Quality Management

PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

RISALAH PROYEK KENDALI MUTU

NAMA PROYEK : PKM COKER PLUS ORGANIGRAM
(CARA OPTIMASI KERJA PLUS)
BAGIAN : HOC-PRODUCTION
DEPARTEMENT : PRODUCTION RU-II GENERAL MANAGER RU II

DIBENTUK TANGGAL : 1 OKTOBER 2010 SENIOR MAN.OPR & MNF

TEMA KE :2
USIA RATA-RATA : 40 TAHUN
JUMLAH PERTEMUAN : 13 KALI
TEMPAT PERTEMUAN : RDP BLOK B / C- 75 PRODUCTION MANAGER
% KEHADIRAN : 95%
HOC SECTION HEAD
TEMA YANG TELAH DISELESAIKAN :
Mengatasi Excess Produk Coker Naptha Yang Tidak Dapat
Diolah di Unit DCU RPO MANAGER
TEMA SAAT INI :
MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KEHANDALAN HEATER 140 H-
1 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT II DUMAI SC&O SECTION HEAD

ENG & DEV MANAGER

FASILITATOR : SYAMSUDDIN / HOC
KETUA : GALINDRA M / HOC PE SECTION HEAD
SEKRETARIS : ALDI SYARIEF / HOC
ANGGOTA : DASEP HT / HOC ECLC SECTION HEAD
MUGHNI R / HOC
JOHAN KHAERI / PE FINANCE MANAGER
SYAIDATUL K / ECLC
MULYADI / RPO FINANCE SECTION HEAD
ANDY PUTRA/RPO
IQLIMA YUZA / FINANCE

RINGKASAN MASALAH
Delayed Coking Unit (DCU) merupakan salah satu unit proses di Refinery Unit II Dumai. Unit ini mengolah umpan Short
Residue yaitu bottom product ex High Vacuum Unit (HVU) dengan metode proses Thermal Cracking menjadi produk-produk : Gas,
LPG, Coker Naptha, LCGO, HCGO,dan Green Coke.Proses cracking itu sendiri terjadi didalam 4 buah Chamber yang terdapat di
DCU yang dioperasikan secara bergantian, dengan cycle time masing-masing chamber adalah 24 jam.
Permasalahan yang akan diatasi oleh PKM COKER + pada periode ini adalah Tingginya Biaya Operasional Unit 140 DCU
Akibat Pemakaian Refinery Fuel serta kondisi operasional unit DCU yang belum optimal. Intensitas pemakaian refinery fuel pada 140
H-1 AB/CD selamaperiodeJanuari- Maret 2015yakni 3,9 TSRF dengan kondisi dilapangan setting flow pass Heater H-1 AB/CD 41
m3/H dan COT pada 488oC.Kondisi seperti ini mengakibatkan pemakaian Fuel sangat tinggi.

JADWAL KEGIATAN
KET :

: TARGET

: REALISASI

ABSENSI KEHADIRAN

PKM Coker+ Halaman1

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

KET :

H : HADIR
I : IZIN
D : DINAS
C : CUTI
A : ABSEN

PLAN
MENENTUKAN TEMA DAN SASARAN
I.1 Inventarisasi Masalah
Berdasarkan data Januari Maret 2015, realisasi pemakaian Refinery Fuel unit-unit HOC-Production adalah sebagai berikut:
Target, Realisasi, Total Pemakaian Selisih dari
No Unit Selisih Status Keterangan
TSRF TSRF Rp Target (Rp)
A 140 3,6 3,89 0,29 90.904.870.454 7.238.721.166 Target belum tercapai Dari tabel diatas,
B 110 1,4 1,44 0,04 89.072.538.908 988.509.592 Target belum tercapai pemakaian
C 220 0,65 0,62 -0,03 4.128.403.726 0 Target sudah tercapai Refinery Fuel unit
110 & 140
D 170 12,0 8,42 -3,58 65.988.644.865 0 Target sudah tercapai melebihi target.

I.2 Stratifikasi Masalah

Selisih, Kum % % Selisih Kum % %
Masalah Unit TSRF Rea Kum Rp Real Kum
l
7.238.721.16
140 0,29 0,29 87,9 87,9 7.238.721.166 87,98 87,98
A 6
8.227.230.75
110 0,04 0,33 12,1 100 988.509.592 12,02 100,00
B 8
8.227.230.75
0,33 100 100,00
8

Diagram Pareto

0,33 Berdasarkan tabel dan diagram Pareto, maka kali ini

100 8.227.230.758 100 gugus sepakat untuk menanggulangi permasalahan
0,29 87,9 7.238.721.166 87,98 tidak tercapainya pemakaian Refinery Fuel di unit
Ref. Fuel , TSRF

f 140#Delayed Coking Unit. Dengan tema :

Selisih, Rp

f
lati lati
MENINGKATKAN EFISIENSI DAN
mu mu
Ku
KEHANDALAN DI HEATER 140 H-1
Ku
% %
0,04 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY
12,1 988.509.592 12,02
0 UNIT II DUMAI
A B 0 0
A B 0
Masalah Masalah

I.3 AlasanPemilihanTema
a. Berdasarkan diagram dan tabel pareto.
b. Ikut serta menjalankan program perusahaan tentang efisiensi energi.
c. Pemakaian Fuel melebihi target 8.33% dari target.
d. Potensi penghematan IDR 2.412.907.055/ bulan.

I.4 Ilustrasi Permasalahan

Delayed Coking Unit merupakan unit proses yang mengolah Short Residu secara Thermal Cracking menjadi produk-produk Gas,
LPG, Nhaptha, LCGO, HCGO, dan Green Coke. Proses Thermal Cracking terjadi dikolom 140 V-1. Untuk mencapai temperatur
Cracking, dibutuhkan panas yang tinggi dari Heater 140 H-1. Dengan CIT 320 0C, heater harus menaikkan temperatur COT
menjadi 4880C. Hal ini menyebabkan konsumsi Refinery Fuel menjadi naik dan tidak sesuai dengan target yang ditetapkan (3,6
TSRF/T). Tentu juga akan mengurangi margin dari DCU.

Selama masa pengamatan, pemakaian refinery fuel selalu melebihi target yang
ditetapkan. Dari target sebesar 3,6 TSRF ternyata realisasi Pemakaian Refinery Fuel Jan-Mar 2015 pemakaian Refinery
Fuel mancapai 3,9 TSRF. Sehingga pemborosan mencapai Rp. IDR

PKM Coker+ Halaman2

Ref.Fuel /TSRF

bulan
 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

2.412.907.055/ bulan .Dengan kondisi dilapangan setting flow pass Heater H-1 AB/CD 41 m 3/H
dan COT pada 488oC. Kondisi seperti ini mengakibatkan pemakaian Fuel sangat tinggi.

Pemakaian Fuel Oil & Gas Jan-Mar 2015

I.5 Sasaran Mutu

FAKTOR SASARAN
PREDIKASI MANFAAT PREDIKSI MASALAH
POTENSIAL POTENSIAL
Q Menurunkan beban operasi 140 H-1
QUALITY Kehandalan 140 H-1 terjaga KPI tidaktercapai.

C Mengurangi potensi keuntungan

COST Mengurangibiayapemakaian Refinery Meningkatkan keuntungan bagi
perusahaan apabila pemakaian
Fuel perusahaan.
Refinery Fuel tidakefisien
D Target pemakaian Refinery Fuel
KPI bagian tercapai. KPI berpotensi tidak terpenuhi
DELIVERY tercapai
E
ENVIRONTM Meminimalisir pencemaran udara. Menghindari pencemaran udara. Terjadinya Pencemaran Udara
ENT
M Berpikir kritis terhadap
MORALE Meningkatkan kepedulian serta pola Rasa kecewa apabila target tidak
permasalahan yang berpotensi
pikir produktifdan efisien tercapai.
mengakibatkan kerugian

KETUA FASILITATOR

GALINDRA M SYAMSUDDIN

Komentar : Dumai,5Februari 2015

HOC Section Head

Purnomo Nugroho

PLAN
II. MENCARI FAKTOR PENYEBAB
II.1 Faktor Penyebab Pemakaian Refinery
fuel Unit 140 belum
MANUSIA METODE sesuai target

Belum menemukan cara

mengurangi tingginya pemakaian
Bukaan air register besar refinery fuel di 140 H-1

Cukup puas dengan SOP yang ada membatasi settingan

keadaan yang ada flowpass 140 H-1 AB/CD

Kurang inovasi dan kreatif Flowpass=41 m3/jam

Tidak efisiennya operasional

Konsumsi Fuel meningkat 140 H-1 AB/CD
Tingginya beban operasional Heater
Transfer Heat menjadi lebih besar 140 H-1 AB/CD

Flame Pattern tidak optimal.

PKM Coker+ Halaman3

BAHAN ALAT
 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

Volume flowpass = 41.2

m3/jam

II.2 Analisa HubunganSebab Akibat

Problem for
Faktor Cause Standard Fact
Opportunity
di Unit 140 Belum Sesuai
Pemakaian Refinery Fuel

Belum menemukan cara

Target pemakaian Refinery
mengurangi tingginya Total pemakaian refinery fuel selama
METODE Fuel tahun 2015 = 3,60
pemakaian refinery fuel masa pengamatan 3,9 TSRF/T
TSRF/T
di 140 H-1
Target

Menurunkan/ menaikkan flowpass tidak

Volume flowpass = 41.2
BAHAN Flowpass 41,25 m3/jam berpengaruh terhadap jumlah fresh feed
m3/jam
yang masuk.

Flame pattern yang optimal

Flame Pattern tidak Sebanyak 38% total burner Fuel Oil dan
ALAT akan menghasilkan
optimal. Fuel Gas tidak beroperasi normal.
pembakaran yang maksimal.

PLAN
III. MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
III.1 Analisa Penyebab Dominan
Dalam menentukan penyebab dominan, gugus menggunakan table komparasi.
Pertanyaan:Berapa % pengaruh factor penyebab masalah terhadap permasalahan?
FAKTOR
Menentukan factor dominan : %
No Nama Bagian METOD
Selisih Pemakaian Ref.Fuel = 0,3 TSRFBAHAN ALAT Total
E
Rumus = Faktor Total/Total% x 100
1 Syamsuddin HOC 50 40 10 100
2 Galindra
BahanM = 460/1000HOCx 100 35 50 15 100
3 Dasep Hasan =T 46 % HOC
x 0,3 TSRF 20 60 20 100
4 Mughni R = 0,138HOC
TSRF 30 55 15 100
5 AldiMetode
Syarief = 275/1000
HOCx 100 15 45 40 100
6 Andy Putra = 27,5 % RPOx 0,3 TSRF 20 40 40 100
7 Mulyadi = 0,083RPO
TSRF 35 45 20 100
8 Iqlima
AlatYuza = 265/1000
Financex 100 30 40 30 100
9 Johan Khaeri = 26,5 %PE x 0,3 TSRF 15 40 45 100
10 Syaidatul K = 0,080ECLC
TSRF 25 45 30 100
TOTAL 275 460 265 1000

Faktor Penyebab Dominan Rationale Vol Kum % Kum

Flowpass tidak mempengaruhi
Bahan A Volume flowpass = 41.2 m3/jam 0,138 0,138 46 46
jumlah feed yang masuk.
Belum menemukan cara
Masih ada cara untuk menurunkan
mengurangi tingginya
Metode B pemakaian Refinery Fuel agar 0,083 0,221 27,5 73,5
pemakaian refinery fuel di 140
sesuai target.
H-1
Nyala api mempengaruhi transfer
ALAT C Flame Pattern tidak optimal. 0,080 0,300 26,5 100
heat flowpass.
0,300 100
Diagram Pareto

PKM Coker+ Halaman4

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

0,300 100
Berdasarkan tabel dan diagram pareto penyebab masalah,
0,221 73,5 maka faktor BAHAN merupakan faktor penyebab dominan.
Namun gugus sepakat untuk menyelesaikan semua factor

% Kumulatif
ue
ef.

penyebab permasalahan.
l,
R

R
S
F

F
0,138 46

0,083 27,5
0,080 26,5

0 0
A B C
Faktor

III.2 Alternatif Perbaikan

Alternatif Pilihan Perbaikan
Faktor Penyebab Alternatif Perbaikan Pilihan Perbaikan
mencakup Aspek QQCDSM
a. Menurunkan flow feed unit Q (Quality)
Dipilih alternatif d,
140 Kehandalan Heater Meningkat
karena paling sedikit
b. Menaikkan temperature
biaya dibutuhkan,
bottom fraksionator 140 V- C (Cost)
Volume flowpass = kemudahan dalam
A 2 Menambah keuntungan RU-II
41.2 m3/jam penanggulangan
c. Menaikkan Temperatur
dan waktu yang
Feed 140. D (Delivery)
relatif singkat.
d. Menurunkan flowpass KPI bagian HOC dapat terpenuhi sesuai
heater 140 H-1 AB/CD jadwal.

Belum menemukan Dipilih alternatif a, S (Safety)

a.Revisi TKI pengoperasian
cara mengurangi untuk menjamin Pencemaran udara dari flare dapat
140 H-1.
B tingginya pemakaian penanggulangan diminimalisir.
b.Optimasi sesuai TKI yang
refinery fuel di 140 dapat berjalan
telah ada.
H-1 sustain. M (Morale)
Meningkatkan kepedulian serta pola
a.Penggantian burner yang Dipilih alternatif b pikir produktif dan efisien.
Flame Pattern tidak tidak layak. karena paling
C
optimal. b.Rotasi burner fuel oil dan sedikit biaya yang
fuel gas. dibutuhkan.

PLAN
IV. RENCANA PENANGGULANGAN
IV.1 Merencanakan Penanggulangan Dengan Metode 5W2H
HOW
WHY HOW WHERE WHEN WHAT WHO MUCH
N
O PENYEBAB BIAYA
PENANGGULANGAN LOKASI WAKTU SASARAN P.JAWAB
DOMINAN
PIC :
Belum menemukan Syamsuddin
cara mengurangi Revisi TKI Ruang 09 Terdapat metode untuk Aggt :
1 tingginya pengoperasian 140 H- Rapat Agustus menurunkan konsumsi -
pemakaian refinery Dasep HT
1 HOC 2015 Fuel di 140 H-1
fuel di 140 H-1 Johan Khaeri
Aldi Syarief
Volume flowpass = Menurunkan Flow 140 H-1 26 April Press inlet 140 H-1 PIC: -
41.2 m3/jam Pass 140 H-1 dari AB/CD 2015 turun. Galindra M
41,2 m3/jam menjadi
2 Pemakaian Refinery Aggt:
39 m3/jam
Fuel turun.
MughniRido

PKM Coker+ Halaman5

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

3 Mulyadi
Flame Pattern tidak Rotasi burner fuel oil 140 H-1 26 April Press Chamber Andy Putra
optimal. dan fuel gas. AB/CD 2105 turun. Iqlima Yuza
Syaidatul

IV.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Melaksanakan Perbaikan

No Uraian Batasan Keterangan
Press pompa 140 Press terjaga di 28,5
1 Jika press turun menyebabkan cracking di tube Heater 140 H-1
PM-2 kg/cm2
Press 140 V-1 terjaga di
2 Press 140 V-1 Jika press 140 V-1 naik menyebabkan coke carry over ke 140 V-2.
2,9 3,1 kg/cm2
Jika press naik menyebabkan Relief Valve akan bekerja dan akan
Press inlet 140 H-1
mengganggu 140 V-2.
3 Press inlet 140 H-1 terjaga di 14,5-16
Jika press turun akan menyebabkan cracking di Tube 140 H-1 dan stop
kg/cm2
unit.

IV.3 Rencana Program Pendukung

1. Mengoptimasi flow HCGO Wash #140-FC-257
- Saat 1 Train, flow HCGO Wash >= 20 m3/jam
- Saat 2 Train, flow HCGO Wash >= 40 m3/jam
2. Mengatur bukaan Air Register masing masing burner
Air Register diatur dengan variabel kendali nyala api baik, ketinggian rata-rata air dan tidak mengarah ke tube

Dumai,05 April 2015

Pengusul PKM COKER PLUS

Fasilitator Ketua

Syamsuddin Galindra M

Production Dumai Manager Eng & Dev Manager HOC Section Head

Budi Tri Jatmiko Prayitno Purnomo Nugroho

DO
V. PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
LANGKAH
FAKTOR SEBELUM PERBAIKAN PIC HASIL PERBAIKAN
PERBAIKAN
PIC : Syamsuddin Revisi TKPA Pengoperasian 140 H-1
Belum menemukan cara Revisi dilakukan tanggal 09 AGustus 2015.
Revisi TKI Aggt :
mengurangi tingginya
METODE pengoperasian 140 Dasep HT
pemakaian ref.fuel di
H-1
Unit DCU Johan Khaeri
Aldi Syarief
Menurunkan Flow PIC: Dilakukan tgl 26 April 2015
Volume flowpass = 41.2 Pass 140 H-1 dari Flowpass turun menjadi 39 m3/jam.
BAHAN Galindra M
m3/jam 41,2 m3/jam Press inlet 140 H-1 turun menjadi 14,9-
menjadi 39 m3/jam Aggt: 15,5 m3/jam
Mulyadi Press 140 V-1 turun menjadi 2,9-3,1
Andy Putra kg/cm2
Flame Pattern tidak Rotasi burner fuel Iqlima Yuza
ALAT
optimal. oil dan fuel gas. Mughni Rido
Syaidatul

Data Analisa saat penanggulangan bulan April 2015

Data flowpass 140 H-1

PKM Coker+ Halaman6

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

Flow Pass 140 H-1 ABCD Bulan April 2015

42

40

38
Flow pass diturunkan pada tgl 26
36 April 2015. Seperti terlihat pada
grafik disamping.
34

32

30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Data Press Inlet

Press Inlet 140 H-1 A/B

17.5
17 Dengan diturunkannya flow pass,
16.5 berpengaruh pada turunnya Press
16 Inlet 140 H-1. Hal ini menyebabkan
beban operasional 140 H-1 akan
15.5
menurun.
15 Press inlet semula 15,8 kg/cm2 turun
14.5 menjadi 15,2 kg/cm2.
14
00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00
0: 1 2 3 4 5 H1A1
6 7 8 9 H1A2
10 11 12 13 H1B114 15 16 17 1H1B28 19 20 21 22 23 0

Press inlet 140 H-1 C/D

16.6
16.4
Dengan diturunkannya flow pass,
16.2
berpengaruh pada turunnya Press
16
Inlet 140 H-1. Hal ini menyebabkan
15.8 beban operasional 140 H-1 akan
15.6 menurun.
15.4 Press inlet semula 15,8 kg/cm2 turun
15.2 menjadi 15,2 kg/cm2.
15
00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00 :00
0: 1 2 3 4 5 6 H1C1
7 8 9 10 H1C2
11 12 13 14 H1D115 16 17 18 H1D219 20 21 22 23 0

Data Pemakaian Refinery Fuel

Pemakaian Ref.Fuel 140 H-1 Bulan April 2015
4
Dengan menurunkan flowpass 140
3.5
H-1 berdampak langsung pada
3
2.5
penurunan pemakaian Refinery
2
Fuel. Dari grafik terlihat bahwa
1.5
Refinery Fuel awalnya 3,0-3,8 TSRF
1 turunn menjadi 2,7 TSRF (tgl 18-25
0.5 April 140 H-1 CD stop SAD).
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Data O2 Excess

PKM Coker+ Halaman7

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

Data O2 Excess 140 H-1 AB April 2015 Dengan pengaturan Air Register
14 % O2 H1-AB % O2 H1-CD 30% menyebabkan penurunan O2
12
Excess. Dari awalnya 8-12 %O2
10
turun menjadi 6,5-7 %O2.
8

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

CHECK
V. MEMERIKSA HASIL
VI.1 Data Perbandingan Faktor Penyebab Dominan Sebelum Dan Sesudah Penanggulangan

FAKTOR SEBELUM SESUDAH

Belum menemukan cara mengurangi tingginya Terdapat metode untuk mengurangi pemakaian Fuel. Revisi
METODE
pemakaian ref.fuel di Unit DCU TKPA Pengoperasian Heater 140 H-1
BAHAN Volume flowpass = 41.2 m3/jam Flowpass menjadi 39 m3/jam
Dengan adanya rotasi burner fuel oil dan fel gas, nyala api relatif
ALAT Flame Pattern tidak optimal.
lebih baik.

VI.2 Grafik Perbandingan Sebelum dan Sesudah

Detail terlampir.
Sebelum Sesudah Keterangan
Pemakaian Refinery Fuel Jan-Maret 2015 Vs Mei-Juli 2015 Sebelumnya pemakaian
5 5
Refinery Fuel sekitar 3,9 TSRF,
4.5 4.5 setelah penanggulangan
4 4 pemakaian Refinery Fuel turun
3.5 3.5 menjadi 2,7-2,8 TSRF
3 3

2.5 2.5

2 2

1.5 1.5

1 1

0.5 0.5

0 0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1 l- 1
b b b ar- ar- ar- ar-1 ar-1 ar-1 ar-1 ar-1 ar-1 ar-1 n n n n n n n n n n n n n n n
an an an an an an an an an an an b b b b b b - M -M - M -M - M -M -M -M -M -M -M -M -M -M -M -M u Ju u Ju u u u u u u u u u u u -J u -J u - Ju -J u -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju -Ju
-J -J -J -J -J -J -J -J -J -J -J - Fe - Fe - Fe -Fe -Fe -Fe -Fe -Fe -Fe -M -M -M -M -M -M -M -M -M -M 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 -J - -J - -J -J -J -J -J -J -J -J -J -J -J 2 4 6 8 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 0
1 4 7 0 3 6 9 2 5 8 1 3 6 9 2 5 8 1 4 7 2 5 8 1 4 7 0 3 6 9 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 4 6 8 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3
1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3

.
Press inlet 140 H-1 A1 (sample data, Detail terlampir) Press inlet 140 H-1 A1
sebelumnya yaitu di 16,4
18 18
kg/cm2. Setelah
16 16
penanggulangan press inlet
14 14

12 12
turun menjadi 15,2 kg/cm2.
10 10
Dengan danya penurunan ini
8 8
akan berdampak pada turunnya
6 6 beban operasi 140 H-1.
4 4

2 2

0 0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 n-1 un-1 n-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 Jul- Jul- ul- ul- ul- ul- ul- ul- ul- ul-
an an an an an an an an an an an eb eb eb eb eb eb eb eb eb Ma Ma a a a a a a a a M M Ju Ju - - -J -J -J -J -J -J -J -J
1-J 4-J 7-J 10-J 13-J 16-J 19-J 22-J 25-J 28-J 31-J 3-F 6-F 9-F 12-F 15-F 18-F 21-F 24-F 27-F 2- 5- 8-M 11-M 14-M 17-M 20-M 23-M 26-M 29-M 1-M 4- 7- 10-M 13-M 16-M 19-M 22-M 25-M 28-M 31-M 3- 6-J 9- 12-J 15-J 18-J 21-J 24-J 27-J 30-J 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

O2 Excess 140 H-1 AB (Data 140 H-1 CD terlampir) Sebelum penanggulangan, O2

PKM Coker+ Halaman8

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

14 14
Excess 140 H-1 AB rata-rata
12 12 10,0 %O2. Setelah
10 10 penanggulangan, O2 Excess
turun menjadi 6,6%O2.
8 8

6 6

4 4

2 2

0 0

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 n-1 b-1 b-1 b-1 b-1 b-1 b-1 b-1 b-1 b-1 ar- ar- ar- ar- ar- ar- ar- ar- ar- ar- ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 ay-1 n-1 un-1 n-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 un-1 Jul- Jul- ul- ul- ul- ul- ul- ul- ul- ul-
Ja Ja a a a a a a a a a e e e e e e e e e M M M M M Ju Ju - - -J -J -J -J -J -J -J -J
1- 4- 7-J 10-J 13-J 16-J 19-J 22-J 25-J 28-J 31-J 3-F 6-F 9-F 12-F 15-F 18-F 21-F 24-F 27-F 2- 5- 8-M 11-M 14-M 17-M 20-M 23-M 26-M 29-M 1- 4- 7- 10-M 13-M 16-M 19-M 22-M 25-M 28-M 31-M 3- 6-J 9- 12-J 15-J 18-J 21-J 24-J 27-J 30-J 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

VI.3 Tabel& Diagram Pareto Penyebab Masalah Sebelum dan Sesudah Penanggulangan

SEBELUM SESUDAH
Faktor Penyebab Dominan
Vol Kum % Kum
0 0 0 0
Bahan A Volume flowpass = 41.2 m3/jam 0,138 0,138 46 46
Belummenemukancaramengura 0 0 0 0
Metode B ngitingginyapemakaian refinery 0,083 0,221 27,5 73,5
fuel di 140 H-1
0 0 0 0
ALAT C Flame Pattern tidak optimal. 0,080 0,300 26,5 100

0 0
0,300 100

Diagram Pareto Sebelum Diagram Pareto Sesudah Tun

tas
0,300 100
0,300 100
0,221 73,5 0,221 73,5
Ref. Fuel , TSRF
Ref. Fuel , TSRF

% Kumulatif
% Kumulatif

0,138 46
0,138 46

0,083 27,5
0,080 0,083 27,5
26,5 0,080 26,5
0 0
A B C 0
A B C
0
Faktor Faktor

VI.4 Pencapaian Target

PENCAPAIAN
FAKTOR SEBELUM TARGET SESUDAH
TARGET
Beban operasi 140 H-1
Beban operasi 140 H-1 tinggi. Menurunkan beban
QUALITY turun.press inlet menjadi = 15,2
Press inlet = 16,4 kg/cm2 operasi 140 H-1
100

kg/cm2
Pemakaian Refinery Fuel
Pemakaian Refinery Fuel Mengurangibiayapemak
COST dibawah target yang ditetapkan
melebihi target 0,3 TSRF. aian Refinery Fuel
(3,6 Vs 2,8 TSRF).
Target pemakaian Refinery Target pemakaian Pemakaian Refinery Fuel
DELIVERY
Fuel sulit dicapai. Refinery Fuel tercapai tercapai.
SAFETY Pembakaran tinggi akibat Meminimalisir potensi Potensi pencemaran udara
pemakaian Refinery Fuel pencemaran udara. dapat diminimalisir.

PKM Coker+ Halaman9

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

yang tinggi.
Meningkatkan Pekerja peduli dan lebih efisien.
Kurang peduli dan tidak
MORALE kepedulian serta pola

%
berfikir efisien.
pikir produktifdan efisien

DampakPositiflain :
1. Press top 140 V-1 turun dari 3,45 kg/cm2 menjadi 3,2 kg/cm2.
Dengan turunnya press 140 V-1, mencegah terjadinya Coke Carry Over ke 140 V-2 yang dapat menyebabkan rusaknya
seluruh produk unit 140.
2. Penghematan pemakaian Fuel mencapai Rp. 6.696.004.640/bulan
3. Gross Margin unit 140 meningkat.

Keuntungan Finansial
1. Penghematan Fuel 140 H-1 = Rp.6.696.004.640/bulan.
2. Gross Margin = Rp.35.861.115.539/bulan.

TOTAL EFISIENSI /BULAN = Rp 42.557.120.179/ bulan

Dumai, 04Agustus 2015

KETUA FASILITATOR HOC SECTION HEAD

GALINDRA MARDANNY SYAMSUDDIN PURNOMO NUGROHO

PRODUCTION DUMAI ENG & DEV MANAGER RPO MANAGER FINANCE RU II

MANAGER MANAGER

BUDI TRI JATMIKO PRAYITNO YUSMA AZIDIN AGUS SETYAWAN

APRESIASI TIM MANAJEMEN

PKM Coker+ Halaman10

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

PKM Coker+ Halaman11

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

VII.1 Standar Masukan

Standar Masukan Tindakan Pelaksanaan

Menurunkan flowpass 140 H- Turunkan flowpass menjadi 39 m3/jam Panel 140 H-1 ABCD
1 Atur bukaan air register 140 H-1 Field Area 140 H-1

VII.2 Standar Proses

Indikator dan Ukuran
STANDAR PROSES
Keberhasilan
1. Setelah Cut in Feed,flushing line SUBP
yang ke V-2 dan V-78
2. Normalkan kondisi operasi :
- Feed from HVU : 70-80 m3/h
- Feed from Tanki :40-50 m3/h
- Flowpass : 39 m3/h
- Steam tube : 0.6 ton/h
- Top/bottom V-2 : 101oC/320oC
3. Atur Bukaan Air Register 140 H-1
4. Bila level HCGO Draw Off ,jalankan PM-
3A/B
5. Atur flow HCGO Wash sesuai kebutuhan
proses
6. Bila level LCGO Draw Off 50%,jalankan
PM-5A/B Konsumsi Fuel
7. Monitor nyala api sesuaikan dengan berkurang menjadi rata-
rata 3,2 TSRF/hari
temperatur outlet 488oC.
8. Monitor press inlet 140 H-1 AB/CD,press
chamber,dan press kolom 140 V-2.

VII.3 StandarHasil

STANDAR HASIL JAMINAN PELAKSANAAN

3
Flowpass = 39 m /jam Pelaksanaan pekerjaan mengacu kepada:
Press inlet = 14,5-16 kg/cm2
- UU no.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Press 140 V-1 = 2,85-3,2 kg/cm2
Konsumsi Fuel = 3,2 TSRF/day

DUMAI, 20 Agustus 2015

Ketua Fasilitator HOC Section Head

Galindra M Syamsuddin Purnomo Nugroho

Production Dumai Manager

PKM Coker+ Halaman12

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

Budi Tri Jatmiko

LAMPIRAN I
DATA PEMAKAIAN REFINERY FUEL UNIT-UNIT HOC-PRODUCTION

Unit HVU#110
Harga rata2 (60.34 / Bbl) Harga rata2 (54.85 / Bbl) Harga
Bulan Fuel Fuel
US $ US $ US $ RP.13.022 / US $
Oil/Bbl Gas/Bbl
Jan-15 27879 1.682.218,86 10999 603.295,15 2.285.514,01 29.761.963.438
Feb-15 27199 1.641.187,66 10104 554.204,40 2.195.392,06 28.588.395.405
Mar-15 29611 1.786.727,74 10438 572.524,30 2.359.252,04 30.722.180.065

Aktual Target Max

Bulan TSRF TSRF
Jan-15 1,40 1,40
Feb-15 1,47 1,40
Mar-15 1,47 1,40

Unit DHDT#220
Harga rata2 (54.85 / Bbl) Harga Aktual Target Max
Bulan
Fuel Gas/Bbl US $ RP.13.022 / US $ TSRF TSRF
Jan-15 1970 108.054,50 1.407.085.699 0,60 0,65
Feb-15 1848 101.362,80 1.319.946.382 0,61 0,65
Mar-15 1962 107.615,70 1.401.371.645 0,65 0,65

Unit WHB 1
Harga rata2 (60.34 / Bbl) Harga Aktual Target Max
Bulan
Fuel Oil/Bbl US $ RP.13.022 / US $ TSRF TSRF
Jan-15 15318 924.288,12 12.036.079.899 8,27 12,00
Feb-15 13565 818.512,10 10.658.664.566 8,53 12,00
Mar-15 15338 925.494,92 12.051.794.848 8,39 12,00

Unit WHB 2
Harga rata2 (60.34 / Bbl) Harga Aktual Target Max
Bulan TSRF TSRF
Fuel Oil/Bbl US $ RP.13.022 / US $
Jan-15 16150 974.491,00 12.689.821.802 8,28 12,00
Feb-15 15206 917.530,04 11.948.076.181 8,54 12,00
Mar-15 8405 507.157,70 6.604.207.569 8,51 12,00

PKM Coker+ Halaman13

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

LAMPIRAN II
DATA KONDISI BURNER 140 H-1
NOMOR
BURNE H1A1 H1A2
R
F.OIL F.GAS NYALA NYALA
1 NYALA NYALA NYALA NYALA
2 NYALA NYALA NYALA NYALA
3 NYALA NYALA NYALA NYALA
4 NYALA NYALA NYALA NYALA
5 NYALA NYALA MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
6 NYALA NYALA MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
7 NYALA NYALA MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
8 NYALA NYALA NYALA NYALA
9 NYALA NYALA NYALA NYALA
10 NYALA NYALA
H1B1 H1B2
1 NYALA NYALA NYALA NYALA
MATI (BURNER
2 NYALA NYALA NYALA
BUNTU)
3 NYALA NYALA MATI MATI
4 MATI MATI NYALA NYALA
5 NYALA NYALA NYALA NYALA
6 NYALA MATI NYALA NYALA
7 MATI MATI MATI MATI
8 NYALA NYALA NYALA NYALA
9 NYALA MATI MATI MATI
10 NYALA MATI NYALA NYALA
H1C1 H1C2
1 NYALA NYALA MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
2 NYALA NYALA MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
3 NYALA NYALA NYALA NYALA
4 NYALA NYALA NYALA NYALA
5 MATI MATI NYALA NYALA
6 MATI MATI MATI MATI
7 MATI MATI MATI MATI
8 NYALA NYALA NYALA NYALA
9 NYALA NYALA NYALA NYALA
MATI(BURNER
10 NYALA NYALA NYALA
RUSAK)
H1D1 H1D2
1 MATI MATI NYALA NYALA
2 NYALA NYALA NYALA NYALA
3 MATI MATI MATI MATI
4 NYALA NYALA NYALA NYALA
5 NYALA NYALA MATI MATI
MATI(GUN BERNER
6 MATI MATI (BURNER RUSAK) MATI (BURNER RUSAK)
RUSAK)
MATI(FLESIBEL
7 MATI NYALA NYALA
JOIN RUSAK)
8 NYALA NYALA NYALA NYALA
9 NYALA NYALA NYALA NYALA
10 NYALA NYALA NYALA NYALA

PKM Coker+ Halaman14

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

LAMPIRAN III
DATA PRESS INLET 140 H-1 SAAT PENANGGULANGAN

Press (kg/cm2)
Jam
H1C
H1A1 H1A2 H1B1 H1B2 1 H1C2 H1D1 H1D2
0:00 17,1 16 16 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
1:00 16,8 15,8 16 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
2:00 16,4 15,8 16 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
3:00 16,4 15,8 16 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
4:00 16,4 15,8 15,7 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
5:00 16,2 15,8 15,7 16,4 16,5 16,1 16,2 16,5
6:00 16,2 15,8 15,7 16,1 16 16,1 16,2 16,5
7:00 16,2 15,8 15,7 16,1 16,3 16,1 16,2 16,5
8:00 16,2 15,8 15,8 16,1 16,3 16,1 16,2 16,5
9:00 16,2 15,8 15,9 16,1 15,8 15,6 16,2 16,1
10:00 15,7 15,8 15,9 16,1 15,9 15,6 16,2 16,1
11:00 15,4 15,8 15,2 16,1 15,9 15,6 16,2 15,7
12:00 15,2 15,8 14,8 15,4 15,4 15,6 16,2 15,7
13:00 15,2 15,8 14,8 15,6 15,4 15,6 16,2 15,7
14:00 15,2 15,8 14,8 15,6 15,4 15,6 16 15,7
15:00 15,2 15,4 14,9 15,6 15,4 15,6 16 15,7
16:00 15,2 15,4 14,4 15,6 15,1 15,6 16 15,6
17:00 15,2 15,4 14,4 15,6 15,1 16 15,4 15,6
18:00 15,2 15,4 14,3 15,6 15,1 16 15,4 15,8
19:00 15,2 15,4 14,3 15,1 15,3 15,8 15,5 15,8
20:00 15,2 15,4 14,5 15,1 15,3 15,6 15,2 15,8
21:00 15,2 15,4 14,5 15,1 15,3 15,5 15,2 15,8
22:00 15,2 15,4 14,5 15,1 15 15,5 15,6 15,9
23:00 15,2 15,4 14,3 15,1 15,1 15,5 15,6 15,9
24:00:0
0 15,2 15,4 14,3 15 15,1 15,5 15,6 15,9

PKM Coker+ Halaman15

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

LAMPIRAN IV
DATA PRESS CHAMBER SAAT PENANGGULANGAN

TRAIN AB TRAIN CD
Tgl 25/4/2015 Switch Tgl 26/4/2015 Switch Tgl 25/4/2015 Switch Tgl 26/4/2015 Switch
V-1B ke V-1A V-1A ke V-1B V-1B ke V-1A V-1A ke V-1B
Press V-1A Press V-1A Press V-1A Press V-1A
Jam Jam Jam Jam
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
8:00 2,4 8:00 2,3 20:00 2,3 20:00 2,3
9:00 3 9:00 2,4 21:00 2,8 21:00 2,4
10:00 3 10:00 2,6 22:00 3,1 22:00 2,6
11:00 3,1 11:00 2,9 23:00 3,1 23:00 2,8
24:00:0
12:00 3,1 12:00 2,9 0 3,1 24:00:00 2,8
13:00 3,15 13:00 2,9 1:00 3,1 1:00 2,8
14:00 3,2 14:00 2,9 2:00 3,1 2:00 2,9
15:00 3,2 15:00 2,9 3:00 3,15 3:00 2,9
16:00 3,2 16:00 2,9 4:00 3,15 4:00 2,9
17:00 3,2 17:00 2,9 5:00 3,15 5:00 2,9
18:00 3,3 18:00 2,9 6:00 3,15 6:00 2,9
19:00 3,3 19:00 2,9 7:00 3,15 7:00 2,9
20:00 3,3 20:00 2,95 8:00 3,2 8:00 3
21:00 3,3 21:00 2,95 9:00 3,2 9:00 3
22:00 3,3 22:00 3 10:00 3,2 10:00 3
23:00 3,4 23:00 3 11:00 3,2 11:00 3
24:00:00 3,4 24:00:00 3 12:00 3,2 12:00 3
1:00 3,4 1:00 3 13:00 3,3 13:00 3
2:00 3,4 2:00 3,1 14:00 3,4 14:00 3,1
3:00 3,45 3:00 3,1 15:00 3,4 15:00 3,1
4:00 3,45 4:00 3,1 16:00 3,4 16:00 3,1
5:00 3,45 5:00 3,1 17:00 3,4 17:00 3,1
6:00 3,45 6:00 3,1 18:00 3,4 18:00 3,1
7:00 3,45 7:00 3,1 19:00 3,4 19:00 3,2
8:00 3,5 8:00 3,2 20:00 3,4 20:00 3,3
9:00 3,5 9:00 3,2 21:00 3,4 21:00 3,4

PKM Coker+ Halaman16

 Quality Management
PT.Pertamina (PERSERO)
Refenery Unit II Dumai
Tahun 2015

PKM Coker+ Halaman17