Organogenesis
127
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Organ tubuh merupakan derivat dari lapis benih : ektoderm, mesoderm dan
entoderm (endoderm). Awal terbentuknya organ terjadi bakal (anlagen) yang terdiri dari 1
atau 2 lapis benih. Proses pembentukan organ tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
memerlukan induksi dan interaksi antar lapis benih.
Sel-sel dalam calon organ mengalami proliferasi, diferensiasi, migrasi, tumbuh dan
berkembang. Arsitektural suatu organ ditentukan oleh ekspresi gen dari sel-sel yang
membentuk organ. Suatu konsep menyatakan bahwa morfogen adalah suatu substansi
yang mengatur bentuk organ dalam morfogenesis. Substansi inilah yang lebih lanjut
disebut sebagai substansi genetik yang berupa kode-kode asam dan basa ribosa yang
terletak di rantai helix DNA.
Organogenesis meliputi proses menggulung membentuk saluran (tubulasi) seperti
pada pembentukan bumbung neural, saluran Mulley pada pembentukan saluran telur.
Melipat membentuk pematang seperti pada pembentukan gonade. Melekuk membentuk
kantung seperti kantung Ratke dalam pembentukan hipofise. Membentuk
invaginasi/evaginasi seperti pembentukan mata. Menjauh dan memisahkan diri dari
asalnya juga terjadi pada proses organogenesis lebih lanjut.
Tiga jalur utama derivat lapis benih yaitu ektoderm membentuk sistem
integumentum dan sistem saraf beserta organon sensum. Mesoderm aksial membentuk
kerangka dan otot tubuh, mesoderm intermediate membentuk sistem urogenital, dan
mesoderm lateral membentuk selaput embrio. Mesoderm splancnic membentuk alat-alat
dalam rongga badan. Entoderm membentuk sistem pernafasan dan pencernaan makanan.
128
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 11.1. Bagian Neural yang Memodifikasikan Bagian Otak Vertebrata.
129
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
11.2. Pembentukan mata
Pembentukan mata diawali dengan induksi dari bagian calon otak yaitu
diencephalon. Dari bagian itu tumbuh sepasang tonjolan (evaginasi) ke lateral. Eviginasi
makin mendekati epidermal. Karena induksi evaginasi itu, epidermal menebal membentuk
placoda lensa. Antara evaginasi dan placoda lensa saling berinteraksi.
130
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
11.3. Pembentukan anggota badan
Komponen pembentukan anggota badan yaitu dari unsur ektoderm dan mesoderm.
Selain itu unsur saraf juga penting sebagai stimulator untuk perkembangan anggota badan
lebih lanjut. Pada prinsipnya pembentukan anggota badan depan dan belakang sama saja.
Pembentukan anggota badan diawali dari proliferasi mesoderm somatik di tempat
calon tangan/sayap dan kaki tumbuh. Karena prolifersi tersebut terbentuk penonjolan
sebagai kuntum (limb bud). Struktur kuntum terdiri dari ektoderm apikal sebagai ujung
perkembangan dan mesoderm inti (core) sebagai pusat proliferasi sel. Antara keduanya
terjadi saling interaksi. Di antara keduanya terdapat lapisan basal sebagai pemisah.
Interaksi antara mesoderm dan ektoderm apikal dapat dibuktikan dengan suatu
percobaan transplantasi dan ekterpasi. Bila ektoderm apikal dihilangkan maka
perkembangan rangka ujung tidak terjadi, bila mesoderm yang dihilangkan maka rangka
pangkal (basal) tidak terbentuk. Posisi ektoderm menentukan sistem sumbu anggota badan.
Pemutaran 180o kuntum kaki Ambystoma maculatum menyebabkan posisi kaki juga
terbalik 180o bila percobaan dilakukan sesudah determinasi sumbu kaki terbentuk. Bila
percobaan dilakukan sebelum terbentuk derminasi sumbu, maka pemutaran 180o tidak
mempengaruhi posisi kaki.
Gambar 11.4. Organ Urogenital Manusia pada Tahapan Indifferent (belum nengalami
diferensiasi)
Gambar 11.7. Pembentukan Jantung Mulai dari Anastomose Saluran Darah Primitif
hingga Terbentuknya Jantung dengan Bilik dan Serambi.
Jantung mulai dapat berdenyut bila sudah terbentuk protein kontraktil (aktin dan
miosin) dalam serabut otot jantung. Pada embrio ayam terjadi denyut jantung pertama kali
pada umur pengeraman 30 jam. Jantung embrio katak mulai berdenyut pada stadium 19
dan denyut jantung embrio manusia mulai berdenyut pada kehamilan minggu ke 3.
Bagian dari sepasang pembuluh yang tidak ikut membentuk jantung berkembang
menjadi vena, yang berada di sebelah caudal. Yang berada di sebelah anterior berkembang
menjadi arteri. Di daerah pharynx (faring), arteri bercabang membentuk lengkung (arci)
jumlahnya 5 pasang, kemudian bergabung di dorsal membentuk aorta dorsalis menuju ke
posterior. Dari arah caudal terbentuk 2 vena cava masuk jantung. Vena tersebut dari
persatuan cabang-cabang vena omphalomesenterica dari arah caudal dan vena cardinalis
dari arah anterior.
134
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Arteri dan vena embrio akan mereduksi pada perkembangan selanjutnya, tetapi ada
sat atau 2 yang berkembang menjadi arteri dan vena pada yang dewasa. Pembuluh yang
mereduksi antara lain vena/arteri omphalomesenterica, pembuluh dalam arci visceralis dan
pembuluh darah yang menuju atau dari plasenta.
135
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Bagian tengah terdiri dari kantung vitellus yang semula besar, kemudian hubungan
antara kantung dengan bagian tengah menyempit sebagai tangkai kantung vitellus. Pada
embrio mammalia sebagai tali pusat yang menghubungkan dengan plasenta. Bagian tengah
akan berkembang menjadi intestium tenue pada yang dewasa.
Bagian belakang mengalami diferensiasi menjadi 5-7 bagian. Allantois adalah
tonjolan calon usus belakang kearah ventral. Allantois sebagai kantung untuk
penampungan ekskresi embrio kemudian dikeluarkan melalui sistem peredaran darah.
Colon, coecum, divertuculum cloaca dan enteron post anal merupakan bagian
perkembangan calon usus belakang. Sisa perkembangan calon usus belakang pada yang
dewasa adalah usus buntu (appendix).
136
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 11.10. Pembentukan Paru-paru pada Tahap Definitif.
Daftar Bacaan
137
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009