Anda di halaman 1dari 13

RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF


PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

GENERAL

UNDANG-UNDANG POKOK
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
10 016 1

BUKU
INFORMASI

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 0/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Daftar Isi Halaman

Bagian - 1 2

Pendahuluan 2

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2

Disain Modul 2

Isi Modul 3

Pelaksanaan Modul 3

Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi 4

Hasil Pelatihan 5

Pengenalan 5

Prasyarat 5

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5

Bagian - 2 6

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6

Undang-undang Persyaratan Pokok 6

Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6

Tanggung Jawab 7

Ringkasan 9

Kesimpulan 10

Komite dan Anggota Komite Keselamatan 10

Komite Keselamatan dan Kesehatan 11

Standar National Kompetensi OPKR 10-016B

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 1/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Bagian - 1
Pendahuluan

Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.

Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai


pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.

Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang


harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.

Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar


Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui
secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.

Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar


Kompetensi Nasional OPKR-10-016B.

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan

Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.

Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai


kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.

Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun


Balai Latihan Kerja.

Disain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :

Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.

Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta


dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 2/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Isi Modul

Buku Informasi

Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.

Buku Kerja

Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.

Buku Penilaian

Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan modul

Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :


menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :


menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 3/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

memberikan jawaban pada Buku Kerja


mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.

Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi

Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.

Elemen-elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

Kriteria Unjuk Kerja


Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.

Rentang Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.

Petunjuk Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.

Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.

Aspek-aspek yang diperlukan


Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.

Persyaratan Level Literasi dan Numerasi

Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1


Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.

Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 4/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Hasil Pelatihan

Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan
orang lain peserta harus dapat mengerjakan :

Peserta Pelatihan akan menjelaskan undang-undang pokok tentang keselamtan dan


kesehatan kerja ditempat kerja :

Daftar tujuan dan sasarn umum yang relevan pada wilayah pembuat undang-
undang untuk keselamtan dan kesehatankerja.
Daftar pengusaha dan pegawai yang bertanggung jawab ata hak dan
kewajibannya
Menyebutkan fungsi utama komite dan anggotanya dalam keselamtan dan
kesehatan kerja

Pengenalan

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah sutau sistem yang dirancang untuk
menjamin keselamatandan keadaaan yang baik pada semua personil yang ditempat
kerja menderita luka dan penyebaran penyakit ditempat kerja adalah dana dan biaya
sosial yang menjadi beban pada bisnis dan masyarakat. mengurangi kecelakaan dan
penyebaran penyakit dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan
dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan ditempat
kerja.

Kami tidak dapat bertahan terlalu lama menerima trauma ditempat kerja akibat suatu
yang tidak terelakkan walaupun dengan janji untuk selalu menerapkan keselamatan
dan kesehatan kerja pada semua personil ditempat kerja, lingkungan yang aman dan
sehat akan berpengaruh.

Prasyarat

Tidak ada prasyarat.

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)

Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-


tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 5/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Bagian 2

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Undang-Undang Persyaratan Pokok

Sebelum memulai modul ini peserta latihan membutuhkan pengetahuan dasar


tentang negara bagian di Australia wilayahnya dan tentang negara persemakmuran
yang memepunyai lembaga pembuat undang-undang keselamatan dan kesehatan
kerja. Sedangkan keselamatan pekerja di Australia merupakan tujuan yang
diutamakan oleh badan pemerintah nasional sebajai pola yang meluas keseluruh
wilayah. Masing-masing wilayah bertnaggung jawab mengembangkan pembuatan
undang-undang keselamtan dan kesehatan kerja.

Gambar 1. Undang-Undang Untuk Tiap Wilayah

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja selalu diperbaharui dan direvisi.


Diperiksa relevansinya oleh organisasi keselamatan dan kesehatan kerja setiap
wilayah untuk diamandemen

Tujuan dan Sasaran Keselamatan & Kesehatan Kerja

Tujuan dan sasaran umum dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja
Untuk semua wilayah dapat dirangkum dalampernyataan sebagai berikut:

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 6/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Apakah sasaran Undang-Undang tersebut ?

Pada intinya, undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan


standart keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja;
Dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran
undang-undang tersebut adalah

Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada


saat bekerja
Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan
dan kesehatannya.
Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja
Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan orang saat bekerja.
Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang
mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan
standart keselamatan dan kesehatan kerja.

Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain


dari undang-undang

Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.

Tanggung Jawab

Keselamatan dan kesehatn kerja merupakan tanggungjawba bersama antar


pengusaha dan pegawai/karyawan

Berikut ini adalah dafrat informasi umum tanggung jawab perusahaan.

Undang-undang wilayah yang relevan perlu diteliti berbagai kelalaian yang terjadi
antar tiap wilayah

Tanggungjawab Perusahaan

Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan


untuk para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap
kesehatannya.

Kewajiban khusus, sebagai contoh, tatatertib apa diperlukan untuk ditaat dengan
kewajiban umumnya, termasuk:

Penyediaan dan perawatan pabrik dan system kerja (seperti; langkah kerja rutin
dan frekuansi kerja)
Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat
kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat)
Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara
dan getaran)
Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri,
tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin)

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 7/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi,
latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa kemanan
kerja.

Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para
pegawainya yang bekerja ditempat kerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk
urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh, pekerja
sampingna yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa
kontraktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan yan berbeda.

Selanjutnya, perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk

Memonitor kesehatan pegawainya (seperti; pemeriksaan tingkahlaku, audiometri)

Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan
keselamatannya (sebagai contoh; hasil test, catatan luka yang pernah diderita,
kondisi sakit yang pernah diderita dan kecelakaan yang pernah dialami).

Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang


sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan
kesehatan para pegawainya. (sebagai contoh, pada pabrik yang besar ini berarti
membutuhkan seorang perawat kesehatan kerja, seorang petugas keselamatan atau
kebersihan dengan waktu penuh. Pada pabrik yang kecil dapat mencari seorang
spesialis yang disarankan pada saat yang diperlukan);

Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil
anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
Atau saat anggota keselamtan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang-
undang yang berlaku.

Memonitor keadaan disetiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan


perusahaan (seperti; pemeriksaan tingkaat suara, pemeriksaan tingkat pencahayaan
hingga bahan kimia berbahaya),dan

Menyediakan informasi untuk para pegawainya, termasuk didalamnya pemakaian


bahasa yang cocok, dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja, termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat
penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.

Pegawai

Daftar pada halaman berikut ini adalah contoh tanggungjawab umum seorang
pegawai

Setiap wilayah membutuhkan undang-undang yang telah diteliti terhadap berbagai


variasi sikap kelalaian yang mungkin terjadi antar wilayah.

Tanggungjawab Pegawai

Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:


1. Saat bekerja seorang pegawai harus;
a) Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan
dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan kesehatan senmua orang

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 8/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran


ditempat kerja; dan
b) Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang
diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang
ditentukan dengan atau hukum yang berlaku

Sebagai tambahan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan
mencampuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan,
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan
dan kesehatan pegawai lain.

Rehabilitasi

Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang


mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial,
kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama
menderita.

Semua fasilitas rehabilitasi dan assosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan
relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi
peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang lain seperti karir,
tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga,
petugas servis yang dipanggil.

Aturan kewenangan adalah untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan
ketentuan yang ada dan yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka.

Kewajiban Perusahaan dan Pegawai

Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau


menempatkan pegawai dikantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan
bekerja sama dalam latihan.

Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya, rehabilitasi dan
pelatihan pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang
semestinya sudah tidak dapat dilakukan.

Ringkasan

Dalam mempertahankan tuntutan untuk memberikan ganti rugi akibat luka,


perusahaan harus membuktikan pada pegawai, apakah dia telah melakukan
tindakan pencegahan terhadap luka tersebut dan semua perhatian dari hal yang
semestinya harus diambil- maka perusahaan telah memenuhi kewajiban
perawatannya.

Undang-Undang

Adalah hukum yang melalui proses di parlemen dan merupakan syarat yang sangat
umum, undang-undang meliputi cakupan wilayah dari aktivitas pemerintahan seperti
dalam bidang keuangan, keamanan jalan raya, perlindungan lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-undang dapt dicabut, tetapi lebih sering
dilakukan pengantian dengan undang-undang yang lebih akhir.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 9/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Peraturan

Adalah hukum yang dibuat dibawah undang-undang yang berlaku untuk meyakinkan
yang dimaksud dalam undang-undang dapat diikuti, peraturan-peraturan merupakan
standart minimum yang harus dipenuhi dalam bidang perdagangan dan industri

Kode Praktis

Ini bukan undang-undang, ini dikembangkan sehngga para pekerja dapat tunduk
dengan memenuhi syarat sesuai undang-undang dan peraturan dalampekerjaannya
sehari-hari. Kode praktek ini dapat digunakan dipengadilan pada beberapa wilayah
sebagai barang bukti bagaimana suatu organisasi memenuhi kewajiban resminya.

Standart Australia

Ini dikembangkan untuk meyakinkan produk yang kami buat aman, baik berkualitas
tinggi dan layanan servis standart ini bukan hukum, tetapi seperti kode praktek, ini
sering disebut dipengadilan dan menjadi peraturan minimal standart yang
dipersyaratkan

Kesimpulan

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu dari sekian banyak
undang-undang yang berlakuk di Australia, untuk mempengaruhi para pekerja dan
setiap perusahaan memiliki cara yang benar.

Penekanan pada prinsip keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja yang lebih
besar, pantas untuk digantikan dan direhabilitasi yang cepat untuk korban
kecelakaan pemimpin perusahaan harus lebih mengembangkan kesehatan,
keselamatan dan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik lagi.

Kuncinya adalah kerja sama, sehingga beban prestasi dan prinsip ini dapat dicapai
dengan tepat pada semua pihak yang menaruh perhatian perusahaan, pekerja,
penyedia layanan kesehatan dan pemerintah.

Undang-undang dirancang sebagai elemen utama pada perekonomian dan


perkembangan sosial diautralia pada masa datang, dan akan berhasil dengan
partisipasi aktif dan kerja sama dari semua pihak yang menaruh perhatian.

Komite dan Anggota Komite Keselamatan

Semua wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja


memiliki ketentuan untuk menjadi anggota dan komite keselamatan.

Pemeriksaan terpisah undang-undang setiap wilayah pada informasi yang sesuai.


Dibawah ini adalah contoh pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anggota dan komite
keselamatan

Wakil anggota komite keselamatan ditempat kerja adalah orang yang dipilih oleh
para pegawai unutk bernegosiasi antara pegawai dan pengusaha untuk masalah
keselamatan dan kesehatan.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 10/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Pekerjaan Anggota Komite Keselamatan dan Kesehatan

1. Wakil anggota komite keselamtan dan kesehatna dimaksudkan untuk membuat


keselamatan dan kesehatan ditempat kerja

a) Memeriksa seluruh atau semua bagian tempat kerja paad setiap waktu
setelah memberikan pemberitahuan sepantasnya pada perusahaan dan
bergerak cepat pada saat terjadi berbagai kecelakaan, situasi bahaya,
peristiwa yang membahayakan atau peristiwa yang langsung beresiko
terhadap keselamtan dna kesehatan semua orang
b) Mendampingi para pemeriksa selama mengadakan pemeriksaan tempat
kerja.
c) Mewajibkan unutk mengadakan komite keselamtan dan kesehatan; serta
d) Dengan persetujuan pegawai, dapat setiap saat mengadakan wawancara
antara pegawai
e) Dengan pemeriksa sehubungan dengan keselamatan dan kesehatannya.

Perusahaan diwajibkan memberikan informasi kepada anggota komite keselamatan


dan kesehatan kerja sesuai hukum yang berlaku berhubungan dengan :

1. Kenyataan dan potensi bahaya ditempat kerja


2. Keselamatan dan kesehatan para pegawai
3. Konsultasi dengan wakil anggota keselamtan saat mengubaj tempat kerja
4. Mengijinkan wakil anggota komite keselamatan melakukan persipan terhadap
pekerjaan dan tugasnya.

Komite Keselamatan dan Kesehatan

Untuk waktu yang lama permasalahaan pegawai sebuhungan dengan keselamatan


dan kesehatan ditempat kerja akan mungkin diselesaikan dengan cara kerja sama
antara pengusaha dan pegawai serta komite keselamtan dan kesehatan

Anggota komite keselamatan dan kesehatan diberikan kewenangan sesuai undang-


undang yang berlaku untuk mengharuskan pengusaha mendirikan komite
keselamatan antara pengusaha dan pegawai, dan susunannya selalu
dikonsultasikan. Pekerjaan minimum komite ini sebagai berikut:

Memberikan fasilitas kerja sama antara pengusaha dan para pegawai diperusahan
dalam menghadapi hasutan, pengembangan dan menjalankan langkah yang
direncanakan untuk meyakinkan keselamtan dan kesehatan para pegawai saat
bekerja; dan

Merumuskan, meninjau kembali serta menyebarkan (termasuk pemakaian bahasa


yang sesuai) pada para pegawai tentang standarisasi, aturan dan prosedur yang
berhubungan dengan keselamtan dan kesehatan yang dapat dilakukan atau
diadukan ditempat kerja.

Pada pokoknya, aturan pada komite adalah melihat pada daftar kebijakan perkara
sehubungan dengan keselamtan dan kesehatan ditempat kerja dan melakukan
peninjauan kembali pelaksanaan kebijakan dan prosedurnya.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 11/12
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan General

Pekerjaan khusus komite termasuk juga;

Mempelajari kecelakaan dan memberitahkan statistik penyebaran penyakit.


Sehingga laporan tersebut dapat dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama
melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak aman
dan tidak sehat.

Melakukan pemeriksaan laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama

Memperhatikan informasi laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa;
dan

Memperhatikan laporan permohonan yang diajukan oleh anggota komite


keselamatan dan kesehatan.

Sebagai contoh, komite mengembangkan rancangan aturan langkah-langkah


keamanan untuk melindungi pegawai saat menangani bahan kimia beracun.
Kemudian diamati saat operasi pada tiap langkah dan ditinjau kembali kemungkinan
adanya kecelakaan atau menetapkan sebagai cara kerja baru kepada para pegawai.

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 10-016-1


Buku Informasi 12/12
Versi September 2002

Anda mungkin juga menyukai