Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL PERTAMA

A. Latar Belakang
Kelangsungan hidup manusia di muka bumi tidak bisa lepas dari kebutuhan akan
enegi listrik. Saat sekarag ini kebutuhan akan listik semakin hari semakin meningkat
seiring kemajuan teknologi yang ssemakin maju. Denga kemajuan teknolgi yang semakin
maju akan sangat membutuhan kebutuhan akan energi listrik yang semakin banyak pula.
Dapat dikatakan kemajuan teknologi akan berbanding lurus dengan konsumsi energi
listrik.
Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit listrik yang lebih banyak lagi untuk mmenuhi
kebutuhan listrik tersebut.Dengan menggunakan segala sumber daya alam yang ada sebgai
pembangkitnya. Salah satu pembangkit yang paling banyak beropersi untuk memenuhi
kebutuhan listrik dunia dan termasuk di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga uap.
Sumber daya yang paling banyak digunakan sebagai pembangkit pada pembangit listrik
tesebut adalah energi yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara maupun bahan bakar
minyak lainnya.

B. Materi
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke
turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-
bara dan bahan bakar minyak serta MFO ( Marine Fuel Oil ) untuk start awal. Tetapi untuk
kondisi sekarang , harga untuk minyak dan batu bara sangat tidak membantu untuk
ekonomi dari suatu industry. Jadi kami menyarankan menggunakan gas untuk menghasil
kan pembakaran sehingga bisa digunakan untuk menghasil kan uap .
C. Bagian PLTU
1. Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar
dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

2. Turbin uap

Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung


oleh uap menjadi energi putar (energi mekanik).Poros turbin dikopel dengan
poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.

3. Kondensor

Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja

Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu

ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes).

4. Generator

Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.

5. Desalination Plant (Unit Desal)


Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh
water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi).Hal ini
dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan PLTU.

6. Economizer

Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari
superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.

7. Reverse Osmosis (RO)

Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang
digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang
dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat
dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.Untuk PLTU yang
menggunakan air tanah/air sungai,digunakan pre-treatment yang berfungsi untuk
menghilangkan endapan,kotoran dan mineral yang terkandung di dalam air
tersebut.

8. Demineralizer Plant (Unit Demin)

Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam air
tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika air masih
mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat
menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur
perpipaan di dalam PLTU.Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU.

9. Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.


10. Chlorination Plant (Unit Chlorin)

Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang


digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area water
intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan (scaling)
pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro
organisme laut tersebut.

11. Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)

Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang berfungsi
untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up
maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).

12. Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)

Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar
muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai
penyaluran ke bunker unit.

13. Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)

Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash)
maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat
penampungan abu (ash valley).
D. Prinsip Kerja
1. Air dari condenser dipompakan/ditekan kedalam boiler

2. Air menerima energy panas di dalam boiler, berubah menjadi uap panas

3. Uap memutar turbin yang seporos dengan generator, merubah energy

panas menjadi energy mekanik yang menggerakkan turbin dan energy

listrik dibangkitkan oleh generator

4. Uap melepaskan energy panas di kondenser, kembali menjadi

air, Sehingga bisa digunakan lagi untuk mnghasil kan uap.


ARTIKEL KEDUA
A. Latar Belakang

Kebutuhan dari konsumsi listrik sangat banyak dengan menyesuaikan kodisi dan teknologi saat

ini. Saat melihat matahari yang menghasilkan panas dan sinar, mungkin bisa digunakan sebagai

suatu energi . Maka kami menyarankan untuk menggunakan PLTSF ( pembangkit Listrik Tenaga

Surya ) yang nanti nya dapat memanfaatkan sinar cahaya yang dipancarkan oleh matahari.

Penerapan teknologi tenaga surya untuk kebutuhan listrik daerah terpencil dapat dilakukan

dengan berbagai macam sistem pembangkit listrik tenaga surya, seperti pembangkit listrik

hybrida yaitu gabungan antara sumber energi surya dengan sumber energi lainnya, yang paling

umum adalah pengga-bungan energi surya dengan energi mesin diesel atau sumber energi mikro-

hydro.

B. Materi

Pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik adalah pembangkit listrik yang mengubah energi

surya menjadi energi listrik. Alat utama untuk menangkap, perubah dan penghasil listrik adalah

Photovoltaic yang disebut secara umum Modul / Panel Solar Cell.

C. Komponen PLTSF

a) Panel surya ( Fotovoltaik )

b) Controller Reguler

c) Battery ACCU

d) Inventer AC
D. Prinsip kerja

1. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan

menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya

dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor, yang mengandung unsur

silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitive, lapisan negatif (tipe-n)3 dan

lapisan positif (tipe-p). Sel surya ini mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena

itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca

bening yang kedap air.

2. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih

dahulu ke dalam baterai. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah

(DC). Rangkaian panel-panel surya dapat didesain secara seri atau paralel, untuk

memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak

balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter. Kemudian arus yang

diperoleh dari inverter dapat menyuplai beban AC.

E. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

1. Tidak menimbulkan polusi

2. Menghemat uang

3. Mengurangi konsumsi

4. Bebas perawatan

5. Tidak bising

Kekurangan
1. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.

2. Variabilitas Iklim

3. Panel surya masih relatif mahal,

4. Tidak 24 Jam

SUMBER :

1. ARTIKEL PERTAMA

MAKALAH PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

2. ARTIKEL KEDUA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA FOTOVOLTAIK

Anda mungkin juga menyukai