Jaringan telepon di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan
tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap dapat dinikmati melalui telepon rumah atau kantor yang
biasanya menggunakan kabel. Jaringan tetap di Indonesia meliputi jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan
tertutup. Sedangkan jaringan bergerak meliputi satelit, telepon seluler, dan radio trunking. Kedua jaringan
ini yang dipergunakan di seluruh dunia untuk membantu proses komunikasi.
Fungsi MDF :
a. Tempat Penyambungan Kabel Primer dengan Kabel Sentral
b. Tempat Pengetesan
c. Fleksibelitas Saluran, artinya dapat ditukarpasangkan kabel sentral dengan kabel primer dengan
menggunakan kabel jumper wire.
d. Tempat meletakkan pengaman jaringan.
Bentuk MDF :
Berupa kerangka besi untuk menempatkan blok-blok terminal horizontal dan vertikal.Blok terminal
vertikal terletak di sisi pelanggan pada rangka MDF dan berfungsi sebagai tempat diterminasikannya
kabel primer. Blok terminal vertikal yang ada biasanya memiliki kapasitas 25 pasang urat kabel, 50
pasang urat kabel dan 100 pasang urat kabel. Sementara Blok terminal horizontal terletak pada sisi
sentral di rangka MDF dan berfungsi sebagai tempat diterminasikannya kabel dari sentral (kabel sentral).
Blok terminal vertikal dan blok terminal horizontal dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel
jumper wire, yaitu kabel tembaga polietelin.
Berikut contoh pemasangan jumper wire pada MDF :
Fungsi RK :
a. Tempat membagi kabel primer menjadi beberapa kabel sekunder. Misalnya kabel primer memiliki
kapasitas 1000 pair kabel, maka akan dibagi ke 5 wilayah sekunder, sehingga setiap kabel sekunder
akan memiliki kapasitas 200 pair.
b. Titik sambung antara kabel primer dengan kabel sekunder
c. Tempat pengetesan saat melokalisir gangguan
d. Tempat mentanahkan lapisan pelindung elektris, yaitu aluminium foil pada kabel.
e. Fleksibelitas saluran, artinya setiap pasanga urat kabel primer dapat ditukarpasangkan dengan kabel
sekunder.
Bahan RK :
Besi atau fiberglass dengan bentuknya bulat lonjong atau kotak persegi dan berwarna abu-abu
Kapasitas RK :
RK kapasitas 800 pair, 1600 pair dan 2400 pair, dimana setiap pair akan mencatu satu pelanggan. RK
kapasitas 2400 pair artinya jumlah pasang primer dan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 2400
pair/pasang.
3. Kotak Pembagi (KP)
KP adalah terminal kabel tempat penyambungan kabel sekunder dengan slauran penanggal. KP
biasanya terletak di atas tiang, namun ada juga beberapa KP yang terletak di dinding dan bawah tanah.
Fungsi KP :
a. Tempat penyambungan kabel sekunder dengan slauran penanggal
b. Tempat pengetesan atau melokalisir gangguan
c. Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah pelanggan
d. Fleksibelitas saluran, artinya setiap pasang urat kabel sekunder bisa ditukarpasangkan dengan setiap
pasang saluran penaggal.
Jenis KP :
a. KP Tiang
b. KP Dinding
· Dipasang pada dinding sebelah luar untuk mencatu pertokoan/ruko yang letaknya berdampingan
· Gedung bertingkat (HRB/Hight Rise Building) biasanya digunakan mini RPU. Kabel untuk
emnghubungkan RPU sdengan mini RPU afdalah kabel catu langsung.
· Kompleks industri dan pertokoan dipasang pada dinsing sebelah dalam
· Kapasitas sampai dengan 400 pair.
Fungsi KTB :
a. Tempat terminasi saluran penanggal dengan kabel rumah
b. Batas tanggung jawab PT. Telkom dan tanggung jawab pelanggan. Jadi, segala kerusakkan yang terjadi
hingga KTB merupakan tanggung jawab PT. Telkom dan tanggung jawab dari KTB hingga pesawat
telepon adalah tanggung jawab pelanggan. Dalam hal ini kabel rumah juga merupakan tanggung jawab
pelanggan dan PT. Telkom hanya melakukan pemeliharaan rutin hingga KP.
c. Fleksibelitas saluran dan bisa dimodifikasi menjadi sistem PABX.
d. Mempermudah melokalisir gangguan di sisi rumah pelanggan
5. Soket/Roset
Soket/roset merupakn sebuah terminal 1 pair to 1 pair (pada umumnya), namun ada juga yang 1 pair to
beberapa pair, dimana kabel rumah tersebut akan diterminasi di roset dan setelah itu akan dihubungkan
ke pesawat telepon. Beginilah bentuk dari roset itu :
6. Kabel Primer
Kabel primer adalah akbel yang menghubungkan RPU dengan RK pada jaringan catu tidak langsung
atau RPU dengan mini RPU pada jaringan catu langsung.
Kapasitas kabel primer yang digunakan pada awalnya mulai dari 100 pair hingga 2400 pair (foam skin),
namun saat ini kabel primer kapasitas 100 pair sudah tidak digunakan lagi. Jadi kapasitas kabel primer
yang digunakan saat ini adalah mulai dari 400 pair hingga 2400 pair (foam skin).
Pemasangan kabel primer ada 2, yaitu :
1. Sistem tanam langsung
2. Melalui polongan pipa PVC yang dicor beton atau yang sering disebut dengan sistem Duct.
7. Kabel Sekunder
Kabel sekunder merupakan kabel yang menghubungkan antara RK dan KP. Kapasitasnya adalah 10 pair
hingga 200 pair urat kabel. Diameter urat kabel yang digunakan adalah mulai dari 0.4 mm, 0.6 mm dan
0.8 mm. Namun, saat ini untuk urat berdiameter 0.4 mm sudah tidak digunakan lagi karena saat ini
diperlukan urat kabel yang bisa voice dan data. Untuk urat kabel berdiameter 0.4 mm biasanya
dikhususkan untuk aplikasi voice, sedangkan urat berdiameter 0.6 mm dapat digunakan untuk aplikasi
voice dan data.
Kabel sekunder yang digunakan adalah kabel multi pair, dimana kabel multi pair ini terdapat dua jenis,
yaitu kabel multi pair tanah dan kabel multi pair udara. Pemasangan kabel sekundernya ada 2 cara, yaitu
dengan sistem tanam langsung dan sistem di atas tanah (kabel udara).
8. Kabel Saluran Penanggal
Kabel saluran penanggal berfungsi menghubungkan KP dengan KTB. Kabel yang digunakan adalah
kabel DW (Drop Wire). Jarak kabel Drop Wire terjauh adalah 250 meter.
Ada 2 jenis DW, yaitu :
1. DW dengan penguat
2. DW tanpa penguat
Generasi I
Telepon genggam generasi 1G
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam
pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon
seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang
ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang
telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan
dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan
dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih
bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu
besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan
mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telpon genggam.
Generasi II
Telepon genggam tahun 1996
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah
menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM
menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut,
GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah
diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam
dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga
memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital.
Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil.
Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang
lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
Generasi III
Ponsel 3-G
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna
mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi.
Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM
Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah
biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi
ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada
ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem
operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang
menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel
yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless
LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang
memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja.
4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan
global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan
pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia
seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.