BAB I`
PENDAHULUAN
yang ada dalam kehidupan modern sekarang ini, hal ini disebabkan karena
bidang. Pembangunan fisik seperti gedung sekolah, jalan tol, rumah sakit
mempunyai arti yang luas, yaitu segala sesuatu yang didirikan di atas
domestik maupun asing. Dalam hal ini kontraktor bekerja dengan sistem
1
Apit Nurwidiyanto, Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan pada PT. Puri Kencana
Mulyapersada di Semarang dari http://eprints.undip.ac.id/15371/1/Apit_Nurwidiyanto.pdf,
diakses pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 pukul 14.00 WIB.
2
Nurromadlon, Hukum Bangunan, dari http://nurromadlon.blogspot.com/2012/11/makalah-
hukum-bangunan.html diakses pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 pukul 12.17 WIB
3
terjadi akibat kekuatan tanah tidak sesuai dengan sistem pondasi yang
Contractors All Risk (CAR) dan Erection All Risk (EAR)), dan yang
Insurance yaitu perjanjian asuransi yang belum diatur oleh Kitab Undang-
tuntutan dari pihak lain atau pihak ketiga yang menderita kerugian akibat
bangunan retak, bangunan roboh, atau hal lain yang berkaitan dengan
pihak penanggung. 4
4
Djoko Prakoso dan I Ketut Martika, 1989, Hukum Asuransi Indonesia, Bina Aksara, Jakarta,
hlm. 302.
6
nasabah. Semakin banyak prinsip atau asas hukum asuransi yang tidak
5
Sri Rejeki Hartono, 1992, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta,
hlm. 98.
7
yang ditangani oleh PT. Cakra Manggilingan Jaya, baik sebagai Konsultan
CAR. Dalam hal ini studi kasus yang diambil adalah proyek pembangunan
CAR, lalu PT. Asuransi Ekspor Indonesia selaku perusahaan asuransi yang
sebuah asuransi CAR. Dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
EKSPOR INDONESIA).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
berikut:
1. Tujuan Objektif
9
Manggilingan Jaya
Manggilingan Jaya
2. Tujuan Subjektif
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
menemukan pemecahannya.
2. Bagi Masyarakat
E. Keaslian Penelitian