Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kusta
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kusta
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2016
Oleh :
DERI PUTRA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat
Penyusunan laporan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada
2. Aldo
masih belum sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik
skripsi ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan
2
DAFTAR ISI
2.6 Tanggung Jawab Akan Rekam Medis ....Error! Bookmark not defined.
3
2.7 Arus Rekam Medis .................................Error! Bookmark not defined.
2.8 Kartu Indexs Utama Pasien (KIUP) ........Error! Bookmark not defined.
not defined.
2.11.1 Sistem Pengarsipan Rekam Medis ............... Error! Bookmark not defined.
2.11.2 Jenis-jenis Pengarsipan Rekam Medis ......... Error! Bookmark not defined.
defined.
defined.
4
3.8 Keabsahan Data ........................................Error! Bookmark not defined.
1. PENDAHULUAN
menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya
dari segi medis, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan
sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberi
pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan
Berdasarkan data WHO, jumlah kasus kusta di dunia sampai bulan Maret 2013
sebanyak 189.018 kasus, dengan jumlah kasus baru pada tahun 2012 sebanyak 232.857
kasus. Berdasarkan data resmi dari departemen kesehatan negara endemik, deteksi
penyakit kusta yang dilakukan setiap tahun secara global menunjukkan penurunan
kasus sejak tahun 2001, terjadi penurunan kasus hingga lebih dari 46%. Pada tahun
2004 ditemukan sebanyak 407.791 kasus baru dan terus mengalami penurunan menjadi
228.474 kasus pada tahun 2010 dan sebanyak 219.075 pada tahun 2011. Proporsi
insiden kusta di berbagai benua antara lain di benua Afrika, sebanyak 61,72% terdapat
wilayah Timur Mediterania terdapat 61,95% insiden kusta di Yaman dan sebanyak
5
88,38% di Mesir sedangkan di wilayah Pasifik Barat proporsinya berkisar antara
Pada tahun 1991 World Health Assembly telah mengeluarkan solusi yaitu
eliminasi kusta tahun 2000. Indonesia sebagai anggota organisasi kesehatan dunia
(World health organization / WHO) harus memenuhi resolusi tersebut. Eliminasi kusta
di Indonesia yang ditargetkan tahun 2000 sudah dicapai secara nasional pada
pertengahan tahun 2000, namun demikian pada tingkat provinsi dan kabupaten masih
banyak yang belum mencapai eliminasi. Penderita terdafta di Indonesia pada akhir
September 2005 sebanyak 19.986 penderita yang terdiri dari 2.812 Pauci Basiler (PB)
dan 17.174 Multi Basiler (MB) dengan prevalens rate 0,94 per 10.000 penduduk.
Secara umum Sumatera Barat termasuk dalam daerah low burden untuk
endemisitas penyakit kusta. Newly case detection rate dari tahun 2001 sampai tahun
2013 selalu 5 per 100.000 penduduk. Namun demikian Sumatera Barat belum dapat
mencapai eliminasi kusta, karena setiap tahunnya selalu saja ditemukan kasus-kasus
baru. Tahun 2013 prevalensi kusta di Sumatera Barat masih 0,2 per 10.000 penduduk.
Pada tahun 2013 ditemukan 83 kasus kusta yang terdiri dari 61 kasus MB (73%) dan 23
PB (27%). Daerah kantung kusta pada tahun 2013 adalah Kabupaten Padang pariaman,
6
2. .
Tujuan umum yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
7
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI 2006
www.who.int
8
9