Anda di halaman 1dari 10

40

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tentang hubungan pekerjaan dan pengetahuan ibu tentang

pemberian ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif telah dilaksanakan

terhadap 25 orang responden di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana

Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini berupa analisis

univariat dan bivariat, berikut hasil penelitian akan diuraikan di bawah ini :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian, dalam penelitian ini

adalah pekerjaan, pengetahuan dan pemberian ASI Eksklusif. Berikut hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

a. Pekerjaan Responden

Hasil penelitian mengenai pekerjaan responden, dapat dilihat pada

Tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1
Distribus Frekuensi Pekerjaan Ibu di RW 06 Kubang Buleud Desa
Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Tahun 2013
Pekerjaan Frekuensi Presentase
Tidak bekerja 18 72,0
Bekerja 7 28,0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
41

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di

RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota

Tasikmalaya ada pada kategori tidak bekerja yaitu sebanyak 18 orang

(72,0%), sedangkan sebanyak 7 orang ada pada kategori bekerja yaitu

sebanyak 7 orang (28,0%).

b. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dapat

dilihat pada Tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2
Distribus Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di RW 06
Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya Tahun 2013
Kategori Frekuensi Presentase
Kurang 3 12,0
Cukup 12 48,0
Baik 10 10,0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di RW 06 Kubang Buleud Desa

Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya ada pada

kategori cukup yaitu sebanyak 12 orang (48,0%), sedangkan sebanyak

3 orang ada pada kategori kurang yaitu sebanyak 3 orang (12,0%).

c. Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat

pada Tabel 5.3 berikut ini :


42

Tabel 5.3
Distribus Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif di RW 06 Kubang
Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya Tahun 2013
Kategori Frekuensi Presentase
Tidak 13 52,0
Ya 12 48,0
Jumlah 25 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar

pemberian ASI Eksklusif di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana

Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya ada pada kategori tidak

memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 13 orang (52,0%),

sedangkan sebanyak 12 orang ada pada kategori memberikan ASI

Eksklusif yaitu sebanyak 12 orang (48,0%).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dalam penelitian

ini adalah mengetahui hubungan pekerjaan dan pengetahuan dengan

pemberian ASI Eksklusif.

a. Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian tentang hubungan pekerjaan dengan pemberian

ASI Eksklusif dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini :


43

Tabel 5.4
Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya Tahun 2013

Pemberian ASI Eksklusif


p
Pekerjaan Tidak Ya Total
value
f % f % f %
Tidak bekerja 6 24 12 48,0 18 72
Bekerja 7 28 0 0 7 28 0,003
Jumlah 13 52 12 48,0 25 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa proporsi ibu yang tidak

bekerja sebanyak 12 orang (48,0%) memberikan ASI Eksklusif

dibandingkan dengan ibu yang bekerja semuanya tidak memberikan

ASI Eksklusif.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

nilai hitung sebesar 0,003, jika nilai hitung dibandingkan dengan nilai

(0,05) maka nilai hitung lebih kecil daripada (0,003 < 0,05) yang

berarti Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan antara pekerjaan

dengan pemberian ASI Eksklusif di di RW 06 Kubang Buleud Desa

Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Tahun 2013

b. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan pemberian

ASI Eksklusif dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini :


44

Tabel 5.5
Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya Tahun 2013

Pemberian ASI Eksklusif


p
Pengetahuan Tidak Ya Total
value
f % f % f %
Kurang 3 12 0 0 3 12
Cukup 8 32 4 16 12 48
0,01
Baik 2 8 8 32 10 40
Jumlah 13 52 12 48,0 25 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa proporsi ibu yang

mempunyai pengetahuan baik sebanyak 8 orang (32,0%) memberikan

ASI Eksklusif dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan

kurang yaitu sebanyak 3 orang (12%) tidak memberikan memberikan

ASI Eksklusif.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

nilai hitung sebesar 0,01, jika nilai hitung dibandingkan dengan nilai

(0,05) maka nilai hitung lebih kecil daripada (0,01 < 0,05) yang

berarti Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan antara pengetahuan

dengan pemberian ASI Eksklusif di di RW 06 Kubang Buleud Desa

Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Tahun 2013.

B. Pembahasan

1. Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square

diperoleh nilai hitung sebesar 0,003, jika nilai hitung dibandingkan dengan

nilai (0,05) maka nilai hitung lebih kecil daripada (0,003 < 0,05) yang
45

berarti Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan

pemberian ASI Eksklusif di di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana

Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Tahun 2013. Adanya hubungan

ini disebabkan karena ibu yang tidak bekerja cenderung memiliki waktu

luang yang banyak dibandingkan dengan ibu yang bekerja, sehingga ibu

yang tidak bekerja lebih memberikan ASI Eksklusif dibandingkan dengan

ibu yang tidak bekerja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Djoenada yang dikutip

Suharyono, dkk (2002) yang menyatakan bahwa ibu yang bekerja

memengaruhi produksi ASI. Walaupun ibu telah diajarkan bagaimana

mempertahankan produksi ASI, ternyata jumlah ibu yang ASInya masih

cukup pada usia bayi 6 bulan lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang

tidak bekerja dan alasan lain yang dipakai ibu yang bekerja adalah supaya

membiasakan bayi menyusu dari botol bila nanti ditinggal kerja.

Hasil penelitian Herasdiana tahun 2002 menunjukan bahwa ibu

yang bekerja memberikan ASI tidak eksklusif sebesar 41,18 persen dan

ibu yang tidak bekerja memberikan ASI secara eksklusif sebesar 56,10

persen. (Depkes, 2002).

2. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square

diperoleh nilai hitung sebesar 0,01, jika nilai hitung dibandingkan dengan

nilai (0,05) maka nilai hitung lebih kecil daripada (0,01 < 0,05) yang

berarti Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan antara pengetahuan


46

dengan pemberian ASI Eksklusif di di RW 06 Kubang Buleud Desa

Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Tahun 2013.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian responden

yang berpengetahuan cukup dalam memberi ASI Eksklusif dikarenakan

informasi yang mereka dapat mengenai program pemberian ASI Eksklusif

sehingga ibu lebih memilih memberikan ASI Eksklusif dibandingkan

dengan susu formula.

Menurut asumsi penulis, pengetahuan seseorang yang mendapat

informasi dari petugas kesehatan yang berhubungan dengan pemberian

ASI dengan adanya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan

atau dari sumber informasi lainnya, maka pengetahuan ibu akan bertambah

dan semakin luasnya wawasan yang diperoleh. Dalam hal ini tidak ada

perbedaan pendapat antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Nurlianti bahwa

pemberian ASI Eksklusif didorong oleh informasi/pengetahuan yang

diperoleh masyarakat mengenai ASI Eksklusif termasuk manfaat ASI baik

bagi bayi maupun ibu dan juga alasan-alasan mengapa bayi terus menangis

dan berat badan lambat naiknya bila hanya diberi ASI saja.

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Notoatmodjo

(2002) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sehingga perilaku

yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan penjelmaan dari

pengetahuan yang dimilikinya.


47

Lebih lanjut Notoatmodjo (2003) mengemukakan, bahwa semakin

sering seseorang mendengar atau membaca, maka pengetahuannya akan

lebih baik daripada hanya mendengar atau melihat saja.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Elvayanie (2003)

yang berjudul Faktor Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pola

Inisiasi ASI dan Pemberian ASI Eksklusif yang mengatakan bahwa

terdapat hubungan antara pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pekerjaan ibu di RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan

Bungursari Kota Tasikmalaya sebagian besar ada pada kategori tidak

bekerja yaitu sebanyak 18 orang (72,0%).

2. Pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di RW 06 Kubang Buleud Desa

Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya sebagian besar ada

pada kategori cukup yaitu sebanyak 12 orang (48,0%).

3. Ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif di RW

06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota

Tasikmalaya dengan nilai hitung sebesar 0,003.

4. Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di

RW 06 Kubang Buleud Desa Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota

Tasikmalaya dengan nilai hitung sebesar 0,01.

B. Saran

1. Bagi Ibu Menyusui

Ibu menyusui diharapkan mencari informasi yang berkaitan dengan

ASI Eksklusif dari media lain seperti media massa maupun media

elektronik selain mengikuti penyuluhan ataupun pendidikan kesehatan

tentang ASI Eksklusif yang dilakukan oleh petugas kesehatan, sehingga

wawasan ibu tentang ASI Eksklusif semakin bertambah.

48
49

2. Bagi Petugas Kesehatan

Perlunya petugas kesehatan untuk terus memberikan promosi

kesehatan dengan menggunakan metode yang bervariasi seperti pemberian

leaflet-leaflet tentang ASI Eksklusif langsung kepada ibu menyusui.

3. Bagi Puskesmas

Perlu adanya kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor,

sehingga dapat tercapai program pemberian ASI Eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai