisa kita teladani.

g. Rakyat Aceh

Biodata Teuku Umar

Nama : Teuku Umar


Lahir : 1854, Meulaboh, Kesultanan Aceh
Meninggal : 1899, Meulaboh, Kesultanan Aceh
Makam : Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh
Agama : Islam

Biografi Teuku Umar

Pahlawan nasional Teuku Umar merupakan seseorang yang lahir pada tahun 1854 dan berasal
dari meulaboh, aceh barat. Beliau merupakan pahlawan yang mencetuskan adanya perang aceh
melawan pemerintahan Belanda pada masa situ. Perang gerliya aceh tersebut terjadi pada tahun
1873 sampai 1899. Bapak dari teuku umar adalah teuku Mahmud yang merupakan seorang
pejuang juga di tanah aceh. Dalam biografi Teuku umardiceritakan sejak berumur 19 tahun
beliau sudah menjabat sebagai kepala desa atau keuchik di daerah meulaboh.

Biodata Teuku Cikditiro

Nama Lengkap : Teungku Cik Di Tiro

Alias : Muhammad Saman | Tengku Cik Di Tiro | Teungku Chik Di Tiro | Teuku Cik Di
Tiro | Teuku Tjik Ditiro

Profesi : Pahlawan Nasional

Agama : Islam

Tempat Lahir : Pidie, Aceh

Biografi

Teungku Cik Di Tiro lahir dan besar di lingkungan yang sangat ketat menjalankan agama Islam.
Meski pada zaman itu belum ada sekolah, pria yang bernama asli Muhammad Saman ini dikenal
sebagai anak yang sangat haus akan ilmu. Beliau berguru pada banyak orang, termasuk kedua
orang tuanya sendiri. Bahkan pada usia 40 tahun, beliau masih berguru di Lamkrak, daerah Aceh
Besar.

Teungku Cik Di Tiro tumbuh besar bersamaan dengan penaklukan Aceh oleh tentara kompeni
Belanda pada tahun 1873. Daerah Aceh Besar jatuh ke tangan kompeni dan kekuatan Aceh
mulai lemah. Ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah, tak lupa beliau terus memperdalam
ilmu agama saat berjumpa dengan pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana. Dari situ pula
beliau mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam melawan imperialisme dan
kolonialisme.

Sekembalinya ke Aceh, beliau memimpin suatu pergerakan yang berujung pada perang melawan
Belanda yang kemudian dikenal dengan nama Perang Sabil. Satu persatu benteng dan wilayah
jajahan Belanda dapat direbut. Pada bulan Mei tahun 1881, pasukan Muhammad Saman dapat
merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda akhirnya terjepit di
sekitar kota Banda Aceh dengan mempergunakan taktik lini konsentrasi (concentratie stelsel)
yaitu membuat benteng yang mengelilingi wilayah yang masih dikuasainya.
Belanda yang merasa kewalahan menghadapi Teungku Cik Di Tiro akhirnya memakai "siasat
liuk" yang licik. Mereka membayar seorang pekerja dan wanita dari kerajaan Aceh untuk
mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan
akhirnya Muhammad Saman meninggal pada bulan Januari 1891 di benteng Aneuk Galong.
Sesuai dengan amanatnya, beliau dimakamkan di Mereue.

h. Sisimangaraja XII dan Rakyat Batak

Biodata

Nama Lengkap : Ompu PuloBatu


Ayah : Sisimangaraja XI
Lahir : 18 Februari 1845 Bakara
Meninggal : 17 Juni 1907 Dairi
Di Kubur : SopoSurung, Balige

Biografi

Sisingamangaraja XII memiliki nama asli Pantuan Besar Ompu Pulo Batu. Ia lahir di Bakkara,
Tapanuli, Sumatra Utara, 17 Juni 1849. Ayah dan Ibunya bernama Sisingamangaraja XI (Ompu
Sohahuaon) dan Boru Situmorang. Ayahnya wafat pada tahun 1876,sehingga Sisingamangaraja
XII dinobatkan menjadi penerus ayahnya di usia yang baru 19 tahun. Gelarnya adalah
Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja berasal dari tiga kata, yaitu si, singa, dan
mangaraja. Si adalah kata sapaan, singa merupakan bahasa Batak yang berarti bentuk rumah
Baka, sedangkan mangaraja sama maksudnya dengan kata maharaja. Jadi Sisingamangaraja
berarti Maharaja orang Batak. Dari 12 orang yang melanjutkan dinasti Sisingamangaraja,
Singamangaraja XII merupakan raja paling populer dan diangkat sebagai pahlawan nasional
sejak 9 November 1961.

Anda mungkin juga menyukai