SKRIPSI
Oleh :
Megasari Delfia
NIM : 118114178
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Megasari Delfia
NIM : 118114178
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karuni-Nya. Tak lupa shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagai tauladan, panutan bagi umat manusia, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Evaluasi Pengadaan Obat
Dengan Metode ABC di Puskesmas Sleman Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) pada Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Keluarga Tercinta, Mamah, Papah, Iyo, Teh Ulan, Teh Fanny, dan Giri Graha
Fikri terimakasih atas doa dan dukungannya yang selalu diberikan, yang
selalu memotivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Sahabat terkasih, Titi, Panic, Ari, Vrizka Maulida, Fitri, Resa Aditama, Ikka,
Windy, Ayu, Agi, Edita, Hanny, Echa, Sahnaz yang tidak putus untuk
memberikan dukungan, motivasi, semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,
terimakasih.
7. Bernadetha, Rany Willem, Maria Johana, Devi , dan I Gusti Ngurah Teguh
serta kerabat yang selama ini membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN. iv
PRAKATA......... vii
DAFTAR ISI.. ix
INTISARI.. xv
ABSTRACT .. xvi
BAB I PENGANTAR 1
A. Latar Belakang 1
1. Permasalahan . 3
2. Keaslian penelitian 3
3. Manfaat penelitian. 6
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum 6
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan khusus 7
A. Obat... .. 8
B. Pengelolaan Obat.. 9
C. Pengadaan Obat 10
D. Puskesmas..... 15
E. Analisis ABC.... 18
F. Analisis VEN.... 21
G. Keterangan empiris... 24
A. Analisis ABC..... 33
B. Analisis VEN. 36
C. Analisis Ketersediaan Obat ... 38
1. Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Pola Penyakit.... .. 40
2. Obat Yang Dikembalikan. 41
D. Hasil Wawancara 41
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan 44
B. Saran.. 45
DAFTAR PUSTAKA 46
LAMPIRAN.. 48
BIOGRAFI PENULIS. 76
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Analisis VEN Tahun 2013 dan 2014 Oleh Dokter Umum Puskesmas
Sleman Yogyakarta... 65
Lampiran 6. Analisis VEN Tahun 2013 Oleh Kepala UPT POAK Sleman.. 66
Lampiran 7. Analisis VEN Tahun 2014 Oleh Kepala UPT POAK Sleman. 67
Lampiran 8. Kesesuaian jumlah permintaan obat yang diminta dan jumlah yang
diterima dari Puskesmas Sleman ke UPT POAK Sleman tahun 2013 dan 2014... 68
Lampiran 9. Analisis VEN Tahun 2013 Oleh Dokter Umum Puskesmas Tempel I 69
Lampiran 10. Analisis VEN Tahun 2014 Oleh Dokter Umum Puskesmas Tempel
I.. 70
Lampiran 11. Kesesuaian jumlah permintaan obat yang diminta dan jumlah yang
diterima dari Puskesmas Tempel I ke UPT POAK Sleman tahun 2013 dan 2014... 71
Lampiran 12. Daftar 10 Penyakit Terbesar Tahun 2013 dan 2014 di Puskesmas
Sleman. 73
Lampiran 13. Contoh Form LPLPO Puskesmas Tempel 1..... 74
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
dengan pelayanan obat dan pelayanan obat tergantung dari ketersediaan obat di
yang kurang atau berlebih dan adanya obat yang telah kadaluwarsa atau rusak
yang masih ditemukan di tempat penyimpanan obat. Masalah ini dipengaruhi oleh
pengelolaan obat yang kurang baik. Pengelolaan yang kurang baik bisa
untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efektif dan
sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat. Oleh karena itu,
pengelolaan obat terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, permintaan,
Banyak cara dalam melakukan pengelolaan obat yang efektif dan efisien
yaitu salah satunya adalah dengan metode ABC. Metode ABC dapat membantu
Yogyakarta karena Puskemas ini memiliki jumlah permintaan obat paling banyak
Yogyakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari UPT POAK bahwa Puskesmas
obat sebanyak 144 item obat dan pada tahun 2014 memiliki permintaan obat
cakupan yang cukup luas yaitu dengan beberapa fasilitas pendukung dalam
pelayanan kesehatan antara lain : pengobatan umum, pelayanan kesehatan ibu dan
pengelolaan obat yang baik. Oleh karena itu dilakukan evaluasi terkait pengadaan
obat dengan metode ABC yang diharapkan dapat membantu memperbaiki proses
1. Permasalahan
berikut :
Yogyakarta?
2. Keaslian Penelitian
cukup baik. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat dan periode
menggunakan metode ABC dari tiga jalur yaitu Reguler, Jamkesmas, dan
Askes. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari ketiga jalur tersebut
kurang baik karena sering terjadi kekosongan dan kelebihan obat. Dengan
dan metode yang digunakan bukan hanya metode ABC melainkan VEN.
seluruh obat selama tiga tahun (2007, 2008, 2009) untuk menentukan
Vital, Esensial dan Non esensial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pengelolaan obat di Puskesmas dikatakan cukup baik, hal ini dilihat dari
nilai indeks kritis yaitu kelompok A dan B jumlahnya lebih banyak dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
metode ABC.
b. Manfaat praktis
pengadaan obat agar lebih efisien dan efektif sehingga ketersediaan obat
terjamin.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
metode ABC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Tujuan Khusus
tahun 2013-2014.
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Obat
Tahun 2014,obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia
atau hewan.
campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok
B. Pengelolaan Obat
merupakan proses kegiatan seleksi obat untuk menentukan jenis dan jumlah obat
mendapatkan :
10
sebelumnya, data mutasi obat, dan rencana pengembangan. Proses seleksi ini
harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas seperti dokter, bidan,
secara tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan,
C. Pengadaan Obat
telah direncanakan dan disetujui melalui pembelian, baik secara langsung atau
non steril, maupun yang berasal dari sumbangan (Pratiwi et al., 2011).
11
2012). Tujuan pengadaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di setiap
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit di wilayah kerja Puskesmas
(Depkes, 2003).
jumlah obat, obat dengan mutu yang tinggi, menjamin tersedianya obat dengan
cepat dan tepat waktu. Oleh karena itu, pengadaan obat harus memperhatikan dan
mempertimbangkan bahwa obat yang diminta atau diadakan sesuai dengan jenis
lain: sesuai rencana, sesuai kemampuan, sistem atau cara pengadaan sesuai
ketersediaan obat yang tepat dalam jumlah yang tepat, pada harga yang tepat, dan
kualitas sesuai dengan standar yang diakui. Obat-obatan dapat diperoleh melalui
12
8. Melakukan pembayaran
9. Mendistribusikan obat
1. Mengelola hubungan antara pembeli dan penjual secara transparan dan etis
berkualitas
untuk mencapai total biaya terendah dalam pembelian (Quick et al., 2012).
13
obat, pemeriksaan penerimaan obat, berita acara dan pemeriksaan obat, obat-
Ada berbagai cara yang dapat ditempuh dalam fungsi pengadaan logistik
yaitu :
a. Pembelian yaitu dengan cara membeli baik dengan cara pengadaan langsung,
b. Produksi sendiri, beberapa jenis bahan farmasi dan obat sederhana dapat
14
c. Sumbangan atau hibah. Biasanya sumbangan ini berasal dari Badan Sosisal
d. Meminjam yaitu meminjam dari Puskesmas lain atau lembaga lain, biasanya
yang terbatas sehingga kebutuhan tidak mencukupi, pemasok yang yang kurang
baik, kualitas obat rendah dan jadwal penerimaan barang yang tidak sesuai.
ke dalam kategori dasar, yaitu : tender terbuka, tender terbatas, negosiasi bersaing,
harga dan waktu pengiriman. Pengadaan obat dapat berjalan dengan model
berbeda misalnya model pembelian tahunan, pembelian tetap atau pembelian terus
yang telah direncanakan dan disetujui. Menurut Quick J., et al., ada empat metode
proses pengadaan :
1. Tender terbuka, berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar dan sesuai
menguntungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Tender terbatas sering disebut dengan lelang tertutup. Hanya dilakukan pada
rekanan tertentu yang sudah terdaftar dan punya riwayat yang baik. Harga
3. Pembelian dengan tawar menawar dilakukan bila jenis barang tidak urgen dan
D. Puskesmas
1. Definisi
Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
perhitungan biaya kebutuhan obat dalam rupiah yang disesuaikan dengan dana
yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dalam pengadaan obat, kesesuaian jumlah dan jenis obat antara yang
direncanakan dengan yang diadakan merupakan salah satu hal yang penting untuk
obat dari UPT POAK dilakukan secara bijaksana agar obat yang tersedia di
atau pemeliharaan dalam jangka waktu tertentu. Pemesanan yang dilakukan oleh
memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang ada. Setelah obat
Permasalahan yang sering dihadapi pada tahap penyimpanan adalah pada buku
pencatatan terutama kartu stok kadang tidak tercatat, adanya resep yang tidak
tercatat, label pada kaleng obat sering lepas, hilang atau tercecer, dan kadang tidak
17
Pemesanan
Distribusi
dan professional menuju Sleman sehat. Puskesmas ini juga memiliki misi yaitu :
18
ibu dan anak/KB, pengobatan gigi, perbaikan gizi, psikologi, pelayanan poliklinik
E. Analisis ABC
rasional. Analisis ABC juga dapat membantu untuk mengidentifikaasi biaya yang
dihabiskan untuk setiap item obat yang tidak terdapat dalam daftar obat esensial
atau untuk obat yang jarang digunakan. Metode ini dalam proses pengadaan
Memesan item obat pada kelompok A lebih sering dan dalam jumlah yang
19
Hal ini untuk mencegah terjadinya kekurangan item yang mendadak dan
Analisis ABC juga sering disebut dengan hukum Pareto. Pareto ABC
kumulatif dari jumlah investasi (nilai investasi), dan skor total nilai pakai dan nilai
investasi (nilai indeks kritis). Dalam metode ini, item obat dikelompokkan
menjadi kelompok berdasarkan persentase kumulatif dari nilai pakai dan nilai
investasi, yaitu 80% untuk kelompok A, 15% untuk kelompok B, dan 5% untuk
Analisis ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama
Hukum Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo
memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar
(80%). Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi barang
persediaan (Kusnadi, 2009). Dalam hal ini, pengelompokan kelas, yaitu: A, B, dan
total seluruh barang, tetapi merepresentasikan 75-80% dari total nilai uang.
total seluruh barang, tetapi merepresentasikan 10-15% dari total nilai uang.
total seluruh barang, tetapi merepresentasikan 5-10% dari total nilai uang
(Sutarman, 2003).
2012).
a. Kelompok A adalah kelompok obat yang tidak boleh diganti dan harus selalu
b. Kelompok B adalah obat-obatan yang dapat diganti dengan obat lain yang
21
2014).
Analisis ABC dapat diterapkan pada suatu periode tahunan atau periode
4. Menyusun kembali daftar berurutan dari nilai total yang paling tinggi sampai
terkecil
F. Analisis VEN
prioritas seleksi pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan
22
pengadaan obat bila tidak cukup dana untuk membeli semua item yang diminta.
Analisis VEN juga membantu menentukan item mana yang harus dibeli bila
mengelompokkan obat didasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan.
Semua jenis obat yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok berikut :
a. V (Vital)
Pada obat kelompok ini tidak boleh terjadi kekosongan. Contoh obat yang
termasuk jenis obat vital adalah adrenalin, antitoksin, insulin, obat jantung.
b. E (Essensial)
obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber
terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolelir kurang dari 48 jam.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Essensial adalah antibiotik, obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
gastrointestinal, NSAID dan lain lain. Contoh obat yang termasuk jenis obat
kompleks.
c. N (Non Essensial)
sendiri dan obat yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis.
Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang agar tindakan atau pengobatan
Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 jam. Contoh obat
yang termasuk jenis obat Non-esensial adalah vitamin, suplemen dan lain-lain.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Non Esensial di Puskesmas adalah Aspirin
prioritas pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan harga
memperhatikan nama obat, satuan kemasan, jumlah obat yang diadakan, obat
24
G. Keterangan Empiris
25
BAB III
METODE PENELITIAN
berdasarkan data yang telah ada yaitu dari daftar seluruh obat yang ada di
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah obat yang
diterima Puskesmas dari UPT POAK dannilai pareto serta VEN dari jumlah obat
26
C. Definisi Operasional
B, dan C dilakukan dengan pengambilan data pemakaian serta harga obat dari
obat yang menyerap biaya sebesar 80% dari total biaya persediaan, kelompok
B merupakan kelompok obat yang menyerap biaya sebesar 15% dari total
Puskesmas Sleman, dokter umum Puskesmas Sleman dan Kepala UPT POAK
5. Jumlah obat yang diminta dan diterima oleh Puskesmas diperoleh dari data
obat dalam LPLPO yang didapatkan dari UPT POAK Kabupaten Sleman
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dokter umum Puskesmas Sleman dan Kepala UPT POAK Kabupaten Sleman
D. Subyek Penelitian
Data obat dalam LPLPO dari Puskesmas Sleman dan Tempel I yang
penelitian ini. Kriteria inklusi yang digunakan oleh peneliti adalah seluruh obat
2013-2014 dan kriteria eksklusi yang digunakan oleh peneliti adalah sediaan obat
obat dalam LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) dari
Puskesmas ke UPT POAK dan hasil wawancara yang dilakukan terhadap Kepala
Pengelola Ruang Obat Puskesmas Sleman, dokter umum Puskesmas Sleman dan
28
F. Instrumen Penelitian
berupa flash untuk memuat data daftar seluruh obat selama tahun 2013 dan
yang berisi tentangdata yang diambil dari perhitungan dengan metode ABC yang
kemudian diambil data dari kategori A untuk menentukan VEN karena jumlah
Puskesmas Tempel I dengan cara pengisian tabel data yg diisi oleh Kepala UPT
POAK Kabupaten Sleman, dokter umum Puskesmas Sleman dan Tempel I, dan
wawancara secara terstruktur terkait hal mengenai metode ABC dan VEN,
G. Tempat Penelitian
Puskesmas Sleman, Jl. Kapten Haryadi No. 6 Desa Triharjo, Kabupaten Sleman,
29
1. Observasi awal
Sleman Yogyakarta sebagai tolak ukur untuk melihat pengadaan obat yang
Kabupaten Yogyakarta.
pertanyaan dan melampirkan data terkait kriteria VEN untuk kategori A oleh
Sleman dan Tempel I, dan kepala pengelola ruang obat Puskesmas Sleman
4. Pengambilan data
30
didapatkan data retrospektif yang meliputi data pemakaian sediaan obat serta
harga obat pada tahun 2013 dan 2014 serta data LPLPO yang diambil dari
Puskesmas Sleman dan Tempel I terkait jumlah permintaan dan jumlah yang
Kabupaten Yogyakarta.
Tahapan berikutnya adalah pengolahan data dan analisis data yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam penarikan kesimpulan dan pemberian saran yang
1. Analisis ABC
Pengambilan data dilakukan terhadap besarnya jumlah pemakaian obat per satu
bulan kemudian dikumulatifkan menjadi satu tahun lalu diurutkan dari pemakaian
15%, dan 5%. Kelompok A merupakan kelompok obat yang menyerap biaya
sebesar 80% dari total biaya persediaan, kelompok B merupakan kelompok obat
yang menyerap biaya sebesar 15% dari total biaya persediaan, sedangkan
perhitungannya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
=nxh
Keterangan :
y = x/x x 100%
Keterangan :
y : % investasi
2. Analisis VEN
serta Kepala UPT POAK Sleman Yogyakarta yang bertujuan untuk menetapkan
obat-obat yang masuk dalam kategori obat vital, esensial, dan non esensial.
peranan penting dan saling berkontribusi satu sama lain dalam bidang kesehatan
32
I. Keterbatasan Penelitian
pengadaan obat di Puskesmas Sleman maupun Tempel I hanya terbatas pada data
yang lengkap, sehingga tidak dapat mengevaluasi seluruh obat yang diadakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
A. Analisis ABC
Kabupaten Sleman Yogyakarta dan data yang diambil dari Puskesmas Sleman
dilakukan wawancara dengan dokter umum dan kepala pengelola ruang obat
Yogyakarta dan penjelasan mengenai VEN (Vital, Esensial, dan Non Esensial).
Pemrosesan data dimulai dengan pengambilan data obat secara retrospektif berupa
data pemakaian obat serta harga obat tahun 2013 dan 2014 di UPT POAK
untuk setiap bulannya. Pemesanan obat yang dilakukan ke UPT POAK Sleman
34
menghindari obat yang tersisa dari jumlah yang dipesan. Apabila jumlah obat
yang dipesan masih tersisa, maka dari pihak UPT POAK Sleman Yogyakarta
banyak obat-obatan yang ingin dipesan untuk setiap bulannya. Berikut hasil
analisis ABC yang didapatkan dari data LPLPO tahun 2013 dan 2014 :
2013 2014
Jumlah item
Jumlah item
Persentase Persentase
Kel. Jumlah jumlah Jumlah jumlah
obat
obat
% %
pemakaian (Rp) pemakaian pemakaian (Rp) pemakaian
(%) (%)
Rp Rp
A 24 16,7 79,6 20 11,3 79,2
317,998,075.00 425,892,725.00
Rp Rp
B 39 27,1 15,3 45 25,4 15,7
61,153,115.00 84,622,515.00
Rp Rp
C 81 56,2 5,1 112 63,3 5,1
20,281,180.00 26,940,150.00
Rp Rp
Total 144 100 100 177 100 100
399,432,370.00 537,455,390.00
tahun 2013. Data yang didapatkan pada tahun 2013, jumlah total item obat
sebanyak 144. Analisis ABC dilakukan dengan mengurutkan nilai pemakaian obat
dari terbesar hingga terkecil lalu dibuat persentase dan dibuat persen kumulatif
sehingga didapatkan mana yang masuk dalam kategori A dengan persen kumulatif
5%. Pada tahun 2013 obat yang masuk dalam kelompok A sebesar 24 item atau
16,7% dari total item dengan jumlah pemakaian Rp317,998,075,00 atau 79,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dari total pemakaian. Kelompok B sebesar 39 item atau 27,1% dari total item
Kelompok C sebesar 81 item atau 56,2% dari total item dengan jumlah pemakaian
Data yang didapatkan pada tahun 2014, jumlah total item obat sebanyak
177. Pada tahun 2014 obat yang masuk dalam kelompok A sebesar 20 item atau
11,3% dari total item dengan jumlah pemakaian Rp 425,892,725,00 atau 79,2%
dari total pemakaian. Kelompok B sebesar 45 item atau 25,4% dari total item
Kelompok C sebesar 112 item atau 63,3% dari total item dengan jumlah
Dilihat dari kedua tabel pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat bahwa
kelompok A memiliki jumlah item obat terendah dari pada kelompok B dan C tiap
tahunnya, sedangkan kelompok C dari tahun 2013 hingga tahun 2014 memiliki
jumlah item obat terbesar dibandingkan kelompok A dan B. Jika pada tabel 1 dan
2 dikaitkan maka dapat dilihat bahwa kelompok A memiliki jumlah item obat
yang paling sedikit tetapi memiliki jumlah pemakaian yang besar, sedangkan
kelompok C memiliki jumlah item obat yang paling banyak tetapi memiliki
36
B. Analisis VEN
hasil wawancara dengan dokter umum Puskesmas dan kepala UPT POAK, dan
data ini ditentukan dari pendapat dan pengamatan masing-masing terhadap semua
item obat yang ada di Puskesmas selama tahun 2013-2014. Analisis VEN ini
stok yang aman dan harga penjualan obat dengan mengklasifikasikannya ke dalam
Analisis VEN didapatkan dari obat yang masuk dalam kategori A pada
tahun 2013 maupun 2014 yang kemudian dilakukan wawancara kepada informan
yang berbeda dapat menyebabkan obat yang sama masuk ke dalam kelompok
yang berbeda.
UPT POAK Kabupaten Sleman Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena untuk
menjadi tolak ukur dan membuktikan bahwa semua Puskesmas yang ada di
berjalan baik atau belum dengan menggunakan metode ABC. Pengambilan data
37
menimbang resiko yang mungkin terjadi apabila sampai terjadi kekosongan stok
kuisioner yaitu dokter umum dan Kepala UPT POAK yang melakukan
tahun 2013 dan 20 jenis obat pada tahun 2014 yang termasuk dalam kategori obat
vital yaitu Serum ATS inj. 1500 IU/amp dan Hyosine N Butilbromide tab 10 mg,
Parasetamol 500 mg, dan lain-lain) dan non esensial yaitu Tablet Kalium dan
Vaksin-ADS 0,5 ml (lihat lampiran 5). Sedangkan menurut Kepala UPT POAK
Sleman mempunyai pendapat yang berbeda pada tahun 2013 dengan 24 jenis obat
yang sama, Vaksin HB Uniject dan Serum ATS inj. 1500 IU/amp termasuk dalam
kategori obat vital dan selebihnya masuk dalam kategori esensial (Hemafort tablet
salut, Ibuprofen 400 mg, Amoksisilin 500 mg, dan lain-lain) dan non esensial
yaitu Hyosine N Butilbromide tab 10 mg. Pada tahun 2014 hanya Serum ATS inj.
1500 IU/amp saja yang termasuk dalam kategori obat vital (lihat lampiran 6 dan
7). Dari pengisian kategori VEN keduanya didapatkan VEN dari kategori A tahun
2013 dan 2014 yang termasuk obat vital sebanyak 1 item obat, esensial sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
19 dan 16 item obat pada tahun 2013 dan 2014, sedangkan non esensial sebanyak
1 item obat tahun 2013 maupun 2014 (lihat lampiran 5, 6, dan 7).
16 jenis obat pada tahun 2013 yang termasuk kategori vital adalah OAT FDC Kat.
I dan selebihnya masuk dalam kategori esensial dan non esensial (lihat lampiran
9). Sedangkan pada tahun 2014 dengan 20 jenis obat yang ada terdapat 7 obat
yang termasuk dalam kategori vital diantaranya Vaksin Polio, Vaksin DPT-HB-
selebihnya masuk dalam kategori esensial dan non esensial (lihat lampiran 10).
satu bulan sekali. Dalam penelitian ini pengadaan obat dilakukan selama dua
tahun yaitu tahun 2013 dan 2014. Selain dari wawancara, dilakukan kesesuaian
melihat jumlah yang diminta dari Puskesmas Sleman dengan jumlah obat yang
diberikan dari UPT POAK Kabupaten Sleman Yogyakarta yaitu dengan melihat
Puskesmas Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kesesuaian jumlah permintaan obat ke UPT POAK dan jumlah obat yang
diterima oleh Puskesmas Sleman dari data LPLPO didapatkan persentase rata-rata
tahun 2013 sebesar 93,2% dan tahun 2014 sebesar 91,8% (lihat lampiran 8).
dan jumlah obat yang diterima oleh Puskesmas Tempel I dari data LPLPO
didapatkan persentase rata-rata tahun 2013 sebesar 89,1% dan tahun 2014 sebesar
Tempel I dengan pengambilan obat paling sedikit pada tahun 2013 dan 2014,
keduanya belum 100% melakukan pengelolaan obat terkait pengadaan obat secara
efisien dan efektif dengan melihat dari persentase pemesanan obat dan yang
obatnya lebih diprioritaskan khususnya obat vital yang merupakan obat yang
mengancam jiwa dan beresiko bagi pasien jika terjadi kekosongan stok obat.
jumlah pemakaian obat ditiap tahunnya itu dipengaruhi oleh tingkat kejadian
penyakit. Apabila terdapat kasus tertentu yang memiliki tingkat kejadian tinggi
maka akan memerlukan obat yang banyak juga dan apabila tingkat kejadian kasus
tersebut turun maka obat yang digunakan akan semakin berkurang. Dengan
40
penggunaan total semua jenis obat pada pasien di Puskesmas, sisa stok obat, dan
memiliki keunggulan yang lebih tepat dan sesuai dengan realitas, dimana obat
terjadi di Puskesmas Sleman Yogyakarta dari tahun 2013 hingga 2014 dan selalu
berada pada peringkat pertama dari 10 besar penyakit yang terjadi di Puskesmas.
Pada tahun 2013 persentase penyakit ISPA dari 10 besar penyakit sebesar 20,4%
dari 27.751 pasien dan pada tahun 2014 sebesar 21,4% dari 30.077 pasien (lihat
lampiran 12).
obat di Puskesmas Sleman telah sesuai dengan pola penyakit yang masuk dalam
sekitar 80-90%.
pemesanan kembali dan berapa jumlah yang akan dipesan karena obat-obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
diharapkan tidak terjadi kekosongan atau kekurangan. Hal ini nantinya akan
pengelolaan obat dari mulai perencanaan hingga pemakaian obat. Obat mengalami
kerusakan dapat dikarenakan oleh faktor penyimpanan yang kurang baik. Dalam
distribusi obat secara FIFO (first in first out) yaitu sisa stok tahun yang lalu
D. Hasil Wawancara
Analisis VEN didapatkan dari obat yang masuk dalam kategori A pada
tahun 2013 maupun 2014 yang kemudian dilakukan wawancara kepada informan
yang berbeda dapat menyebabkan obat yang sama masuk ke dalam kelompok
yang berbeda.
Hasil wawancara yang didapat dari dokter umum Puskesmas Sleman menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bahwa pengertian obat vital adalah obat-obatan yang menyelamatkan nyawa, obat
yang seharusnya ada dan tidak boleh terjadi kekosongan. Obat esensial merupakan
obat yang wajib ada karena banyak paling banyak dipergunakan di Puskesmas.
Dan obat non esensial merupakan obat yang diperlukan di Puskesmas tetapi jarang
menyatakan bahwa obat vital merupakan obat untuk menyelamatkan nyawa, obat
yang harus ada, penyerapannya tinggi karena tidak ada penggantinya. Yang
dimaksud dengan obat esensial merupakan obat yang mirip dengan vital yaitu
sebagai pencegahan maupun pengobatan. Dan obat non esensial diartikan sebagai
obat penunjang saja, karena tidak terlalu banyak manfaatnya, contohnya vitamin.
Vitamin masuk ke dalam kategori non esensial, tetapi dapat dilihat kembali dari
adalah obat yang wajib disediakan di pelayanan kesehatan karena untuk pasien
yang mengancam jiwa, sedangkan obat esensial adalah obat yang wajib
pelayanan kesehatan tidak menjadi masalah karena itu hanya menjadi pelengkap
saja.
berbeda juga. Dari semua narasumber yang telah diwawancarai pengertian obat
vital, esensial, dan non esensial kurang lebih sama, dapat dilihat lagi bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pertimbangan.
Puskesmas ke UPT POAK Kabupaten Sleman Yogyakarta yaitu obat yang tidak
digunakan, obat yang rusak, dan obat yang telah kadaluwarsa. Puskesmas wajib
melaporkan dan mengirim kembali jenis obat yang rusak atau kadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Obat yang tidak digunakan juga harus
direlokasi kepada Puskesmas lain yang lebih membutuhkan. Hal ini bertujuan
44
BAB V
A. Kesimpulan
yaitu sebanyak 81 item obat (56,2%) di tahun 2013 dan 112 item obat
(63,3%) di tahun 2014. Sedangkan dari hasil analisa VEN yang didapatkan
tahunnya terdapat 1item obat yang termasuk dalam kategori vital dengan
narasumber berbeda yaitu Serum ATS Inj. 1500U/Amp. Pengadaan obat yang
diadakan selama dua tahun (2013 dan 2014) dari kelompok A di kedua
45
B. Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
47
48
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Persen
Persen
No Tanggal Nama Obat Satuan Jumlah Harga Nilai Kumulatif Kategori
(%)
(%)
0
Deksametason tab. 0,5
1 14/01/2013 28.400 2002 56.856.800
mg tablet 14,23 14,23
2 14/01/2013 Hemafort tab salut tablet 70.900 715 50.693.500 12,69 26,93
3 17/09/2013 Vaksin BCG pcs 1600 21.125 33.800.000 8,46 35,39
4 17/09/2013 Vaksin Polio (IPV) pcs 1300 25.903 33.673.900 8,43 43,82
5 14/01/2013 Amoksisilin 500 mg kaplet 75.800 303 22.967.400 5,75 49,57
Vaksin DPT-HB-HIB
6 17/09/2013 1100 14.065 15.471.500
(Pentavalen) pcs 3,87 53,44
7 14/01/2013 Parasetamol 500 mg tablet 137.500 105 14.437.500 3,61 57,06
8 14/01/2013 Captopril 25 mg tablet 61.700 138 8.514.600 2,13 59,19
9 14/01/2013 OAT FDC Kat. I paket 23 360.000 8.280.000 2,07 61,26
10 14/01/2013 Tablet Kalium tablet 3300 2.251 7.428.300 1,86 63,12
Parasetamol sirup 120
11 14/01/2013 3930 1.725 6.779.250
mg/5 ml botol 1,70 64,82
Serum ATS inj. 1500
12 14/01/2013 70 84.150 5.890.500
IU/amp ampul 1,47 66,29
A
Hyosine N Butilbromide
13 12/02/2013 4400 1.287 5.662.800
tab 10 mg tablet 1,42 67,71
Natrium diklofenak 50
14 14/01/2013 26.900 210 5.649.000
mg tab tablet 1,41 69,12
15 17/09/2013 Vaksin HB Uniject pcs 300 17.360 5.208.000 1,30 70,43
16 14/01/2013 Metformin HCl 500 mg tablet 31.900 152 4.848.800 1,21 71,64
1.200.00
17 12/02/2013 4 4.800.000
OAT FDC Kat. II paket 0 1,20 72,84
Amoksisilin sirup kering
18 14/01/2013 1915 2.365 4.528.975
125mg/5ml botol 1,13 73,98
19 14/01/2013 Retinol 200.000 IU kapsul 9.550 471 4.498.050 1,13 75,10
20 14/01/2013 Ibuprofen 400 mg. tablet 30.600 144 4.406.400 1,10 76,21
21 17/09/2013 Vaksin - ADS 0.5 ml pcs 2700 1395 3.766.500 0,94 77,15
22 14/01/2013 Zinc tab. 20 mg tablet 7.700 455 3.503.500 0,88 78,03
23 14/01/2013 Garam Oralit 200 ml sak 9.200 355 3.266.000 0,82 78,84
24 14/03/2013 Domperidon Syrup botol 340 9.020 3.066.800 0,77 79,61
Antibakteri DOEN salep
25 14/01/2013 1015 2.825 2.867.375
Basitrasin tube 0,72 80,33
26 14/01/2013 Siprofloksasin 500 mg tablet 10600 260 2.756.000 0,69 81,02
Kalsium Laktat tab. 500
27 14/01/2013 48.000 52 2.496.000
mg tablet 0,62 81,65
Medroksi progesteron
28 14/03/2013 440 5.500 2.420.000
asetat inj depo 150 mg vial 0,61 82,25
29 14/01/2013 Ranitidin 150 mg tablet 15.400 156 2.402.400 0,60 82,85
30 14/01/2013 670 3.500 2.345.000 B
Kotrimoksazol suspensi botol 0,59 83,44
Kloramfenikol tetes
31 14/01/2013 345 6.600 2.277.000
mata 0,5% botol 0,57 84,01
32 14/01/2013 Obat Batuk Hitam cairan botol 1505 1.500 2.257.500 0,57 84,57
33 14/01/2013 Antasida DOEN tablet 24.200 91 2.202.200 0,55 85,13
34 17/09/2013 Vaksin DPT-HB Combo pcs 250 8.450 2.112.500 0,53 85,66
35 14/01/2013 Antalgin tab. 500 mg tablet 17.700 115 2.035.500 0,51 86,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
51
mata 1%
Oksitosin injeksi 10
74 12/02/2013 73 7.326 534.798
IU/ml-1 ml. ampul 0,13 96,76
75 12/02/2013 Diazepam rectal 5 mg tube 13 38.126 495.638 0,12 96,88
76 14/01/2013 Piridoksin 10 mg tablet 37.000 13 481.000 0,12 97,01
77 14/01/2013 Furosemida tab. 40 mg tablet 4700 102 479.400 0,12 97,13
78 14/01/2013 Vitamin B komplek tablet 21.000 22 462.000 0,12 97,24
Asiklovir krim 5% 5
79 14/01/2013 175 2.552 446.600
gram tube 0,11 97,35
80 17/09/2013 Fluconazole cap 150 mg kapsul 20 22.000 440.000 0,11 97,46
81 12/02/2013 Salbutamol Nebules ampul 50 8.800 440.000 0,11 97,57
82 14/01/2013 Salep 2 - 4 kombinasi pot 235 1.800 423.000 0,11 97,68
83 14/01/2013 Dimenhidrinat tablet 3900 102 397.800 0,10 97,78
84 14/01/2013 Larutan hipokloride botol 30 13.200 396.000 0,10 97,88
85 14/01/2013 Metronidazol 250 mg tablet 3500 112 392.000 0,10 97,98
86 14/01/2013 Kloramfenikol suspensi botol 115 3.370 387.550 0,10 98,07
Fitomenadion inj. 2
87 12/02/2013 35 11.000 385.000
mg/ml ampul 0,10 98,17
Sulfasetamid Na. Tm. 15
88 15/11/2013 100 3.843 384.300
% botol 0,10 98,27
89 14/01/2013 Retinol 100.000 IU kapsul 1.300 293 380.900 0,10 98,36
Gentian Violet larutan 1
90 14/01/2013 420 895 375.900
% botol 0,09 98,45
91 14/01/2013 Cocoa Butter kotak 5 69.300 346.500 0,09 98,54
92 12/02/2013 Serum ABU I inj. 5 ml. vial 1 346.500 346.500 0,09 98,63
93 17/09/2013 Vaksin - TT pcs 300 1.140 342.000 0,09 98,71
94 13/12/2013 Azithromycin 500 mg tablet 30 11.000 330.000 0,08 98,80
95 14/01/2013 Fenoksimetil P. 250 mg. tablet 1200 272 326.400 0,08 98,88
Metoklorpropamide tab.
96 14/01/2013 3700 88 325.600
10 mg tablet 0,08 98,96
97 14/01/2013 Fenol gliserol TT 10% botol 255 1.243 316.965 0,08 99,04
98 14/01/2013 Aminofilin 200 mg tablet 2700 113 305.100 0,08 99,12
99 14/03/2013 Parasetamol 100 mg. tablet 5800 46 266.800 0,07 99,18
Yodium Povidon 10%
100 12/02/2013 13 19.800 257.400
300 ml botol 0,06 99,25
101 14/01/2013 Prednison 5 mg tablet 6.000 38 228.000 0,06 99,30
Lidokain kompositum
102 12/02/2013 180 1.210 217.800
injeksi ampul 0,05 99,36
Carbo adsorben 250
103 16/05/2013 1500 142 213.000
mg/Bekarbon tablet 0,05 99,41
Amitriptilin HCl Salut
104 14/01/2013 1600 120 192.000
25 mg. tablet 0,05 99,46
Natrium Klorida lar.
105 14/01/2013 35 4900 171.500
infus 0,9% botol 0,04 99,50
Ringer Laktat lar. infus
106 12/02/2013 30 5.170 155.100
500 ml botol 0,04 99,54
107 12/02/2013 Dettol botol 7 18.000 126.000 0,03 99,57
108 13/12/2013 Cefixime kapsul 100 mg kapsul 50 2394 119.700 0,03 99,60
109 12/02/2013 Levertran salep 15 gram botol 45 2.600 117.000 0,03 99,63
Fitomenadion Sal. 10
110 16/05/2013 200 579 115.800
mg. tablet 0,03 99,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Polikresulen (Albutil
111 12/02/2013 4 24.300 97.200
larutan) botol 0,02 99,69
112 21/08/2013 Isoniazida 300 mg. tablet 1.000 97 97.000 0,02 99,71
Rifampisin kapsul 300
113 16/05/2013 200 484 96.800
mg. kapsul 0,02 99,73
114 12/02/2013 Metronidazol 500 mg tablet 600 154 92.400 0,02 99,76
Pirantel Pamoat tab. 125
115 14/01/2013 312 282 87.984
mg tablet 0,02 99,78
116 12/02/2013 Glukosa lar. infus 5% botol 15 4.950 74.250 0,02 99,80
117 14/01/2013 Diazepam tab. 2 mg tablet 2500 26 65.000 0,02 99,81
118 12/02/2013 Asetosal tablet 100 mg. tablet 600 105 63.000 0,02 99,83
119 14/01/2013 Digoksin 0,25 mg. tablet 400 157 62.800 0,02 99,85
120 14/01/2013 Karbamazepin 200 mg. tablet 200 272 54.400 0,01 99,86
Oksitetrasiklin HCl
121 12/02/2013 40 1.350 54.000
salep mata 1% tube 0,01 99,87
Nistatin Vaginal
122 14/01/2013 120 407 48.840
100.000 IU tablet 0,01 99,89
Benzatin BP inj. 2.4 jt
123 13/12/2013 4 12.185 48.740
IU/vial vial 0,01 99,90
Isosorbid dinitrat Sub. 5
124 14/01/2013 500 90 45.000
mg. tablet 0,01 99,91
125 13/12/2013 Ethambutol tab 500 mg tablet 100 410 41.000 0,01 99,92
126 17/07/2013 Haloperidol 5 mg tablet 200 186 37.200 0,01 99,93
Anti migrain
127 14/03/2013 300 102 30.600
doen/Ergotamin tablet 0,01 99,94
128 14/01/2013 Klorhexidine 0,2 % botol 3 10.175 30.525 0,01 99,94
Deksametason inj. 5 mg.
129 12/02/2013 15 2.002 30.030
ml. ampul 0,01 99,95
Aminofilin inj. 24
130 17/07/2013 10 3.000 30.000
mg/ml-10 ml. ampul 0,01 99,96
131 14/01/2013 Eugenol cairan botol 1 27.500 27.500 0,01 99,97
132 17/09/2013 Doksisiklin 100 mg kapsul 100 253 25.300 0,01 99,97
133 13/12/2013 Aqua pro inj. 25 ml botol 4 5.000 20.000 0,01 99,98
134 17/09/2013 Ambroxol 30 mg tab tablet 200 95 19.000 0,00 99,98
Etakridin lar. 0.1% 300
135 16/05/2013 4 3.000 12.000
ml. botol 0,00 99,98
Metilergometrin M. sal.
136 12/02/2013 100 108 10.800
0,125 tablet 0,00 99,99
137 12/02/2013 Ichtiol salep 15 gram pot 5 2.090 10.450 0,00 99,99
Difenhidramin HCl inj.
138 12/02/2013 10 960 9.600
10 mg/ml ampul 0,00 99,99
Epinefrin HCl/bitartrat
139 12/02/2013 8 1.026 8.208
inj. 0.1% ampul 0,00 99,99
Fitomenadion inj. 10
140 17/10/2013 5 1.450 7.250
mg/ml. ampul 0,00 100,00
Metilergometrin M. inj.
141 17/09/2013 5 1.394 6.970
0,200 mg. ampul 0,00 100,00
Diazepam inj. 5 mg/ml -
142 12/02/2013 2 2.366 4.732
2 ml ampul 0,00 100,00
Magnesium sulfat inj.
143 15/04/2013 2 1.948 3.896
40% ampul 0,00 100,00
144 12/02/2013 Dekstrose inj.40% 25 ml kapsul 2 0 0 0,00 100,00
TOTAL 399.432.370 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
55
56
112 15/12/2014 Salep 2 - 4 kombinasi pot 105 2.000 210.000 0,04 99,04
Anti fungi
113 15/08/2014 pot 110 1.904 209.440
doen/Whitefield 0,04 99,08
Fitomenadion Sal. 10
114 15/08/2014 tablet 300 693 207.900
mg. 0,04 99,12
115 13/06/2014 Perak Sulfadiazin 35 gr tube 5 40.150 200.750 0,04 99,16
116 16/04/2014 Parasetamol 100 mg. tablet 4300 46 197.800 0,04 99,20
Kloramfenikol salep
117 16/05/2014 botol 110 1.650 181.500
mata 1% 0,03 99,23
Oksitetrasiklin HCl salep
118 17/11/2014 tube 90 1.920 172.800
mata 1% 0,03 99,26
119 15/08/2014 Kloramfenikol suspensi botol 50 3.370 168.500 0,03 99,29
Kloramfenikol salep
120 15/12/2014 tube 30 5.550 166.500
kulit 0,03 99,32
Dekstrometorfan HBr
121 14/03/2014 botol 115 1.379 158.585
sirup 0,03 99,35
122 13/06/2014 Diazepam rectal 5 mg tube 5 29.700 148.500 0,03 99,38
123 17/09/2014 Bisacodyl suppo 10 mg sup 24 6.045 145.080 0,03 99,41
Isosorbid dinitrat Sub. 5
124 13/06/2014 tablet 1500 92 138.000
mg. 0,03 99,43
Polikresulen (Albutil
125 15/08/2014 botol 5 24.300 121.500
larutan) 0,02 99,46
126 14/02/2014 Asetosal tablet 100 mg. tablet 1000 116 116.000 0,02 99,48
127 14/02/2014 Dettol botol 6 18.000 108.000 0,02 99,50
Amoksisilin inj 1000
128 15/12/2014 vial 10 10.000 100.000
mg/ml 0,02 99,52
129 16/05/2014 Aqua pro inj. 25 ml botol 20 5.000 100.000 0,02 99,54
130 16/04/2014 Glukosa lar. infus 5% botol 20 4.950 99.000 0,02 99,55
Deksametason inj. 5 mg.
131 15/10/2014 ampul 70 1.400 98.000
ml. 0,02 99,57
132 16/05/2014 Reserpin 0,25 mg. tablet 1.000 97 97.000 0,02 99,59
133 17/11/2014 Ketorolac inj. 10 mg/ml ampul 60 1.616 96.960 0,02 99,61
Rifampisin kapsul 300
134 17/09/2014 kapsul 200 484 96.800
mg. 0,02 99,63
135 15/10/2014 Simvastatin tab.10 mg tablet 390 238 92.820 0,02 99,64
136 17/11/2014 Levertran salep 15 gram botol 35 2.600 91.000 0,02 99,66
137 15/12/2014 Kotrimoksazol Forte tablet 200 445 89.000 0,02 99,68
138 17/09/2014 Doksisiklin 100 mg botol 400 220 88.000 0,02 99,69
139 16/04/2014 Ichtiol salep 15 gram pot 15 5.500 82.500 0,02 99,71
140 15/08/2014 Eritromisin syrup botol 10 7.700 77.000 0,01 99,72
Calcil Gluconas 100 mg
141 16/05/2014 ampul 5 15.000 75.000
inj. 0,01 99,74
142 15/08/2014 Zinc Syr 20 mg/5 ml botol 10 7.400 74.000 0,01 99,75
143 15/12/2014 Amlodipin 5 mg tablet 390 187 72.930 0,01 99,77
Yodium Povidon 10%
144 15/12/2014 botol 36 2.000 72.000
30 ml 0,01 99,78
145 15/12/2014 Vitamin B12 50mg tab tablet 1.000 70 70.000 0,01 99,79
Epinefrin HCl/bitartrat
146 15/08/2014 ampul 45 1.500 67.500
inj. 0.1% 0,01 99,80
147 15/10/2014 Ranitidin inj 25 mg/2ml ampul 35 1.928 67.480 0,01 99,82
Domperidon tablet 10
148 14/07/2014 tablet 400 167 66.800
mg 0,01 99,83
149 15/08/2014 Glimepiride tab 1 mg tablet 250 265 66.250 0,01 99,84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
58
Persen
Persen
No Tanggal Nama Obat Jumlah Satuan Harga Nilai Kumulatif Kategori
(%)
(%)
0
1 14/06/2013 Hemafort tab salut 33.600 tablet 715 24.024.000 20,11 20,11
2 14/11/2013 Vaksin Polio (IPV) 400 dosis 25.903 10.361.200 8,67 28,78
3 15/04/2013 Amoksisilin 500 mg 33.500 kaplet 303 10.150.500 8,50 37,28
4 15/01/2013 Parasetamol 500 mg 91.900 tablet 105 9.649.500 8,08 45,36
5 14/11/2013 Vaksin BCG 400 dosis 21.125 8.450.000 7,07 52,43
Vaksin DPT-HB-HIB
6 600
16/10/2013 (Pentavalen) dosis 14.065 8.439.000 7,06 59,49
7 16/09/2013 OAT FDC Kat. I 14 paket 360.000 5.040.000 4,22 63,71
Medroksi progesteron
8 480
12/07/2013 asetat inj depo 150 mg vial 5.500 2.640.000 2,21 65,92
A
9 12/07/2013 Zinc tab. 20 mg 5400 tablet 455 2.457.000 2,06 67,98
10 13/12/2013 Ibuprofen 400 mg. 17000 tablet 144 2.448.000 2,05 70,03
11 14/11/2013 Captopril 25 mg 17.400 tablet 138 2.401.200 2,01 72,04
12 12/07/2013 Retinol 200.000 IU 4.000 kapsul 471 1.884.000 1,58 73,62
Obat Batuk Hitam
13 1165
13/12/2013 cairan botol 1.500 1.747.500 1,46 75,08
Metformin HCl 500
14 10800
17/10/2013 mg tablet 152 1.641.600 1,37 76,45
15 18/03/2013 Antasida DOEN 16.200 tablet 91 1.474.200 1,23 77,69
16 16/09/2013 Garam Oralit 200 ml 4000 sak 355 1.420.000 1,19 78,87
Parasetamol sirup 120
17 790
19/08/2013 mg/5 ml botol 1.725 1.362.750 1,14 80,02
Gliseril Guaiacolat
18 56.000
14/11/2013 100 mg tablet 23 1.288.000 1,08 81,09
Natrium diklofenak 50
19 5600
18/03/2013 mg tab tablet 210 1.176.000 0,98 82,08
Serum ATS inj. 1500
20 13
16/09/2013 IU/amp ampul 84.150 1.093.950 0,92 82,99
Klorfeniramin Maleat
21 46.600
15/01/2013 tab. 4 mg tablet 21 978.600 0,82 83,81
Vaksin DPT-HB
22 100
16/10/2013 Combo dosis 8.450 845.000 0,71 84,52
Kloramfenikol tetes
23 120
16/09/2013 mata 0,5% botol 6.600 792.000 0,66 85,18
24 14/11/2013 Etil Klorida semprot 10 botol 76.010 760.100 0,64 85,82
B
25 19/08/2013 Alopurinol 100 mg 5900 tablet 125 737.500 0,62 86,44
26 16/09/2013 Asiklovir tab. 400 mg 2000 tablet 350 700.000 0,59 87,02
27 15/01/2013 Mikonazol krim 230 tube 3.000 690.000 0,58 87,60
28 15/04/2013 Tablet Kalium 300 tablet 2.251 675.300 0,57 88,17
Hidrokortison krim 2,5
29 225
15/01/2013 % tube 2.842 639.450 0,54 88,70
30 19/08/2013 Ranitidin 150 mg 3900 tablet 156 608.400 0,51 89,21
Amoksisilin sirup
31 245
12/07/2013 kering 125mg/5ml botol 2.365 579.425 0,49 89,70
32 14/11/2013 Vaksin HB Uniject 30 dosis 17.360 520.800 0,44 90,13
Kalsium Laktat tab.
33 10.000
15/04/2013 500 mg tablet 52 520.000 0,44 90,57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
Hyosine N
71 13/02/2013 Butilbromide tab 10 100
mg tablet 1.287 128.700 0,11 98,74
Oksitetrasiklin HCl
72 60
13/12/2013 salep mata 1% tube 1.920 115.200 0,10 98,83
73 14/11/2013 Vaksin - TT 100 dosis 1.140 114.000 0,10 98,93
Metoklorpropamide
74 1100
17/10/2013 tab. 10 mg tablet 99 108.900 0,09 99,02
Kotrimoksazol
75 30
18/03/2013 suspensi botol 3.500 105.000 0,09 99,11
76 15/04/2013 Isoniazida 300 mg. 1.000 tablet 97 97.000 0,08 99,19
77 18/03/2013 Larutan hipokloride 7 botol 13.200 92.400 0,08 99,27
78 14/11/2013 Piridoksin 10 mg 7.000 tablet 13 91.000 0,08 99,34
79 13/02/2013 Aminofilin 200 mg 800 tablet 105 84.000 0,07 99,41
80 15/05/2013 Antalgin tab. 500 mg 700 tablet 115 80.500 0,07 99,48
Sulfasetamid Na. Tm.
81 20
13/12/2013 15 % botol 3.843 76.860 0,06 99,54
82 15/05/2013 Dimenhidrinat 600 tablet 102 61.200 0,05 99,60
Fitomenadion Sal. 10
83 100
16/09/2013 mg. tablet 579 57.900 0,05 99,64
Pirantel Pamoat tab.
84 184
17/10/2013 125 mg tablet 282 51.888 0,04 99,69
Nistatin Vaginal
85 120
16/09/2013 100.000 IU tablet 407 48.840 0,04 99,73
Natrium Klorida lar.
86 9
13/02/2013 infus 0,9% botol 4950 44.550 0,04 99,77
87 15/04/2013 Furosemida tab. 40 mg 400 tablet 102 40.800 0,03 99,80
88 15/04/2013 Prednison 5 mg 1.000 tablet 38 38.000 0,03 99,83
Anti migrain
89 300
13/12/2013 doen/Ergotamin tablet 123 36.900 0,03 99,86
Gemfibrozil 300 mg
90 120
13/12/2013 tab tablet 272 32.640 0,03 99,89
Deksametason inj. 5
91 13
19/08/2013 mg. ml. ampul 2.002 26.026 0,02 99,91
Griseofulvin 125 mg.
92 100
15/01/2013 micro. tablet 201 20.100 0,02 99,93
93 13/12/2013 Ambroxol 30 mg tab 200 tablet 95 19.000 0,02 99,94
Ringer Laktat lar.
94 3
15/05/2013 infus 500 ml botol 5.200 15.600 0,01 99,96
95 13/12/2013 Efedrin tab. 25 mg 250 tablet 58 14.500 0,01 99,97
96 15/01/2013 Metronidazol 250 mg 100 tablet 112 11.200 0,01 99,98
Haloperidol tab. 0.5
97 100
19/08/2013 mg. tablet 60 6.000 0,01 99,98
Oksitosin injeksi 10
98 3
14/06/2013 IU/ml-1 ml. ampul 1.820 5.460 0,00 99,99
Diazepam inj. 5 mg/ml
99 2
13/12/2013 - 2 ml ampul 2.344 4.688 0,00 99,99
Gentian Violet larutan
100 10
13/02/2013 1% botol 440 4.400 0,00 100,00
Epinefrin HCl/bitartrat
101 4
12/07/2013 inj. 0.1% ampul 1.026 4.104 0,00 100,00
102 11/12/2013 Vaksin - ADS 0.5 ml 700 pcs 0 0 0,00 100,00
103 17/09/2013 Vaksin - ADS 5 ml 100 pcs 0 0 0,00 100,00
104 14/11/2013 Vaksin - Pelarut BCG 400 dosis 0 0 0,00 100,00
Vaksin - Pelarut
105 100
17/09/2013 Campak dosis 0 0 0,00 100,00
Total 119.464.687
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Persen
Persen
No. Tanggal Nama Obat Satuan Jumlah Harga Nilai Kumulatif Kategori
(%)
(%)
0
1 12/03/2014 Vaksin Polio (IPV) dosis 1000 25.903 25.903.000 17,64 17,64
2 04/07/2014 Hemafort tab salut tablet 28.400 660 18.744.000 12,76 30,40
Vaksin DPT-HB-HIB
3
15/10/2014 (Pentavalen) dosis 1055 14.065 14.838.575 10,10 40,50
4 11/09/2014 Amoksisilin 500 mg kaplet 36.200 303 10.968.600 7,47 47,97
5 04/07/2014 Parasetamol 500 mg tablet 87.200 100 8.720.000 5,94 53,91
6 15/09/2014 Vaksin - ADS 0.5 ml pcs 5440 1.395 7.588.800 5,17 59,08
7 20/08/2014 Vaksin Campak dosis 1580 2.169 3.427.020 2,33 61,41
8 11/09/2014 OAT FDC Kat. I paket 9 359.900 3.239.100 2,21 63,62
9 12/03/2014 Vaksin BCG dosis 1000 2.523 2.523.000 1,72 65,33
10 15/10/2014 Vaksin HB Uniject dosis 130 17.360 2.256.800 1,54 66,87
A
11
04/07/2014 Retinol 200.000 IU kapsul 4.700 471 2.213.700 1,51 68,38
12 14/02/2014 Ibuprofen 400 mg. tablet 14.400 145 2.088.000 1,42 69,80
13 14/03/2014 Zinc tab. 20 mg tablet 4500 455 2.047.500 1,39 71,19
14 16/05/2014 Vitamin B komplek tablet 17.400 107 1.861.800 1,27 72,46
15 27/10/2014 Vaksin - Td dosis 1.100 1.618 1.779.800 1,21 73,67
Metformin HCl 500
16
14/03/2014 mg tablet 15.400 113 1.740.200 1,18 74,86
Natrium diklofenak 50
17
15/01/2014 mg tab tablet 8150 210 1.711.500 1,17 76,02
Medroksi progesteron
18
04/07/2014 asetat inj depo 150 mg vial 320 5.099 1.631.680 1,11 77,13
19 14/02/2014 Captopril 25 mg tablet 18.300 88 1.610.400 1,10 78,23
20 13/11/2014 Antasida DOEN tablet 18.300 83 1.518.900 1,03 79,27
Obat Batuk Hitam
21
14/08/2014 cairan botol 1000 1.320 1.320.000 0,90 80,16
Gliseril Guaiacolat
22
16/05/2014 100 mg tablet 33.000 32 1.056.000 0,72 80,88
Parasetamol sirup 120
23
13/10/2014 mg/5 ml botol 728 1.438 1.046.864 0,71 81,60
Serum ATS inj. 1500
24
15/01/2014 IU/amp ampul 15 69.300 1.039.500 0,71 82,30
25 14/03/2014 Ranitidin 150 mg tablet 6600 156 1.029.600 0,70 83,00
26 11/04/2014 Ambroxol 30 mg tab tablet 10500 95 997.500 0,68 83,68
27 B
16/05/2014 Etil Klorida semprot botol 13 76.010 988.130 0,67 84,36
28 27/10/2014 Vaksin Jerap DT dosis 600 1.641 984.600 0,67 85,03
Kloramfenikol tetes
29
12/12/2014 mata 0,5% botol 140 6.600 924.000 0,63 85,66
Klorfeniramin Maleat
30
16/05/2014 tab. 4 mg tablet 40.000 21 840.000 0,57 86,23
31 16/05/2014 Garam Oralit 200 ml sak 2800 292 817.600 0,56 86,78
32 04/07/2014 Mikonazol krim tube 260 3.000 780.000 0,53 87,32
33 17/06/2014 Vaksin - ADS 0.05 ml pcs 300 2.500 750.000 0,51 87,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
64
65
66
11 Kotrimoksazol dewasa
12 Vaksin Campak
13 Ibuprofen 400 mg.
14 Hyosine N Butilbromide tab 10 mg
15 Serum ATS inj. 1500 IU/amp
16 Retinol 200.000 IU
17 Captopril 25 mg
18 Natrium diklofenak 50 mg tab
19 Metformin HCl 500 mg
20 Vaksin - Td
67
68
2013
No Nama Obat Satuan %
Permintaan Pemberian
1 Deksametason tab. 0,5 mg dosis 28200 26300 93,3
2 Hemafort tab salut tablet 72000 70400 97,4
3 Vaksin BCG dosis 2960 3200 130,3
4 Vaksin Polio (IPV) kaplet 6000 2520 50,1
5 Amoksisilin 500 mg tablet 76100 73900 97,3
6 Vaksin DPT-HB-HIB (Pentavalen) pcs 1100 1300 100
7 Parasetamol 500 mg dosis 135000 134400 99,5
8 Captopril 25 mg paket 64900 64900 100
9 OAT FDC Kat. I dosis 25 22 91,7
10 Tablet Kalium dosis 4200 3300 78,2
11 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml kapsul 17050 17000 97,7
12 Serum ATS inj. 1500 IU/amp tablet 85 75 88,9
13 Hyosine N Butilbromide tab 10 mg tablet 4300 4400 104,4
14 Natrium diklofenak 50 mg tab tablet 27000 24600 83,9
15 Vaksin HB Uniject dosis 800 700 90,9
16 Metformin HCl 500 mg tablet 33000 31000 93,3
17 OAT FDC Kat. II tablet 4 4 100
18 Amoksisilin sirup kering 125mg/5ml vial 1825 1795 95,7
19 Retinol 200.000 IU tablet 15500 15500 100
20 Ibuprofen 400 mg tablet 33000 29700 88,5
21 Vaksin - ADS 0.5 ml pcs 5900 5900 100
22 Zinc tab. 20 mg tablet 8000 6400 88,6
23 Garam Oralit 200 ml sak 10400 10300 96,4
24 Domperidon Syrup botol 430 340 71,8
Rata-rata % 93,2
Kesesuaian jumlah permintaan obat yang diminta dan jumlah yang diterima
dari Puskesmas Sleman ke UPT POAK Sleman tahun 2014
2014
No Nama Obat Satuan %
Permintaan Pemberian
1 Vaksin Polio (IPV) Pcs 4200 3800 90,7
2 Vaksin DPT-HB-HIB (Pentavalen) Pcs 3700 3500 93,9
3 Vaksin BCG Pcs 3000 3200 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
70
Kategori
No. Nama Obat
V E N
1 Vaksin Polio (IPV)
2 Hemafort tab salut
3 Vaksin DPT-HB-HIB (Pentavalen)
4 Amoksisilin 500 mg
5 Parasetamol 500 mg
6 Vaksin - ADS 0.5 ml
7 Vaksin Campak
8 OAT FDC Kat. I
9 Vaksin BCG
10 Vaksin HB Uniject
11 Retinol 200.000 IU
12 Ibuprofen 400 mg.
13 Zinc tab. 20 mg
14 Vitamin B komplek
15 Vaksin - Td
16 Metformin HCl 500 mg
17 Natrium diklofenak 50 mg tab
18 Medroksi progesteron asetat inj depo 150 mg
19 Captopril 25 mg
20 Antasida DOEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 11. Kesesuaian jumlah permintaan obat yang diminta dan jumlah
yang diterima dari Puskesmas Tempel I ke UPT POAK Sleman tahun 2013
2013
No Nama Obat Satuan %
Permintaan Pemberian
1 Hemafort tab salut tablet 37600 33100 87,1
2 Vaksin Polio (IPV) dosis 1670 1050 75,1
3 Amoksisilin 500 mg kaplet 37000 33500 90,6
4 Parasetamol 500 mg tablet 105000 91900 87,2
5 Vaksin BCG dosis 1300 1300 100
6 Vaksin DPT-HB-HIB (Pentavalen) dosis 550 650 120
7 OAT FDC Kat. I paket 10 10 100
Medroksi progesteron asetat inj
8 vial 300 300 100
depo 150 mg
9 Zinc tab. 20 mg tablet 6800 5400 74,6
10 Ibuprofen 400 mg. tablet 21200 17000 80,4
11 Captopril 25 mg tablet 20700 16500 77,8
12 Retinol 200.000 IU kapsul 4000 4000 100
13 Obat Batuk Hitam cairan botol 1420 1165 80,9
14 Metformin HCl 500 mg tablet 12400 10800 97,2
15 Antasida DOEN tablet 21700 16200 76,1
16 Garam Oralit 200 ml sak 5000 4000 77,9
Rata-rata % 89,1
2014
No Nama Obat Satuan %
Permintaan Pemberian
1 Vaksin Polio (IPV) dosis 1400 1000 73,8
2 Hemafort tab salut tablet 31600 28400 89,5
3 Vaksin DPT-HB-HIB (Pentavalen) dosis 750 750 100
4 Amoksisilin 500 mg kaplet 39700 36200 91,1
5 Parasetamol 500 mg tablet 92000 87200 97,7
6 Vaksin - ADS 0.5 ml pcs 2500 2400 96,3
7 Vaksin Campak dosis 500 500 100
8 OAT FDC Kat. I paket 9 9 100
9 Vaksin BCG dosis 1200 1000 83,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
74
75
Lampiran. 14
PANDUAN PERTANYAAN
76
BIOGRAFI PENULIS
Shopkeeper di Slackers selama dua tahun (2012-2014), SPG Rown di The Parade
(2015), SPG Rown di Showcase JEC Yogyakarta (2016), dan sampai sekarang