Anda di halaman 1dari 1

- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Korea Utara (Korut)

dijatuhi sanksi paling keras usai uji coba nuklir terbaru. AS menilai
pemimpin Korut, Kim Jong-Un, sama saja memohon agar terjadi perang
di Semenanjung Korea dengan menggelar uji coba nuklir itu.

Seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Selasa (5/9/2017), Duta Besar
AS untuk PBB, Nikki Haley, menyerukan kepada 15 negara anggota
Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan sanksi paling tegas dan
keras untuk menangkal ambisi nuklir Kim Jong-Un.

Disebutkan Haley, negara-negara dengan kekuatan nuklir di dunia ini


memahami tanggung jawab masing-masing. Namun Kim Jong-Un tidak
menunjukkan pemahaman sama sekali soal kekuatan nuklir.

"Penggunaan rudal yang semena-mena dan ancaman-ancaman nuklirnya


menunjukkan bahwa dia memohon untuk perang," sebut Haley, merujuk
pada Kim Jong-Un.

Baca juga: Merkel dan Trump Setuju Korea Utara Diberi Sanksi Lebih Keras

"Perang tidak pernah menjadi hal yang diinginkan Amerika Serikat. Kami
tidak menginginkannya sekarang. Tapi kesabaran negara kami bukan tak
terbatas. Kami akan membela sekutu dan wilayah kami," tegasnya.

Haley menyatakan, AS akan mengedarkan draf resolusi baru pekan ini,


dengan tujuan mendapat persetujuan seluruh negara anggota Dewan
Keamanan PBB pada Senin (11/9) pekan depan. Disebutkan Haley, AS
juga akan menargetkan negara-negara yang melakukan perdagangan
dengan Korut, dalam langkah yang menyindir China.

"Amerika Serikat akan melihat setiap negara yang melakukan bisnis


dengan Korea Utara sebagai negara yang memberikan bantuan pada
ambisi nuklir mereka (Korut) yang sembrono dan berbahaya.
Pertaruhannya tidak bisa lebih tinggi," ucapnya.

"Hanya sanksi paling tegas yang bisa membantu kita menyelesaikan


persoalan ini melalui diplomasi. Kita telah cukup lama menunda-nunda
keputusan. Tidak ada lagi jalan yang tersisa," tegas Haley.
Baca juga: Korut Diduga Akan Luncurkan Rudal Antarbenua ke Pasifik Utara

Korut mengklaim sukses menggelar uji coba nuklir yang melibatkan bom
hidrogen pada Minggu (3/9) waktu setempat. Korut menyebut uji coba ini
menjadi langkah penting dalam melengkapi kekuatan nuklir rezim
komunis itu.

Anda mungkin juga menyukai