Anda di halaman 1dari 8

No.

Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MENGHITUNG TETESAN INFUS
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghitung ketepatan tetesan
infus
Indikasi 1. Pasien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memerlukan cairan tambahan
2. Pasien dengan gangguan sistem hematologi, seperti kekurangan
darah, HB rendah, dll yang memerlukan tranfusi
Tujuan Mengobservasi ketepatan tetesan cairan infus
Persiapan alat Jam tangan yang ada jarum detiknya
Persiapan pasien 1. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Persiapan Lingkungan yang tenang dan pasang sketsel
lingkungan
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Melihat posisi jarum infus dan kelancaran tetesan
3. Menghitung jumlah tetesan infus per menit sesuai program dokter
dengan rumus:

4. Letakkan arloji disamping tabung tetesan infus, kemudian hitung


tetesan sesuai program yang telah ditetapkan
5. Mengembalikan alat
6. Mencui tangan
Sikap Sikap selama pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
2. Observasi ketepatan tetesan infus
No. Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MENGHITUNG BALANCE CAIRAN
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui keseimbangan
cairan input dan output didalam tubuh
Indikasi Pasien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Tujuan Mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Persiapan alat Baki berisi:
1. Formulir masukan dan keluaran cairan 24 jam dan alat tulis
2. Bolpoin
3. Gelas ukur
4. Pot/urinal
5. Handscoon
Persiapan pasien 1. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan
Persiapan Lingkungan yang tenang dan pasang sketsel
lingkungan
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Menentukan jam permulaan pencatatan sampai akhir pencatatan
(misal dari pukul 7 pagi sampai dengan pukul 7 pagi hari
berikutnya)
3. Catat pada formulir cairan yang masuk selama 24 jam meliputi:
a. Cairan infus
b. Air yang diminum
c. Air bersama makanan
d. Metabolik oksidasi
4. Catat pada formulir cairan yang keluar selama 24 jam meliputi:
a. Urin
b. Keringat
c. Paru-paru
d. GI track
e. Muntahan
5. Hitung selisih cairan yang masuk dan keluar
6. Catat dalam formulir balance cairan
7. Mengembalikan alat
8. Mencuci tangan
Sikap Sikap selama pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
2. Observasi tanda kekurangan atau kelebihan cairan
No. Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MEMBANTU MEMASANG INFUS
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
yang dilakukan bagi klien yang memerlukan cairan melalui
intravena, nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan
Indikasi 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra vena
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.
Persiapan alat 1. Cairan infuse yang dibutuhkan
2. Spuit dan jarum steril
3. Kapas alcohol
4. Tourniquet (karet pembendung)
5. Bidai dan balutan
6. Perlak dan alasnya
7. Bengkok
8. Kain kassa steril dalam tempatnya
9. Korentang dalam tempatnya
10. Plester dan gunting verban
11. Gantungan/standart infuse
12. Jam tangan
13. Alat tulis
Persiapan pasien 1. Menjelaskan alasan dilakukan tindakan
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan lingkungan Mengatur lingkungan dan menjaga privasi
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Membuka pakaian di daerah yang akan dipasang infuse
3. Memasang pengalas di bawah anggita badan yang akan
dipasang infuse
4. Menggantungkan botol
5. Desinfektan botol dengan kapas alcohol
6. Menusukkan jarum udara ke dalam botol infuse
7. Menusuk jarum pipa ke dalam botol kemudian mengalirkan
cairan ke dalam bengkok untuk mengeluarkan udara dan
mengisi pipa infuse
8. Menutup jarum infuse dengan penutupnya lalu diplesterkan
pada tiang infuse
9. Stuwing/bendung dengan menggunakan tourniquet (karet
pembendung)
10. Desinfektan kulit dengan kapas alcohol
11. Membantu perawat senior menusukkan jarum infuse ke vena
dengan lubang jarum menghadap ke atas
12. Tourniquet dilepas bila darah sudah masuk slang
13. Melonggarkan klem pada pipa infuse
14. Bila tetesan lancer, pangkal jarum lekatkan pada kulit
15. Mengatur/menghitung tetesan sesuai program terapi dokter
16. Menutup jarum dan tempat tusukan dengan kassa steril dan
diplester
Sikap Sikap selama pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privasi pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
2. Observasi adanya komplikasi setelah pemasangan infuse
3. Observasi tetesan infuse
No. Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MELEPAS INFUS
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Tindakan yang digunakan untuk melepaskan infuse
Indikasi 1. Pada pasien yang selesai rawat inap
2. Pada pasien yang mengalami plebitis
Tujuan 1. Melepaskan infuse
2. Mencegah infeksi
Persiapan alat 1. Perlak dan pengalas
2. Sarung tangan
3. Kapas alcohol
4. Plester
5. Gunting plester
6. Bengkok
Persiapan pasien Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Persiapan lingkungan Menjaga privasi pasien
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Memasang perlak dan pengalas
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas
alcohol
5. Melepas plester dan kassa dari kulit
6. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol dan mencabut
infus pelan-pelan
7. Menekan kapas alkohol dengan plester
8. Membereskan alat dan merapikan pasien
9. Melepas sarung tangan
10. Mencuci tangan
Sikap Sikap selama pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privasi pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
No. Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MEMBANTU MEMASANG KATETER
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Tindakan memasukkan selang kateter melalui urethra ke dalam
kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine
Indikasi 1. Pada pasien yang mengalami keterbatasan gerak
2. Pada pasien yang tidak mampu mengontrol buang air kecil
3. Pada pasien yang tidak bisa buang air kecil
Tujuan 1. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
2. Untuk pengumpulan spesimen urine
3. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama
pembedahan
4. Mengatasi retensi perkemihan
5. Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat
mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
6. Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami
gangguan hemodinamik
Persiapan alat 1. Baki
2. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien
3. Urobag/Urine bag
4. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam tempatnya
5. Kassa
6. Korentang
7. Cairan pelumas/jelly
8. Perlak dan alasnya
9. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung urine)
10. Pinset anatomi atau sarung tangan steril
11. Duk steril
12. Spuit dan aquades
Persiapan pasien 1. Menyampaikan tujuan tindakan pada pasien
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan lingkungan Mengatur lingkungan dan menjaga privasi
Pelaksanaan 1. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong
2. Meletakkan dua bengkok diantara kedua tungkai
3. Mencuci tangan
4. Memasang duk steril
Pada Pasien Perempuan :
1. Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri, yang sebelumnya dibungkus dengan kapas savlon
2. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3 kali (dari
atas ke bawah, kapas kotor diletakkan di bengkok, kapas yang
terakhir dibiarkan diantara labia minora)
3. Membantu perawat sesnior memakai sarung tangan atau
dengan pinset anatomis mengambil kateter dan diberi pelumas
pada ujungnya
4. Membantu perawat membuka labia minora dengan tangan kiri
dan kapas tadi dibuang
5. Membantu perawat senior memasukkan kateter ke dalam uretra
perlahan-lahan dan menganjurkan pasien untuk menarik nafas
panjang
6. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril
7. Membantu perwat senior bila kateter dipasang tetap/permanen
maka kateter dikunci memakai spuit dan aquades steril
(mengisi balon)
8. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag
9. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
10. Mencuci tangan
Pada Pasien Pria :
1. Membantu tangan kiri perawat memegang penis atas
2. Memntu perawat senior untuk preputium ditarik sedikit ke
pangkalnya dan dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3
kali
3. Membantu perawat senior dengan Penis agak ditarik supaya
lurus, dan kateter dimasukkan perlahan-lahan dan
menganjurkan pasien untuk nafas panjang
4. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril
5. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka kateter dikunci
memakai spuit dan aquades steril (mengisi balon)
6. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag
7. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
8. Mencuci tangan
Sikap Sikap selama pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privasi pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
No. Dokumen:
SMK INDONESIA PUTERA
SOP.KDM.000
No. Revisi:
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit:
MELEPAS KATETER
Halaman:

Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana:


Perawat, pengajar,
CI, siswa
Pengertian Tindakan untuk melepaskan kateter dari kandung kemih
Indikasi 1. Pasien yang terpasang kateter lebih dari 7 hari
2. Pasien yang tidak memerlukan pemasangan kateter menetap
Tujuan Mencegah infeksi
Persiapan alat 1. Pinset chirurgis
2. Kassa
3. Sarung tangan
4. Spuit 10 atau 20 cc
5. Bengkok/nierbeken
6. Perlak dan alasnya
Persiapan pasien 1. Menyampaikan tujuan tindakan pada pasien
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan lingkungan Mengatur lingkungan dan menjaga privasi
Pelaksanaan 1. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong
2. Meletakkan bengkok diantara kedua tungkai
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Melepas plester dan membersihkan sisa plester
6. Melakukan aspirasi balon kateter sampai habis airnya
7. Menarik kateter perlahan-lahan hingga lepas, pasien dianjurkan
untuk menarik nafas dalam dan rileks
8. Merapikan pasien dan membereskan alat-alat
9. Mencuci tangan
Sikap Sikap selama pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privasi pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan

Anda mungkin juga menyukai