Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren,
beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai
tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C.
Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa
Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika
dan Amerika Latin.
SALAM PRAMUKA
Dalam Gerakan Pramuka terdapat tiga jenis salam, yaitu salam biasa, salam
hormat, dan salam janji.
Fungsi Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan
jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya
saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
1. Salam Biasa
Dipergunakan apabila seorang pramuka jumpa dengan pramuka lain, untuk
pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu dialah
yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat,
tua maupun muda Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk,
naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
Kepanduan telah berkembang pesat lebih dari 140 negara di Dunia. Organisasi-
organisasi Kepanduan Internasional adalah organisasi yang independent, tetapi biasa
bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scouts World Conference. Biro kepanduan
sedunia (The Boy Scout World Breau) berada di Janewa, Swizerland, berfungsi sebagai
sekretariat organisasi. Kegiatan pertemuan besar Internasional yang disebut Jambore
dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Gerakan ini bermula di Inggris tahun 1907 oleh
Sir Robert Baden-Powell.
Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang paling banyak menghabiskan
waktunya di alam terbuka. Berkemah merupakan program tetap organisasi yang di
dalamnya terkandung program konservasi alam, kehutanan, pertanian, aksi social, dan
bhakti pada masyarakat.
Sifat kepramukaan ada tiga, yaitu:
1. Nasional, artinya Kepramukaan itu diselenggarakan di masing-masing negara
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara tersebut.
2. Internasional, artinya Kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan
dan persahabatan antar sesama anggota kepanduan (Pramuka) dan sebagai sesama
manusia.
3. Universal, artinya Kepramuakan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta berlaku di
mana saja.
Seperti halnya dengan sifat dan fungsi kepramukaan juga terdiri dari tiga fungsi,
yaitu:
1. Merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak,
remaja, dan pemuda.
2. Merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang merupakan tugas
yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian.
Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para
anggota Gerakan Pramuka yang merupakan standar atau tingkah laku seorang anggota
Gerakan Pramuka. Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji
(satya) yang berupa Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Darma.
TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasadarma.
Dalam Trisatya ada enam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kewajiban terhadap Pancasila.
4. Kewajiban terhadap sesama hidup.
5. Kewajiban terhadap masyarakat.
6. Kewajiban terhadap Dasa Darma.
Ada perbedaan Trisatya penggalang dan Trisatya Penegak, yaitu pada golongan
penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri membangun masyarakat dan pada
Penegak dan Pandega kalimat tersebut berubah menjadi ikut serta membangun
masyarakat.
DASADARMA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup (pola tingkah laku) sehari-hari,
seperti:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya
masing-masing
Patuh dan berbakti kepada orangtua
Sayang kepada saudara, dsb.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Menjaga kebersihan lingkungan
Ikut menjaga kelestarian lingkungan
Lagu Indonesia Raya adalah ciptaan Wage Rudolph Soepratman. Beliau seorang
guru dan pernah menjadi wartawan Kaoem Moeda dan pengarang buku. Merupakan
putra dari Sersan Instruktur Mas Senen Bastroseohardjo yang lahir di Jatinegara pada
tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal pada malam selasa 16 Agustus 1938 di Surabaya.
Lagu ini adalah persembahan untuk masyarakat dalam Kongres Pemuda Indonesia
tanggal 28 Oktober 1928 di gedung Indonesia Club, Jl. Kramat 106 Jakarta. Disana
adalah pertama kalinya lagu Indonesia raya diperdengarkan. Lagu Indonesia Raya
digunakan sebagai pembakar semangat dalam setiap pertemuan organisasi, parpol, dll.
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu
Kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya ditetapkan dalam UUDS tahun 1950 pasal 3
ayat 2.
Lagu Indonesia Raya diatur dengan Peraturan Pemeritah no 44 tahun1958 tentang
Kebangsaan Indonesia Raya, meliputi: ketetapan umum, penggunaan lagu Indonesia
Raya, Penggunaan lagu bersamaan lagu kebangsaan asing, tata tertib penggunaan lagu
serta aturan hukum.
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni
Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris
berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam
Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
a) Bubar
Aba-aba : Bubar - JALAN
Pelaksanaannya;
MORSE
Rumah Morse
E T
I A N M
S U R W D K G O
H V F - L - P J B X C Y Z Q - KH
PETA PITA
Peta ada beberapa macam diantaranya peta pita dan peta perjalanan. Disebut
peta pita karena kertas yang digunakan digulung seperti mesin tik. Tetapi pada
umumnya kita menggunakan kertas biasa.
Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang
telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas pita peta
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
PETA PANORAMA
Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu
daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta
panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Keterangan arsiran :
KETERAMPILAN MENAKSIR
1. Menaksir Lebar
a. Tetapkan titik A di seberang (bisa pohon, batu).
b. Tetapkan tempat berdiri kita sebagai Titik B (posisi B lurus dengan A).
c. Kemudian berjalanlah ke kiri sebanyak 10 langkah dan tetapkanlah sebagai
titik C.
d. Dari titik C berjalanlah sebanyak 5 langkah (setengah jarak BC) lalu
tetapkanlah sebagai D.
e. Dari titik D kita berjalan menjauh untuk mencari titik E. berhentilah jika E
sudah sejajar dengan C dan A dalam satu garis lurus.
2. Menaksir Tinggi
a. Berjalanlah dari objek (pohon, tiang) sejauh 11 langkah dan sebutlah
sebagai titik B.
b. Dari titik B maju sekitar 1 meter dan sebutlah sebagai C
c. Di Titik C kita intai ujung pohon / tiang dengan menggunakan tongkat.
Perhatikan tinggi pohon itu terletak dimana pada tongkat dan sebutlah sebagai D
(tinggi ujung pohon yang ada di tongkat) dan tinggi pohon sebagai E
3. Menaksir Kecepatan
Menaksir kecepatan arus sungai
Tentukan dua titik di tepi sungai, sebutlah sebagai A dan B. Jaraknya sekitar 2
10 m (lintasan airnya). Dari titik A hanyutkan benda yang ringan dan benda itu
akan terbawa ke titik B. Hitung waktu dari Titik A sampai ke Titik B.
Maka rumusnya adalah Jarak
Waktu
dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X=Yx
PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN
Kiasan Dasar
Tingkkatan Pramuka ada 6 yaitu:
1. Istilah SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi
pemerintah Kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan RI. Ditandai dengan masa
Kebangkitan Nasinal 20 Me 1908.
2. Istilah PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan
pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktber 1928.
3. Istilah PENEGAK adalah masa menegakkan Negara kesatuan republik
Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.
4. Istilah PANDEGA adalah masa memandegani mengelola pambangunan dan
memngisinya.
5. Istilah PEMBINA adalah membina Bangsa dan Negara.
6. Istilah ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa diandalkan.
Kemudian kiasan pada masing-masing golongan yang mengkiaskan tingkat-tingkat
yang ada, yaitu:
1. Arti kiasan goolongan siaga (S): kemudian segeralah kita mulai
pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan pemetaan
yang baik.
a) Siaga Mula,
b) Siaga Bantu, dan
c) Siaga Tata.
2. Arti Penggalang (G) : bangsa kita mencari ramuan kemudian dirakit
atau disusun kemudian kita terapkan dalam pembangunan bangsa dan Negara.
a) Penggalang Ramu,
b) Penggalang Rakit, dan
c) Penggalang Terap.
3. Arti kiasan Penengak (T) : dalam pembangunan kita membutuhkan
bantara-bantara atau ajudan, pengawas, kader pembangunan yang kuat, baik.
Terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
a) Penegak Bantara dan
b) Penegak Laksana.
4. untuk golongan Pandega, hanya terdiri dari satu tingkatan saja.
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang
wajib dilaksanakan dengan khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk
menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur.
Dasar hukum Upacara dalam Gerakan Pramuka diatur menurut Keputusan Kwartir Nasional
nomor 178 Tahun 1979 yaitu tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka
Setiap upacara dalam kegiatan Gerakan Pramuka mengandung unsur unsur pokok sebagai
berikut :
a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan
jiwa peserta didik.
b. Bentuk barisan upacara pada Satuan Siaga adalah Lingkaran karena perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua atau Pembina.
c. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penggalang adalah Angkare karena perhatian dan
perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
d. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penegak dan Pandega adalah Bersaf karena perhatian dan
perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
e. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih maka bentuk barisan yang digunakan
ditentukan oleh Pembina Upacara atau Pengatur Upacara sesuai dengan keadaan setempat.
Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dilakukan :
a. Pada waktu Pengibaran Bendera dan Penurunan Bendera (Penyimpanan) Sang Merah Putih.
b. Pada waktu Bendera Merah Putih dibawa masuk atau keluar dari ruangan upacara.
GOLONGAN SIAGA
Keterangan gambar:
: Bunda/ Yanda
: PBU/ Sulung
: Pemimpin Barung
: Wakil Pemimpin Barung
: Bu Cik/ Pak Cik
2. Jalanya Upacara
a. Pemimpin Upacara memanggil anggota Perindukan Siaga, membuat
lingkaran besar mengelilingi standar Bendera.
Pemimpin Upacara memenggil Siagaaaaa... yang dijawab dengan
Siapppp....
b. Pemimpin Upacara menjemput Pembina Upacara ( Yanda / Bunda )
c. Pembina Upacara memasuki lingkaran upacara melalui pintu kemudian
pemimpin upacara berhadapan dengan Pembina Upacara dengan Standar
Bendera ada di tengah / diantara mereka berdua
d. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) berada di sela-sela Barung
e. Pemimpin Upacara mengambil bendera Merah Putih. Ketika sampai di garis
lingkaran tanpa aba-aba seluruh peserta upacara memberi hormat kepada sang
Merah Putih. Pemimpin Upacara meletakan bendera Merah Putih di standar
bendera. Pemimpin Upacara memberi hormat kepada sang merah putih,
kemudian menurunkan tangan diikuti seluruh peserta upacara
f. Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara
g. Pemimpin Upacara membaca Dwi Darma ditirukan seluruh peserta upacara
h. Pemimpin Upacara kembali ke Barungnya
i. Pengumuman dari Pembina Upacara
j. Pengucapan Doa oleh Pembina Upacara
k. Upacara pembukaan latihan selesai, dilanjutkan dengan latihan
3. Upacara Penutupan
Latihan
a. Pemimpin upacara memanggil anggota perindukan Siaga membentuk
lingkaran
b. Pemimpin upacara menjemput Pembina
c. Pemimpin upacara menyimpan bendera Merah Putih, sebelum mengambil
bendera pemimpin memberi hormat terlebih dahulu. Begitu Pemimpin upacara
mengambil bendera, seluruh peserta memberi hormat kepada Sang Merah
Putih. Ketika bendera sampai di pintu lingkaran tanpa aba aba penghormatan
selesai
d. Pembina upacara memberi pesan pesan / amanat
e. Upacara ditutup oleh Pembina upcara dengan pengucapan doa
4. Upacara Pelantikan
Upacara pelantikan dilaksanakan dalam rangka upacara pembukaan latihan,
jalannya upacara :
a. Upacara pembukaan latihan dilaksanakan seperti biasa, setelah pembacaan
Pancasila oleh Pembina dan pembacaan Dwi Darma oleh Pemimpin upcara,
kemudian Pembina Upacara mengumumkan bahwa ada seorang Siaga yang
akan dilantik
b. Pemimpin Barung mengantar Siaga yang akan dilantik
c. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) maju ke tengah lingkaran membawa
atribut pelantikan
d. Pembina Upacara mengadakan tanya jawab mengenai ujian SKU kepada
Siaga yang akan dilantik
e. Pembina Upacara menyuruh Siaga yang akan dilantik untuk berdoa
f. Pembina Upacara berjabatan tangan dengan Siaga yang akan dilantik
dengan memegang ujung Merah Putih. Semula tangan Pembina di bawah,
menjelang pengucapan janji Pembina membalikkan tangan
g. Pembina Upacara menuntun Siaga mengucap Dwi Satya. Anggota
Perindukan memberi hormat ketika pengucapan janji
GOLONGAN PENGGALANG
Pembaca Petugas
Pinru Dasa Darma Bendera Wa Pinru
API UNGGUN
Sejarah
a. Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api
unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api
unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi
pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan.
b. Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan
dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan.
Bentuk-Bentuk Api Unggun
- Api Unggun Asli
Api unggun asli adalah api unggun yang bahannya dari kayau bakar atau bahan
bakar lain yang dapat menyala dengan besar dan diselenggarakan di tempat
terbuka.
- Api Unggun Tiruan
5. Bentuk Kursi
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan
agak condong ke belakang. Kayu-kayu disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk kursi. Bentuk
ini digunakan apabila angin bertiup agak kencang dari
satu arah.
1. KOMPAS
Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk menetapkan/menunjukkan
arah mata angin.
a. Macam-macam Kompas
Berdasarkan fungsinya kompas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Kompas biasa, yaitu kompas yang hanya dilengkapi jarum
penunjuk arah.
2. Kompas bidik biasa, yaitu kompas bidik yang dilengkapi
dengan jarum dan angka pembagian derajat.
3. Kompas prisma, yaitu kompas bidik yang dilengkapi dengan
sebuah prisma.
4. Kompas geologi, yaitu kompas yang dilengkapi dengan
cermin dan klino-meter.
b. Bagian-bagian penting dari Kompas :
1. Dial, adalah permukaan kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata
angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang kompas saat
membidik.
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Keterangan :
U : Utara = 0o
TL : Timur Laut = 45o
T : Timur = 90o
TG : Tenggara = 135o
S : Selatan = 180o
BD : Barat Daya = 225o
B : Barat = 270o
BL : Barat Laut = 315o
TALI TEMALI DAN KEGUNAANNYA
Macam-Macam Simpul:
2. SIMPUL MATI
Kegunaan : - Untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam
keadaan kering.
- Untuk Mematikan tali (ikatan terakhir dalam tali-menali.
3. SIMPUL HIDUP
Kegunaan : Untuk mengikatkan tali pada tiang tetapi mudah utk
dibuka kembali.
4. SIMPUL PANGKAL
Kegunaan : Untuk memulai suatu ikatan, mengikatkan tali pada tiang
atau membuat tandu/dragbar.
5. SIMPUL ANYAM
Kegunaan : Untuk menyambung 2 tali yg tidak sama besar dalam
keadaan kering.
7. SIMPUL TIANG
Kegunaan : Utk mengikat leher binatang agar tdk terjerat & msh dpt
bergerak bebas.
8. SIMPUL JANGKAR
Kegunaan : Utk membuat tandu, menalikan pasak, mengikat cincin
& menarik balok.
9. SIMPUL LASO
Kegunaan : Untuk menjerat binatang.
SEMAPHORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan
menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x
45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan
warna merah selalu berada dekat tangkainya.Ukuran bendera Semaphore : 45x45 cm,
panjang tongkat 50 cm / menyesuaikan.
Keterangan :
A=1 H=12 O=23 Y=36
B=2 I =13 P=24 J=46
C=3 K=14 Q=25 V=47
D=4 L=15 R=26
E=5 M=16 S=27 W=56
F=6 N=17 T=34 X=5-7
G=7 U=35 Z=6-7
Pengobatan Tradisional
Jenis ramuan atau bahan tradisional yang berkhasiat
a. Air teh kental untuk pusing atau sakit kepala
b. Air kelapa untuk demam dan sakit tenggorokan
c. Air jahe untuk perut kembung
d. Air buah sawo muda untuk diare
e. Air pisang kluthuk untuk diare
f. Asem untuk sakit tenggorokan
g. Belimbing manis untuk sariawan
h. Belimbing wuluh untuk tekanan darah tinggi dan obat batuk
i. Biji dukuh untuk disentri
j. Jambu batu untuk sakit perut
k. Jeruk bali untuk sakit tenggorokan
l. Jeruk nipis untuk mual dan sakit tenggorokan
m. Kangkung untuk wasir
n. Daun karet untuk obat bisul
o. Ketela pohon atau singkong untuk penyakit beri beri
p. Mentimun untuk kulit dan menurunkan demam
q. Kumis kucing untuk kencing batu dan ginjal
r. Melati untuk obat cuci mata
s. Putri malu untuk diare
t. Akar Rumput teki untuk diare, sakit perut
u. Sirih untuk sariawan dan mimisan
v. Tembakau untuk obat penenang dan keracunan
w. Temulawak untuk pencernaan
Membuat Dragbar
Pangka Jangkar Pangkal
Ikatan l (5) (3)
Palang ( 3)
Jarak antar
simpul
adalah
Segenggam
Kebutuhan :
1. Tongkat Pramuka (160 cm) : 2 buah
2. Palang ukuran pjg. 60 cm : 2 buah
3. Tali ukuran pjg. 4 m : 4 buah
4. Tali ukuran pjg. 12 m : 1 buah
5. Selimut : 1 buah
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa
Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai
tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, Dwi Satya (janji Pramuka Siaga),
dan Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
- Demi kehormatanku, aku berjanji akan : bersungguh-sungguh
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga
- setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari
beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota
Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1.Mula
2.Bantu
3.Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang
dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau.
TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon
kelapa yang baru tumbuh.
Tanda Umum yang dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka, antara lain :
1. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )
2. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )
3. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan Putri )
4. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )
OAIO GEMA
Oaio..... 2x Api Unggun berkobar
Oaio..... 2x Pramuka riang dan sabar Gema.......gema.......gema indah .......
Kalau hari sudahlah petang Gema indah di angkasa
Tenang di hati datang Gema indah di angkasa
Waktu berapi Unggun tiba Gema, gema nan indah
Saat bersuka ria. Bergema di seluruh angkasa.
Kita duduk berlingkar-lingkaran Gema, gema nan indah
Tak ada mula akhirnya. Bergema di seluruh angkasa.
Lingkaran persaudaraan Gema.......gema.......gema indah
Kita kuat eratkan.
Oaio..... 2x Api Unggun berkobar
Oaio..... 2x Pramuka riang dan sabar