Anda di halaman 1dari 5

OBESITAS (KEGEMUKAN)

Obesitas merupakan hasil dari proses yang berjalan menahun, sehingga penanganannya
tidak akan efektif bila hanya dalam waktu singkat. Penurunan berat badan sampai 1 kg per
minggu sudah cukup sebagai parameter keber-hasilan penurunan berat badan. Kita harus
mewaspadai adanya sindroma Yoyo, yaitu penurunan berat badan yang berlebihan akan
menyebabkan defisit energi mendadak dan akan berisiko naiknya kembali berat badan.
Penurunan berat badan bersifat individual, tergantung pada umur, berat badan awal dan
adanya usaha penurunan berat badan sebelumnya serta ada tidaknya penyakit penyerta.
Sasaran penurunan berat badan yang realistik adalah 5-10% dari berat badan awal dalam
kurun waktu 6-12 bulan. Garis besar penanganan obesitas terdiri dari intervensi diet, aktivitas
fisik, perubahan perilaku, Farmakoterapi dan Intervensi bedah.

1. Terapi non Farmakologis


a. Penanganan secara Psikologis Obesitas (kegemukan)

Penanganan secara Psikologis Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang
ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika
memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan pada perut,
pinggang maupun lengan. Jangan berkecil hati dan mengucilkan diri dari pergaulan itu kunci
utamanya. Obesitas pada remaja adalah sebuah masalah yang harus ditangani bukan
disembunyikan. Kamu harus memilki kepercayaan diri untuk mampu mengatasi masalah itu.
Jangan sampai kamu frustasi dan akhirnya lebih meningkatkan lagi nafsu makan. Sebab
obesiats yang berlanjut sampai usia dewasa dan tua akan menimbulakan berbagai macam
penyakit seperti penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus. Prinsipnya adalah Reduce
weight and increase physical activity. Jika kedua hal ini sudah kita pegang dan kita memilki
motivasi dan konsistensi maka berat badan ideal bukan lagi sebuah mimpi. Obesitas
merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja yang mengalami kelebihan berat badan
mungkin memperhatikan perubahan fisiknya tersebut. Disamping risiko kesehatan jangka
panjang seperti peningkatan tekanan darah dan diabetes, masalah sosial dan emosional
sebagai akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan remaja putus asa. Belum lagi jika
usaha menurunkan berat badan tidak memberikan hasil terbaik. Remaja perlu diingatkan
bahwa tidak ada gambaran tubuh yang sempurna yang dapat dicapai. Berat yang sesuai untuk

1|Page
seseorang belum tentu tepat untuk orang lain. Remaja harus didorong untuk mencapai berat
badan yang sehat. Menurunkan berat badan dan tetap mempertahankannya merupakan
komitmen jangka panjang. Diperlukan perubahan gaya hidup yang teratur dan konsisten agar
upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia. Diet yang berlebihan akan mengurangi asupan
nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan remaja. Sementara pil penurun berat badan
instan hanyalah solusi sementara yang tidak menyelesaikan akar permasalahan.

b. Diet Makan/Pengaturan makan

Diet Makan/pengaturan makan merupakan tiang utama penanganan obesitas, oleh sebab
itu perlu ditekankan pada penderita bahwa kosistensi pengaturan makan jangka panjang
sangat menentukan keberhasilan pengobatan. Keberhasilan pengobatan dievaluasi minimal
dalam jangka waktu 6 bulan. Dua macam nutrisi medik yang efektif untuk menurunkan berat
badan, yaitu Low Calorie balance Diets (LCD),Very Low Calorie Diets (VLCD), Low
Calorie balance Diets (LCD). Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi asupan lemak dan
karbohidrat. Dapat diberikan 1200-1600 kkal/hari dengan protein 1 g/kg BB, lemak 20-25%
dari kalori total dan sisa- nya karbohidrat. Beberapa rekomendasi praktis dapat dilakukan
untuk mencapai sasaran diet : makan setidaknya 5-7 porsi buah dan sayuran perhari. Makan
25-30 gram serat perhari (dari buah/sayur, roti gandum, sereal, pasta dan kacang-kacangan).
Untuk sumber karbohidrat hasil proses, pilihlah roti gandum. Minum sedikitnya 8 gelas
sehari. Makan sedikitnya 2 porsi perhari hasil olahan susu rendah lemak. Pilih protein rendah
lemak seperti ayam tanpa kulit, kalkun dan produk kedelai. Sebaiknya makan daging lebih
sedikit. Makan ikan setidaknya 2 kali seminggu. Asupan garam maksimum 2.400 mg perhari.
Pengurangan asupan kalori 500-1000 kkal/hari dapat menurunkan 0,5-1kg berat badan per
minggu. Inti dari perubahan pola makan ini adalah mengurangi asupan kalori total. Caranya
dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur, serta membatasi gula dan lemak.
Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan kalori anda. Diet ekstrim
tidak disarankan karena dapat mengurangi nutrisi yang seharusnya diperlukan dalam masa
pertumbuhan remaja, misalnya dengan terjadinya defisiensi vitamin. Puasa terus-menerus
juga bukanlah suatu jawaban karena penurunan berat badan kebanyakan berasal dari
kehilangan air dari dalam tubuh, sehingga tubuh akan terasa lemas. Jangan mengurangi porsi
makan yang terlalu drastis karena remaja juga memilki aktiviats fisik yang memerlukan
banyak energi seperti belajar salah satunya.

2|Page
c. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik aktif berupa aktivitas yang rutin, merupakan bagian penting dari program
penurunan berat badan. Olahraga juga dapat mengurangi rata-rata angka kesakitan dan
kematian beberapa penyakit kronik. Dokter dapat menekan-kan urgensinya aktivitas fisik
pada penderita, dan menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik paling sedikit 150 menit
perminggu. Latihan fisik saja sudah dapat menurunkan berat badan rata-rata 2-3 kg. Tujuan
aktivitas fisik dalam penurunan berat badan adalah membakar lebih banyak kalori.
Banyaknya kalori yang dibakar tergantung dari frekuensi, durasi, dan intensitas latihan yang
dilakukan. Salah satu cara untuk menghilangkan lemak tubuh adalah dengan aerobik atau
berjalan kaki selama 30 menit setiap harinya. Dapat pula dilakukan modifikasi yang dapat
meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari. Misalnya dengan lebih memilih menggunakan
tangga untuk naik atau turun beberapa lantai dibanding menggunakan elevator.

2. Terapi Farmakologi

Tiga mekanisme dapat digunakan untuk mengklasifikasi obat-obatan untuk terapi


obesitas adalah terapi yang mengurangi asupan makanan, yang mengganggu metabolisme
dengan cara mempengaruhi proses pra atau pascaabsorbsi. Terapi yang meningkatkan
pengeluaran energi atau termogenesis. Efedrin dan kafein dapat meningkatkan pengeluaran
energi, akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10% selama beberapa jam. Pada uji
klinis efedrin dan kafein menghasilkan penurunan berat badan lebih besar dibanding
kelompok plasebo. Diperkirakan 25-40% penurunan berat badan oleh karena termogenesis
dan 60-75% karena pengurangan asupan makanan. Efek samping utama adalah peningkatan
nadi dan perasaan berdebar-debar yang terjadi pada sejumlah penderita. Dokter dapat
mempertimbangkan memberikan obat antiobesitas jika: o Metode penurunan berat badan
lainnya tidak berhasil. o Nilai BMI lebih dari 27 dan ada komplikasi medis dari obesitas,
seperti diabetes, peningkatan tekanan darah, dan sleep apnea. o Nilai BMI lebih dari 30. Ada
dua jenis obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk
penurunan berat badan, yakni:

a. Sibutramin

Sibutramin bekerja untuk menekan nafsu makan dengan cara menghambat ambilan ulang
neurotransmiter norepinefrin dan serotonin. Sibutramine mengubah kimiawi otak sehingga

3|Page
anda akan merasa lebih cepat kenyang. Sibutramin, menurunkan energy intake dan
mempertahankan penurunan pengeluaran energi setelah penurunan berat badan. Pada
penelitian ternyata terbukti sibutramin menurunkan asupan makanan dengan cara
mempercepat timbulnya rasa kenyang dan mempertahankan penurunan pengeluaran energi
setelah penurunan berat badan. Walaupun secara umum sibutramin dapat lebih menurunkan
berat badan dibanding diet dan olahraga, namun itu bukanlah segalanya. Penelitian
menunjukkan bahwa setelah satu tahun, pengguna sibutramin mengalami penurunan berat
badan hanya sekitar 5 kg dibanding mereka yang menjalani diet rendah kalori dan
menggunakan plasebo. Efek samping penggunaan sibutramin yakni peningkatan tekanan
darah, sakit kepala, mulut kering, konstipasi, dan insomnia.

b. Orlistat

Orlistat merupakan suatu penghambat lipase, bekerja dengan membatasi absorpsi lemak
diet dari dalam tubuh. Orlistat mencegah penyerapan atau absorpsi lemak di usus. Lemak
yang tidak diserap akan keluar bersama kotoran. Orlistat dapat menghambat lipase pankreas
(enzim yang dihasilkan kelenjar ludah perut) dan akan menyebabkan penurunan penyerapan
lemak sampai 30%. Rata-rata penurunan berat dengan menggunakan orlistat adalah sekitar 3
kg setelah satu tahun. Penggunaan orlistat harus disertai dengan diet untuk memperoleh hasil
terbaik. Efek samping orlistat diantaranya kotoran yang berminyak dan pergerakan usus yang
lebih sering. Karena orlistat menghalangi penyerapan beberapa nutrien, dokter juga akan
menyarankan penggunaan multivitamin.

c. Intervensi Bedah.

Jika semua tindakan di atas tidak mampu menurunkan berat badan, maka pembedahan
dapat menjadi pilihan. Operasi gastric bypass dapat dilakukan dengan cara merubah anatomi
sistem pencernaan untuk membatasi jumlah makanan yang dimakan dan dicerna. Intervensi
bedah untuk mengatasi masalah obesitas sebenarnya telah diterapkan sejak tahun 1960
dengan bedah pintas lambung. Hanya karena teknologi bedah saat itu masih terbatas,
membuat operasi ini hampir selalu berujung pada kematian pasien. Ada beberapa pilihan
pembedahan seperti : Laparoscopic Adjustable Gastric Binding Vertical Banded
Gastroplast Roux-en-Y gastric bypass. Laparoscopic Adjustable Gastric Binding,
merupakan tindakan bedah generasi mutakhir untuk menangani penderita dengan obesitas
yang berat, dimana hanya dengan membuat lubang/irisan kecil diperut (diameter 0,5-1,0 cm).

4|Page
Dengan pita/plaster silikon yang dilekatkan seputar lambung bagian atas, sehingga terbentuk
satu kantong kecil. Apabila penderita makan, kantong kecil tadi akan cepat penuh dan ini
akan memberikan sensasi kenyang. Pengosongan makanan dari kantong kecil tersebut akan
secara pelan-pelan melalui ikatan yang dibuat dan penderita tidak akan merasa lapar sampai
beberapa jam. Dengan intervensi bedah ini, diharapkan dapat menurunkan berat badan dari
20 kg sampai lebih dari 100kg. Pembedahan untuk menurunkan berat badan dapat
dipertimbangkan jika nilai BMI 40 atau lebih. Nilai BMI antara 35-39,9 dan terdapat risiko
kesehatan serius terkait obesitas, seperti diabetes atau peningkatan tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah.2012. Makalah Obesitas Dan Peran Perawat (online)


(http://qoryasyah.blogspot.com/2012/07/makalah-obesitas-dan-peran-
perawatnya.html) Diakses 31 Agustus 2017

Tim dokter sehat, 2012 Penyebab Obesitas (online)


(http://doktersehat.com/penyebab-obesitas/). Diakses 31 Agustus 2017

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman dan Penanggulangan


Kegemukan dan Obesitas. Jakarta

Dewi Nur. 2013. Analisis Faktor Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasi Obesitas
Pada Remaja Putri. Universitas Negeri Semarang

5|Page

Anda mungkin juga menyukai