Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL

1
Laelasari
1. Dosen Program Studi Pend. Matematika Unswagati

Abstrak

Dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, pendidik merupakan pemegang peran yang
sangat sentral. Guru adalah jantungnya pendidikan. Tanpa denyut dan peran aktif guru,
kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan
semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa
guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Pendidikan yang baik dan unggul
tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru. Upaya untuk meningkatkan mutu guru adalah
Sertifkasi guru. Kualitas pendidikan bangsa ini banyak ditentukan oleh kualitas para gurunya.
Guru adalah boss in the class. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta
didik. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis
pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal.

Kata kunci : Guru, Pendidikan

Pendahuluan pengajar hurus memberdayakan diri sendiri


Mengajar lebih sering dimaknai dan para siswanya.
sebagai perbuatan yang komplek, yaitu Siswa diharapkan mempunyai
penggunaan secara integratif sejumlah kompetensi yang diajarkan. Mereka
keterampilan untuk menyampaikan pesan. diposisikan sebagai subjek belajar,
Pengintegrasian keterampilan-keterampilan sedangkan guru sebagai fasilitator. Jika
yang dimaksud dilandasi oleh seperangkat mengajar dirumuskan sebagai upaya
teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. menyampaiakn (transfer) bahan pelajaran
Sedangkan aplikasinya secara unik dalam kepada siswa, maka makna mengajar itu
arti sebuah simultan dipengaruhi oleh sendiri akan terbatas hanya pada
semua komponen belajar mengajar. penyampaian bahan pelajaran itu saja
Komponen yang dimaksud yaitu: tujuan secara sederhana sekali, guru di satu pihak
yang ingin dicapai, pesan yang ingin menyampaikan bahan pelajaran dan siswa
disampaikan, subjek didik, fasilitas dan di pihak lain akan menerima secara pasif.
lingkungan belajar, serta yang tidak kalah Biasanya proses penyampaian seperti itu
pentingnya keterampilan, kebiasaan serta akan berlangsung secara imposisi
wawasan guru tentang diri dan misinya (penuangan), guru menuangkan sejumlah
sebagai pendidik. Agar proses pembelajaran informasi/pengetahuan kepada siswa,
dapat berlangsung dengan baik, maka artinya guru mendominasi kelas melalui
153 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 152-159

penyampaian lisan sehingga umumnya pendidikan menengah. Dari pengertian


muncul gejala verbalistis. diatas bahwa beban tugas seorang guru itu
Pada saat kegiatan mengajar segala sangat besar dilihat dari segi profesional
upaya dilakukan dengan sengaja guna pekerjaannya
menciptakan proses belajar pada siswa Profesi merupakan suatu jabatan
dalam mencapai tujuan yang telah atau pekerjan yang menuntut keahlian
dirumuskan, maka jelas bahwa yang (experties) dari para anggotanya. Artinya, ia
menjadi sasaran akhir dari proses tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang
pengajaran itu ialah siswa belajar. Dalam yang tidak dilatih dan tidak disiapkan
hal ini upaya apapun dapat dilakukan asal secara khusus untuk melakukan pekerjaan
dapat dipertanggungjawabkan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang
mengantarkan siswa menuju pencapaian disebut profesionalisasi, yang dilakukan
tujuan pengajaran yang telah ditentukan, baik sebelum seseorang menjalani profesi
artinya siswa cenderung aktif. Pencapaian itu (pendidika/latihan pra-jabatan) maupun
tujuan dilakukan melalui proses pengajaran setelah menjalani suatu profeso (in-service-
guru tampil di depan kelas untuk mengajar training) .
secara langsung ataupun menggunakan Untuk mencapai seorang guru
perangkat proses pengajaran. Sehingga betul-betul profesional di bidangnya maka
pada hakekatnya mengajar itu merupakan perlu adanya kompetensi yang harus di
upaya guru untuk menciptakan capai oleh seorang guru yang profesional,
kemungkinan terjadinya proses belajar pada karena kompetensi adalah seperangkat ilmu
siswa. Jadi yang paling penting dalam pengetahuan dan ketrampilan mengajar
mengajar itu bukanlah bahan yang guru dalam menjalankan keprofesionalan
disampaikan oleh guru akan tetapi proses sebagai seorang guru sehingga tujuan
siswa dalam mempelajari bahan tersebut. dari pendidikan dapat dicapai dengan baik.
Peranan yang lebih terlihat dalam kegiatan Menurut Suparlan (2008: 93) bahwa
pengajaran ada pada siswa, ini tidak berarti standar kompetensi yang harus dimiliki dari
bahwa peranan guru disishkan, hanya seorang guru dibagi menjadi 3 yaitu
diubah saja, guru bukan berperan sebagai 1. Pengelolan pembelajaran salah
penyampai informasi akan tetapi hanya satunya dengan pengkondisian
bertindak sebagai pengarah dan pemberi kelas,
fasilitas untuk mewujudkan terciptanya 2. Penguasaan Akedemik dimana
proses belajar (teaching center). seorang guru harus menguasai
materi-materi yang disampaikan.
Guru yang Profesional 3. Pengembangan profesi keguruan
Dalam undang-undang No 14 tahun Menurut Standard kompetensi yang
2005 tentang Guru dan dosen, disebutkan ada dalam Peraturan
bahwa Guru adalah pendidik professional Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
dengan tugas utama mendidik, mengajar, Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
membimbing mengarahkan, melatih, Akademik dan Kompetensi Guru, dalam
menilai, dan mengevaluasi peserta didik peraturan tersebut bahwa kompetensi yang
pada pendidikan anak usia dini jalur harus dimiliki seorang guru profesional ada
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan 4 macam antara lain
Laelasari , Program Studi Pendidikan Matematika 154

1. Kompetensi Pendagogik Kompetensi sosial merupakan salah


Kemampuan Guru dalam satu Kompetensi yang harus
memahami karakteristik atau dimiliki oleh seorang guru melalui
kemampuan yang dimiliki oleh cara cara yang baik dalam
peserta didik melalui berbagai cara berkomunikasi dengan peserta
yang utama yaitu dengan didik, sesama pendidik, tenaga
memahami pesdik melalui kependidikan, orang tua/wali
perkembangan kognitif peserta peserta didik, dan masyarakat
didik, merancang sekitar. Dengan komunikasi yang
pembelajaran, pelaksanaan aktif maka seorang guru telah
pembelajaran, evaluasi hasil mampu menjadi fasilitator yang
belajar, dan pengembangan peserta baik bagi
didik perkembangan pendidikan.
2. Kompetensi Profesional Konsep Profesi
Kompetensi profesional merupakan Profesi sebagai kata benda berarti
salah satu unsur yang harus dimiliki bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
oleh Seorang guru yaitu dengan keahlian tertentu. Profesional sebagai kata
cara penguasaan materi sifat berarti memerlukan kepandaian khusus
pembelajaran secara luas dan untuk melaksanakannya. Secara etimologi,
mendalam, yang terdiri dari profesi berasal dari istilah bahasa
penguasaan materi kurikulum Inggris profession atau bahasa
dalam mata pelajaran di sekolahdan Latin profecus yang artinya mengakui,
beberapa substansi keilmuan yang pengakuan, menyatakan mampu atau ahli
menaungi materi, serta penguasaan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu
terhadap stuktur dan metodologi (Sudarwan Danin, 2002:20).
keilmuannya Mengutip pendapat Ornstein dan
3. Kompetensi Kepribadian Levine, Soetjipto (2004;15)
Kompetensi kepribadian mengemukakan bahwa profesi adalah
merupakan salah satu memerlukan bidang ilmu dan keterampilan
kemampuan personal yang harus tertentu diluar jangkauan khalayak ramai
dimiliki oleh (tidak semua orang dapat melakukannya)
seorang guru profesional dengan dan memerlukan pelatihan khusus dengan
cara mencerminkan kepribadian waktu yang panjang. Selanjutnya Nana
yang mantap pada diri sendiri, Sudjana (Uzer Usman, 2001:14) pekerjaan
bijaksana dan arif , dewasa dan yang bersifat profesional adalah pekerjaan
berwibawa, mempunyai akhlak yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
mulia menjadi sauri teladan yang yang khusus dipersiapkan untuk itu dan
baik bagi peserta didik. bukan pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka yang karena tidak dapat
memperoleh pekerjaan lain. Dari beberapa
pendapat para ahli diatas tentang pengertian
4. Kompetensi Sosial profesional, maka dapatlah diambil suatu
kesimpulan bahwa profesi adalah orang
155 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 152-159

yang terdidik dan terlatih dengan baik serta Profesi guru sangat identik dengan
memiliki pengalaman yang kaya peran mendidik seperti membimbing,
dibidangnya. membina, mengasuh ataupun mengajar.
Ibarat sebuah contoh lukisan yang akan
Beberapa Kriterian Menjadi Guru ditiru oleh anak didiknya. Baik buruk hasil
Profesional lukisan tersebut tergantung dari contonya.
Menjadi profesional adalah meramu Guru (digugu dan ditiru) otomatis menjadi
kualitas dengan intergiritas, menjadi guru teladan. Melihat peran tersebut, sudah
pforesional adalah keniscayaan. Namun menjadi kemutlakan bahwa guru harus
demikian, profesi guru juga sangat lekat memiliki integritas dan personaliti yang
dengan peran yang psikologis, humannis baik dan benar. Hal ini sangat mendasar,
bahkan identik dengan citra kemanusiaan. karena tugas guru bukan hanya mengajar
Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang (transfer knowledge) tetapi juga
guru seperti ilmuwan yang sedang menanamkan nilai - nilai dasar dari bangun
bereksperimen terhadap nasib anak manusia karakter atau akhlak anak.
dan juga suatu bangsa. Ada beberapa
kriteria untuk menjadi guru profesional: Memposisikan profesi guru sebagai The
High Class Profesi
Memiliki skill/keahlian dalam mendidik Di negeri ini sudah menjadi realitas
atau mengajar umum guru bukan menjadi profesi yang
Menjadi guru mungkin semua berkelas baik secara sosial maupun
orang bisa. Tetapi menjadi guru yang ekonomi. Hal yang biasa, apabila
memiliki keahlian dalam mendidikan atau menjadi Teller di sebuah Bank, lebih
mengajar perlu pendidikan, pelatihan dan terlihat high class dibandingkan guru. jika
jam terbang yang memadai Dalam kontek ingin menposisikan profesi guru setara
diatas, untuk menjadi guru seperti yang dengan profesi lainnya, mulai di blow up
dimaksud standar minimal yang harus bahwa profesi guru strata atau derajat yang
dimiliki adalah : tinggi dan dihormati dalam masyarakat.
a. Memiliki kemampuan intelektual Karena mengingat begitu fundamental
yang memadai peran guru bagi proses perubahan dan
b. Kemampuan memahami visi dan perbaikan di masyarakat. Kita perlu berguru
misi pendidikan dari sebuah negara yang pernah porak
c. Keahlian mentrasfer ilmu poranda akibat perang. Namun kini telah
pengetahuan atau metodelogi menjelma menjadi negara maju yang
pembelajaran memiliki tingkat kemajuan ekonomi dan
d. Memahami konsep perkembangan teknologi yang sangat tinggi. Jepang
anak/psikologi perkembangan merupakan contoh bijak untuk kita tiru.
e. Kemampuan mengorganisir dan Semua orang terkesima dengan kemajuan
problem solving yang dicapai Jepang. Dan tidak bisa
dipungkiri, semua perubahan dan kemajuan
f. Kreatif dan memiliki seni dalam
yang dicapai, ada dibalik sosok Guru yang
mendidik
begitu dihormati dinegeri tersebut.
Personality Guru
Syarat-syarat Profesional
Laelasari , Program Studi Pendidikan Matematika 156

Konvensi Nasional Pendidikan 5. Memiliki otonomi dalam membuat


Indonesia I pada tahuan 1988 (Pidarta, keputusan yang terkait dengan
2000:266) menentukan syarat-syarat suatu ruang lingkup tugasnya,
pekerjaan profesional sebagai berikut : 6. Memiliki kode etik jabatan, yang
1. Atas dasar panggilan hidup yang menjelaskan bagaimana profesi itu
dilakukan sepenuh waktu serta harus dilaksanakan oleh orang-
untuk jangka waktu yang lama orang yang memegangnya,
2. Telah memiliki pengetahuan dan 7. Memiliki organisasi profesi yang
keterampilan khusus merupakan tempat pemegang
3. Dilakukan menurut teori, prinsip, profesi berasosiasi dan
prosedur, dan anggaan-anggapan mengembangkan profesi tersebut.
dasar yang sudah baku sebagai Bila kita bandingkan persyaratan
pedoman dalam melayani klien, yang dikemukakan oleh beberapa ahli
4. Sebagai pengabdian kepada tersebut, dapatlah disimpulkan
masyarakat, bukan mencari pernyataannya hampir sama dan saling
keuntungan finansial, melengkapi. Dengan demikian bahwa
5. Memiliki kecakapan diagnostik dan persyaratan profesi yang dimaksud adalah
kompetensi aplikatif dalam sebagai berikut :
melayani klien, 1. Pilihan terhadap jabatan itu didasari
6. Dilakukan secara otonom yang bisa oleh motivasi yang kuat dan
diuji oleh rekan-rekan seprofesi, merupakan panggilan hidup orang
7. Mempunyai kode etik yang bersangkutan
dijunjung tinggi oleh masyarakat, 2. Telah memiliki ilmu, pengetahuan,
dan pekerjaan yang dilakukan untuk dan keterampilan khusus yang
melayani mereka yang bersifat dinamis dan terus
membutuhkan, berkembang.
Selanjutna Samani (2003:3-4) 3. Ilmu, pengetahuan, dan
mengemukakan syarat-syarat keterampilan khusus tersebut diatas
profesi meliputi: diperoleh melalui studi dalam
1. Memiliki fungsi yang signifikan jangka waktu lama.
dalam kehidupan masyarakat 4. Punya otonomi dalam bertindak
dimana profesi berada, ketika melayani klien.
2. Memerlukan keahlian dan 5. Mengabdi kepada masyarakat atau
keterampilan tertentu yang tidak berorientasi kepada layanan sosial,
dapat dijangkau oleh masyarakat bukan
awam pada umumnya, untuk mendapatkan
3. Keahlian yang diperlukan keuntungan finansial semata.
dikembangkan berdasarkan disiplin 6. Tidak mengadvertensikan
ilmu yang jelas dan sistematik, keahliannya untuk mendapatkan
4. Memerlukan pendidikan atau klien.
pelatihan yang panjang, sebelum 7. Menjadi anggota organisi profesi.
seseorang mampu memangku 8. Organisasi tersebut menentukan
profesi tersebut, persyaratan penerimaan anggota,
157 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 152-159

memmbina profesi anggota, profesionalismenya melalui berbagai


mengawasi prilaku anggota, kegiatan yang dapat mengembangkan
memberi sanksi, dan kemampuannya dalam mengelola
memperjuangkan kesejahteraan pembelajaran maupun kemampuan lain
anggota. dalam upaya menjadikan peserta didik
9. Memiliki kode etik profesi. memiliki keterampilan belajar, mencakup
10. Punya kekuatan dan status yang keterampilan dalam memperoleh
tinggi sebagai eksper yang diakui pengetahuan (learning to
oleh masyarakat. know), keterampilan dalam pengembangan
11. Berhak mendapat imbalan yang jati diri (learning to be), keterampilan
layak. dalam pelaksanaan tugas-tugas
Jika syarat tersebut diatas dijadikan tertentu (learning to do), danketerampilan
acuan, sepertinya tidak semua jenis untuk dapat hidup berdampingan dengan
pekerjaan atau jabatan dapat sesama secara harmonis (learning to live
dikategorikan sebagai profesi together).
Berangkat dari makna dan syarat-
Strategi Menjadi Guru Profesional syarat profesi sebagaimana dijelaskan pada
Pada dasarnya profesi guru adalah bagian terdahulu, maka dalam rangka
profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada pengembangan profesionalisme guru secara
yang berpendapat bahwa guru adalah berkelanjutan dapat dilakukan dengan
jabatan semi profesional, namun berbagai strategi antara lain :
sebenarnya lebih dari itu. Usaha 1. Berpartisipasi di dalam atau servie
profesionalisasi merupakan hal yang tidak training.
perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah
profesi guru. Profesi guru harus memiliki keterampilan tertentu yang dibutuhkan
berbagai kompetensi seperti kompetensi oleh guru untuk melaksanakan
profesional, personal, dan sosial. Seseorang tugasnya secara efektif. Pelatihan ini
dianggap profesional apabila mampu cocok dilaksanakan pada salah satu
mengerjakan tugasnya dengan selalu bentuk pelatihan pre-service atau in-
berpegang teguh pada etika kerja, service. Model pelatihan ini berbeda
independent (bebas dari tekanan pihak dengan pendekatan pelatihan yang
luar), cepat (produktif), tepat (efektif), konvensional, karena penekanannya
efisien dan inovatif serta didasarkan pada lebih kepada evaluasi performan nyata
prinsip-prinsip pelayanan prima yang suatu kompetensi tertentu dari peserta
didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau pelatihan.
teori yang sistematis, kewenangan 2. Membaca dan menulis jurnal atau
profesional, pengakuan masyarakat dan makalah ilmiah lain-lainnya.
kode etik yang regulatif. Pengembangan Dengan membaca dan memahami
wawasan dapat dilakukan melalui forum banyak jurnal atau makalah ilmiah
pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya lainnya dalam bidang pendidikan yang
pengembangan dan belajar secara mandiri. terkait dengan profesi guru, maka guru
Sejalan dengan hal di atas, seorang dengan sendirinya dapat
guru harus terus meningkatkan mengembangkan profesionalisme
Laelasari , Program Studi Pendidikan Matematika 158

dirinya. Selanjutnya untuk dapat Jika proses ini berlangsung secara


memberikan kontribusi kepada orang terus menerus, maka akan berdampak
lain, guru dapat melakukan dalam pada peningkatan profesionalisme
bentuk penulisan artikel/makalah karya guru.
ilmiah yang sangat bermanfaat bagi 5. Partisipasi di dalam
pengembangan profesionalisme guru organisasi/komunitas profesional.
yang bersangkutan maupun orang lain. Ikut serta menjadi anggota orgnisasi
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan profesional juga akan meningkatkan
pertemuan ilmiah profesionalisme seorang guru.
Pertemuan ilmiah memberikan makna Organisasi profesional biasanya akan
penting untuk menjaga kemutakhiran melayani anggotanya untuk selalu
(up to date) hal-hal yang berkaitan mengembangkan dan memelihara
dengan profesi guru. Tujuan utama profesionalismenya dengan
dari kegiatan pertemuan ilmiah adalah membangun hubungan yang erat
menyajikan berbagai informasi dan dengan masyarakat. Dalam hal ini
inovasi terbaru di dalam suatu bidang yang terpenting adalah guru harus
tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan pandai memilih suatu bentuk
tersebut akan memberikan kontribusi organisasi profesional yang dapat
yang berharga dalam membangun memberi manfaat utuh bagi dirinya
profesionalisme guru dalam melalui bentuk investasi waktu dan
melaksanakan tanggung jawabnya. tenaga. Pilih secara bijak organisasi
4. Melakukan penelitian seperti PTK. yang dapat memberikan kesempatan
Penelitian tindakan kelas yang bagi guru untuk meningkatkan
merupakan studi sistematik yang profesionalismenya.
dilakukan guru melalui kerjasama atau 6. Kerjasama dengan tenaga profesional
tidak dengan guru lain dalam rangka lainnya di sekolah
merefleksikan dan sekaligus Seseorang cenderung untuk berpikir
meningkatkan praktek pembelajaran dari pada keluar untuk memperoleh
secara terus menerus juga merupakan pertolongan atau informasi mutakhir
strategi yang tepat untuk meningkatkan akan lebih mudah jika berkomunikasi
profesionalisme guru. Berbagai kajian dengan orang-orang di dalam tempat
yang bersifat reflektif oleh guru yang kerja yang sama. Pertemuan secara
dilakukan untuk meningkatkan formal maupun informal untuk
kemantapan rasional, memperdalam mendiskusikan berbagai isu atau
pemahaman terhadap tindakan yang permasalahan pendidikan termasuk
dilakukan dalam melaksanakan bekerjasama berbagai kegiatan lain
tugasnya, dan memperbaiki kondisi (misalnya merencanakan,
dimana praktek pembelajaran melaksanakan, dan mengevaluasi
berlangsung akan bermanfaat sebagai program-program sekolah) dengan
inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru kepala sekolah, orang tua peserta didik
diberdayakan untuk mengambil (komite sekolah), guru dan staf lain
berbagai prakarsa profesional secara yang profesional dapat menolong guru
mandiri dengan penuh percaya diri. dalam memutakhirkan
159 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 152-159

pengetahuannnya. Berpartisipasi di Samani, M. dkk. 2003. Pembinaan Profesi


dalam berbagai kegiatan tersebut dapat Guru. Jakarta: Depdiknas
menjaga keaktifan pikiran dan Usman, M. U. 2001. Menjadi Guru
membuka wawasan yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
memungkinkan guru untuk terus
memperoleh informasi yang
diperlukannya dan sekaligus membuat
perencanaan untuk mendapatkannya.
Semakin guru terlibat dalam prolehan
informasi, maka guru semakin
merasakan akuntabel, dan semakin
guru merasakan akuntabel maka ia
semakin termotivasi untuk
mengembangkan dirinya.

Kesimpulan
Suatu pekerjaan yang bersifat
profesional memerlukan beberapa bidang
ilmu yang secara sengaja harus dipelajari
dan kemudian diaplikasikan bagi
kepentingan umum. Atas dasar pengertian
ini ternyata pekerjaan profesional berbeda
dengan pekerjaan lainnya karena suatu
profesi memerlukan kemampuan dan
keahlian khusus dalam melaksanakan
profesinya.
Jabatan guru merupakan jabatan
profesional, dan sebagai jabatan
profesional, pemegangnya harus memenuhi
kualifikasi tertentu. Karena itu diperlukan
syarat-syarat diantaranya adanya motivasi
yang kuat, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, pengabdian, memiliki kode
etik, dan berhak mendapatkan imbalan

Daftara Pustaka

Pidatara, M. 2000. Landasan Kependidikan.


Jakarta. Rineka Cipta.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai