Di Susun Oleh :
KELOMPOK DAHLIA
1. Rendy Tri Kurnia 1610721027
2. Puji Astuti Indah Rahayu 1610721043
3. Apica Lupitasari 1610721025
4. Fiana Putri Eka 1610721024
5. Deni Hadi 1610721052
6. Vicky Lavenia 1610721020
2. TUJUAN PELAKSANAAN
- Tujuan Umum :
Setelah mengikuti TAK, klien dapat meningkatkan kemampuan dalam melatih
rentang gerak dan melaksanakan secara rutin latihan yang sudah diberikan.
- Tujuan Khusus :
Klien mampu mengikuti latihan rentang gerak yang diberikan terapis
Klien mampu memberikan umpan balik yang positif
Klien mampu mengidentifikasi manfaat kegiatan yang dilakukan
3. METODE :
Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah sosial therapeutic model
interpersonal yang didasari pada kognitif, afektif dan psikomotor.
4. MEDIA :
Tape Recorder
5. SASARAN :
Klien di Ruang Dahlia Panti Werda Bina Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur :
1. Ibu. Murni
2. Ibu. Manisih
3. Ibu. Yatinah
4. Ibu. Iyem
5. Ibu. Marwati
6. Ibu. Ani
6. KRITERIA EVALUASI :
100 % peserta dapat hadir mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan.
7. WAKTU DAN TEMPAT :
Hari/Tanggal : Kamis, 06 April 2017
Waktu : 60 Menit, (Pukul 10.00 11.00 WIB)
Tempat : Ruang Dahlia Panti Werda Bina Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur
2. Co Leader
Tugas :
a. Membantu tugas leader.
b. Mengambil alih posisi leader jika terjadi bloking.
c. Menjadi motivator.
d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
e. Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
f. Mengingatkan lamanya waktu pelaksanan
g. Bersama leader memberi contoh kerja sama yang baik
3. Fasilitator
Tugas :
a. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien
sebagai peserta TAK.
b. Mendampingi peserta diskusi
c. Memotivasi peserta biar aktif dalam TAK
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4. Observer
Tugas :
a. Mengamati dan mencatat respon klien selama kegiatan.
b. Mengidentifikasi motivasi strategi untuk kelompok berikutnya
c. Mencatat hasil dari diskusi
d. Memberikan tanggapan terhadap jalannya kegiatan.
9. TATA TERTIB
1. Peserta bersedia mengikuti TAK
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum TAK dimulai
3. Anggota wajib memberi tahu leader jika tidak hadir
4. Peserta berpakaian rapi dan sudah mandi
5. Jika ada klien yang ada meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada therapis
6. Lama kegiatan 60 menit
7. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
8. Klien tidak boleh makan dan minum selama kegiatan
9. Jika ada klien yang mengacaukan jalannya TAK maka tersebut dikeluarkan dari
TAK
CL
L
K1 K7
F1 F4
K2 K6
K3 K5
F2 F3
K4
OB
Keterangan :
L : Leader
CL : Co Leader
F1 F4 : Fasilitator
K1 K7 : Klien
OB : Observer
C. Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia lainnya pada sistem tubuh.
a. Sistem Kardivaskuler
Terjadi penurunan curah jantung,penurunan kemampuan merespon
stress,frekuensi jantung dan volume tidak meningkat dengan kebutuhan
maksimal,kecepatan pemulihan jantung lebih lambat,peningkatan tekanan darah.
b. Sistem Pernafasan
Terjadi peningkatan volume residual paru,penurunan kapasitas
vital,penurunan pertukaran gas dan kapasitas difusi,penurunan efisiensi batuk.
c. Sistem Integumen
Penurunan perlindungan terhadap trauma dan pajanan matahari,
penurunan perlindungan terhadap suhu yang ekstrim,berkurangnya sekresi
minyak alami dan keringat.
d. Sistem Reproduksi
Wanita : penyempitan dan penurunan elastisitas vagina, penurunan sekresi
vagina, Pria : penurunan ukuran penis dan testis. Pria dan wanita : respon
seksual yang melambat.
e. Sistem Muskuloskeletal
Kehilangan kepadatan tulang, kehilangan ukuran dan kekuatan
otot,degenerasi tulang rawan sendi.
f. Sistem Gastrointestinal
Penurunan salivasi, kesulitan menelan makanan, perlambatan
pengosongan esopagus dan lambung, penurunan motilitas gastrointestinal.
g. Sistem Syaraf
Penurunan kecepatan konduksi syaraf, cepat bingung saat sakit fisik dan
kehilangan orientasi lingkungan, penurunan sirkulasi serebral (pingsan,
kehilangan keseinbangan).
h. Sistem Indra Khusus
Penglihatan : berkurangnya kemampuan memusatkan pada benda dekat,ketidak
mampuan menerima cahaya yang menyebabkan,kesulitan menyesuaikan
terhadap perubahan intensitas cahaya,penurunan kemampuan membedakan
warna.
Pendengaran : penurunan kemampuan untuk mendengarkan suara dengan
frekuensi tinggi.
Kecap dan penghidu : penurunan kemampuan terhadap pengecapan dan
penciuman.
i. Perubahan Kondisi Mental
Pada umumnya lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor. Perubahan mental ini erat kaitannnya dengan perubahan fisik,
keadaan kesehatan, tingkat pendidikan, serta situasi lingkungan. Adapun faktor
yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah:
1) Pertama- tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan
5) Lingkungan
6) Gangguan saraf panca indra
j. Perubahan Psiko sosial
Masalah- masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat
beragam, tergantung pada kepribadian individu yang bersangkutan. Pada saat ini
orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak diharapkan
untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Perubahan mendadak dalam
kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang melaukukan
kegiatan yang berguna antara lain:
1) Minat
2) Isolasi dan kesepian
3) Iman
k. Perubahan Kognitif
Perubahan fungsi kognitif diantaranya :
1) Kemunduran umumnya terjadi pada tugas- tugas yang membutuhkan
kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek.
2) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.
3) Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosa kata) akan menetap bila
tidak ada penyakit.
l. Perubahan Spiritual
1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya ( Maslow,
1970 )
2) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan
3) Perkembangan spiritual dapat dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan
bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan
D. Konsep R.O.M
1. Pengertian
Range of Motion (ROM) adalah gerakan yang dalam keadaan normal
dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. (Suratun, 2008). Latihan ROM
pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat
setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan fasif adalah pasien semikoma dan tidak
sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak
pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien. Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan
motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih
kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya
secara aktif.
Latihan rentang gerak dapat aktif (klien menggerakan semua sendinya
dengan rentang gerak tanpa bantuan), aktif (klien tidak dapat menggerakan
setiap sendi dengan rentang gerak), atau berada di antaranya. Rencana
keperawatan harus meliputi menggerakan ekstremitas klien dengan rentang
gerak penuh. Latihan rentang gerak pasif harus dimulai segera pada kemampuan
klien menggerakan ekstremitas atau sendi menghilang. Pergerakan dilakukan
dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri. Perawat jangan
memaksakan sendi melebihi kemampuannya. Setiap gerakan harus diulang 5
kali setiap bagian. (Perry & Potter, 2005).
2. Tujuan ROM
a. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Merangsang sirkulasi darah
d. Mencegah kelainan bentuk
e. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
Manfaat latihan gerak aktif pasif
13. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terima
kasih.