II Tinjauan Kebijakan
II Tinjauan Kebijakan
KEBIJAKAN
2.1 KEBIJAKAN NASIONAL
2.1.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2014
2019
a. Strategis Pembangunan Nasional
1. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
b. Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
masyarakat.
c. Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran,
produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin
melebar yang dapat merusak keseimbangan pembangunan.
Perhatian khusus kepada peningkatan produk-tivitas rakyat lapisan
menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan
dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus
menjadi agen pertum-buhan. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan pertum-buhan ekonomi yang berkelanjutan.
d. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya
dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Bidang Industri
38 Meningkatnya unit
usaha industri kecil
menegah;
39 Meningkatnya
penyerapan tenaga
keija industri kecil
menengah;
40 Meningkatnya
kemitraan antar
industri;
41 Meningkatnya
pelayanan terhadap
pelaku usaha I KM.
42 Mendorong
tumbuhnya industri-
industri andalan masa
Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 2017
Industri
Industry yang dapat dikembangkan di Kota Tangerang terbagi menjadi
beberapa jenis industry yaitu industry menengah dan industry kecil.
Permukiman
Pola ruang Kota Tangerang diarahkan sebagai pengembangan permukiman
perkotaan dan perdesaan.
Secara lebih sistematis, kebijakan serta arah kebijakan yang ditempuh dalam
misi Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan Berdaya Saing adalah
sebagai berikut:
Secara lebih sistematis, kebijakan serta arah kebijakan yang ditempuh dalam
misi Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari adalah sebagai
berikut:
Secara lebih sistematis, kebijakan serta arah kebijakan yang ditempuh dalam
misi Mewujudkan Pelayanan Prasarana, Sarana dan Fasilitas Kota yang
Memadai dan Berdaya Saing adalah sebagai berikut:
2 Berbasis Keahlian serta Terwujudnya peningkatan Pelayanan Mengembangkan sistem informasi Meningkatkan penyebarluasan 1 Program Peningkatan Kota A.14 Urusan
berorientasi pada penciptaan dan Penempatan Tenaga Kerja pasar kerja secara online informasi lowongan pekerjaan Kesempatan Kerja Tangerang Ketenagakerjaan
perluasan lapangan pekerjaan kepada pencari kerja selama tahun
2014-2018 sebanyak 60%
Terwuj udnya peningkatan Meningkatkan kapasitas , kualitas Mengembangkan pelayanan 1 Program Perlindungan dan Kota A.14 Urusan
Pelayanan Penyelesaian kelembagaan dan pengawasan mediasi dan kelembagaan Pengembagan Lembaga Tangerang Ketenagakerjaan
Perselisihan Hubungan Industrial Ketenagakerjaan hubungan industrial serta sistem Ketenagakerjaan
pengawasan ketenagakerjaan
selama tahun 2014-2018 sebanyak
50%
Meningkatnya Pelayanan Mengembangkan pelayanan
Kepesertaan Jamsostek mediasi dan kelembagaan
hubungan industrial serta sistem
pengawasan ketenagakerjaan
selama tahun 2014-2018 sebanyak
50%
Terwujudnya peningkatan Pelayanan Mengembangkan pelayanan
Pengawasan Ketenagakerj aan mediasi dan kelembagaan
hubungan industrial serta sistem
pengawasan ketenagakerjaan
selama tahun 2014-2018 sebanyak
50%
Mengembangkan pelayanan
mediasi dan kelembagaan
hubungan industrial serta sistem
pengawasan ketenagakerjaan
selama tahun 2014-2018 sebanyak
50%
3 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen Menyelenggarakan pelayanan prima Pemberdayaan pelaku 1 Peningkatan Efisiensi Kota B.06 Urusan Perdagangan
dalam perdagangan perdagangan Perdagangan Dalam Negeri Tangerang
2 Pembinaan Pedagang Kaki Kota
Lima dan Asongan Tangerang
3 Peningkatan Kerjasama Kota
Perdagangan Internasional Tangerang
4 Peningkatan dan Kota
Pengembangan Ekspor Tangerang
5 Program pemantauan Kota
ketersediaan harga dan Tangerang
pasokan pangan
4 Terwujudnya pemantapan dan Terselenggaranya Sistem dan Terselenggaranya Sistem dan Pengembanganan potensi industri, 1 Peningkatan Kapasitas dan Kota B.07 Urusan Perindustrian
pengembangan Sistem dan Jaringan Perindustrian Daerah dan Jaringan Perindustrian Daerah dan Pemberdayaan pelaku Industri dan Penggunaan IPTEK dalam Tangerang
Jaringan Perindustrian Daerah peningkatan kapasitas industri kecil peningkatan kapasitas industri kecil Pengembangan industri yang Sistem Produksi
dan peningkatan kapasitas dan menengah dan menengah kompetitif dan ramah lingkungan 2 Pengembangan Industri Kota
industri kecil dan menengah Kecil dan Menengah Tangerang
Terwujudnya peningkatan peran Menciptakan masyarakat peduli Meningkatnya Kemampuan, 1 Program Pengen-dalian Kota A.08 Lingkungan Hidup
serta masyarakat dalam urusan lingkungan pengetahuan dan ketrampilan Pencemaran dan Tangerang
lingkungan hidup kepada masyarakat dalam Perusakan Lingkungan
kepedulian terhadap lingkungan Hidup
pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; dan
Air Limbah
Sistem pengelolaan air limbah industri meliputi:
a. pemenuhan standar buangan yang sesuai dengan baku mutu air
limbah industri;
Sistem Persampahan
a. peningkatan akses pelayanan pengelolaan persampahan hingga
mencapai cakupan minimal 80% (delapan puluh persen) dari
seluruh jumlah penduduk;
b. upaya pengurangan timbulan sampah terdiri atas; penetapan
target pengurangan sampah secara bertahap dalam jangka waktu
tertentu; penerapan teknologi yang ramah lingkungan; kegiatan
mengguna ulang dan mendaur ulang dan memfasilitasi pemasaran
produk-produk daur ulang.
c. pengembangan usaha pemilahan dan minimalisasi sampah dengan
pemanfaatan kembali oleh masyarakat secara swadaya melalui
program pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah,
dan/atau pemanfaatan kembali sampah maupun dengan
mengundang investor pemanfaat sampah.
d. Pengadaan lokasi tempat penampungan sementara (TPS) terpadu
pada setiap kelurahan.
e. pengembangan prasarana pemrosesan sampah yang memiliki
kandungan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan teknologi
dan metode pemrosesan yang sesuai dengan peraturan
perundangan; dan
Sistem Drainase
a. penataan kembali sempadan sungai dan situ sejalan dengan
penataan sungai dan situ menurut fungsinya yaitu sebagai
pengendali banjir, drainase, dan penggelontor;
b. pembangunan, peningkatan dan pengembangan fungsi situ, tandon
air, kolam resapan dan sumur resapan sebagai lokasi tempat
penampungan air terutama di bagian hulu dan daerah cekungan
secara terbatas dan lahan terbuka;
c. pengembangan drainase diarahkan sebagai saluran air hujan yang
merupakan saluran drainase utama sungai, drainase lingkungan,
dan drainase jalan; dan
d. pembangunan polder dan/atau tandon dan/atau kolam dan sumur
resapan yang terintegrasi dengan sistem drainase lingkungan
perumahan dan pengembangan kawasan.
Sistem Perparkiran
penyediaan parkir di luar badan jalan, untuk kegiatan perdagangan
dan jasa, perkantoran, industri dan pergudangan dan kegiatan
pelayanan umum meliputi area parkir, taman parkir dan gedung
parkir;
pembatasan dan penataan parkir pada jalan di kawasan pasar
lama;
penyediaan fasilitas parkir kendaraan pribadi dengan konsep park
and ride untuk berpindah angkutan di terminal dan di stasiun; dan
jumlah minimal parkir yang harus disediakan pada setiap jenis
kegiatan yang menimbulkan bangkitan perjalanan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Kawasan budidaya
Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi
diantaranya diarahkan pada kecamatan Cibodas dan Periuk,
sedangkan untuk Kecamatan Jatiuwung sendiri diarahkan untuk
perumahan dengan kepadatan sedang.
Peremajaa kawasan perumahan di sebagaian Kecamatan Cibodas dan
Periuk dengan mengatur arah perkembangan fungsi perdagangan dan
perbaikan infrastruktur dan fasilitas kota (jaringan transportasi,RTH,
fasilitas olah raga dan rekreasi).
Mengembangkan hunian vertical dengan KDB rendah
Mempertahankan kegiatan industry besar dan industry sedang yang
sudah ada di KecamatanJatiuwung, dan Periuk serta mengembangkan
industry yang ramah lingkungan.
Membatasi perkembangan industry besar dan sedang di Kecamatan
Cibodas
Penataan peruntukan industry di Kecamatan Jatiuwung dengan
konsep industrial estate yang dilengkapi dengan penyediaan utilitas
terpadu, instalasi pengolahan air limbah terpadu, penambahan
hunian vertical dan jaringan angkutan umum dan barang
1) Pusat BWK
3) BWK II
Bagian Wilayah Kota II meliputi Pusat BWK D (Kelurahan Jatake) yang berfungsi
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Sub BWK E (Kelurahan Manis Jaya)
diarahkan untuk menampung kegiatan industry yang terdapat di Kecamatan
Jatiuwung dan Sub BWK F (Kelurahan Pasir Jaya) yang berfungsi sebagai kegiatan
sector industry dan kegiatan penunjangnya.
b. Menetapkan garis sempadan sungai dan rawa sebagai jalur hijau yang
menerus.
c. Pembukaan lahan bagi ruang terbuka hijau publik hingga pada sub
blok untuk mencapai batas minimal 20% untuk publik dan privat
sebesar 10%. Ruang terbuka hijau diterapkan melalui pemerataan
ruang terbuka hijau guna mendukung lingkungan yang berkelanjutan
dan berkualitas.
jaringan jalan arteri primer meliputi ruas jalan Jalan Gatot Subroto;
1. Jalan M. Toha;
i. penyediaan dan pemanfaatan jaringan tenaga listrik diatur lebih lanjut oleh
penyelenggara kelistrikan.
wilayah sungai lintas provinsi terdiri atas Sungai Cisadane, Kali Angke,
dan Saluran Pembuang Mookervart;
wilayah sungai lintas kabupaten/kota terdiri atas Kali Cirarab, Kali Sabi,
Kali Cantiga, dan Saluran Pembuang Perancis dan/atau Dadap; dan
Situ Bulakan dengan luas kurang lebih 22 (dua puluh dua) hektar;
c. Sistem jaringan air baku untuk air minum meliputi Saluran Induk Cisadane
Barat, Situ Bulakan, dan tandon air yang tersebar di seluruh wilayah
kecamatan.
2. jaringan non-perpipaan.
e. Sistem pengelolaan air limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diatur
melalui peraturan perundang-undangan.
1. trotoar;
Jalur sepeda di Kecamatan Periuk tidak diarahkan pada tepi jalur lalu lintas
karena intensitas pergerakan manusia maupun barang yang cukup tinggi di
jalur lalu lintas di Kecamatan Periuk.
d. Ruang terbuka yang dapat berubah fungsi menjadi ruang evakuasi bencana
dilengkapi dengan standar pelayanan minimum prasarana pendukung
ruang evakuasi.
2. RTH jalur hijau jalan meliputi pulau jalan dan median jalan, jalur
pejalan kaki, dan ruang di bawah jalan layang yang tersebar di seluruh
wilayah Kecamatan Periuk; dan
pemakaman.
5) RTH publik dan RTH privat tidak dapat diubah fungsi dan
peruntukkannya.
1) Kawasan Perumahan
pasar tradisional;
kegiatan jasa.
5) Kawasan RTNH
pelataran parkir;
trotoar/pedestrian;
Jl. Kalisambi I
Jl. Karet
Jl. Padjajaran
Jl. Prambanan
3. Rencana Blok
a. Kawasan Perumahan