Anda di halaman 1dari 7

1

RANCANG BANGUN JARINGAN XII TKJ


SKEMA PENGALAMATAN JARINGAN IP HIRARIKAL

1. Skema Hierarki Pengalamatan IP

ada 3 kelompok hierarki dalam pengalamatan IP (ada 5 sebenernya)


1. Class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255
2. Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
3. Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
4. Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
5. Class E : 240.0.0.0 s/d 255.255.255.255

class A, biasanya untuk golongan2 Elit , class B untuk kelas Eksekutif, class C untuk kelas Ekonomi,
hahaha

Elit maksudnya adalah yg punya ini kelas IP adalah organisasi2 penyedia Backbonekelas kakap
(biasanya pemerintah yang punya, secara mereka ngeluarin dana buat gali lobang tutup lobang buat
nanem itu taneman kabel2 fiber optic..wkwk)

Eksekutif Maksudnya adalah yg memiliki IP golongan kelas ini adalah perusahaan yg bekerja di Internet
Service Provider, kek Telkom, FirstMedia, BizNet, Dll
ada cerita unik, tiap gedung2 di jakarta, mungkin di daerah lain juga, ada yg
namanyaPreman (temen gw nyebutnya begitu), tiap2 gedungtiap mo didirikan, pasti ada perlombaan
antar penyedia akses internet, yg menang tender itu yg bisa bikin/bangun koneksi buat di gedung itu,
kek di gedung A, penyedianya internetnya adalah Telkom (kek di ThePlaza IBM plaza indonesia) ,
trus di gedung laen di tangerang fastNet (kek di lippo karawaci), sowaktu itu kasusnya kek gini
kita mo naro data center di IBM (taro lah) karena buat di sentralisasikan, sementara di gedung tempat
gw kerja pake koneksi BizNet, nah..pas naro data center ke IBM, koq biznet kita ga bisa masuk?!?!
(istilahnya..di stop..lu ga bole lewat sini..wkwk), ga taunya di IBM pake Telkom, dan pihak telkom ga
mau ada provider laen masuk2 kesono, yg artinyaBAYAR LAGEEE, hahaha
itu dia yg gw sebut preman, satu2nya gedung yg bebas Preman (setahu gw) adalah
gedung CYBER (yak, disitu tempat bercokolnya indosat IM2, XL, Lyto !!!, boleh net, dll..wkwk)

yak..td intermezzo, lanjuuut

yang dimaksud Ekonomi adalah yaaa kek kita ini, prusahaan2 yg nyewa dari internet service provider,
termasuk orang2 rumahan
nah..itu dia kelas2 ato golongan2 IP, secara gamblang..kenapa gw bilang secara gamblang, karena ada
IP2 yang punya semacam revervasi khusus di restoran keluarga IP wkwkwk

IP Reservation
127.0.0.1 ato yg kita bilang LocalHost
oi..kok inet gw ga bisa jalan sih ?!?!
kita bisa cek ping 127.0.0.1 atau ping localhost dari command prompt (cmd klo di windows), klo ini
errorTCP/IP nya lo error (jarang gw nemuin kasus kek gini, palingan socket Ethernet Card nya yg
lepas..wkwkw)

localhost ?? did you remember something (well..khusus buat orang2 yg suka bikin gameONLINE jadi
game OFFLINE tau ini maksudnya..wkkwkwkwkw, yajadi secara tidak langsung klo lo klik icon game,
pasti langsung mo konek ke server tempat game itu berada kan ?? nah..dengan sedikit editan
di localhost.txt di system32 di windows, itu program game larinya ke komputer kita sendiri)
0.0.0.0 (biasanya salah satu yang muncul klo inet kita error adalah ip ini..kwkwkw)
255.255.255.255 (ini alamat broadcast)

IP Private
apa neh ??..IP Private adalah IP yang bisa di gunakan untuk jaringan local saja
lo coba pake buat koneksi keluar ga bakal bisa..eh gw bisa tuh....zzzz, karena uda di konvert ama ISP
lo dari IP private ke IP public punya-nya si ISP, pakai NAT (nah..apa lagi tuhnanti gw jelasin)

IP private kelas A 10.0.0.0 10.255.255.255 (noticega dari 0.0.0.0 dulu kan?? )


2

IP private kelas B 172.16.0.0 172.31.255.255.255


IP private kelas C 192.168.0.0 192.168.255.255

what192.168 ?? ya..lu tau itu klo sering ngoprek komputer lu di network connectionnya..wkwkw
koq 192.168 ?? lu liat ajapasti sama mo pake ISP apa ja pakenya 192.168 (jarang yg beda)itu IP
private yg dikasi ke kita..nanti pas mo konek ke internet..IP private kitadibawa ama modem trus dikasi
ke tempat ISP kita berada trus di konvert jadi IP Public..jadi de bisa FACEBOOKAN !!!..hahah
nah..nanya donkkelas D ma E gimana ??? wkwkkw

Class D itu untuk multi cast (ya multi cast..kayak di DotA maen pakek ogre magikwkw)
Class E itu buat Experiment Only
==========
bagi yg mo tau lebih detilnih gw kasi link wiki nya..(yg ga mau gppminum kopi nonton pilem
,psst..gw ikut donk..wkwk)

https://en.wikipedia.org/wiki/IP_address
http://belajarcomputernetwork.com/2010/05/08/skema-hierarki-pengalamatan-ip/

2. Apa sih CIDR dan VLSM?

Sebelum mempelajari tentang CIDR dan VLSM, ada baiknya kita lihat perbedaan diantara keduanya.
Berikut perbedaan antara CIDR dan VLSM;
VLSM mirip dengan CIDR
Keduanya sama-sama membagi jaringan besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil.
Tujuan VLSM: menggunakan blok alamat yang ada se-efisien mungkin
Tujuan CIDR: membuat routing table lebih efisien dengan subnet yang sudah ada.
VLSM:
Pembagian jaringan ini pada alamat yang sudah digunakan pada suatu organisasi dan tidak terlihat
di Internet
CIDR:
CIDR dapat mengalokasikan suatu alamat yang sudah disediakan oleh Internet kepada ISP high-
level ke ISP mid-level sampai lower-level dan akhirnya ke jaringan suatu organisasi.

Dari perbedaan CIDR dan VLSM tersebut diatas terlihat jelas bahwa CIDR dan VLSM memiliki fungsi
yang sama. Hanya saja penggunaannya yang berbeda.

Oke, biar tambah jelas, ini penjelasan tentang CIDR dan VLSM yang lebih luas.

CIDR
CIDR adalah singkatan dari Classless Inter-Domain Routing. CIDR dikembangkan pada 1990-an
sebagai skema standar untuk routing lalu lintas jaringan di internet.

Sejarah CIDR
Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang
dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi
prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan
jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat
diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan
metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung
dari kebutuhan pemakai.

Mengapa menggunakan CIDR?


Sebelum CIDR teknologi dikembangkan, router internet didasarkan pada kelas dari alamat IP. Dalam
sistem ini, nilai dari alamat IP menentukan subnetwork untuk keperluan routing.
CIDR merupakan alternatif tradisional subnetting IP yang mengatur alamat IP ke subnetwork
independen dari nilai alamat sendiri. CIDR juga dikenal sebagai supernetting karena efektif
memungkinkan beberapa subnet harus dikelompokkan bersama untuk jaringan routing.
3

Notasi CIDR
CIDR menentukan rentang alamat IP menggunakan kombinasi alamat IP dan mask jaringan yang
terkait. CIDR notasi menggunakan format berikut:

xxx.xxx.xxx.xxx/n

dimana n adalah jumlah bit (paling kiri) 1 di masker. Sebagai contoh, 192.168.12.0/23
Berlaku mask 255.255.254.0 jaringan ke jaringan 192,168 mulai dari 192.168.12.0. Notasi ini
merupakan kisaran alamat 192.168.12.0-192.168.13.255. Dibandingkan dengan tradisional berbasis
kelas jaringan, 192.168.12.0/23 merupakan agregasi dari C dua kelas subnet 192.168.12.0 dan
192.168.13.0 masing-masing memiliki subnet mask 255.255.255.0. Dengan kata lain,

192.168.12.0/23=192.168.12.0/24 + 192.168.13.0/24

Selain itu, CIDR mendukung Internet alokasi alamat dan pesan routing independen dari kelas
tradisional dari berbagai alamat IP yang diberikan. Sebagai contoh,
10.4.12.0/22
Mewakili rentang alamat 10.4.12.0 - 10.4.15.255(jaringan mask 255.255.252.0). Ini mengalokasikan
setara dengan empat jaringan kelas C dalam kelaa jauh lebih besar spasi.

Bagaimana CIDR bekerja


Implementasi CIDR memerlukan dukungan tertentu tertana, dalam jaringan routing protokol. Ketika
pertama kali diimplementasikan di internet, inti routing protokol seperti BGP(Border Gateway Protocol)
dan OSPF(Open ShorthestPath First) yang diperbaharui untuk mendukung CIDR. Routing protokol
using atau kurang popular mungkin tidak mendukung CIDR.
CIDR agregasi memerlukan segmen jaringan yang terlibat harus bersebelahan(numeric berdekatan) di
ruang alamat. CIDR tidak dapat, misalnya, agregat 192.168.12.0 dan 192.168.15.0 ke rute tunggal
kecuali .13.14 menengah dan rentang alamat dimasukkan (yaitu, jaringan 192.168.12/22)
Internet WAN atau router backbone (orang-orang yang mengelola lalu lintas antara Internet Service
Provider) semua umumnya mendukung CIDR untuk mencapai tujuan konservasi ruang alamat IP.
Router Mainstream konsumen sering tidak mendukung CIDR, sehingga jaringan pribadi (termasuk
jaringan rumah) dan bahkan jaringan public kecil (LAN) sering tidak menggunakannya.

VLSM
Variable Length Subnet Mask
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan
memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana
suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah
terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik
Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan
IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam
jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan
dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network
Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu
perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan
internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 7 Network ID (IP Public).

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam
jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol
yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute
broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol
routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode
VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR
selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh : 130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
4

Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka


Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16
blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat
ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi
menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi. Demikian
pembahasan CIDR dan VLSM semoga bermanfaat.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika merancang suatu jaringan komputer:


Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan saat ini.
Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan untuk masa mendatang.
Berapa banyak host yang ada di subnet terbesar saat ini.
Berapa banyak host yang akan ada di subnet terbesar pada masa mendatang.

http://lautan-inspirasiku.blogspot.com/2012/03/apa-sih-cidr-dan-vlsm.html
5

3. Menghitung Subnetting (CIDR dan VLSM)


Yang dimaksud dengan subnetting adalah membagi jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih
kecil. Alasan pembuatan subnetting adalah :
1. Untuk mereduksi traffic jaringan
2. Mengoptimasi performasi jaringan
3. Memudahkan manajemen
4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.

Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah Host Per
Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast. Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu
dengan menggunakan tabel CIDR danVLSM.

CIDR
A. Menghitung Subnet Kelas C
Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.
Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika
diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.

Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris
bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2y 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk
kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 2 6 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 192 = 64.
Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet
seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
Subnet : sesuai pada blok subnet.
Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.

B. Menghitung Subnet Kelas B


Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai
/24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3
saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada
octet ke 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128, jika
diubah ke dalam bilangan biner menjadi11111111.11111111.11111111.10000000.
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
4. Tabelnya menjadi :
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
C. Menghitung Subnet Kelas A
Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke
dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.
4. Tabelnya menjadi :
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
6

VLSM
1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan), karena kita
hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari table
diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:
Network IP Range Broadcast
.0 .1-.62 .63
.64 .65-.126 .127
.128 .129-.190 .191
.192 .193-.254 .255

untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26


Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63

2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )


Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang
terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP
dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya kita akan
merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):
Network IP Range Broadcast
.64 .65-.94 .95
.96 .97-.126 .127
.128 .129-.158 .159
.160 .161-.190 .191
untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27
Network 192.168.1.64
IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94
Broadcast 192.168.1.95

3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )


Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang
terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP
dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan
merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Network IP Range Broadcast
.96 .97-.110 .111
.112 .113-.126 .127
.128 .129-.142 .143
.144 .145-.158 .159
Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan
IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111
Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127
7

4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )


Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang
terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka
kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara
sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):
Network IP Range Broadcast
.128 .129-.130 .131
.132 .133-.134 .135
.136 .137-.138 .139
.140 .141-.142 .143
.144 .145-.146 .147
Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan
IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131

Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135

Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139

https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10/23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/

Anda mungkin juga menyukai