Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
Oleh
Ananda Juliana P
Husna Dita S
Winda Adhika S
Dosen Pembimbing: Augustina Hendrorini, M.P.S
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Kelas B DIII-3 Gizi
2017
PENDAHULUAN
Maunusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena dia diberi akal.
Akal inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, membedakan
manusia dengan binatang. Dengan akalnya manusia berpikir, bahkan sering dijumpai dalam
komunikasi sehari-hari muncul istilah orang itu tidak punya pikiran, ini sebagai analogi
bahwa pikiran sama dengan akal.
Dengan akhirnya mencari tahu. Inilah asal mula pengetahuan, yaitu adanya
keingintahuan manusia. Ketika manusia berpikir, dari mana dia ada, untuk apa dia ada, dan
kemana setelah tiada? Pertanyaan-pertanyaan ini sulit dijawab dengan segera dan spontan,
tetapi membutuhkan pemikiran secara mendalam, membutuhkan perenenungan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat filsafat. Jawabannya membutuhkan pemikiran
filsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam tentang segala sesuatu sejauh akal
manusia dapat menjangkaunya.
A. Pengertian Filsafat
Secara etimologis (ilmu asal usul kata) kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
philosophia. Philosophia terdiri dari dua kata, yaitu philein yang berarti mencintai
atau philia yang berarti cinta serta sophos yang berarti kearifan atau kebijaksanaan.
Dari bahasa Yunani ini melahirkan kata dalam bahasa Inggris philosophy yang
diterjemahkan sebagai cinta kearifan/kebijaksanaan. Cinta dapat diartikan sebagai
suatu dinamika yang menggerakan subjek untuk bersatu dengan objeknya dalam arti
dipengaruhi dan diliputi objeknya
Filsafat merupakan sifat terhadap kehidupan dan alam semesta. Bagaimana manusia
yang berfilsafat dalam menyikapi hidupnya dan alam sekitarnya.
1
Contoh: seorang ibu yang tiba-tiba mendapat berita kematian putrinya yang
pramugari.
Seorang ibu yang mampu berpikir secara mendalam dan menyeluruh dalam
menghadapi musibah tersebut akan dapat bersikap dewasa, dapat mengontrol dirinya
dan tidak emosional. Sikap kedewasaan secara kefilsafatan adalah sikap yang menyelidiki
secara kritis, terbuka dan selalu bersedia meninjau persoalan dari semua sudut
pandangan.
banyak persoalan-persoalan abadi yang dihadapi oleh para filsuf. Usaha-usaha untuk
memecahkannya telah dilakukan, namun ada persoalan-persoalan yang smpai hari ini
belum juga terpecahkan.
2
Apakah keadilan itu Ada perbedaan antara pertanyaan filsafat dengan pertanyaan
bukan filsafat?
Dalam sejarah filsafat telah dirumuskan system-sistem pemikiran dari Socrates, Plato,
dan Aristoteles. Dengan demikian tanpa adanya nama-nama pemikir tersebut besert hasil
pemikirannya, maka filsafat tidak dapat berkembang seperti sekarang.
para tokoh filsafat analitis berpendapat bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan
kekaburan-kekaburan dengan cara menjelaskan arti dari suatu istilah, baik yang dipakai
dalam ilmu maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Descrates ada beberapa tahapan untuk memulai perenungan filsafat, yaitu:
3
apabila seseorang menyadari bahwa ada sesuatu masalah, maka orang tersebut akan
mencoba untuk memikirkan penyelesaiannya.
d. mengajukan hipotesis
e. menguji konsekuensi-konsekuensi
f. menarik kesimpulan
kesimpulan yang diperoleh dapat merupakan masalah baru untuk diuji kembali dan
seterusnya.
FILSAFAT KOMUNIKASI
4
Berdasarkan paradigma Lasswell maka komunikasi berarti proses penyampaian pesan
dari seorang komunikator kepada seorang komunikan melalui media tertentu untuk
menghasilkan efek tertentu.
3. The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi
warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain).
1. Komunikator.
2. Pesan.
3. Media.
4. Komunikan.
5. Efek.
5
Komunikasi sebagai suatu ilmu ditandai dengan ciri ada objek tertentu, sistematis,
universal dan mempunyai metode tertentu. Objek material komunikasi adalah perilaku
manusia baik sebagai individu, kelompok atau masyarakat. Sedangkan objek formalnya
adalah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial termasuk perubahan
pikiran, persamaan, sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengetahuan
kelembagaan.
1. Bidang komunikasi.
2. Sifat komunikasi.
3. Tatanan komunikasi.
4. Tujuan komunikasi.
5. Fungsi komunikasi.
6. Teknik komunikasi.
7. Metode komunikasi.
Filsafat sebagai cara berpikir yang radikal dan menyeluruh untuk mengupas sesuatu
sedalam-dalamnya. Mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin yang menelaah
pemahaman (versthelena) secara fundamental, metodologis, sistematis, analistis, kritis dan
holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya,
sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya dan metodenya.
6
melibatkan kelima unsur tersebut. Misalnya berkaitan dengan tempat, waktu, gangguan
(noise) dan lain sebagainya.
1. Dimensi fisik.
2. Dimensi sosial-psikologis.
Hal lain dalam proses komunikasi yang perlu mendapat perhatian adalah unsur
gangguan (noise). Noise adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Dalam
suatu sistem komunikasi ada gangguan apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator
berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan. Gangguan ini dapat berupa ganguan
fisik (ada suara dari selain komunikator), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala
komunikator-komunikan) serta gangguan semantik (salah mengartikan makna). (Devito,
1997:29).
7
Semantik Pembicara dengan pendengar Orang berbicara dengan bahasa yang
memberi arti yang berlainan. berbeda, menggunakan jargon atau
istilah yang terlalu rumit yang
dipahami pendengar.
1. Metafisika
Menurut Richard Lanigan, metafisika adalah studi tentang sifat dan fungsi teori
tentang realita. Berkaitan dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal
berikut :
a. Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita
dalam alam semesta.
b. Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab dan aturan.
c. Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.
2. Epistemologi
Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan
yang diperoleh yang dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah pada
dasarnya dilandasi oleh :
8
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan
batasan pengetahuan manusia (a branch of philosophy that investigated the origin,
nature, methods and limits of human knowledge).
(Effendi 1993:324)
3. Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti etika, estetika
atau agama (the branch of philosophy dealing with values, as those of ethis, aesthetics, or
religion). Aksiologi berkaitan dengan cara bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan
yang secara epistemologis diperoleh dan disusun.
4. Logika
Logika berkaitan dengan telaah terhadap asas-asas dan metode penalaran secara
benar (deals with the study of the principles and methods of correct reasoning).
Definisi filsafat komunikasi menurut Onong U. Effendi adalah suatu disiplin yang
menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis,
kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut
bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya dan metodenya. Salah satu
gangguan semantik, yaitu berkaitan dengan bahasa yang dipergunakan baik oleh komunikator
9
maupun komunikan. Pemaknaan terhadap bahasa yang sama akan mengabaikan komunikasi
yang efektif dan inilah hakikat dari komunikasi yaitu pemaknaan yang sama. Dengan demikian
filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang
disampaikan pada orang lain menuju kemengertian bersama.
10
Manusia adalah makhluk yang berpikir. Sedangkan komunikator manusia akan
mengomunikasikan hasil berpikirnya kepada orang lain dalam bentuk pesan. Pesan
komunikasi mempunyai dua aspek, yaitu isi pesan dan lambing. Dalam pesan diperlukan
bahasa, sebab tanpa bahasa, pikiran sebagai isi pesan tidak mungkin dikomunikasikan.
Sebagai makhluk yang berpikir, manusia berbeda dengan binatang yang ditandai
dengan ciri-ciri pembeda sebagai berikut :
1. Ciri-ciri fisik.
2. Ciri-ciri sosial.
Berpikir adalah kemampuan manusia untuk mencari arti bagi realitas yang muncul
dihadapan kesadarannya dalam pegalaman dan pengertian. Fungsi berpikir adalah untuk
mengetahui dan untuk mengerti/memahami.
11