Anda di halaman 1dari 4

Tahap-tahap senam seperti yang diungkapkan Sumarni (2008) adalah:

1) Pemanasan 1
Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan keatas seluruh bahu. Kedua tangan bertautan. Lakukan
bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.
2) Pemanasan 2
Berdiri di tempat, angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua
jari seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan diangkat ke
kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.
3) Inti 1
Posisi tegap berdiri, kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan
diangkat diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan
mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
4) Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap
ditempat. Tangan kanan diangkat kekanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri di tekuk hingga
telapak tagan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
5) Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus kedepan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk
ke dalam. Lakukan secara bergantian.
6) Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk hurut V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan membentuk huruf V.
Tahap-tahap dalam melakukan senam seperti dikutip dari Brosur Diabetasol olahraga dan senam
diabetes mellitus adalah:
1) Peregangan (streching). Latihan ini bertujuan untuk mencegah cedera otot. Lakukan gerakan
peregangan pada semua otot tubuh selama lebih kurang 5 menit.
2) Pemanasaan (warming up). Pemanasan sebaiknya dilakukan dalam gerakan lambat selama lima sampai
10 menit sehingga kecepatan jantung meningkat secara bertahap.
3) Latihan inti dengan kecepatan penuh (full speed). Lakukan gerakan olahraga dengan irama lebih cepat
selama 20-30 menit. Ini bertujuan untuk meninglatkan kerja jantung dan paru.
4) Pendinginan (cooling down). Lakukan gerakan pendinginan dalam tempo lambat selama 5-10 menit.
Regangkan semua otot untuk mencegah nyeri atau cidera.
Variasi gerakan dalam senam diabetes cukup banyak. Senam tersebut bisa mengolah semua organ
tubuh manusia, mulai drai otak hingga ujung kaki. Sebab, dampak penyakit diabetes melitus menyerang
seluruh tubuh. Dampak yang paling ringan adalah kesemutan, sedangkan yang terparah adalah
menderita stroke. Senam kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot paha, betis dan
juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi tidur, duduk
dan berdiri dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki (Sumarni, 2008).
c. Frekuensi senam: tiga sampai lima kali seminggu
d. Intensitas senam: menyesuaikan usia, kapasitas oksigen maksimal dan tingkat keparahan penyakit.
Intensitas latihan dan beratnya latihan paling tepat ditentukan dengan presentase kapasitas oksigen
maksimal, namun karena pengukuran kapasitas oksigen maksimal secara langsung tidak mudah, maka
digunakan jumlah denyut nadi per menit sebagai penunjuk intensitas latihan. Denyut nadi maksimal yang
boleh dicapai adalah 220 di kurangi umur. Untuk menentukan denyut nadi latihan di kemukakan berbagai
cara, antara lain presentase langsung dari denyut nadi maksimal, misal 50% dari 200-umur (Sumarni,
2008).
e. Gerakan senam
Gerakan kaki (Kushartanti, 2000).
Posisi awal: duduk tegak diatas sebuah kursi jangan bersandar.
Latihan 1 (10 kali)
1. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti membentuk cakar

2. Luruskan kembali

Latihan ke 2 (10 kali)


1. Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas lantai
2. Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali
Latihan ke 3 (10 kali)
1. Angkat kedua ujung kaki
2. Putar kaki pada pergelangan tangan, ke arah samping
3. Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke arah tengah
Latihan ke 4 (10 kali)
1. Angkat kedua tumit
2. Putar kedua tumit ke arah samping
3. Turunkan kembali kelantai dan kembali ketengah
Latihan ke 5 (10 kali)
1. Angkat salah satu lutut
2. Luruskan kaki
3. Gerakan jari-jari kaki ke depan
4. Turunkan kembali kaki, bergantian dengan kaki yang lain
Latihan ke 6 (10 kali)
1. Luruskan salah satu kaki diatas lantai
2. Kemudian angkat kaki tersebut
3. Gerakan ujung-ujung kearah muka
4. Turunkan kembali tumit kelantai
Latihan ke 7 (10 kali)
Seperti latihan ke 6, tetapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan
Latihan ke 8 (10 kali)
1. Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi tersebut
2. Gerakan kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan ke belakang
Latihan ke 9 (10 kali)
1. Luruskan salah satu kaki dan angkat
2. Putar kaki pada pergelangan kaki
3. Tuliskan di udara pada kaki angka 0 s/d 10
Latihan ke 10 (10 kali)
1. Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali
dengan menggunakan ke dua kaki, setelah itu di sobek-sobek.
2. Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkan diatas lembaran koran lainnya.
Bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.
Perhatian khusus bagi penderita diabetik yang sedang memakai obat hipoglikemik menurut Syahab
(2006):
1. Membawa kartu identitas atau mengenakan gelang yang menunjukkan pemakainya menderita diabetes
melitus dan apa yang harus dilakukan jika bertingkah abnormal.
2. Memantau diri sendiri akan timbulnya hipoglikemia selama dan setelah melakukan senam (termasuk
memeriksa diri sendiri gula darah paling tidak saat memulai senam)
3. Membawa sumber karbohidart yang segera dapat diabsorpsi
4. Menghindari dehidrasi
5. Berkonsultasi dengan ahli mengenai alas kaki yang terbaik untuk dipakai senam
6. Latihan pada saat gula darah tinggi (1-3 jam setelah makan)
7. Latihan yang terencana secara teratur menurunkan insulin
8. Memakan karbohidrat tambahan sebelum dan sesudah senam, kebutuhannya ditentukan oleh
pemeriksaan gula darahnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai