Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara ialah Pancasila berperan sebagai landasan dan dasar bagi
pelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan mengatur penyelenggaraan negara.
Melihat dari makna pancasila sebagai dasar negara kita tentu dapat menyimpulkan bahwa pancasila
sangat berperan sebagai kacamata bagi bangsa Indonesia dalam menilai kebijakan pemeritahan
maupun segala fenomena yang terjadi di masayrakat.
Pancasila sebagai dasar filsafat karena pancasila merupakan rumusan filsafati atau dapat dikatakan
nilai-nilai pancasila adalah nilai-nilai filsafat. Oleh karena itu, harus dibedakan antara filsafat dengan
dasar hukum Negara. Pancasila adalah dasar filsafat Negara sedangkan UUD 1945 adalah dasar
hukum Negara Indonesia. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis
dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan Negara Indonesia.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Nilai-nilai pancasila
pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya mendasar. Nilai dasar pancasila bersifat
abstrak, normative dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.
nasionalis religius :
Karakter negara-bangsa sebagai konstruksi Negara Republik Indonesia sesungguhnya berbeda secara
sangat signifikan dengan konsepsi negara bangsa yang lahir di Eropa. Dengan konsepsi negara-bangsa
berdasarkan Pancasila yang sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, para pendukung gagasan
negara bangsa di Indonesia tidak hendak memisahkan agama dan negara, sebagaimana terjadi di Eropa,
melainkan hanya tidak menjadikan agama tertentu sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Keislaman seorang Soekarno yang pernah menjadi murid, bahkan juga pernah menjadi menantu, HOS
Cokroaminoto itu tidak bisa diragukan.Keislaman Hatta, yang pemikiran- pemikiran ekonominya dipandang
memiliki dasar pijakan yang kuat dari perspektif Islam, juga tidak dapat diragukan.Keduanya berpandangan
bahwa dengan mengonstruksi Indonesia sebagai negara bangsa tidak lantas akan menyebabkan agama Islam
terpinggirkan.[3]
Apalagi mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam. Soekarno bahkan berpandangan simpel,tapi
sangat logis bahwa jika Islam terpinggirkan dalam negara yang mayoritas penduduknya Islam, kaum muslim
yang ada di dalamnya perlu ditingkatkan kualitasnya. Selain itu,kebangsaan yang dimaksud di Indonesia
juga berbeda dengan konsepsi kebangsaan di Eropa sebab kebangsaan di Eropa disebabkan oleh kesamaan
bangsa yang lebih disebabkan oleh garis keturunan yang sama.
Namun,di Indonesia perasaan sebagai satu bangsa lebih disebabkan oleh perasaan senasib yang
disebabkan oleh faktor penjajahan walaupun mereka berbeda suku,adat,ras, dan agama (SARA). Karena
itu,konsepsi negarabangsa dalam konteks ini, sebagaimana dikatakan Soekarno, bukan hendak mengerdilkan
agama, melainkan hendak menempatkan agama-agama yang ada dan dipeluk oleh warga negara Indonesia
dalam posisi yang sama di hadapan negara.
Dalam konteks ini, nasionalisme Indonesia dengan dasar Pancasila adalah nasionalisme religius, yakni
nasionalisme yang tetap menjadikan agama sebagai dasar. Namun, agama yang dimaksud di sini bukanlah
satu agama tertentu, melainkan seluruh agama yang diakui oleh negara.
Menurut istilah (terminologi), toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dsb) yang
berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi juga berasal dari kata
tolerare dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi, pengertian
toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan,
yang dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan
perbuatan yang melarang adanya deskiriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau
tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Tetapi, hingga saat ini masih banyak
kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif.
Jadi, toleransi antar umat beragama juga berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama
dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
Nasionalisme bisa diartikan merupakan sikap mencintai dan bangga akan segala sesuatu yang ada di
dalamnya, serta rela berkorban untuk menjaganya. Dari pengertia tersebut ada beberapa sikap yang
menurut penulis bisa menambah sikap nasionalisme, yaitu:
(1) Mulailah menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, Karena bisa menambah rasa cinta
dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan-tangan kreatif penduduknya.
(2) Mulailah memperhatikan perjungan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini, dengan
keringat, darah bahkan nyawa meraka rela korbankan untuk bangsa ini. Bisa dilakukan dengan
beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang
sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada
dari masing-masing individu.
(3) Mulailah menciptakan prestasi dalam semua bidang misalkan dar bidang olah raga, akademik,
Teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela bekorban
demi bangsa. Biasanya hal inilah yang paling banyak membuat pegaruh dalam diri seseorang dalam
menigkatkan jiwa nasionalisme.
Landasan dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme denganmemberikan orientasi nilai (value of
orientation)
bagi kemajuan peradaban bangsa dan Negara kedepan dengan mengintegrasikan semangatnasionali
sme dengan kebutuhan kemajuan bangsa di masa depan.Sehingga dengan pendidikan karakter inilah
terciptanya satu perubahandari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi
kesuksesanmembangun peradaban bangsa di masa depan. Great character,
great personality, and great achievement for the future dapat dijabarkan secarakonkrit. Sejatinya
kepribadian dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos,semangat etik dan moral yang diharapkan
bagi kemajuan bangsa ini dimasadepan.
Geopolitik
Definisi : Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau teritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung
kepada sistem politik suatu negara.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemusiaan
yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif.
sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand
strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah
mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra
gatra.
OTDA
Web : http://purpleworl.blogspot.co.id/p/blog-page.html
http://pemerintah.net/pembagian-urusan-pemerintahan-daerah-uu-no-232014/