Anda di halaman 1dari 5

Fitur-fitur Terbaru SPSE Versi 4 (Salah

satunya Tidak Perlu Mmebuat Surat


Penawaran)
Pelaksanaan pengadaan secara elektronik (e-procurement) saat ini menggunakan aplikasi
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi 3.5. Namun seiring dengan
berkembangnya tantangan dalam hal pengadaan Barang dan Jasa melalui sistem elektronik
maka saat ini SPSE 3.5 dianggap tidak relevan lagi. Untuk itu, Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melakukan penyempurnaan dengan meluncurkan
SPSE Versi 4. Banyak pengembangan yang dilakukan pada versi 4 ini. Dari sisi teknis,
penyedia tidak lagi direpotkan dengan mengunggah dokumen penawaran administrasi,
mengunduh dokumen pengadaan, menunggu jawaban Kelompok Kerja (Pokja) Unit
Layanan Pengadaan (ULP) saat penjelasan pekerjaan, atau harga penawaran yang tidak
tampil pada sistem. Masih banyak lagi fitur baru lainnya yang terdapat pada fitur SPSE Versi
4 yang tidak terdapat di SPSE versi 3.5.

SPSE.4 adalah penyempurna dari versi


3 dan kebawahnya dengan fitur sebagai berikut;\

E-Surat Penawaran : Dimana Penyedia tidak lagi membuat surat penawaran tetapi
sistem yang buat secara otomatis
Penggunaan Token : Saat Upload Penawaran penyedia tidak lagi menggunakan kunci
public melainkan menggunakan token.
Apendo 4.0 : Apendo yang digunakan menggunakan Apendo Versi 4, dimana tidak
berfungsi untuk deskripsi data melainkan untuk mengirim dokumen penawaran juga.
Vendor Manajemen Sistem (VMS) : Sistem Penilaian terhadap penyedia dimana
penyedia tidak dievaluasi berkali-kali pada paket lelang yang berbeda.
Dan masih banyak lagi perubahan-perubahan lainnya termasuk tampilan dan teknologi yang
digunakan.

Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi


4
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang
penting dalam perbaikan pengelolaan keuangan negara. Salah satu perwujudannya adalah
dengan pelaksanaan proses Pengadaan Barang/Jasa. Pemerintah secara elektronik, yaitu
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan
transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Proses
Pengadaan Barang/Jasa pemerintah secara elektronik ini akan lebih meningkatkan dan
menjamin terjadinya efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pembelanjaan
uang negara. Selain itu, proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara elektronik ini juga
dapat lebih menjamin tersedianya informasi, kesempatan usaha, serta mendorong terjadinya
persaingan yang sehat dan terwujudnya keadilan (non discriminative) bagi seluruh pelaku
usaha yang bergerak di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Pelaksanaan pengadaan secara elektronik (e-procurement) saat ini menggunakan aplikasi


Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi 3.5. Namun seiring dengan berkembangnya
tantangan dalam hal pengadaan Barang dan Jasa melalui sistem elektronik maka saat ini SPSE
3.5 dianggap tidak relevan lagi. Untuk itu, LKPP melakukan penyempurnaan dengan
meluncurkan SPSE Versi 4. Banyak pengembangan yang dilakukan pada versi 4 ini. Dari sisi
teknis, penyedia tidak lagi direpotkan dengan mengunggah dokumen penawaran administrasi,
mengunduh dokumen pengadaan, menunggu jawaban Pokja ULP saat penjelasan pekerjaan,
atau harga penawaran yang tidak tampil pada sistem. Masih banyak lagi fitur baru lainnya yang
terdapat pada fitur SPSE Versi 4 yang tidak terdapat di SPSE versi 3.5.

SPSE versi 4 adalah penyempurna dari versi 3 dan kebawahnya dengan deskripsi sebagai
berikut

1. Interkoneksi dengan Sistem Lain seperti interkoneksi dengan Direktorat Jendral


Pajak, interkoneksi dengan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara),
interkoneksi dengan E-Government Pemerintah Daerah pilot project dengan Pemkot.
2. Teknologi Clustering yaitu Sistem yang memungkinkan 2 server atau lebih bekerja
secara bersamaan jika satu server mati maka server yang lain akan menggantikan.
3. Data warehouse merupakan pengembangan lanjutan smartreport, LKPP mengambil
data-data terkait pengadaan dari semua LPSE dan dimasukkan ke DW, DW dapat
digunakan untuk monitoring dan evaluasi pengadaan.
4. Konsolidasi Data meliputi :

o Kodifikasi satuan kerja

o Verifikasi kode anggaran

o Verifikasi NPWP

o Klasifikasi paket berdasarkan jenis pekerjaan

o Pengisian lokasi pekerjaan.

5. Penerapan OSD (Otoritas Sertifikat Digital) Setiap penyedia, panitia, ULP, PPK, akan
mendapat sertifikat digital, Sertifikat dikeluarkan oleh Lembaga Sandi Negara, Setiap
dokumen pengadaan maupun dokumen penawaran akan memiliki tanda tangan digital.

Mengenal lebih dekat Aplikasi SPSE Versi 4 dengan Kelebihannya


Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meluncurkan Aplikasi SPSE (Sistem Pengadaan Secara
Elektronik) Versi 4. Sistem Pelelangan secara Elektronik yang biasa disebut dengan SPSE merupakan
aplikasi yang digunakan untuk e-tendering.

Dalam rangka mensosialisasikan penggunaan aplikasi tersebut LKPP pun telah melakukan Workshop
dan Management Training LPSE dengan materi SPSE Versi 4, SIKaP, EKontrak Non E-Tendering, E-
Lelang Cepat dan E-Purchasing pada 18-Agustus-2015 - 20-Agustus-2015 di Ruang Training
Direktorat PSPSE - LKPP, SME TOWER (Gedung SMESCO UKM) Lantai 17 Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kavling 94, Jakarta Selatan dengan jumlah peserta 48 orang dari 17 LPSE.
Dalam Aplikasi SPSE Versi 4 terdapat beberapa fitur baru diantaranya : 1. Integrasi pembuatan paket
dengan aplikasi SIRUP yaitu pembuatan paket yang sudah terasosiasi dengan eRUP, dokumen
lelang dibuat secara elektronik melalui aplikasi SPSE, syarat penawaran sudah tersedia (terperinci)
pada aplikasi. 2. Standar Dokumen Pengadaan elektronik yaitu pemasukan/pembukaan dokumen
penawaran, proses enkripsi (deskripsi file penawaran) dilakukan oleh system, penawaran dikirim
dengan mengisi form atau upload dokumen melalui APENDO versi 4 dan harga penawaran peserta
akan tampil otomatis di aplikasi.

Pengambilan keputusan menggunakan prinsip collective collegial dan koreksi aritmatik otomatis
(pada proses evaluasi harga, koreksi aritmatik dilakukan secara otomatis oleh aplikasi), evaluasi
kualifikasi sudah menggunakan Vendor Management System. Aplikasi SPSE sudah menginformasikan
secara terperinci hasil evaluasi. 3. e-Kontrak yaitu pembuatan dan manjemen pelaksanaan kontrak
dapat dilakukan dengan menggunakan e-kontrak. Aplikasi e-kontrak: generate dokumen kontrak,
dokumentasi pelaksanaan kontrak, berita acara digenerate melalui aplikasi.

Adapun kelebihan fitur baru pada SPSE versi 4.0 dibandingkan dengan versi. 3.5.0 sebagai berikut:
1) Interkoneksi dengan Sistem Lain seperti interkoneksi dengan Direktorat Jendral Pajak,
interkoneksi dengan SPAN (Sistem Pernebdaharaan dan Anggaran Negara), interkoneksi dengan E-
Government Pemerintah Daerah pilot project dengan Pemkot Surabaya. 2) Teknologi Clustering
yaitu Sistem yang memungkinkan
2 server atau lebih bekerja secara bersamaan jika satu server mati maka server yang lain akan
menggantikan.
3) Data warehouse merupakan pengembangan lanjutan Smart-Report, LKPP mengambil data-data
terkait pengadaan dari semua LPSE dan dimasukkan ke DW, DW dapat digunakan untuk monitoring
dan evaluasi pengadaan.
4) Konsolidasi Data meliputi : a. Kodifikasi satuan kerja b. Verifikasi kode anggaran c. Verifikasi NPWP
d. Klasifikasi paket berdasarkan jenis pekerjaan e. Pengisian lokasi pekerjaan.
5) Penerapan OSD (Otoritas Sertifikat Digital) Setiap penyedia, panitia, ULP, PPK, akan mendapat
sertifikat digital, Sertifikat dikeluarkan oleh Lembaga Sandi Negara, Setiap dokumen pengadaan
maupun dokumen penawaran akan memiliki tanda tangan digital.
Diharapkan dengan dimukhtakhirkannya Aplikasi SPSE versi 4 dapat menyempurnakan aplikasi
sebelumnya dan sesuai dengan prinsip dasar dari SPSE yaitu untuk meminimalisir adanya intervensi
yang terjadi pada proses pengadaan barang/jasa, hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi tatap
muka baik itu antara Panitia / ULP dengan Penyedia ataupun Panitia /ULP dengan Pengguna
Anggaran atau PPK.

Bahkan pada SPSE, penyedia yang mengikuti lelang paket pekerjaan tidak langsung dapat diketahui
oleh Panitia, sampai pada tahapan pembukaan penawaran. Selain itu penggunaan SPSE ini dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya hingga 20 %. Bayangkan saja, dengan adanya SPSE, penyedia
tidak perlu keluar biaya, tenaga dan waktu untuk proses Aanwijzing, mereka hanya perlu online
melalui media apapun yang tersedia untuk mengikuti proses Aanwijzing. Pengadaan secara
elektronik diharapkan akan mewujudkan pengadaan barang/jasa yang efisien, efektif, akuntabel,
adil, non diskriminatif, terbuka, bersaing, transparan serta aman, sehingga secara luas akan terwujud
tujuan dari good governance._

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest


Label: Sistem Pengadaan Secara Elektronik, spse

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Survey dan Analisa Pasar (Survey Market Analysis) Pengadaan Barang Jasa:

Video Pengadaan
Pencarian di Blog Pengadaan

Popular Pengadaan Posts

PPHP - Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai