HAND OF POSEIDON
DISUSUN OLEH:
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Konsep
Untuk konsep yang bertujuan untuk memenuhi solusi tersebut kita membuatnya untuk
memenuhi kebutuhan yaitu :
Alat ini efektif dalam menghilangkan kotoran.
Alat ini mempermudah dan menghemat waktu pengguna saat menyiapkannya.
Alat ini mampu menggosok kotoran sekaligus membilasnya.
Fakultas Teknik
Universitas Universitas
Pancasila Pancasila
Gambar 1.1 Segmen Pasar dan Target Pasar
Sumber : Pengamatan Langsung
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui respon pasar
terhadap suatu produk. Tujuan penyebaran kuesioner ini adalah sebagai dasar/ pertimbangan
pengambilan keputusan. Pembuatan kuesioner ini berpedoman pada technical questioning
yang ada. Cara pembuatan kuesioner yaitu kita mengetahui permasalahan apakah yang
sedang menjadi trend di masyarakat. Selain itu, penyusunan kuesioner juga memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan, seperti kreatif desain, karakteristik yang dikembangkan, keinginan
pasar, dll. Kuesioner yang dibuat terbagi manjadi dua macam. Berikut adalah contoh
kuesioner yang disebar:
Skala
No Pernyataan 1 2 3 4 5
2 Malas mencuci kendaraan sendiri karena terlalu banyak alat yang harus dipersiapkan
3 Banyak waktu yang terbuang karena menyiapkan alat untuk mencuci kendaraan
Membutuhkan alat yang lebih peraktis, sehingga tidak perlu menyiapkan banyak alat
4 untuk mencuci kendaraan
6 Alat tersebut memiliki fungsi menggosok kotoran sekaligus membilasnya dengan air
17 Harganya murah
2.1.2. Uji Validasi
Uji Validasi merupakan perhitungan dari kuesioner yang dibuat untuk responden.
Untuk mengetahui apakah responden mengerti atau tidak tentang pertanyaan kuesioner yang
kita sebar. Berikut adalah hasil perhitungannya:
Dibawah dari 0,632 maka pertanyaan dianggap tidak valid atau responden tidak mengerti
dengan pertanyaan tersebut dan perlu diganti atau dihilangkan.
N 1737
n= = =325
1+ Ne
2
1+1737 (0.05)2
Dengan perhitungan slovin diatas maka, kita menyebarkan kuesioner ke 325 orang
seluruh mahasiswa Fakultas Teknik.
Alat tersebut memiliki fungsi menggosok kotoran Membutuhkan alat yang bisa menggosok kotoran
sekaligus membilasnya dengan air sekaligus membilasnya dengan air
Bisa diatur tekanan airnya Tekanan airnya mudah diatur
Mudah mengoperasikan tekanan air Alat tersebut menggunakan tangan sebagai kerja
utamanya
Alat tersebut digunakan menggunakan tangan Alat tersebut dibuat dari bahan yang tidak mudah
lepas
Alat tersebut mampu menarik perhatian konsumen Alat tersebut terbuat dari bahan yang kuat
Alat tersebut memiliki tingkat kelenturan yang baik Membutuhkan alat yang harganya terjangkau dan
relatif murah
Sumber : Pengolahan Data
Hasil dari Customer Need digunakan untuk membuat Susunan Kebutuhan Sekunder
sedangkan Kebutuhan Primer merupakan inti dari Kebutuhan Sekunder.
Tingkat Kepentingan merupakan hasil dari pertanyaan yang disebar dalam kuesioner dan
pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang valid lalu di urutkan sesuai kepentingan dan
diberi angka :
No Kebutuhan Kepentingan
P1 Membutuhkan alat pembersihan kendaraan 3
P2 Membutuhkan alat yang bisa mempersikat persiapan untuk mencuci 3
P4 Membutuhkan alat yang memiliki inovasi baru 4
P5 Membutuhkan alat yang bisa bekerja sekaligus 5
P6 Membutuhkan alat yang bisa menggosok kotoran sekaligus 5
membilasnya dengan air
P9 Tekanan airnya mudah diatur 3
P10 Alat tersebut menggunakan tangan sebagai kerja utamanya 4
P11 Alat tersebut terbuat dari bahan yang tidak mudah lepas 3
P15 Alat tersebut terbuat dari bahan yang kuat 4
P17 Membutuhkan alat yang harganya terjangkau dan relatif murah 4
Sumber : Pengolahan Data
Dari setiap pertanyaan kuesioner yang disebar kami membuat daftar metrik dan
satuannya, dimana metrik itu diambil dari susunan kebutuhan primer yang memiliki satuan
masing-masing.
Tabel Need-Metric Matrik didapat dari hubungan tingkat kepentingan yang ada di
kuesioner dengan nilai dari setiap metrik. Dengan nilai dari setiap metrik:
1. = Berhubungan Lemah
2. = Berhubungan Sedang
3. = Berhubungan Kuat
Tabel 2.6 Need-Metric Matrik
Sumber : Pengolahan Data
Metric 1 2 3 4 5
Design Bentuk Jenis Ukuran Biaya Daya Tahan
Handon Bahan Handon produksi Handon
Handon Handon
Membutuhkan alat pembersih
kendaraan
Membutuhkan alat yang bisa
mempersingkat persiapan untuk
mencuci
Membutuhkan alat yang
memiliki inovasi baru
Membutuhkan alat yang bisa
bekerja sekaligus
Membutuhkan alat yang bisa
menggosok kotoran sekaligus
membilasnya dengan air
Tekanan airnya mudah diatur
Tabel estimasi nilai target untuk setiap metrik adalah pencapaian untuk perkiraan
wujud barang yang akan di buat desainnya.
Tabel data karakteristik konsumen adalah tabel tingkat kepentingan dengan setiap nilai
bobot yaitu:
1. = Sangat Tidak Penting
2. = Tidak Penting
3. = Penting
4. = Cukup Penting
5. = Sangat Penting
2.3 Chunk
Chunk merupakan bagian utama dari produk yang kita buat, chunk dibagi menjadi
element dan sub element. Sub Chunk adalah elemen dari bagian Chunk dari produk.
2.3.1. Rancangan 1 (Chunk dan Sub-Chunk)
1. Velcro
1. Kran
2. Selang
1. Velcro
1. Kran
2. Selang
1. Tabung
2.4.2. Rancangan 2
Gambar 2.7 Rancangan 2 (Tampak Keseluruhan)
Sumber : AutoCAD
Total 787
Tingkat Prioritas Absolut dengan angka tertinggi yaitu Desain Bentuk karena kita memilih
bahwa Desain Bentuk merupakan prioritas nomor satu dalam membuat produk ini. Biaya
produksi merupakan prioritas nomor dua karena kita akan memperhatikan biaya dari desain
yang telah dibuat. Jenis bahan merupakan prioritas nomor tiga karena setelah menentukan
desain dan juga biaya maka kita berlanjut ke bahan apa saja yang ingin dibuat. Daya tahan
merupakan prioritas nomor empat karena daya tahan berpengaruh setelah jenis bahan
ditentukan. Ukuran produk merupakan prioritas nomor lima karena setelah mengetahui
semuanya baru bisa berlanjut ke ukuran produk.
Tabel 3.3 Tingkat Kesulitan
Desain Bentuk 3
Jenis Bahan 2
Ukuran Produk 1
Biaya Produksi 1
Daya Tahan 2
Tingkat Kesulitan, penentuan tingkat kesulitan diolah untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami produk handon dalam menghasilkan karakteristik teknis yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tingkat kesulitan teknis ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap
informasi dan masukan dari berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk. Angka
tingkat kesulitan sebagai berikut :
1 = Tidak Sulit
2 = Sulit
3 = Sangat Sulit
Gambar 3.1 House of Quality Rancangan 1
Sumber : Pengolahan Data
3.1.2. Rancangan 2
Total 787
Tingkat Prioritas Absolut dengan angka tertinggi yaitu Desain Bentuk karena kita memilih
bahwa Desain Bentuk merupakan prioritas nomor satu dalam membuat produk ini. Biaya
produksi merupakan prioritas nomor dua karena kita akan memperhatikan biaya dari desain
yang telah dibuat. Jenis bahan merupakan prioritas nomor tiga karena setelah menentukan
desain dan juga biaya maka kita berlanjut ke bahan apa saja yang ingin dibuat. Daya tahan
merupakan prioritas nomor empat karena daya tahan berpengaruh setelah jenis bahan
ditentukan. Ukuran produk merupakan prioritas nomor lima karena setelah mengetahui
semuanya baru bisa berlanjut ke ukuran produk.
Tabel 3.6 Tingkat Kesulitan
Jenis Bahan 2
Ukuran Produk 1
Biaya Produksi 1
Daya Tahan 2
Tingkat Kesulitan, penentuan tingkat kesulitan diolah untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami produk handon dalam menghasilkan karakteristik teknis yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tingkat kesulitan teknis ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap
informasi dan masukan dari berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk. Angka
tingkat kesulitan sebagai berikut :
1 = Tidak Sulit
2 = Sulit
3 = Sangat Sulit
3.1.1 Rancangan 1
Tabel 3.7 Tingkat Prioritas Absolut
Karet 76 3
<100.000 102 1
Karet 18,44 %
Panjang : 44,5 cm 52,9 cm ; Diameter : 24,02 %
18,5 cm 19,0 cm
<100.000 24,75 %
Tingkat Prioritas Absolut dengan angka tertinggi yaitu harga barang karena kita memilih
bahwa harga barang merupakan prioritas nomor satu dalam membuat produk ini. Ukuran
merupakan prioritas nomor dua karena kita akan memperhatikan ukuran dari harga yang telah
ditentukan. Karet merupakan prioritas nomor tiga karena setelah menentukan ukuran dan juga
harga. Bentuk sarung tangan merupakan prioritas nomor empat karena karet berpengaruh
setelah karet ditentukan sebagai bahan utamanya. Tidak mudah sobek merupakan prioritas
nomor lima karena bahan terbuat dari karet maka dicari bahan yang tidak mudah sobek.
Karet 2
<100.000 2
3.1.2 Rancangan 2
Karet 76 3
<100.000 102 1
Karet 18,44 %
<100.000 24,75 %
Tingkat Prioritas Absolut dengan angka tertinggi yaitu harga barang karena kita memilih
bahwa harga barang merupakan prioritas nomor satu dalam membuat produk ini. Ukuran
merupakan prioritas nomor dua karena kita akan memperhatikan ukuran dari harga yang telah
ditentukan. Karet merupakan prioritas nomor tiga karena setelah menentukan ukuran dan juga
harga. Bentuk sarung tangan merupakan prioritas nomor empat karena karet berpengaruh
setelah karet ditentukan sebagai bahan utamanya. Tidak mudah sobek merupakan prioritas
nomor lima karena bahan terbuat dari karet maka dicari bahan yang tidak mudah sobek.
Karet 2
<100.000 2
Tingkat Kesulitan, penentuan tingkat kesulitan diolah untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami produk handon dalam menghasilkan karakteristik teknis yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tingkat kesulitan teknis ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap
informasi dan masukan dari berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk. Angka
tingkat kesulitan sebagai berikut :
1 = Tidak Sulit
2 = Sulit
3 = Sangat Sulit
Gambar 3.4 Parts Deployment Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
Casting 39 5
Pencampuran 74 3
Pemotongan 87 2
Finishing 72 4
Casting 9,11 %
Pencampuran 17,28 %
Pemotongan 20,32 %
Finishing 16,82 %
Pencampuran 2
Pemotongan 2
Finishing 2
Analisis Biaya 3
Tingkat Kesulitan, penentuan tingkat kesulitan diolah untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami produk handon dalam menghasilkan karakteristik teknis yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tingkat kesulitan teknis ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap
informasi dan masukan dari berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk. Angka
tingkat kesulitan sebagai berikut :
1 = Tidak Sulit
2 = Sulit
3 = Sangat Sulit
3.3.2 Rancangan 2
Tabel 3.16 Tingkat Prioritas Absolut
Casting 39 5
Pencampuran 74 3
Pemotongan 87 2
Finishing 72 4
Casting 9,11 %
Pencampuran 17,28 %
Pemotongan 20,32 %
Finishing 16,82 %
Tingkat Prioritas Absolut dengan angka tertinggi yaitu analisis biaya karena kita memilih
bahwa analisis biaya merupakan prioritas nomor satu dalam membuat produk ini. Pemotongan
merupakan prioritas nomor dua karena kita akan memperhatikan pemotongan dari analisis
biaya yang telah ditentukan. Pencampuran merupakan prioritas nomor tiga karena proses yang
dilakukan lebih sedikit daripada pemotongan. Finishing merupakan prioritas nomor empat
karena prosesnya sudah tahap akhir. Casting merupakan prioritas nomor lima karena
prosesnya yang mudah.
Tabel 3.18 Tingkat Kesulitan
Casting 2
Pencampuran 2
Pemotongan 2
Finishing 2
Analisis Biaya 3
Tingkat Kesulitan, penentuan tingkat kesulitan diolah untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami produk handon dalam menghasilkan karakteristik teknis yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Tingkat kesulitan teknis ditentukan berdasarkan hasil analisis terhadap
informasi dan masukan dari berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan produk. Angka
tingkat kesulitan sebagai berikut :
1 = Tidak Sulit
2 = Sulit
3 = Sangat Sulit
Gambar 3.6 Process Planning Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
10
Bahan kimia ditimbang 6
1 & dimasukan ke guci ditutup Pencelupan cetakan
9
rapat kedalam Lar.
1200 Koagulan
Guci diletakkan di wadah yang 2
2 10
48576 12
16
13
15
14
11
Berputar (digilingan disperse) Pengeringan
1 40
Pembilasan cetakan Vulkanisasi/Pemasakan pada suhu 100 c 120 c
6 6
Pencelupan cetakan ke dalam Stripping sarung tangan yang sudah mengalami
Larutan koagulan vulkanisasi dilepas dari cetakannya
5 3
Pengeringan Cetakan Pembersihan dari tepung terigu yang berlebihan
5
Sortasi untuk mengetahui ada
kebocoran, testing dilakukan
17
dan mempergunakan tekanan udara
Penyimpanan
SELANG
10
20
ADONAN KARET DIMASUKKAN
KEDALAM MESIN PRESS KARET
2
57
46
3
2
POTONG LEMBARAN KARET MENJADI LEBIH
PANJANG
5
LEMBAARAN KARET DIMASUKKAN KEDALAM
MESIN PRESS KARET
5
SELANG DICELUPKAN KEDALAM CAIRAN
SILIKON
8
MELAPISI SELANG DENGAN BENANG NYLON
90
PANASKAN SELANG DENGAN SUHU 105C
5
PENGECEKKAN
PENYIMPANAN
8
VELCRO
PENYIMPANAN
3.4.2 Rancangan 2
Sarung Tangan
10
Bahan kimia ditimbang 6 Penyimpanan
1 & dimasukan ke guci ditutup Pencelupan cetakan
9
rapat kedalam Lar.
1200 Koagulan
Guci diletakkan di wadah yang 2
2 Berputar (digilingan disperse) Pengeringan
10
11
8576 16
13
15
14
Lateks pekat & diaduk sampai
3 5
Merata. Penggulungan
7
Taraf pravulkanisasi
4 4
Periksa lateks dengan Pencucian
Cara 10ml L + 10ml
Chloroform sambil diaduk
8 1
Pencelupan cetakan dengan asam Pemberian tepung terigu
dan penyikatan
1 40
Pembilasan cetakan Vulkanisasi/Pemasakan pada suhu 100 c 120 c
6 6
Pencelupan cetakan ke dalam Stripping sarung tangan yang sudah mengalami
Larutan koagulan vulkanisasi dilepas dari cetakannya
5 3
Pengeringan Cetakan Pembersihan dari tepung terigu yang berlebihan
5
Sortasi untuk mengetahui ada
kebocoran, testing dilakukan
17
dan mempergunakan tekanan udara
SELANG
10
20
ADONAN KARET DIMASUKKAN
KEDALAM MESIN PRESS KARET
2
2
POTONG LEMBARAN KARET MENJADI LEBIH
PANJANG
3
576
4
5
LEMBARAN KARET DIMASUKKAN KEDALAM
MESIN PRESS KARET
5
SELANG DICELUPKAN KEDALAM CAIRAN
SILIKON
8
MELAPISI SELANG DENGAN BENANG NYLON
90
PENGECEKAN
VELCRO
8
PENGECEKAN
3
PENYIMPANAN
5 PENGECEKKAN BARANG
PENYIMPANAN
5 PENGECEKKAN BARANG
PENYIMPANAN
3.5 Peta Aliran Proses
3.5.1 Rancangan 1
Gambar 3.6 Peta Aliran Proses Rancangan 1
Sumber : Pengolahan Data
Gambar 3.7 Peta Aliran Proses Rancangan 1
Sumber : Pengolahan Data
3.5.2 Rancangan 2
Gambar 3.8 Peta Aliran Proses Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
Gambar 3.9 Peta Aliran Proses Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
3.7.7 Rancangan 2
Gambar 3.12 Bill of Material Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
3.8 Tabel Bill of Material
3.8.1 Rancangan 1
3.8.2 Rancangan 2
Gambar 3.14 Tabel Bill of Material Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data
3.9.1 Strenght
Gambar 3.16 Strenght
Sumber : Pengolahan Data
3.9.2 Opportunity
3.9.3 Weakness
Gambar 3.18 Weakness
Sumber : Pengolahan Data
3.9.4 Threats
3.10.2 Rancangan 2
Gambar 3.22 Harga Pokok Produksi Rancangan 2
Sumber : Pengolahan Data