Anda di halaman 1dari 3

KONDISI TERMAL LINGKUNGAN

Afifah Bintang Umarizka Azzahra


16/399788/TK/44802

Kenyamanan termal merupakan suatu keadaan yang berhubungan dengan alam yang
dapat mempengaruhi manusia dan dapat dikendalikan oleh arsitektur (Snyder, 1989).
Kenyamanan termal terdiri dari dua variabel yaitu variabel subjek atau pribadi itu sendiri dan
variabel lingkungan. Variabel lingkungan terbagi lagi menjadi lingkungan indoor dan
lingkungan outdoor. Termal lingkungan indoor masih sangat mungkin dimodifikasi dengan
penghawaan buatan, namun keadaan termal lingkungan outdoor sangat sedikit kemungkinan
untuk dapat diubah. Termal lingkungan meliputi pergerakan udara, suhu udara, kelembapan
udara dan mean radiant temperatue (MRT).
Pergerakan udara berkaitan erat dengan
kondisi termal melalui konveksi maupun evaporasi.
Dalam keadaan udara yang tetap di ruangan yang
memiliki penghawaan buatan seringkali menyebabkan
ketidak nyamanan termal, pada keadaan seperti itu
sekecil apapun pergerakan udara sangat berpengaruh.
Begitu juga dalam keadaan lembap atau panas,
gerakan udara mampu mengubah keadaan termal
lingkungan (pelepasan panas) tanpa mengubah suhu udara setempat. Pergerakan udara
mampu meningkatkan pelepasan panas secara konveksi. Ketika suhu udara lebih rendah
dibandingkan suhu tubuh yang kemudian meningkatkan pelepasan panas secara konveksi dari
tubuh manusia, udara mengalir melewati tubuh manusia dan membawa panasnya dengan
media udara. Hal ini hanya dapat terjadi apabila udara mengalir cepat atau ketika
menggunakan kipas angin. Selain itu pengaruh lain dari pergerakan angin adalah penguapan
keringat badan yang lebih cepat dalam kelembapan rata-rata (30-80% RH) yaitu dengan
menghempaskan udara jenuh pada tubuh dan menggantikannya dengan udara tak jenuh.
Suhu udara merupakan unsur yang dapat menentukan pada tingkatan apa panas akan
dilepaskan. Manusia dikatakan nyaman apabila suhu tubuhnya sekitar 37 dimana aliran
udara akan berbalik dan tubuh menerima panas dari udara luar. Suhu rata-rata bagi manusia
agar merasa nyaman adalah 20 pada saat musim dingin dan 27 dimusim panas.
Temperatur udara antara suatu daerah dengan daerah lainnya sangat berbeda. Hal ini
disebabkan adanya beberapa faktor, seperti sudut datang sinar matahari, ketinggian suatu
tempat, arah angin, arus laut, awan, dan lamanya penyinaran.

Kelembapan relatif adalah rasio antara jumlah uap air di udara dengan jumlah
maksimum uap air dapat ditampung di udara pada temperatur tertentu. Udara kering dapat
menghilangkan kelembapan dalam kulit yang akan mempercepat penguapan dan menurunkan
suhu tubuh. Rata-rata kelembapan relatif adalah diatas 20% sepanjang tahun, yaitu dibawah
60% dimusim panas dan diatas 80% di musim dingin. Adapun pada kelembapan yang sangat
rendah dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh kering dan meningkatkan gangguan
saluran respirasi. Dampak lainnya bagi lingkungan yaitu menyusutnya masa kayu dan terjadi
arus pendek listrik. Namun apabila kadar kelembapan udara terlalu tinggi dapat menyebabkan
berkurangnya penguapan dingin dan meningkatkan kelembapan tubuh yang menimbulkan
keringat. Terlalu banyak keringat yang diproduksi oleh tubuh merupakan salah satu indikasi
ketidaknyamanan tubuh terhadap termal lingkungan.

http://blog.rotronic.com/en/2014/11/humidity-academy-
part-1-chapter-2-relative-humidity-pressure-and-
temperature/
Rata-rata temperatur radian atau Mean Radiant Temperature (MRT) adalah panas
yang berasal dari radiasi objek yang mengeluarkan panas, salah satunya yaitu radiasi
matahari. Sebuah objek akan menerima radiasi dari sumber panas dan melepaskan radiasi
pada objek yang memiliki temperatur rendah. MRT sangat bergantung pada sudut yang
dibentuk oleh objek dan sumber panas, juga bergantung pada luas permukaan sumber objek
tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan keseimbangan MRT dekat dengan
rata-rata suhu udara. Pada bangunan yang menggunakan prinsip shading biasanya MRT
mendekati suhu normal dalam ruangan.

http://www.conservationphysics.org/cpw/Storage/F
undamentals

Anda mungkin juga menyukai