Agama Islam sudah mengatur semuanya tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya.
Firman-firman Allah dan hadits Rasulullah menjadi rujukan bagi umat Islam.
ekarang tidak sedikit dijumpai seorang istri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan
tidak baik terhadap suaminya, bahkan ada sampai memaki suaminya.
Padahal suaminya merupakan seseorang pria yang saleh, baik akhlaknya, beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW : “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah
wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau
bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat
baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan
darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu“ (HR
: Bukhari dan Muslim).
Berikut ini ulasan dosa istri terhadap suami yang menjerumuskan istri ke neraka :
Rumah tangga dipimpin oleh suami dengan segala peraturan yang sesuai dengan ajaran Islam
dan Rasulullah SAW.
Sudah seharusnya istri menuruti semua bentuk peraturan atau perintah suami.
Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa
memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya
selain melaksanakan perintah suaminya.
Didalam rumah tangga sudah kewajiban seorang istri untuk mematuhi suami dan taat kepada
suami.
Istri juga harus menuruti perkataan suami baik larangan atau suruhan asal masih dalam hal
kebaikan.
Dari hadits dapat disimpulkan istri harus taat kepada suaminya dengan mengharap ridha Allah
SWT.
Dengan demikian pasangan tersebut sudah halal dan saling melengkapi untuk mempunyai
keturunan.
Didalam Islam seorang istri yang menolak ajakan suami untuk bergaul, berarti ia (istri)
membuka pintu laknat dari Allah terhadap dirinya.
” … Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat
melaknatnya sampai Shubuh.”
Jika seorang istri ingin tidur sendirian atau ingin menemani anak-anaknya yang masih kecil.
Kewajiban suami adalah mencari nafkah (rezeki) yang halal untuk memenuhi kecukupan
rumah tangganya.
Tugas suami hanyalah mencari dan Allah SWT sudah mengatur semuanya baik sedikit maupun
lebih.
Sebagai istri jangan pernah sama sekali memaksa lebih dari suami.
Terimalah pemberian suami selagi cukup untuk menghidupi.
Itulah rezeki yang halal yang dibawa pulang kerumah oleh suami.
Dan rezeki tersebut sungguh besar keberkahan dibandingkan rezeki tidak halal.
Dalam Islam istri hanya diperbolehkan hanya berdandan, mempercantik diri atau berhias hanya
kepada suaminya saja.
Sehingga suami semakin cinta dan sayang kepada istri dengan mengharap ridha Allah SWT.
Seorang istri yang menjerumuskan suami ke hal-hal yang tidak benar dan tidak sesuai syariat
Islam, ini akan mengantarkan mereka berdua ke neraka.
Istri yang solehah tentunya selalu menjadi pendamping bagi suami yang baik.
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : ” Siapakah orang yang
mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?” Sabdanya : ” Suaminya”. Saya
bertanya : ” Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. ” Jawabnya :
“Ibunya”. (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)
Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan seorang Istri terlebih dahulu mementingkan
suaminya dibandingkan Ibunya atau ayahnya.
Istri harus meminta izin suaminya jika ingin memenuhi kepentingan orang tuanya.
Ridha Allah , ridha suami, Surga istri mengalir dari suami.
Dalam Islam seorang istri menjadi pendamping suami, dimana sudah tugasnya mengurus
rumah tangga.
Jika istri ingin pergi keluar rumah untuk keperluan apapun itu harus dengan izin dari suami.
Jika pergi tanpa izin berarti istri sudah melanggar apa yang diajarkan oleh Islam.
Rasulullah SAW bersabda : “Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu
hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri
dari rumah suaminya sampai ia kembali.” (HR. Hakim, dari Ibnu ‘Umar)
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi
hak-hak suaminya.
Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat
tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
“…. maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta
suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” (QS. An-
Nisaa’ (4) ayat 34).
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh
diceraikan.
Hal tersebut sangat besar dosanya dan sudah durhaka kepada suami.
Jika istri menolak merawat suami ketika sakit dengan alasan apapun bahkan sekalipun orang
tuanya sedang sakit juga, maka sudah kewajiban bagi istri merawat suaminya.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Seorang istri tidak halal berpuasa ketika
suami ada di rumah tanpa izinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits tersebut sangat jelas, berpuasa sunnahpun harus dengan seizing suaminya ketika suami
berada di rumah.
Dari Ibnu Mas’ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: “Seorang wanita tidak boleh bergaul
dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga
suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jangan pernah mengumbar sesuatu yang dilarang dan dibenci oleh Allah.
16. Menolak kedatangan suami bergilir kepadanya (suami yang memiliki lebih satu istri)
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya,
menyenangkan hatinya, berbakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang.
Seorang suami yang memperistri lebih dari satu harus memenuhi persyaratan sesuai syariat
Islam.
Seorang istri jangan pernah sama sekali mentaati perintah dari siapapun dirumah suaminya.
Tidak pantas bagi seorang istri yang sudah dimadu untuk menceraikan istri suami yang lainnya.
Jangan pernah sama sekali mengambil harta benda suami tanpa izin darinya walaupun hanya
sedikit saja.
Sahabat renungan islam dimanapun sahabat berada, khususnya kepada perempuan (yang sudah
memiliki suami).
Taat dan patuhi perintah suamimu jika masih dalam batas-batas syariat Islam.
Jangan pernah sampai suamimu menangis karena kelakuanmu, itu akan mendatangkan azab
dari Allah.
Minta maaflah kepada suamimu dan mohon ampunan kepada Allah SWT jika dirimu (istri)
pernah bersalah walaupun hanya sedikit saja.
Jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan rumah tangga (permasalahan dengan suami) jangan
jadikan media social untuk bercurhat, jangan cerita kepada orang lain.