Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut para moderenis, fungsi dapat di kategorikan sebagai penentu bentuk atau penduan menuju bentuk. Fungsi
menunjukan kearah mana bentuk harus di tentukan. ( yuswadi saliya, 1999 ).

Fungsi secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat
atau pelaksanaannya. (id.wikipedia.org). Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai kegunaan, serta cara untuk memenuhi
keinginan yang timbul dari adanya kebutuhan-kebutuhan dalam hidup; untuk bertahan hidup dan berkembang.
Sedangkan pengertian fungsi menurut beberapa praktisi arsitektur, yaitu :

Muhammad Pramya, S.T/arsitek, Fungsi itu sesuatu yang harus bisa dipenuhi yang berhubungan dengan aktivitas
pengguna.
Wiyugo Hari P., MT/arsitek, Fungsi itu berhubungan dengan manusia yang ada di dalamnya.
(Teddy Priyatna, S.T/arsitek), Secara umum artinya kegunaan, fungsi dalam dunia arsitektur, bentuk bangunan harus
mengikuti aktivitas yang akan berlangsung. contoh: apabila akan membangun sekolah atau rumah sakit, maka kita
harus memperhatikan aktivitas yang akan berlangsung dalam bangunan tersebut sehingga nantinya bentuk bangunan
akan menyesuaikan fungsi dari bangunan tersebut.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh 3 praktisi arsitektur di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi adalah suatu
kegunaan yang harus dipenuhi untuk melakukan suatu aktivitas dan memenuhi kebutuhan.
Namun pengertian-pengertian di atas apabila kita lihat lagi masih terlalu sempit untuk memaknai fungsi dalam arsitektur. Dari
kamus Webster, fungsi dapat memiliki makna: aktivitas, peran, peruntukan, tugas dan tanggung jawab. Dengan demikian, maka
sangat dimungkinkan kita akan berhadapan dengan sebuah obyek yang melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan semua fungsi.
Keadaan ketika arsitektur memiliki kemampuan untuk menjalankan serta melaksanakan berbagai fungsi dikatakan sebagai
Multifungsionalitas Arsitektur (Josep Prijotomo, 1998).

Sedangkan ruang dalam arsitektur sendiri merupakan suatu wadah maupun tempat bagi penggunanya dalam melakukan
aktifitas maupun kegiatan masing-masing per individu maupun kelompok. Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia,
baik secara Psikologi, emosional, dan dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak, menghayati, berfikir dan juga
menciptakan dan menyatakan dunianya.

Ruang adalah daerah 3 dimensi dimana obyek dan peristiwa berada. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ruang
merupakan wadah dari aktivitas-aktivitas manusia, baik aktivitas untuk kebutuhan fisik maupun emosi manusia. Ruang digunakan
untuk mewadahi satu aktivitas manusia atau lebih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa contoh pengaplikasian teori fungsi dalam arsitektur?

2. Apa contoh pengaplikasian teori ruang dalam arsitektur?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut adalah beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami contoh pengaplikasian teori fungsi dalam arsitektur.

2. Untuk mengetahui dan memahami contoh pengaplikasian teori ruang dalam arsitektur.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif yang
bersumber dari beberapa literatur terpercaya berupa buku, jurnal, serta website-website resmi.

Anda mungkin juga menyukai