Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Batuk darah adalah darah atau dahak bercampur darah yang dibatukkan
yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah (mulai glotis ke arah distal).
batuk darah adalah suatu keadaan menakutkan / mengerikan yang menyebabkan
beban mental bagi penderita dan keluarga penderita sehingga menyebabakan takut
untuk berobat ke dokter. Biasanya penderita menahan batuk karena takut
kehilangan darah yang lebih banyak sehingga menyebabkan penyumbatan karena
bekuan darah. batuk darah pada dasarnya akan berhenti sendiri asal tidak ada
robekan pembuluh darah, berhenti sedikit-sedikit pada pengobatan penyakit dasar.
Batuk darah merupakan suatu gejala atau tanda suatu penyakit infeksi. Volume
darah yang dibatukkan bervariasi dan dahak bercampur darah dalam jumlah
minimal hingga masif, tergantung laju perdarahan dan lokasi perdarahan.
Batuk darah atau hemoptisis adalah ekspektorasi darah akibat perdarahan
pada saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran
napas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala
penyakit dasar sehingga etiologi harus dicari melalui pemeriksaan yang lebih
teliti. Batuk darah masif dapat diklasifikasikan berdasarkan volume darah yang
dikeluarkan pada periode tertentu. Batuk darah masif memerlukan penanganan
segera karena dapat mengganggu pertukaran gas di paru dan dapat mengganggu
kestabilan hemodinamik penderita sehingga bila tidak ditangani dengan baik
dapat mengancam jiwa.
Asal anatomis perdarahan berbeda tiap proses patologik tertentu: bronkitis
akibat pecahnya pembuluh darah superfisial di mukosa; TB paru akibat robekan
atau ruptur aneurisma arteri pulmoner (dinding kaviti aneurisma Rassmussen).
atau akibat pecahnya anastomosis bronkopulmoner atau proses erosif pada arteri
bronkialis; infeksi kronik akibat inflamasi sehingga terjadi pembesaran &
proliferasi arteri bronchial misal : bronkiektasis, aspergilosis atau fibrosis kistik;
kanker paru akibat pembuluh darah yg terbentuk rapuh sehingga mudah berdarah.

16
Pada penerapan kliniknya, ada beberapa kondisi yang diduga kuat
menyebabkan hemoptisis, sehingga diagnosis utama biasanya hanya berkisar pada
hal-hal berikut : Keganasan (malignansi); Bronkiektasis; Infeksi (TB Paru,
Pneumonia, dll); Penyakit paru obstruktif (PPOK, Asma); Penyakit
tromboembolik paru. Pada pasien ini batuk darah yang terjadi disebabkan karena
pecahnya pembuluh darah superfisial pada mukosa saluran napas akibat bronkitis.

17

Anda mungkin juga menyukai