Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan asuhan professional bersifat humanistik, menggunakan

pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada

kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar professional keperawatan dan menggunakan

etika keperawatan sebagai tuntutan utama (Nursalam, 2002).

Pelayanan komprehensif merupakan pelayanan klien secara total dan pelayanan kesehatan

holistic berkembang bagi konsep holisme. kesehatan holistic melibatkan individu secara total,

keseluruhan status kehidupannya dan kualitas hidupnya dalam berespon terhadap perubahan

yang terjadi pada diri dan lingkungannya (Kozier & Erb, 1995). Sehingga perawat dapat

memberikan pelayanan secara tepat dan efektif untuk membantu klien dalam beradaptasi

terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya.

Sifat pendidikan keperawatan menekankan pada pemahaman tentang profesi keperawatan.

Dalam hal menghasilkan perawat yang memenuhi karakteristik esensial profesi maka proses

pendidikan keprofesian perawat Ners dirancang dengan mempertimbangakan 5 aspek yaitu :

(1) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, (2) kemampuan menyelesaikan

masalah secara ilmiah, (3) sikap dan tingkah laku professional, (4) belajar aktif dan mandiri, dan

(5) pendidikan berada di masyarakat. Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan

program pendidikan profesi ners mamiliki sikap, pengetahuan dan keterampilam professional

sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai perawat professional baik sebagai
pemberi asuhan (caregiver), pembela klien (clien advocate), penilai kualitas asuhan (quality of

evaluator), manajer (manager), peneliti (researcher), pendidik (educator), maupun konsultan

(consultant).

Berdasarkan kriteria diatas maka Program Pendidikan Profesi Ners mengembangkan

suatu program sebagai salah satu mata ajar pada akhir kegiatan mahasiswa profesi yaitu PBLK

(Praktek Belajar Lapangan Komprehensif). PBLK bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa

dalam menghadapi dunia nyata seperti pada saat bekerja dengan memberikan kesempatan untuk

meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan semua teori dan konsep yang telah diperoleh

selama proses pendidikan. Kegiatan PBLK ini juga diharapkan secara langsung dapat

memberikan masukan untuk peningkatan pelayanan keperawatan pada tempat yang menjadi

lahan praktik. Praktikan mengikuti PBLK berdasarkan kepeminatan dan kuota yang tersedia pada

mata ajar. PBLK dilaksanakan selama 4 minggu dengan 6 hari praktik dari mulai Senin-Sabtu di

tempat kegiatan PBLK berdasarkan bidang kepeminatan dengan dibimbing oleh seorang dosen

pembimbing.

Sesuai dengan peminatan yang telah ditentukan bagian Profesi Keperawatan maka

mahasiswa mendapatkan peminatan pada mata ajar keperawatan komunitas dengan

melaksanakan asuhan keperawatan komunitas di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor

selama 4 minggu dengan kegiatan pertama yaitu penerapan asuhan keperawatan secara

komprehensif dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi sesuai dengan

penemuan fenomena kasus di ruangan. Dan kegiatan kedua yaitu melakukan manajemen

pelayanan keperawatan melalui proses pengorganisasian kegiatan-kegiatan keperawatan secara

efektif dan efesien dalam pelayanan keperawatan dengan selalu meningkatkan pengelolaan

pelayanan keperawatan sesuai dengan masalah yang dikelola.


Berdasarkan data yang diperoleh dari Mahasiswa Kelompok 2 Keperawatan Komunitas

2012 Profesi ners USU maka diketahui bahwa wilayah lingkungan IV masih memiliki masalah

masalah kesehatan seperti 52% keluarga pasangan usia subur tidak pernah mendapat penyuluhan

KB, 15 % anak-anak dan balita masih mengalami diare, 55% beresiko kurang gizi dan 82% tidak

pernah mendapat peyuluhan gizi keluarga. Juga informasi-informasi yang terkait dengan

pencegahan seperti SADARI ( Periksa Payudara Sendiri ) dan V-Hygiene yang penting diketahui

dan disosialisasikan juga tidak didapatkan. Untuk itu perlu diadakan proses penyuluhan tentang

hal terkait oleh para kader selaku promoter kesehatan masyarakat Lingkungan IV Gedung Johor.

Peran tersebut harus ditingkatkan agar derajat kesehatan masyarakat Lingkungan IV dapat

meningkat. Untuk melihat itu maka mahasiswa perlu melakukan asuhan pelayanan keperawatan

pada kader Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang dimulai dari

pengkajian, pembuatan diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi agar

tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai.

B. Tujuan

Tujuan akhir kegiatan PBLK ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

mensintesa ilmu pengetahuan, menerapkan proses asuhan keperawatan komunitas secara

komprehensif sebagai bentuk pelayanan keperawatan professional, baik kepada individu,

keluarga maupun masyarakat. Selain itu, mahasiswa mampu membagi pengetahuan yang

diperoleh dari pendidikan kepada kader selaku promoter kesehatan masyarakat agar mampu

melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

C. Manfaat

Kegiatan PBLK ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:


1. Mahasiswa Keperawatan

Adapun manfaat PBLK terhadap mahasiswa adalah sebagai latihan dan gambaran

menjadi perawat professional yang dapat mengaplikasikan teori yang didapat di

akademi kedalam situasi nyata di lapangan dengan menggunakan prinsip praktek asuhan

keperawatan komunitas secara komprehensif pada klien. Selain itu juga melatih

mahasiswa mengelola manajemen keperawatan komunitas secara efektif dan efisien.

2. Institusi Pendidikan

Manfaat PBLK bagi institusi pendidikan adalah untuk meningkatkan kompetensi

lulusan institusi dan menghasilkan tugas akhir dalam bentuk karya tulis ilmiah.

3. Lahan Praktik

Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan tentang pelayanan kesehatan yang

dilakukan oleh kader sehingga berguna sebagai salah satu pemikiran yang objektif bagi

para stakeholder dalam penentuan kebijakan khususnya dalam rangka peningkatan dan

pengembangan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

4. Metode

Metode PBLK ini meliputi 2 pengelolaan manajemen pelayanan keperawatan

yaitu melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner, menganalisa masalah

sesuai dengan data. Adapun, pengelolaan selanjutnya mengenai pengelolaan asuhan

keperawatan yang meliputi metode observasi, wawancara, tindakan langsung kepada

pasien, diskusi, merumuskan masalah sesuai data, memberikan pendidikan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai