Anda di halaman 1dari 48

SEJARAH PRAMUKA

Sejarah Pramuka Dunia


Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal
ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak
sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak
ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah,
olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang
berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan
melatih panca indera kepada Kimball OHara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan
kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung
manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku Aids To Scouting yang merupakan petunjuk
bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris,
diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama
8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada
tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak.
Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal
tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Sejarah Kepramukaan Sedunia


Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
Scouting For Boys. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang
kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan
nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh
istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak
serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman
kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan
oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh
sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell
diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 1


Gudep. 04.173-04.174
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren,
beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai
tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C.
Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa
Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika
dan Amerika Latin.

Sejarah gerakan pramuka di Indonesia


Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh
orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang
Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging=Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang
bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan
nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada
tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian
tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah
menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 2


Gudep. 04.173-04.174
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia)
tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan
nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis
agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan
tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh
Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-
satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

Perkembangan Gerakan Pramuka


Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas
ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat
berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang
dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan.
Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah
petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para
pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran
ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik
perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua
Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna
Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk
menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri
Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi
bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi
dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan
berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan
berbagai instansi terkait.

SALAM PRAMUKA

Dalam Gerakan Pramuka terdapat tiga jenis salam, yaitu salam biasa, salam
hormat, dan salam janji.
Fungsi Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan
jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya
saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
1. Salam Biasa
Dipergunakan apabila seorang pramuka jumpa dengan pramuka lain, untuk
pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu dialah
yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat,
tua maupun muda Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk,
naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 3


Gudep. 04.173-04.174
Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kan ke arah
pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah. Telapak tangan
menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas
membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke depan sedikit. Jika tangan kanan
membawa tongkat , maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm.
Tangan kiri letakkan merata ke depan dada dengan telapa tangan menghadap bawah
dan ujung ibu jari menempel pada tongkat. Jika tangan kanan membawa atau
memegang sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun
melambaikan tangan kiri.
2. Salam Hormat
Salam ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu dengan seorang
yang wajib dihormati, melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau
diturunkan. Kalau kebetulan sedang mengerjakan sesuatu , lalu mendengar tanda
sang merah putih dikibarkan atau diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari
kesibukannya, segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi
salam hormat mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. mendengar lagu
Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu memberi salam bertemu jenazah.
Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus tegak dengan
sikap sempurna.
3. Salam Janji
Dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya mengucapkan
Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi kehormatanku aku berjanji......"
maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan Salam Janji secara otomatis
walaupun tanpa aba-aba.
Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan membawa
tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke
kiri. Kemudian dengan tangan kana memberikan salam janji, sesudah

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita
setiap anggota Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang
pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian
digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan


Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti
kiasan lambang gerakan pramuka :
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota
pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi
lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang
rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam
menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan
kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun juga.
4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang
tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka
mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap
tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 4


Gudep. 04.173-04.174
5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan
tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-
landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai
olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang
itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan
membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan
negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir
dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut
dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan
gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka
tersebut.
Gambar lambang gerakan pramuka

PENGERTIAN, SIFAT, DAN FUNGSI KEPERAMUKAAN

Kepanduan telah berkembang pesat lebih dari 140 negara di Dunia. Organisasi-
organisasi Kepanduan Internasional adalah organisasi yang independent, tetapi biasa
bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scouts World Conference. Biro kepanduan
sedunia (The Boy Scout World Breau) berada di Janewa, Swizerland, berfungsi sebagai
sekretariat organisasi. Kegiatan pertemuan besar Internasional yang disebut Jambore
dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Gerakan ini bermula di Inggris tahun 1907 oleh
Sir Robert Baden-Powell.
Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang paling banyak menghabiskan
waktunya di alam terbuka. Berkemah merupakan program tetap organisasi yang di
dalamnya terkandung program konservasi alam, kehutanan, pertanian, aksi social, dan
bhakti pada masyarakat.
Sifat kepramukaan ada tiga, yaitu:
1. Nasional, artinya Kepramukaan itu diselenggarakan di masing-masing negara
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara tersebut.
2. Internasional, artinya Kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan
dan persahabatan antar sesama anggota kepanduan (Pramuka) dan sebagai sesama
manusia.
3. Universal, artinya Kepramuakan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta berlaku di
mana saja.
Seperti halnya dengan sifat dan fungsi kepramukaan juga terdiri dari tiga fungsi,
yaitu:
1. Merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak,
remaja, dan pemuda.
2. Merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang merupakan tugas
yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 5


Gudep. 04.173-04.174
3. Merupakan alat (means) bagi masyarakat, negara atau organisasi, untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, alat bagi organisasi atau Negara untuk mencapai tujuannya.
Istilah Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah
proses pendidikan Kepramukaan yang ada di Indonesia, sebelum tahun 1961, di
Indonesia pernah berdiri puluhan bahkan ratusan organisasi kepanduan. Seperti: Pandu
Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indnesia (KBI), Hizbul Waton (HW), Pandu
Kesultanan (PK), Wira Tamtama dan lain-lain.
Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak.
Sementara itu, The World Organization of Scout Movement (WOSM) menyatakan
bahwa Kepramukaan adalah :
1. Pendidikaan Sepanjang Hayat
Artinya, Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan
pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi
oleh kedua pendidikan tersebut. Kepramukaan mengembangkan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik, minat untuk melakukan penjelajahan/penelitian,
penemuan dan keinginan untuk tahu.
2. Kegiatan Kaum Muda
Artinya, Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses, suatu aktivitas
yang dinamis dan selalu bergerak maju. Kepramukaan sebagai proses pendidikan
dalam bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu dimanapun dan kapanpun selalu
berubah sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat. Peserta didik
Pramuka memberikan darma baktinya sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
3. Rekreasi yang Edukatif
Artinya, Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan
menggunakan tata cara rekreasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya kegiatan
itu harus dirasakan oleh peserta didik sebagai suatu yang menyenangkan, menarik,
tidak menjemukkan, bukan paksaan. Kepramukaan bukan sekedar rekreasi. Dengan
rekreasi itu, peserta didik dikembangkan mental, fisik, pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan rasa sosial serta spiritual.
4. Terbuka Bagi Siapapun
Artinya, sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang
diterapkan oleh penemu Kepramukaan, Lord Baden Powell, Kepramukaan itu
terbuka untuk siapapun dengan tidak memandang suku, agama, ras dan golongan.
5. Tantangan Bagi Orang Dewasa
Artinya, dalam Kepramukaan orang dewasa tidak hanya memperoleh
kesempatan untuk beribadah atau memberikan pengabdian, membantu kaum
muda, tapi juga menghadapi tantangan dalam membina interaksi dan saling
pengertian dengan kaum muda, serta dalam memahami kaum muda. Dalam
pengabdiannya itu orang dewasa (Pembina) akan memperoleh pelatihan dan
pengalaman yang sangat berharga yangdapat meningkatkan kualitas sumber daya
potensi yang dimilikinya.
6. Kesukarelaan
Artinya, Kesukarelaan merupakan ketentuan konstitusional keanggotaan
organisasi gerakan Kepramukaan di seluruh dunia. Gerakan Pramuka yang
keanggotaannya tidak berdasarkan kesukarelaan bukanlah organisasi gerakan
Kepramukaan dan menjadi anggota organisasi gerakan Kepramukaan dan tidak
menjadi anggota WOSM (World Organization Scouting Movement-Mabes di Jenewa
Swiss). Seorang yang menjadi anggota Gerakan Pramuka kalau ia sukarela
menerima, menerapkan ketentuan moral Gerakan Pramuka berupa kode
kehormatan Pramuka Tri Satya dan Dasa Darma serta secara sukarela
mengucapkan Tri Satya dan mengamalkannya.
7. Non Politik dan Non Pemerintah
Artinya, Gerakan Kepramukaan sebagai organisasi pendidikan, tidak dan
harus tidak menjadi bagian atau mewakili partai politik atau organisasi apapun

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 6


Gudep. 04.173-04.174
pemerintah dan instansinya. Namun para Pramuka didorong untuk memberikan
pengabdian yang konstruktif kepada masyarakat, bangsa dan negara. Setiap
Pramuka disiapkan untuk menjadi warga negara yang bermoral tinggi, sehat mental
fisiknya dan mengabdikan dirinya bagi masyarakat, bangsa dan negara.
8. Metode
Artinya, Kepramukaan merupakan cara Pembinaan dan pengembangan
sumberdaya manusia/potensi/akhlak, budi pekerti kaum muda, yang dilaksanakan
dengan metode Kepramukaan. Metode Kepramukaan diterapkan dalam semua
kegiatan dengan cara:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
b. Belajar sambil mengerjakan, peserta didik berpartisipasi aktif bersama
rekannya dalam setiap kegiatan yang diikutinya.
c. Kegiatan Kelompok Kecil dilakukan dalam kelompok kecil untuk
mengembangkan kepemimpinan, keterampilan kelompok, team work, dan rasa
tanggungjawab pribadi.
d. Kegiatan di alam terbuka dimana terjadi kontak dengan alam seisinya
merupakan proses pembelajaran lingkungan yang kaya dimana keadaan alam
kreativitas dan penemuan berpadu menimbulkan petualangan dan tantangan.
Pemberian anugerah karya merupakan dorongan bagi peserta didik untuk
berkarya.
9. Norma Hidup
Artinya, Kepramukaan sebagai proses pendidikan, merupakan norma hidup
yang mengandung nilai spiritual. Nilai hidup yang menekankan pada upaya
mengutamakan nilai spiritual dalam kehidupan dan penghidupan di atas kehidupan
material.
10. Nilai sosial
Artinya, mendorong peserta didik untuk melibatkan diri dalam pembangunan
masyarakat, menghormati dan menghargai orang lain dan integritas alam seisinya.
Dengan Kepramukaan mempromosikan kerukunan dan kedamaian lokal maupun
internasional, serta memupuk saling pengertian dan kerjasama.
11. Nilai Pribadi
Artinya, membina dan mengembangkan rasa tanggungjawab pribadi serta
membangkitkan hasrat peserta didik untuk bersikap dan bertindak laku yang
bertanggungjawab.
12. Sifat Kepramukaan
Artinya, Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang
keanggotaannya bersifat sukarela, yang timbul dari dalam hati sanubarinya, tanpa
paksaan dan tekanan tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan.
a. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan politik, bukan bagian dari salah
satu organisasi politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
b. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan luar sekolah dan di
luar keluarga.
c. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk
agama dan kepercayaannya masing-masing dan beribadah menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kepramukaan bersifat : Nasional,
Internasional dan Universal.
13. Fungsi Kepramukaan
Artinya, Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan luar sekolah
dan diluar sekolah dan diluar keluarga serta sebagai wadah Pembinaan dan
pengembangan generasi muda, dengan menerapkan prinsip dasar Kepramukaan
dan metode Kepramukaan serta sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat
Indonesia.
Dapat juga dikatakan bahwa fungsi Kepramukaan adalah.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 7


Gudep. 04.173-04.174
PERMAINAN, bagi peserta didik (permainan yang menyenangkan, menarik,
menantang, dan mengandung pendidikan).
PENGABDIAN, bagi orang dewasa yang memerlukan keikhlasan, ketulusan dalam
mengabdikan dirinya untuk peserta didik.
ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN, (untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka).
Pramuka sebagai pelopor/penggerak PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT. Mau
dibawa kemana Pramuka? Sebenarnya sudah tersirat di dalam lagu Hymne
Pramuka.

KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA

Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para
anggota Gerakan Pramuka yang merupakan standar atau tingkah laku seorang anggota
Gerakan Pramuka. Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji
(satya) yang berupa Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Darma.

TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasadarma.
Dalam Trisatya ada enam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kewajiban terhadap Pancasila.
4. Kewajiban terhadap sesama hidup.
5. Kewajiban terhadap masyarakat.
6. Kewajiban terhadap Dasa Darma.
Ada perbedaan Trisatya penggalang dan Trisatya Penegak, yaitu pada golongan
penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri membangun masyarakat dan pada
Penegak dan Pandega kalimat tersebut berubah menjadi ikut serta membangun
masyarakat.

DASADARMA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup (pola tingkah laku) sehari-hari,
seperti:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya
masing-masing
Patuh dan berbakti kepada orangtua
Sayang kepada saudara, dsb.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Menjaga kebersihan lingkungan
Ikut menjaga kelestarian lingkungan

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 8


Gudep. 04.173-04.174
Membantu fakir misin, anak terlantar, dan orag tua, dsb.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
Mengikuti upacara bendera
Ikut serta dalam bela Negara
Belajar di sekoalah dengan baik, dsb.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
Patuh kepada orang tua, guru, dan pembina.
Berusaha mufakat dalam musyawarah
Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa
bermusyawarah, dsb.
5. Rela menolong dan tabah
Berusaha menolong orang yang terkena musibah
Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan
Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb.
6. Rajin, terampil dan gembira.
Selalu hadir dalam pelatihan pramuka
Dapat membuat berbagai macam kerajianan
Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau
pekerjaan tersebut, dsb.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
Tidak boros dan bersikap hidup mewah
Teliti dalam melakukan sesuatu
Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan, dsb.
8. Disiplin berani dan setia
Selalu menepati waktu yang ditentukan
Mendahuukan kewajiban dari pada hak
Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh
Tidak pernah mengecewakan orang lain
Bertanggung jawab dalam setiap tindakan,dsb.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah
berbohong
Tidak pernanh menyusahkan atau mengganggu orang lain.
Berbuat baik kepada orang tua, dsb.

Kode Kehormatan Pramuka


1) Makna Kode Kehormatan Pramuka yang disebut satya / janji adalah :
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji.
Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan spiritual, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
2) Makna Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang
disebut darma merupakan :
Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur.
Upaya memberi pengalaman praktis.
Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui Kepramukaan.
Kode Etik organisasi Gerakan Pramuka.
3) Pengertian Kode Kehormatan Gerakan Pramuka adalah :

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 9


Gudep. 04.173-04.174
Kode Kehormatan adalah suatu norma / ukuran kesadaran
mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat
karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam
kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di
masyarakat.
4) Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :
a. SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh
seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan
keanggotaannya.
b. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk
mengembangkan budi pekerti luhurjuga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan
mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling
menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong.
Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu
berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing
golongan anggota gerakan Pramuka, yaitu:
1. Siaga (7-10 tahun) : janji DWI SATYA
: Darma DWI DARMA
2. Penggalang (11-15 tahun) : janji TRI SATYA
: Darma DASA DARMA
3. Penegak (16-20 tahun) : janji TRI SATYA
: Darma DASA DARMA
4. Pandega (21-25 tahun) : janji TRI SATYA
: Darma DASA DARMA
5. Anggota Dewasa : janji TRI SATYA
: Darma DASA DARMA
Kode Kehormaan bagi Anggota Siaga
1. Janji yang disebut Dwi Satya yang berbunyi sebagai berikut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara KeSatuan Republik Indonesia
dan mengikuti Tata Krama keluarga
Setiap hari berbuat kebajikan.
2. Ketentuan moral disebut Dwi Darma selengkapnya berbunyi
1. Siaga Berbakti kepada Ayah Bundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang
1. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku akau berjanji akan bersungguh-sungguh
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
Menepati Dasa Darma
2. Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya berbunyi :
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan
Kode kehormatan bagi Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 10


Gudep. 04.173-04.174
1. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berkut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
Menepati Dasa Darma
2. Ketentuan moral yang disebut Dasa Darma (sama seperti Pramuka Penggalang)
yang selengkapnya berbunyi :
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan

Motto Gerakan Pramuka


Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha untuk memberikan
semangat (spirit) kepada anggota dalam visi dan misi lembaga.
Motto Pembina Pramuka IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA
LAKSANA
Motto Gerakan Pramuka merupakan motto tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka
SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk
meningkatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti
mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

SEJARAH DAN PENGGUNAAN BENDERA SANG MERAH PUTIH

A. Sejarah Bendera Merah Putih digunakan


1. Pada tahun 1292 tentara Jayakatwang mengibarkan
bendera Merah Putih, ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari
Singosari.
2. Di Majapahit, pada saat pemerintahan Hayam
Wuruk terdapat peninggalan yang menunjukkan bahwa warna merah dan putih
adalah warna yang dimuliakan masyarakat kala itu.
3. Di Kerajaan Melayu Minangkabau yang dipimpin
oleh Maharaja Adityawarman (abad 14) menggunakan bendera merah putih yang
melambangkan:
Merah : Para Hulubalang yang menjalankan
pemerintahan
Putih : Para Alim Ulama yang menjalankan
agama
Hitam : Para Penghulu adat yang menjalankan
adat istiadat Minangkabau.
4. Warna merah putih dikenal dengan sebutan Gula
Kelapa yang berarti makanan yang mengandung nilai kekuatan yang sangat
tinggi.
5. Dalam babad tanah Jawa yang disebut Babad
Mentawis disebutkan ketika sultan agung menyerang negeri Pati tentaranya
bernaung di bawah bendera Merah Putih Gula Kelapa

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 11


Gudep. 04.173-04.174
6. Tanggal 17 agustus 1945 bendera Merah Putih
dikibarkan saat momentum Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada saat
inilah pertama kalinya Sang Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan berkibar di
bumi Indonesia merdeka.
B. Peraturan penggunaan Bendera Merah Putih (PP No 40 Thn 1958)
1. Bendera Merah Putih berbentuk segi empat
panjang, bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih.
2. Bendera Merah Putih dikibarkan mulai pagi hari
sampai dengan terbenamnya matahari (06.00-18.00).
3. Sebagai lencana dipasang di dada kiri.
4. Untuk penutup peti jenazah (pejabat Negara,
angkatan militer, dan WNI yang mendapat penghormatan).
5. Penaikan atau penurunan perlahan dan khidmat,
tidak boleh menyentuh tanah. Jika dipasang setengah tiang maka dinaikkan penuh
terlebih dahulu baru diturunkan.
6. Penghormatan dilakukan saat penaikan dan
penurunan.
7. Bila dipasang dengan bendera Negara lain, Bendera
Merah Putih berada diselah kanan. Jika berhadapan dengan Negara asing dipasang
di tengah (bila ganjil) dan di tengah sebelah kanan (jika genap)
8. Jika dikibarjkan bersama panji presiden /wakil
presiden maka diletakkan disebelah kanan (bila 1 panji) dan di tengah (bila 2
panji).
9. Bila dikibarkan dengan panji orang maka diletakkan
didepan panji orang dan lebih besar dari pada panji orang.

SEJARAH DAN PERATURAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA

Lagu Indonesia Raya adalah ciptaan Wage Rudolph Soepratman. Beliau seorang
guru dan pernah menjadi wartawan Kaoem Moeda dan pengarang buku. Merupakan
putra dari Sersan Instruktur Mas Senen Bastroseohardjo yang lahir di Jatinegara pada
tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal pada malam selasa 16 Agustus 1938 di Surabaya.
Lagu ini adalah persembahan untuk masyarakat dalam Kongres Pemuda Indonesia
tanggal 28 Oktober 1928 di gedung Indonesia Club, Jl. Kramat 106 Jakarta. Disana
adalah pertama kalinya lagu Indonesia raya diperdengarkan. Lagu Indonesia Raya
digunakan sebagai pembakar semangat dalam setiap pertemuan organisasi, parpol, dll.
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu
Kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya ditetapkan dalam UUDS tahun 1950 pasal 3
ayat 2.
Lagu Indonesia Raya diatur dengan Peraturan Pemeritah no 44 tahun1958 tentang
Kebangsaan Indonesia Raya, meliputi: ketetapan umum, penggunaan lagu Indonesia
Raya, Penggunaan lagu bersamaan lagu kebangsaan asing, tata tertib penggunaan lagu
serta aturan hukum.

PERATURAN BARIS BERBARIS (P.B.B)

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni
Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris
berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam
Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
a) Bubar
Aba-aba : Bubar - JALAN
Pelaksanaannya;

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 12


Gudep. 04.173-04.174
Pemberian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah
melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua
hitungan dalam hati, lalu bubar.
b) Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha
rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah
biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan
(tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua
kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
c) Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping
kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.

Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah


Macam langkah Panjangnya Tempo
1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit
2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit
3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit
4. Langkah kesamping 40cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80cm
A. MAJU JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju JALAN
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak
kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi 15 cm, kemudian
dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya
berjalan dengan langkah biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan
90, lengan kiri 30 ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan
bawah lurus dilenggangkan ke depan 45, dan ke belakang 30.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang
leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
B. LANGKAH BIASA
1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak
boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah
ditentukan.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 13


Gudep. 04.173-04.174
2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping
badan. Ke depan 45, ke belakang 30. Jari-jari tangan digenggam, dengan
tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah,
selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki
dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak
kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi.
Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan
ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90 ke depan dari 30 ke
belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu
jari menghadap ke atas.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah,
ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir
1.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu
langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah
pertama.
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata
maju).
D. LANGKAH PERLAHAN
1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju JALAN
Pelaksanaannya :
a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b) Pada aba-aba jalan, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri
menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan
dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c) Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
- Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan
JALAN yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah
ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah
perlahan.
- Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi
diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti GERAK
Pelaksanaannya :
E. LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : ..Langkah ke kanan/kiri JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri
sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 14


Gudep. 04.173-04.174
kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-
banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F. LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ..Langkah ke belakang JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri
menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan,
menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan
dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya
boleh dilakukan empat langkah.
G. LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba : .Langkah ke depan JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan
kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan,
menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan
langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-
banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H. LANGKAH DI WAKTU LARI
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan
di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke
dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada
aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri
setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo
yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan
dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara
tidak kaku.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian
ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah
ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali
dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan
digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti
GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke
tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua
kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
I. LANGKAH MERDEKA
1) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan
ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan
untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain
berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya
dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata.
Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 15


Gudep. 04.173-04.174
2) Kembai ke langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan
.samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat
memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
3) Aba-aba : Langkah biasa JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
J. GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah
satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang
dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru
yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

Beberapa Contoh Bentuk-Bentuk Barisan

1). Berderet 1. Berdiri tegap


2. Kedua lengan tangan di samping
badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus ke depan
5. Rentangkan atau bentangkan kedua
lengan tangan di samping badan
setinggi bahu
2). Lingkaran Besar 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan tangan di samping
badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus ke depan
5. Gerakan kedua lengan tangan ke
atas, jari-jari lengan tangan di atas
kepala atau membentuk lingkaran
dengan kedua lengan tangan.
3). Lingkaran Kecil 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan
tangan di samping badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Kedua ujung jari
telunjuk dan ibu jari dipertemukan
di atas kepala.
4). Setengah Lingkaran 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan
tangan di samping badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Kedua lengan
digerakkan di samping badan ke
depan (dimuka badan).
1. Berdiri tegap
5). Angkare 2. Kedua lengan
tangan di samping badan

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 16


Gudep. 04.173-04.174
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Kedua telapak
tangan mengepal dan ditegakkan
ke atas sebatas siku.
6). Perlombaan 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan
tangan di samping badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Kedua tangan
mengepal lurus ke depan.
7). Barisan Berbanjar 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan
tangan di samping badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Tangan kanan
mengepal kedepan, tangan kiri
ditegakkan ke atas setinggi siku
menunjukkan banjar yang
ditentukan.
8). Barisan Bersaf 1. Berdiri tegap
2. Kedua lengan
tangan di samping badan
3. Kedua kaki rapat
4. Pandangan lurus
ke depan
5. Tangan kanan
mengepal ke samping (setinggi
bahu), tangan kiri ditegakkan ke
atas setinggi siku menunjukkan
bilangan deret yang ditentukan.

MORSE

Morse dapat dilakukan dengan:


suara / bunyi: misal dengan peluit, trompet atau yang lain.
Sinyal /nyala : dengan senter, lampu, api dan lilin.
Gerak : asap, lambaian tangan dan kedipan mata
Tulisan : denga sandi, kode dsb.
Denyut listrik: pada kabel telegraph.

Rumah Morse
E T
I A N M
S U R W D K G O
H V F - L - P J B X C Y Z Q - KH

Keterangan : . : Titik : Strip

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 17


Gudep. 04.173-04.174
Huruf morse
1. Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu:
E =. I = .. S =... H = .
2. Huruf yang terdiri dari garis (-) saja, yaitu:
T=- M = -- O =--- KH =----
3. Huruf yang berlawanan, terdiri dari:
A = .- berlawanan dengan N = -.
U = ..- berlawanan dengan D = -..
V = - berlawanan dengan B = -
W = .-- berlawanan dengan G = --.
P = .--. berlawanan dengan X = -..-
R = .-. berlawanan dengan K = -.-
4. Huruf yang berbalikan, terdiri dari:
Y =-.-- berbalikan dengan Q = --.-
L = .-.. berbalikan dengan F = --.-
5. Huruf yang tidak ada lawannya, terdiri dari:
J = .--- C = -.-. Z = --..

Morse angka (dengan lima titik atau strip)


1 = .---- 6 = -.
2 = ..--- 7 = --
3 = -- 8 = ---..
4 = .- 9 = ----.
5 = .. 0 = -----

Tanda baca (dengan enam titik atau strip)


Titik = tanda Tanya = ..--..
Titik koma = -.-.-. tanda petik = .----.
Koma = .-.-.- tanda titik dua = ---

PETA PITA

Peta ada beberapa macam diantaranya peta pita dan peta perjalanan. Disebut
peta pita karena kertas yang digunakan digulung seperti mesin tik. Tetapi pada
umumnya kita menggunakan kertas biasa.
Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang
telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas pita peta
4. Kompas bidik
5. Meja kerja

Cara membuat peta pita:


Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan:
3 Kepada siapa laporan ditujukan.
3 Siapa yang membuat laporan ( identitas lengkap)
3 Keterangan atau data laporan seperti tanggal pembuatan, cuaca, tempat dan
sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta pita dengan:
1. Halaman dibagi menjadi 7 ruang/kolom, untuk:
a) kolom ke 1: nomor
b) kolom ke 2 : waktu perjalanan
c) kolom ke 3 : laporan perjalanan (dari bawah)

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 18


Gudep. 04.173-04.174
d) kolom ke 4 : jarak yang ditempuh (dalam m)
e) kolom ke 5 : arah (jurusan 3 angka/kompas)
f) kolom ke 6 : gambar peta pita (untuk bagian sisi kiri dan kanan jalan)
g) kolom ke 7 : menulis keterangan-keterangan
2. Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas
3. Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tandakita berubah/barganti
arah
4. Gambar-gambar (tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta topografi
5. Jika ada hal-hal penting/bangunan bersejarah yang menarik kita dapat
menggambarnya dalam kertas khusus/halaman lain.
6. Menghitung jarak dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.
Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yamg
lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh beda dengan cara-cara pengerjaan
laporan peta pita. Keterangan yang harus ada dalam peta perjalanan:
1. Jarak pada peta perjalanan diskalakan.
Contoh: setiap 100 m di atas tanah menjadi 10 cm dalam kertas.
2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak.
3. Mulailah membuat peta perjalanan ditengah kertas dan tandailah tempat permulaan
dengan huruf A kemudian tempat ke dua dengan B dan seterusnya.
4. Hitung (taksir) jarakyang ditempuh dan rubahlah kedalam skala.
5. Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
6. Arah utura selalu di atas.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 19


Gudep. 04.173-04.174
PETA PERJALANAN
Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah
sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan
ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.


1. Penentuan Skala

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 20


Gudep. 04.173-04.174
Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar
yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang
dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah
lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut.
Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui
dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut
yang satu dengan sudut yang lainnya.
4. Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-
pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan
diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :

PETA PANORAMA
Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu
daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta
panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :


1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat
berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau
pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti
karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas
penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas
sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus
menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut
tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 21


Gudep. 04.173-04.174
2. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya
adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan
dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini
dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran
nanti.
3. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta
panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan
kita maka arsirannya dibuat berdekatan
sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat
renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau
vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan,
pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah
yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring
mendekati tegak.
4. Pembuatan Arah Utara
Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga
sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah
utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya
disesuaikan dengan arah kompas
5 Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya
dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan
kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah
sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.

No. Tenda : Tempat : Keterangan :


Titik Sasaran : A.
Nama Regu: Cuaca :
B.
Suhu :
Arah angin : C.
D.
Waktu :
Tanggal :

Keterangan arsiran :

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 22


Gudep. 04.173-04.174
Lebih Jauh Jauh Agak Jauh Dekat
(Renggang) (Agak Renggang) (Agak Rapat) (Rapat sekali)

KETERAMPILAN MENAKSIR

1. Menaksir Lebar
a. Tetapkan titik A di seberang (bisa pohon, batu).
b. Tetapkan tempat berdiri kita sebagai Titik B (posisi B lurus dengan A).
c. Kemudian berjalanlah ke kiri sebanyak 10 langkah dan tetapkanlah sebagai
titik C.
d. Dari titik C berjalanlah sebanyak 5 langkah (setengah jarak BC) lalu
tetapkanlah sebagai D.
e. Dari titik D kita berjalan menjauh untuk mencari titik E. berhentilah jika E
sudah sejajar dengan C dan A dalam satu garis lurus.

Dengan demikian untuk menaksir lebar kita gunakan rumus:


AB = 2 . DE
Catatan: CD = 1/2 BC

2. Menaksir Tinggi
a. Berjalanlah dari objek (pohon, tiang) sejauh 11 langkah dan sebutlah
sebagai titik B.
b. Dari titik B maju sekitar 1 meter dan sebutlah sebagai C
c. Di Titik C kita intai ujung pohon / tiang dengan menggunakan tongkat.
Perhatikan tinggi pohon itu terletak dimana pada tongkat dan sebutlah sebagai D
(tinggi ujung pohon yang ada di tongkat) dan tinggi pohon sebagai E

Maka rumusnya adalah


AE = 12 . BD

3. Menaksir Kecepatan
Menaksir kecepatan arus sungai
Tentukan dua titik di tepi sungai, sebutlah sebagai A dan B. Jaraknya sekitar 2
10 m (lintasan airnya). Dari titik A hanyutkan benda yang ringan dan benda itu
akan terbawa ke titik B. Hitung waktu dari Titik A sampai ke Titik B.
Maka rumusnya adalah Jarak
Waktu

Catatan: hasilnya adalah dengan menggunakan satuan m / detik


4. Menaksir Berat

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 23


Gudep. 04.173-04.174
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui
beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :

dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X=Yx

PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN
Kiasan Dasar
Tingkkatan Pramuka ada 6 yaitu:
1. Istilah SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi
pemerintah Kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan RI. Ditandai dengan masa
Kebangkitan Nasinal 20 Me 1908.
2. Istilah PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan
pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktber 1928.
3. Istilah PENEGAK adalah masa menegakkan Negara kesatuan republik
Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.
4. Istilah PANDEGA adalah masa memandegani mengelola pambangunan dan
memngisinya.
5. Istilah PEMBINA adalah membina Bangsa dan Negara.
6. Istilah ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa diandalkan.
Kemudian kiasan pada masing-masing golongan yang mengkiaskan tingkat-tingkat
yang ada, yaitu:
1. Arti kiasan goolongan siaga (S): kemudian segeralah kita mulai
pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan pemetaan
yang baik.
a) Siaga Mula,
b) Siaga Bantu, dan
c) Siaga Tata.
2. Arti Penggalang (G) : bangsa kita mencari ramuan kemudian dirakit
atau disusun kemudian kita terapkan dalam pembangunan bangsa dan Negara.
a) Penggalang Ramu,
b) Penggalang Rakit, dan
c) Penggalang Terap.
3. Arti kiasan Penengak (T) : dalam pembangunan kita membutuhkan
bantara-bantara atau ajudan, pengawas, kader pembangunan yang kuat, baik.
Terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
a) Penegak Bantara dan
b) Penegak Laksana.
4. untuk golongan Pandega, hanya terdiri dari satu tingkatan saja.

Prinsip Dasar Kepramukaan


Prinsip dasar kepramukaan adalah:
1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang MAha Esa;
2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya;
3) Peduli terhadap diri pribadinya;

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 24


Gudep. 04.173-04.174
4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA

Setiap organisasi baik organisasi sosial, politik maupun kepemudaan pasti


mempunyai susunan pengurus yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tingkat
kedudukan dan kewenangan pengurus suatu organisasi berbeda-beda. Demikian pula
dengan organisasi Gerakan Pramuka, dimana setiap pengurusnya memiliki kedudukan
dan kewenangan yang tidak sama. Dengan demikian, maka perlu dibuat struktur
organisasi Gerakan Pramuka.
Struktur organisasi Gerakan Pramuka merupakan suatu kerangka yang berupa
bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi gerakan
Pramuka mulai dari bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme
kerjanya.
Tujuan Adanya Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Dengan struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka mekanisme kerja organisasi
Gerakan Pramuka dapat lebih terarah dan sistematis sehingga mendukung tercapainya
tujuan Gerakan Pramuka. Karena itu struktur organisasi Gerakan Pramuka dapat
dijadikan pegangan dan sekaligus pedoman di dalam mengelola Gerakan Pramuka.
Dengan struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka dapat dihindari terjadinya
tumpang tindih (kerancuan) dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggungjawab
dari masing-masing kwartir. Yang terpenting untuk diperhatikan, keberadaan struktur
organisasi Gerakan Pramuka adalah adanya kesadaran, ketaatan dan kepatuhan
bersama untuk melaksanakan struktur organisasi Gerakan Pramuka secara objektif dan
sesuai dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
Manfaat Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Keberadaan struktur Gerakan Pramuka bagi para anggota Pramuka memiliki
banyak manfaat, diantaranya adalah.
1. Dijadikan pedoman
didalam menjalankan roda organisasi.
2. Dijadikan acuan
didalam menjalankan tugas dan kewenangan pengurus organisasi.
3. Sebagai acuan
didalam menjalankan kerjasama dengan organisasi diatasnya atau dibawahnya.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 25


Gudep. 04.173-04.174
SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 26
Gudep. 04.173-04.174
UPACARA

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang
wajib dilaksanakan dengan khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk
menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur.
Dasar hukum Upacara dalam Gerakan Pramuka diatur menurut Keputusan Kwartir Nasional
nomor 178 Tahun 1979 yaitu tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka
Setiap upacara dalam kegiatan Gerakan Pramuka mengandung unsur unsur pokok sebagai
berikut :
a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan
jiwa peserta didik.
b. Bentuk barisan upacara pada Satuan Siaga adalah Lingkaran karena perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua atau Pembina.
c. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penggalang adalah Angkare karena perhatian dan
perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
d. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penegak dan Pandega adalah Bersaf karena perhatian dan
perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
e. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih maka bentuk barisan yang digunakan
ditentukan oleh Pembina Upacara atau Pengatur Upacara sesuai dengan keadaan setempat.
Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dilakukan :
a. Pada waktu Pengibaran Bendera dan Penurunan Bendera (Penyimpanan) Sang Merah Putih.
b. Pada waktu Bendera Merah Putih dibawa masuk atau keluar dari ruangan upacara.

GOLONGAN SIAGA

Macam-macam Upacara dalam Perindukan Siaga:


1) Upacara Pembukaan Latihan
2) Upacara Penutupan Latihan
3) Upacara Pelantikan
Bentuk Upacara
Usia Siaga (7-10 tahun) sesuai dengan perkembangan kejiwaanya yang masih
memusatkan pandangan dan pemikiranya kepada keluarga, maka upacara dalam
Perindukan Siaga menggunakan bentuk lingkaran.
Yanda /Bunda sebagai pusat lingkaran perindukan, sdangkan Pak Cik dan Bu Cik
akan mendampingi para Siaga pada lingkaran perindukan

Keterangan gambar:

: Bunda/ Yanda
: PBU/ Sulung
: Pemimpin Barung
: Wakil Pemimpin Barung
: Bu Cik/ Pak Cik

A. Langkah-langkah Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan


Siaga
1. Upacara Pembukaan
Latihan
a. Menyiapakan Alat-alat:
Bendera Merah Putih
Standar Bendera
Teks Pancasila
Teks Dwi Darma

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 27


Gudep. 04.173-04.174
b. Perindukan Siaga dikumpulkan dalam bentuk lomba oleh Yanda/
Bunda, Pak Cik / Bu Cik memeriksa kebersihan anak-anak untuk memilih
Barung terbaik

2. Jalanya Upacara
a. Pemimpin Upacara memanggil anggota Perindukan Siaga, membuat
lingkaran besar mengelilingi standar Bendera.
Pemimpin Upacara memenggil Siagaaaaa... yang dijawab dengan
Siapppp....
b. Pemimpin Upacara menjemput Pembina Upacara ( Yanda / Bunda )
c. Pembina Upacara memasuki lingkaran upacara melalui pintu kemudian
pemimpin upacara berhadapan dengan Pembina Upacara dengan Standar
Bendera ada di tengah / diantara mereka berdua
d. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) berada di sela-sela Barung
e. Pemimpin Upacara mengambil bendera Merah Putih. Ketika sampai di garis
lingkaran tanpa aba-aba seluruh peserta upacara memberi hormat kepada sang
Merah Putih. Pemimpin Upacara meletakan bendera Merah Putih di standar
bendera. Pemimpin Upacara memberi hormat kepada sang merah putih,
kemudian menurunkan tangan diikuti seluruh peserta upacara
f. Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara
g. Pemimpin Upacara membaca Dwi Darma ditirukan seluruh peserta upacara
h. Pemimpin Upacara kembali ke Barungnya
i. Pengumuman dari Pembina Upacara
j. Pengucapan Doa oleh Pembina Upacara
k. Upacara pembukaan latihan selesai, dilanjutkan dengan latihan
3. Upacara Penutupan
Latihan
a. Pemimpin upacara memanggil anggota perindukan Siaga membentuk
lingkaran
b. Pemimpin upacara menjemput Pembina
c. Pemimpin upacara menyimpan bendera Merah Putih, sebelum mengambil
bendera pemimpin memberi hormat terlebih dahulu. Begitu Pemimpin upacara
mengambil bendera, seluruh peserta memberi hormat kepada Sang Merah
Putih. Ketika bendera sampai di pintu lingkaran tanpa aba aba penghormatan
selesai
d. Pembina upacara memberi pesan pesan / amanat
e. Upacara ditutup oleh Pembina upcara dengan pengucapan doa
4. Upacara Pelantikan
Upacara pelantikan dilaksanakan dalam rangka upacara pembukaan latihan,
jalannya upacara :
a. Upacara pembukaan latihan dilaksanakan seperti biasa, setelah pembacaan
Pancasila oleh Pembina dan pembacaan Dwi Darma oleh Pemimpin upcara,
kemudian Pembina Upacara mengumumkan bahwa ada seorang Siaga yang
akan dilantik
b. Pemimpin Barung mengantar Siaga yang akan dilantik
c. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) maju ke tengah lingkaran membawa
atribut pelantikan
d. Pembina Upacara mengadakan tanya jawab mengenai ujian SKU kepada
Siaga yang akan dilantik
e. Pembina Upacara menyuruh Siaga yang akan dilantik untuk berdoa
f. Pembina Upacara berjabatan tangan dengan Siaga yang akan dilantik
dengan memegang ujung Merah Putih. Semula tangan Pembina di bawah,
menjelang pengucapan janji Pembina membalikkan tangan
g. Pembina Upacara menuntun Siaga mengucap Dwi Satya. Anggota
Perindukan memberi hormat ketika pengucapan janji

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 28


Gudep. 04.173-04.174
h. Pemasangan atribut pelantikan, bergantian mulai dari Pembina, Pembantu
Pembina
i. Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik oleh Perindukan dipimpin
oleh Pemimpin Upacara
j. Pengucapan doa oleh Pembina Upacara
k. Upacara Pelantikan selesai, dilanjutkan dengan latihan

B. Macam-Macam Permainan Siaga


a. Mempertahankan Keseimbangan
tiap barung berderet ke belakang, tiap anggota barung berjalan ke tempat yang
sudah ditetapkan dan kembali semula dengan sebuah / dua buah buku di atas
kepala. Jika buku jatuh dia harus mulai lagi. Barung yag terlebih dulu selesai
menjadi pemenangnya
b. Menangkap Ular
perindukan dalam bentuk lingkaran. Seorang Siaga di luar lingkaran menjadi ular
dan menraik seutas tali panjang sebagai ekornya.
Ular menepuk punggung seorang Siaga dalam lingkaran dan lari, dikejar oleh
Siaga tadi. Ular lari ke tempat yang ditinggalkan oleh Siaga tadi, sedangkan Siaga
berusaha memegang ekor ular, sebelum ia sampai di tempat tujuannya kalau
ekornya dapat dipegang ia menggantikan menjadi ular, jika tidak ular mencari
mangsa lain.
C. Wisata
Anak usia Siaga ( 7 - 10 tahun ) pada umumnya mempunyai kecenderungan
ingin mengetahui dunia luar yang lebih banyak, oleh karena itu Gerakan Pramuka
menggunakan wisata sebagai salah satu alat pendidikan.
Adapun tujuan diadakan wisata antara lain :
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
b. Meningkatkan rasa taqwa kepada Tuhan
c. Mengembangkan rasa cinta tanah air
d. Menimbulkan rasa indah dan fantasi anak
e. Memperluas lingkungan hidup anak
f. Menimbulkan kesegaran, kebebasan dan variasi hidup pada anak.
Sedangkan bentuk wisata adalah bepergian keluar dalam rombongan yang
dipimpin oleh beberapa orang Pembinanya ( Bunda, Yanda, Bu Cik, Pak Cik ) menuju
tempat tempat yang berguna bagi pendidikan Siaga

GOLONGAN PENGGALANG

Perlengkapan Upacara Untuk Satuan Pramuka Penggalang


1. Bendera Merah Putih dan tali
2. Tiang bendera ( 3 tongkat yang disambung)
3. Teks Pancasila/Teks Dasa Darma/Sandi Ambalan/Ren

Bentuk Upacara Golongan Penggalang

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 29


Gudep. 04.173-04.174
.
Wa Pinru Pinru

Pembaca Petugas
Pinru Dasa Darma Bendera Wa Pinru

Wa Pinru Pinru Wa Pinru Pinru

Susunan Upacara latihan Penggalang:


1. pratama Membariskan
pasukannya membentuk Angkare
2. pratama menyiapkan
pasukan
3. pratama menjemput
Pembina (laporan)
4. Pembina memasuki
lapangan upacara
5. Penghormatan kepada
Pembina
6. Penyerahan pasukan
dari pratama ke Pembina
7. Pengibaran bendera
merah putih
8. Pembacaan pancasila
9. Pembacaan dasa
dharma
10. Amanat Pembina
upacara dan memimpin doa
11. Penyerahan pasukan
dari Pembina ke pratama
12. Penghormatan kpada
pembina
13. Upacara selesai
Pembina meninggalkan tempat
14. Pratama
mengistirahatkan pasukan

API UNGGUN
Sejarah
a. Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api
unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api
unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi
pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan.
b. Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan
dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan.
Bentuk-Bentuk Api Unggun
- Api Unggun Asli
Api unggun asli adalah api unggun yang bahannya dari kayau bakar atau bahan
bakar lain yang dapat menyala dengan besar dan diselenggarakan di tempat
terbuka.
- Api Unggun Tiruan

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 30


Gudep. 04.173-04.174
Api unggun tiruan adalah api unggun yang bahannya dari lampu listrik, lampu
teplok atau lilin.
Sifat-Sifat Api Unggun
- Api Unggun Resmi
Api unggun resmi adalah api unggun yang dilaksanakan untuk acara-acara resmi,
misalnya pelantikan, pelepasan anggota Satuan dan sebagainya. Api unggun
dilaksanakan dengan lebih khidmat, suasana gembira agak dikurangi.
- Api Unggun Biasa
Api unggun biasa adalah api unggun yang merupakan rangkaian/bagian dari
kegiatan besar, misalnya persami, jambore, raimuna dan sebagainya. Api unggun
lebih bersifat hiburan, sehingga suasananya lebih gembira. Para peserta
mendapatkan kesempatan untuk menampilkan atraksi secara spontanitas dan
bebas namun batas norma-norma kesopanan dan ketertiban.

Macam-Macam Bentuk Api Unggun

Bentuk Api Unggun Contoh Gambar


1. Bentuk Piramida Segitiga
Kayu kering disusun segitiga sama sisi, makin keatas
segitiganya semakin kecil, sehingga ditengah
tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut
ditaruh bahan yang mudah terbakar, misalnya jerami,
sekam yang sudah disiram minyak tanah dan
sebagainya
2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar
Cara penyusunan kayu dan bahan bakar sama
dengan bentuk piramida segitiga, hanya bentuknya
saja bujur sangkar.

3. Bentuk Pagoda Tegak


Kayu basah dan kering ditata tegak, disandarkan
pada gawangnya yang tidak mudah terbakar,
misalnya kayu/bambu basah. Di dalam rongga
ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar. Bentuk ini
yang paling sering dipakai.
4. Bentuk Pagoda Roboh
Kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya
bertemu di tengah sehingga pangkalnya diluar
membentuk lingkaran. Agar ujungnya cepat terbakar,
ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang
dan diberi bahan bakar yang mudah terbakar.

5. Bentuk Kursi
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan
agak condong ke belakang. Kayu-kayu disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk kursi. Bentuk
ini digunakan apabila angin bertiup agak kencang dari
satu arah.

2. Syarat-Syarat Tempat Api Unggun


a. Medan terbuka, misalnya lapangan yang cukup luas
b. Permukaan tanah rata
c. Tanahnya kering
d. Suasana sekitarnya cukup tenang
e. Terlindung dari tiupan angin kencang

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 31


Gudep. 04.173-04.174
f. Apabila tempat api unggun berumput yang bagus, misalnya taman, maka rumput
dipindahkan dulu dari tempat nyala api, atau diberi alas batang pisang.
g. Hindari benda lain ikut terbakar (hutan)
3. Nilai-Nilai Pendidikan Dari Api Unggun
a. Mempererat persaudaraan
b. Memupuk kerjasama (gotong royong)
c. Meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri
d. Menciptakan suasana kebebasan dan kegembiraan
e. Memupuk kedisiplinan
f. Mengembangkan bakat

KOMPAS DAN ARAH MATA ANGIN

1. KOMPAS
Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk menetapkan/menunjukkan
arah mata angin.
a. Macam-macam Kompas
Berdasarkan fungsinya kompas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Kompas biasa, yaitu kompas yang hanya dilengkapi jarum
penunjuk arah.
2. Kompas bidik biasa, yaitu kompas bidik yang dilengkapi
dengan jarum dan angka pembagian derajat.
3. Kompas prisma, yaitu kompas bidik yang dilengkapi dengan
sebuah prisma.
4. Kompas geologi, yaitu kompas yang dilengkapi dengan
cermin dan klino-meter.
b. Bagian-bagian penting dari Kompas :
1. Dial, adalah permukaan kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata
angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang kompas saat
membidik.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 32


Gudep. 04.173-04.174
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325

Cara Menggunakan Kompas


1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak
kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir
dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar,
luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan
sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

2. ARAH MATA ANGIN

Keterangan :
U : Utara = 0o
TL : Timur Laut = 45o
T : Timur = 90o
TG : Tenggara = 135o
S : Selatan = 180o
BD : Barat Daya = 225o
B : Barat = 270o
BL : Barat Laut = 315o
TALI TEMALI DAN KEGUNAANNYA

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 33


Gudep. 04.173-04.174
Tali adalah bendanya
Simpul adalah menyambung antara tali dengan tali
Ikatan adalah menyambung antara tali dengan benda lain (umpamanya
kayu/bambu,dsb)

Macam-Macam Simpul:

No. Nama Simpul/Ikatan dan Kegunaan


1. MENYUSUK TALI
Kegunaan : - Untuk membuat agar ujung tali tidak lepas terurai.
- Untuk menyambung 2 bh tongkat untuk tiang bendera.

2. SIMPUL MATI
Kegunaan : - Untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam
keadaan kering.
- Untuk Mematikan tali (ikatan terakhir dalam tali-menali.

3. SIMPUL HIDUP
Kegunaan : Untuk mengikatkan tali pada tiang tetapi mudah utk
dibuka kembali.

4. SIMPUL PANGKAL
Kegunaan : Untuk memulai suatu ikatan, mengikatkan tali pada tiang
atau membuat tandu/dragbar.

5. SIMPUL ANYAM
Kegunaan : Untuk menyambung 2 tali yg tidak sama besar dalam
keadaan kering.

6. SIMPUL ANYAM GANDA


Kegunaan : Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besar dalam
keadaan basah.

7. SIMPUL TIANG
Kegunaan : Utk mengikat leher binatang agar tdk terjerat & msh dpt
bergerak bebas.

8. SIMPUL JANGKAR
Kegunaan : Utk membuat tandu, menalikan pasak, mengikat cincin
& menarik balok.

9. SIMPUL LASO
Kegunaan : Untuk menjerat binatang.

10. SIMPUL KEMBAR

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 34


Gudep. 04.173-04.174
Kegunaan : Untuk menyambung 2 utas tali yg sama besar dalam keadaan
basah.

11. SIMPUL ERAT


Kegunaan : Untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya.

12. SIMPUL TAMBAT


Kegunaan : Untuk memulai suatu ikatan/menyeret
balok.

13. IKATAN PALANG


Kegunaan : Utk mengikat 2 bh tongkat/tiang yg posisinya berpalangan,
menyiku

14. KATAN SILANG


Kegunaan : Utk mengikat 2 bh tongkat/tiang yg posisinya bersilangan.

SEMAPHORE

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan
menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x
45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan
warna merah selalu berada dekat tangkainya.Ukuran bendera Semaphore : 45x45 cm,
panjang tongkat 50 cm / menyesuaikan.

Keterangan :
A=1 H=12 O=23 Y=36
B=2 I =13 P=24 J=46
C=3 K=14 Q=25 V=47
D=4 L=15 R=26
E=5 M=16 S=27 W=56
F=6 N=17 T=34 X=5-7
G=7 U=35 Z=6-7

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 35


Gudep. 04.173-04.174
METODE PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT

Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita


sakit/cedera yang memerlukan penanganan medis dasar.
Tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat,
memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.
Sebagai seorang penolong hal-hal yang pertama kali harus dilakukan sewaktu
menemukan korban adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Keadaan
Memperoleh gambaran umum tentang kejadian yang terjadi, yaitu kondisi korban
saat itu, kemungkinan yang terjadi, cara mengatasi
Keselamatan korban, dan penolong
Mekanisme cedera
Mengenali dan mengatasi gangguan yang mengancam korban
Stabilkan korban
b. Penilaian Dini
Kesan umum terjadi karena trauma, penyakit bawaan atau yang lainnya
Respon yaitu untuk mengetahui korban itu sadar atau tidak. Ini dapat dilakukan
dengan cara respon suara (si penolong melakukan tepuk tangan), menyentuh
(menepuk pipi korban, mencubit tangan korban). Apablia korban tidak ada respon
dapat dilakukan dengan cara membuka jalan napas dengan cara tekan dahi angkat
dagu.
Cek napas korban apakah masih ada atau tidak.
Cek nadi korban ada atau tidak, normal atau tidak. Ini dilakukan pada leher,
pergelangan tangan, lipatan paha selama 15 detik. Ferekuensi Nadi normal
manusia dewasa 60-90 per menit.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 36


Gudep. 04.173-04.174
c. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan dengan melihat kondisi fisik korban/penderita pada bagian tubuh:
Tulang tengkorak (dahi, pelipis, mata, hidung, pipi, kepala)
Leher apakah ada kelainan (dengan menyamakan dengan leher si penolong)
Tulang badan atas (bahu, selangka, dada, pinggang)
Perut (apakah ada pendarahan di dalam)
Tulang badan bawah (pinggul, tungkai atas, tungkai bawah, pergelangan kaki,
punggung kaki, telapak kaki, jari kaki)
Tangan (lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, punggung tangan,
telapak tangan, jari tangan).
Perubahan warna kulit
Tujuannya adalah apakah tidak ada pendarahan ataupun luka pada tubuh
seperti tulang mencuat keluar, pendarahan, memar, terkilir dan lain sebagainya.
d. Riwayat Penderita
Setelah melakukan pemeriksaan dini lakukan dengan mencatat informasi tentang
penderita dari kartu identitas yang ada pada korban, bertanya kepada orang sekitar
(bila tidak sadar). Apabila sadar tanyakan kepada korban tentang keluhan korban,
obat, makanan/minuman terakhir, penyakit, alergi yang dialami, kejadian.
e. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan denga tujuan agar korban yang sudah ditolong tidak
mengalami lagi keluhan atau gangguan dan mempermudah proses penyembuhan.
Apabila korban sudah stabil pemeriksaan berkala dilakukan setiap 15 menit, tapi bila
belum stabil maka dilkakukan tiap 5 menit.
Dalam pemeriksaan berkala hal yang dilakukan adalah;
Melihat kembali jalan napas (napas, frekuensi napas)
Frekuensi dan kualitas nadi
Keadaan kulit
Check secara teliti
Pembalutan dan pembidaian
Komunikasi dengan penderita
f. Pelaporan
Setelah semua hal diatas dilakukan maka buat segera catatan tentang:
Kondisi korban (awal, setelah diobati)
Kejadian yang terjadi
Segera lapor kepada pihak terkait
Polisi dengan menelpon 110
Ambulance dengan menelpon 118
Gambar untuk cara menutup (membalut luka terlampir) dalam lampiran
Jenis jenis Luka
1. Luka berdasarkan sebabnya
a. Luka iris
b. Luka gigitan
c. Luka gores
d. Luka bakar
e. Luka tusuk
f. Luka akibat bahan kimia
2. Luka berdasarkan tempat luka tersebut
a. Luka dalam
b. Luka luar
Cara pertolongan terhadap luka
a. Hentikan pendarahan
b. Usapkan obat merah atau yodium
c. Berilah Sulfatilamide podwer dan jangan sampai kena air
d. Tutuplah dengan kain kasa yang kering dan steril
Penyakit menular
1. Malaria

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 37


Gudep. 04.173-04.174
Penyebab plasmodium oleh nyamuk anopheles. Jenisnya malaria tropicana dan
tertiana serta quartana
2. Demam berdarah
Penyebabnya adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aides aigepti
3. Tipes
Penularan melalui makanan dan minuman. Penderita ini harus banyak makan dan
minaum serta istirahat yang cukup
4. kolera
penyebab bakteri kolera. Penularan melalui makanan dan minuman
5. Influenza
Penularan melalui pernapasan
6. Cacar
Penularan melalui pernapasan dan sentuhan. Dapat menyebabkan kematian
7. Aids
Disebabkan oleh virus HIV dan penularannya melalui suntikan, hubungan seks,
transfusi darah dll.

Pengobatan Tradisional
Jenis ramuan atau bahan tradisional yang berkhasiat
a. Air teh kental untuk pusing atau sakit kepala
b. Air kelapa untuk demam dan sakit tenggorokan
c. Air jahe untuk perut kembung
d. Air buah sawo muda untuk diare
e. Air pisang kluthuk untuk diare
f. Asem untuk sakit tenggorokan
g. Belimbing manis untuk sariawan
h. Belimbing wuluh untuk tekanan darah tinggi dan obat batuk
i. Biji dukuh untuk disentri
j. Jambu batu untuk sakit perut
k. Jeruk bali untuk sakit tenggorokan
l. Jeruk nipis untuk mual dan sakit tenggorokan
m. Kangkung untuk wasir
n. Daun karet untuk obat bisul
o. Ketela pohon atau singkong untuk penyakit beri beri
p. Mentimun untuk kulit dan menurunkan demam
q. Kumis kucing untuk kencing batu dan ginjal
r. Melati untuk obat cuci mata
s. Putri malu untuk diare
t. Akar Rumput teki untuk diare, sakit perut
u. Sirih untuk sariawan dan mimisan
v. Tembakau untuk obat penenang dan keracunan
w. Temulawak untuk pencernaan

Membuat Dragbar
Pangka Jangkar Pangkal
Ikatan l (5) (3)
Palang ( 3)

Pangk Panjang tongkat


al untuk palang
adalah
60 cm

Jarak antar
simpul
adalah
Segenggam

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 38


Gudep. 04.173-04.174
Panjang Tongkat 160 cm

Kebutuhan :
1. Tongkat Pramuka (160 cm) : 2 buah
2. Palang ukuran pjg. 60 cm : 2 buah
3. Tali ukuran pjg. 4 m : 4 buah
4. Tali ukuran pjg. 12 m : 1 buah
5. Selimut : 1 buah

P3K patah tulang


1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang


a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang
membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa
korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita,
tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan,
pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang
tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan
kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan
mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau
mengangkat penderita.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 39


Gudep. 04.173-04.174
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya

a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan


Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan
membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak
tangan rata di dada
Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk,
satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat
bagian luar
Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian
ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)


Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi
sealamiah mungkin
Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di
sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah
bagian yang patah
Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke
tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan
(bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat
siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan
segera panggil dokter

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 40


Gudep. 04.173-04.174
Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain
empuk
Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai
lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal
paha sampai ke lutut.

f. Pembalut dan Pembalutan


1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi

e) Pembalutan spiral pada tangan


f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau
pergelangan tangan yang cidera.

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 41


Gudep. 04.173-04.174
Pramuka golongan Siaga

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa
Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai
tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, Dwi Satya (janji Pramuka Siaga),
dan Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
- Demi kehormatanku, aku berjanji akan : bersungguh-sungguh
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan
mengikuti tata krama keluarga
- setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa

Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari
beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota
Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1.Mula
2.Bantu
3.Tata

Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang
dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau.
TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon
kelapa yang baru tumbuh.

Pramuka golongan Penggalang

Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka


penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai
dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika
rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda
Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928 .
Kode kehormatan Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang ada dua, Tri Satya
(janji Pramuka Pengalang), dan Dasa Darma (ketentuan moral Pramuka
Penggalang).
Adapun isinya adalah:
Trisatya Pramuka Penggalang

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:


- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesi dan
mengamalkan Pancasila

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 42


Gudep. 04.173-04.174
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati Dasadarma.
Dasadarma Pramuka itu:

1. Taqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa.


2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari
beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka
Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh
anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.
Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum
) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang
dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar
Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan
gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

Macam-macam Tanda Pengenal


a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik,
baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda
harian, tanda WOSM

Tanda Umum yang dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka, antara lain :
1. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )
2. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )
3. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan Putri )
4. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 43


Gudep. 04.173-04.174
5. Tanda Satuan Gugus Depan.
b. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan
Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka,
Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam
lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga,
sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina,
Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan
lain-lain.
d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat
usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda
keahlian lain bagi orang dewasa.
e. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa,
darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan
Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
LAGU-LAGU API UNGGUN

OAIO GEMA
Oaio..... 2x Api Unggun berkobar
Oaio..... 2x Pramuka riang dan sabar Gema.......gema.......gema indah .......
Kalau hari sudahlah petang Gema indah di angkasa
Tenang di hati datang Gema indah di angkasa
Waktu berapi Unggun tiba Gema, gema nan indah
Saat bersuka ria. Bergema di seluruh angkasa.
Kita duduk berlingkar-lingkaran Gema, gema nan indah
Tak ada mula akhirnya. Bergema di seluruh angkasa.
Lingkaran persaudaraan Gema.......gema.......gema indah
Kita kuat eratkan.
Oaio..... 2x Api Unggun berkobar
Oaio..... 2x Pramuka riang dan sabar

API MERAH SYUKUR

Unggun Api ujud api karunia Illahi. Dari yakin ku teguh


Untuk sedia jadi saksi apa yang terjadi Hati ikhlasku penuh
Memberi terang memberi tenang Akan karunia-Mu
Pada makhluk dan semua orang. Tanah air pusaka
Indah api merah (2x) Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Unggun api ujud api karunia Illahi Kehadirat-Mu Tuhan
Suara sepi terdengar
Tenang hati benar TANAH AIRKU
Menyalalah Unggun Api Tanah airku tidak kulupakan
Menjilat-jilat berperi Kan terkenang selama hidupku
Indah api merah (2x) Biarpun saya pergi jauh
Tidak akan hilang dari kalbu
Api kita sudah menyala (2x) Tanahku yang kucintai
Api (5x) api kita sudah menyala Engkau ku hargai

API MENYALA API PADAM

Api kita sudah menyala Lihat disana, lihat disana


Api kita sudah menyala Api unggun, api unggun
Api, api, api, api, api Api-api padamkanlah segera
Api kita sudah menyala Api-api padamkanlah segera

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 44


Gudep. 04.173-04.174
LAGU-LAGU PRAMUKA

Vini vini vana vana Lawan Sukar


Vini vini vini vini Kalau bertemu sukar
Vana vana vana vana Jangan didiam dan putus asa
Talu si talu sie 2x Sukar tentu kan hilang kalau dilawan hati yang riang
Vamale ta boa Ayo kawan nyanyi bersama
Humpa humpa hum pa pa 2x Biar sukar lari kesana

Tirukanlah Dunia Penggalang


Marilah bergembira Ini dunia kami,
Bergembira semua Dunia Penggalang
Marilah bergembira Tempat kami bermain
Bergembira semua Sambil berkarya
Tirukanlah tirukanlah Ini dunia kami,
Tiru tirukanlah 2x Dunia Penggalang
Tempat kami mengabdi
Yo hayo Dan berkreasi
Ayo Penggalang yo ayo ayo
Hayo kawanku semua
Kita bersatu
Yo hayo yo hayo
Ayo Penggalang yo ayo ayo
Keluar pergi mengembara
Membangun diri
Yo hayo yo hayo
Ini dunia kami,
Alamnya indah sekali
Dunia Penggalang
Memanggil kita kembali
Bumi kami berpijak
Yo hayo yo hayo
Raih prestasi
Yo hayo yo hayo
Yo hayo yo hayo
Latihan Pramuka
Pemimpin Regu Ayo yo ayo, berangkat ke latihan
Yo ayo yo ayo, janganlah lupa
Berlarian berlarian pemimpin regu 3 x
Ayo yo ayo, datanglah ke pangkalan
Jangan ada seorangpun yang tertinggal
Kita bernyanyi dengan gembira
Ya ya he yo Yo ha iye yo
Mari bersama galang persaudaraan
Yo ha iye Yo ha iye
Dengan semangat Pramuka Penggalang
Yo ha iyo
Ayo Pramuka Penggalang SD 2
He yo Yo ha iye yo
Ayolah berkarya raih prestasi
Yo ha iye Yo ha iye
Yo ha iyo
Bedug Agung
Apa Kabar Bedug agung bedug agung yang tergantung yang
Apa kabar apa kabar apakah kabarmu
tergantung ini bunyinya ini bunyinya
Lama sudahlah lama kita tidak bertemu hai
Apa kabar apa kabar apakah kabarmu Dang dung dang dung
Lama sudahlah lama kita tidak bertemu
Otek otek otek
Ya baik saja ya baik saja
Kalau buruk itupun tidak sengaja Dang dung
Ya baik saja ya baik saja
Kalau buruk itupun tidak sengaja

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 45


Gudep. 04.173-04.174
Malam Berbintang Upacarane
Ini harine ine ine
Ini harine ine ine
Dibawah langit malam penuh berbintang
Ini harine ulang taune kitae
Cahaya api unggun berbinar terang
Ini upacarane ini upacarane
Kulihat sekitarku Praja muda karana
Upacarane ulang taune kitae
Merasakan dalamnya persaudaraan
Sejiwa dan sekata kami berjanji
Riangkan Kawan
Bekerja dan berbakti pada negeri
Kalau pun ada orang yang tak riang
Riangkan dia dengan senyuman
Pramuka Mandiri Riangkan kawan riangkanlah kawan
Pramuka satukan irama langkahmu Maju dan Riangkan dia dengan senyuman
bergerak ke depan
Ikuti irama derap pembangunan Demi hari depan NAMA DAN LAMBANG
yang cerah (Lirik : Madu dan Racun)
Engkau Siaga, engkau Penggalang
Pramuka tingkatkan prestasi berkarya Penegak, Pandega
Agar dapat hidup mandiri Bermain bersama bersuka ria
Tantangan dibuka Pramuka telah siap Gelak tertawa.
Di lembah, di lereng, di gunung, dan lautan riang selalu.
Songsong masa depan nan cerah Tak menggerutu di dalam kalbuku.
Sukses pembangunan Nama di dada kananmu
Lambang di dada kirimu
Suksesnya Pramuka
Akupun tahu Siaga, Penggalang, Penegak,
Masyarakat adil dan makmur Pandega (2X)

Sedikit Bicara, Banyak Bekerja JADI PENGGALANG


(Lirik : AFI)
Jujur dipandang muka
Selalu riang gembira Jadi Penggalang sungguh menyenangkan
Se iya dan se kata dan ramah tamah
Semboyan cepat kaki ringan tangan Kita belajar sambil bermain
Dan sedikit bicara banyak bekerja Jadi Penggalang yang aku impikan
Menggapai cita yang bersahaja
Pasti berjaya ........
Takkan Dapat Kulupakan
Pramuka Indonesia .......
Takkan dapat kulukiskan
Takkan dapat kugambarkan RASA SAYANG
Takkan dapat kulupakan (Lirik : Rasa Sayange)
Hanya dapat kukenangkan
Rasa sayange, rasa sayange
Gembira Senantiasa
Lihat Ambalan dari jauh rasa sayang sayange
Gembira snantiasa selalu gembira Kalau menjadi Pramuka
Lemparkanlah rasa susah sejauh jauhnya Taat pada orang tua
Bersedih berduka tak akan berguna Kalau menjadi Pramuka
Bekerja serta tertawa Tidak boleh putus asa
Habislah perkara
GUNANE PRAMUKA
LIHAT BAJUKU (Lirik : Lihat Kebunku) (Lirik : Rambate Rata Hayu)

Lihat bajuku Akeh nemen gunane dadi Pramuka


Baju Pramuka Jreng....jreng....jreng.......
Ada TKU dan ada TKK Nang kene dadi duwe akeh kanca
Setiap minggu aku latihan Jreng....jreng....jreng.......
Sama teman dan Kakak Pembina Mangkane dadi pinter
Terus ora minder
MARS PENGGALANG (Lirik : Layang-layang) Dijamin ora klemar-klemer
WARUNG POJOK PRAMUKA
(Lirik : Warung Pojok)
Kuambil lumpur di ladang Satu minggu satu kali latihan
Kujadikan penyamaran Anak didik dan Pembina seragam
Wajah tampan berubah jadi setan Latihan bersama-sama
Agar tidak kelihatan Itulah dia Pramuka
Berjuang bertempur Coklat-coklat seragamnya Pramuka
Pramuka pantang mundur Tongkat tali senjatanya
Walau tidak dengan peluru dihambur Selalu seiya sekata
Hanya dengan pisau dapur Itulah dia Pramuka
AKU SIAGA Aduh cantiknya........
(Lirik : Doraemon) Aduh gagahnya.........
Aku anak Pramuka Aduh kompaknya.........
Rajin trampil gembira Itulah dia Pramuka.
Karena aku adalah Pramuka Siaga

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 46


Gudep. 04.173-04.174
La......la.......la..... CERDIKNYA PANDEGA
Pramuka Siaga ......... slalu gembira Lihatlah disini
SIAP SIAGA Pandega putra dan putri
(Lirik : Naik ke Puncak Gunung) Duduk berduaan Sedang memadu kasih
Siap-siap Siaga segera Walaupun berbeda Pangkalan dan Gugus Depan
Ayo kawan berbaris Tetapi si akal pintar cari alasan
Kiri kanan kita berjajar Gaya koordinasi, latihan gabungan Atau kembalikan
Sambil bergandeng tangan barang yang tertinggal
Kiri kanan kita berjajar
Sambil mengucap salam Cah Pramuka (Lirik : DugemVs Metal) Kita cah
Salam Pramuka Pramuka
Kerinduan Selalu bersemangat setiap saat
Sungguh akupun tak tahu Takkan pernah ragu pantang tuk menyerah
Setiakah adik padaku Maju terus sampai titik penghabisan
Adikku ku sayang padamu Kita pramuka ....
Terkenang adik selalu Kita harus optimis
Berhari hari hidup merana Jangan sampai pesimis
Ku ingin dekat dengan mu Ingat satya dan darma
Kuingin bernyanyi bersama Majulah pramuka
Lagu yang bergembira ria Yo maju maju maju maju maju Pramuka
Pramuka (Lirik : Bebas Merdeka) Yo maju maju maju maju maju Pramuka
Banyak yang bertanya
Pasukan coklat coklat dari mana?
Kok pakai hasduk dan pakai baret
Dikanan kiri ada tali dan belati
Ternyata ternyata .. ini adalah pasukan pramuka
Sedang berlatih, sedang berkarya dan yang penting
semua bahagia
Trisatya dan dasadarma adalah pedomannya
Pancasila adalah sendi sendinya
Dijalani apa adanya semua bahagia
Bebas lepas tanpa beban semua merdeka
Uwo wo wo
Yo yo yo yo yo
La la la la la

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 47


Gudep. 04.173-04.174
BUKU PANDUAN
Pramuka SMK Hidayatul Mubtadiin

Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini


Gudep 04.173-04.174

Ing Ngarso Sung Tuladha


Ing Madya Mangun Karso Tutwuri Handayani
(Ki Hajar Dewantara)

SMK HIDAYATUL MUBTADIIN BULUSARI


JALAN RAYA GENUK-PAMONGAN KM 7 SAYUNG

SMK Hidayatul Mubtadiin Bulusari Pangkalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini 48


Gudep. 04.173-04.174

Anda mungkin juga menyukai