Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG


Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini
sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang
diambil a u d i t o r s e l a m a t a h a p p e n y e l e s a i a n i n i u n t u k m e n c a p a i h a s i l a u d i t
y a n g o p t i m a l . B e r b a g a i prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan
bukti tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi
kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan
keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan. Prosedur-
prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik
khusus, yaitu:
1. P r o s e d u r - p r o s e d u r t e r s e b u t t i d a k m e n g a c u k e s i k l u s t r a n s a k s i
m a u p u n s a l d o r e k e n i n g tertentu.
2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca.
3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyekti f
auditor.
4. P r o s e d u r- p r o s e d u r t e r s e b u t b i a s a n y a d i l a k s a n a k a n o l e h m a n a j e r a u d i t
a t a u a k u n t a n s e n i o r yang berpengalaman.
Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan
w a k t u . h a l i n i diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit
secepat mungkin. Meskipun w a k t u t i d a k m e n d u k u n g a u d i t o r , a u d i t o r h a r u s
m e n g g u n a k a n w a k t u y a n g t e r s e d i a u n t u k membuat pertimbangan professional dan
menyatakan pendapat sesuai keadaan yang sebenarnya.Dalam menyelesaikan audit, auditor
seringkali menghadapi kendala waktu, terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal
yang paling cepat untuk penerbitan laporan audit. 'uditor harus menggunakan waktu
tersebut untuk membuat pertimbangan pro fessional yang baik dan menyatakan
pendapat yang tepat dalam situasi bersangkutan. Tanggung jawab auditor dalam
menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori berikut ini:

1
1) Mereview kewajiban kontijen
2) Berkomunikasi dengan pengacar klien
3) Mereview peristiwa selanjutnya setewlah tanggal neraca

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
masalah pokok dalam makalah ini adalah :

1. Apa itu penyelesaian audit


2. bagaimana cara menyelesaiakan audit
3. bagaimana cara berkomunikasi dengan pengacar klien
4. Bagaimana proses review pasca neraca untuk peristiwa kemudian

1.3 TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui apa itu penyelesaian Audit


2. untuk merancang dan melaksanakan pengujian audit yang berhubungan dengan tujuan
audit penyajian dan pengungkapan
3. untuk melaksanakan review atas kewajiban dan ikatan-ikatan bersyarat
4. untuk memperoleh dan mengevaluasi surat dari pengacara klien
5. untuk melaksanakan review pasca neraca untuk peristiwa kemudian.

BAB II
PEMBAHASAN

2
PENYELESAIAN AUDIT

2.1 Penyelesaian Audit

Dalam tahap terakhir dari audit memerlukan review yang cermat dan penuh
pemikiran mengenai audit oleh seseorang yang berpengalaman dan sangat berilmu. Selain
mereview hasil, beberapa aspek lain dalam menyelesaiakan audit sangat menentukan
keberhasilan suatu audit. Di makalah ini tiga bagian penyelesaian audit akan dibahas satu
persatu antara lain:
1) Mereview kewajiban kontijen
2) Berkomunikasi dengan pengacar klien
3) Mereview peristiwa selanjutnya setelah tanggal neraca

2.2 Review Kewajiban Kontinjen dan Komitmen


Kewajiban kontinjen (contingent liability) adalah potensi kewajiban di masa mendatang
kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui dari aktivitas yang telah terjadi.
Diperlukan 3 kondisi agar suatu kewajiban kontinjen ada:
1. Terdapat potensi pembayaran ke pihak luar atau kerusakan aktiva (aset) yang diakibatkan
oleh kondisi yang ada.

2. Terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pembayaran atau kerusakan di masa


mendatang.

3. Hasil akan dipecahkan oleh satu atau beberapa kejadian di masa mendatang.

Sebagai contoh, tuntunan hukum yang diajukan tetapi belum diputuskan memenuhi ketiga
kondisi tersebut.

Ketidakpastian dari pembayaran masa mendatang bisa bervariasi, mulai dari sangat mungkin
hingga sangat tidak mungkin. SAS 5 menggambarkan tiga kemungkinan keterjadian dan

3
perlakuan laporan keungan yang sesuai untuk masing-masing kemungkinan. Persyaratan tersebut
diringkas di table 24-2.

Untuk mengevaluasi apakah klien telah menerapkan perlakuan yang tepat, auditor harus
memberikan pertimbangan yang sangat profesional.

Catatan kaki kontijensi harus menggambarkan sifat kontijensi sejauh yang diketahui, juga
opini dari penasehat hukum atau manajemen terhadap hasil yang diharapkan. Gambar 24-1
merupakan ilustrasi dari catatan kaki untuk tuntunan yang ditunda dan garansi perusahaan
terhadap utang.
Auditor terutama mencurahkan perhatiannya terhadap beberapa kewajiban kontijen:

TABEL 24-2 Kemungkinan Keterjadian dan Perlakuan Laporan Keuangan

Kemungkinan Keterjadian Peristiwa Perlakuan Laporan Keuangan


Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan
Reasonably possible (lebih besar dari remote,
Diperlukan pengungkapan catatan kaki
tapi lebih kecil dari probable)
Jika jumlah dapat diestimasi secara masuk
Probable (mungkin terjadi)
akal, akun-akun laporan keuangan disesuaikan.
Jika jumlah tidak dapat diestimasi secara
masuk akal, diperlukan pengungkapan catatan.

GAMBAR 24-
Catatan Kaki Kewajiban Kontinjen
1
Ada beragam tuntunan dan klaim yang ditunda terhadap perusahaan dan anak perusahaan
konsolidasinya. Meruapakan opini manajemen perusahaan, didasarkan pada informasi yang tersedia saat
ini, bahwa kewajiban akhir, jika ada, yang dihasilkan dari tuntunan dan klaim, tidak akan secara material
mempengaruhi posisi keuangan konsolidasi atau hasil dari operasi perusahaan dan anak perusahaan
konsolidasinya.
Perusahaan telah sepakat untuk menjamin pembayaran ulang sebesar $14.000.000 yang dipinjamkan
bank kepada beberapa perusahaan afiliasi dimana perusahaan memiliki kepentingan minoritas.

4
Tuntunan tertunda (pending) untuk pelanggaran paten, kewajiban produk, atau tindakan
lainnya

Perselisihan pajak pendapatan

Garansi produk

Diskonto wesel ditagih

Jaminan untuk kewajiban orang lain

Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan

Tujuan auditor yang utama dalam memverifikasi kewajiban kontinjen adalah:


Mengevaluasi perlakuan akuntansi dari kewajiban kontinjen yang diketahui untuk
menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan dengan benar kontinjensi
tersebut (tujuan klasifikasi penyajian dan pengungkapan).

Mengidentifikasikan sampai batasan praktis, setiap kontinjensi yang belum


diidentifikasikan oleh manajemen (tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan).

Hal yang berhubungan erat dengan kewajiban kontinjen adalah komitmen. Karektiristik
yang paling penting dari komitmen adalah kesepakatan perusahaan untuk memberikan
komitmennya pada suatu rangkaian kondisi tetap dimasa mendatang, tanpa memandang apa yang
terjadi terhadap laba atau ekonomi secara keseluruhan. Tentuna entitas bisnis setuju memberikan
komitmen untuk kepentingannya sendiri yang lebih baik, akan tetapi komitmen tersebut dapat
berubah menjadi kurang atau lebih menguntungkan daripada yang semula diantisipasi.
Perusahaan biasanya menggambarkan semua komitmennya baik dalam catatan kaki yang
terpisah atau menggabungkannya dengan catataan kaki yang berkaitan dengan kontinjensi.

Beberapa prosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajiban kontinjen:
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (secara lisan maupun tertulis) mengenai
kemungkinan adanya kontinjensi yang tidak dicatat.

Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun sebelumnya untuk
penyelesaian pajak pendapatan.

5
Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk indikasi tuntunan hokum
atau kontinjensi lainnya.

Menganalisis beban (biaya) hokum untuk periode di bawah audit dan mereview faktur
dan laporan dari penasihat hokum untuk indikasi kewajiban kontinjen, terutama tuntunan
hokum dan penundaan tuntunan penilaian pajak.

Memperoleh surat dari setiap pengacara utama yang memberikan jasa hukum untuk
kliennya dalam status penundaan tuntunan atau kewajiban kontinjen lain.

Mereview dokumen audit untuk setiap informasi yang mungkin menunjukkan potensi
kontinjensi.

Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan memperoleh konfirmasi
untuk saldo yang digunakan dan tidak gunakan.

2.3 Berkomunikasi dengan Pengacara Klien


Pengajuan pertanyaan kepada pengacara klien (inquiry of the clients attorney) merupakan
prosedur utama yang menjadi tempat auditor bergantung untuk mengevaluasi tuntunan hukum
yang diketahui dan klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi tuntunan tambahan.
Penyelidikan standar terhadap pengacara klien, yang disiapkan di kertas surat yang berkop surat
perusahaan klien dan ditandantangani oleh pejabat perusahaan, harus mencantumkan hal hal
berikut:
Suatu daftar yang mencantumkan (1) penundaan tuntunan hukum yang mungkin
diajukan dan (2) klaim yang telah dinilai atau belom dinilai atau penilaian dimana
pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan. Daftar ini pada umumnya disiapkan
oleh manajemen, akan tetapi manajemen bisa saja meminta pengacara untuk menyiapkan
daftar tersebut.

Permintaan di mana pengacara member masukan informasi atau komentar mengenai


kemajuan dari setiap item yang terdaftar. Informasi yang diinginkan mencakup tindakan
hukum yang akan diambil klien, kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan, dan
estimasi jumlah atau kisaran kerugian potensial.

6
Permintaan biro hukum untuk mengindentifikasi setiap penundaan yang tidak disebutkan
atau tindakan atau pernyataan hukum yang mungkin diajukan bahwa daftar klien tidak
lengkap.

Pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung jawab pengacara


untuk memberitahukan manajemen mengenai persoalan hukum yang memerlukan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan untuk merespons secara langsung kepada
auditor. Jika pengacara memilih untuk membatasi respons, alasan untuk melakukan hal
tersebut harus dimasukkan dalam surat

2.4 Review Atas Kejadian Setelah Tanggal Neraca


Bagian ketiga dari penyelesaian audit yang termasuk dalam bagan arus adalah review
terhadap peristiwa kemudian. Auditor harus mereview transaksi dan peristiwa yang muncul
setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah terdapat transaksi atau peristiwa yang muncul
yang mungkin mempengaruhi penyajian dan pengungkapan wajar dari laporan periode saat ini.
Prosedur audit yang diisyaratkan oleh SAS 1 (AU 560) untuk memverifikasi transaksi dan
peristiwa tersebut sering kali disebut review untuk peristiwa kemudian(review for subsequent
events) atau review atas kejadian setelah tanggal neraca.
Tanggung jawab auditor untuk meriview peristiwa kemudian biasanya terbatas pada
periode awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan tanggal laporan audit. Karena tanggal
laporan auditor berkaitan dengan penyelesaian prosedur audit yang penting di kantor klien.
Terdapat dua jenis peristiwa kemudian (subsequent events) yang memerlukan
pertimbangan manajemen dan evaluasi auditor : peristiwa yang memiliki dampak langsung
terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian pada jumlah laporan keuangan tahun
ini dan peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap jumlah laporan keuangan tetapi
memerlukan pengungkapan.

Peristiwa yang Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan dan


Memerlukan Penyesuaian
Beberapa peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca menyediakan informasi
tambahan terhadap manajemen yang membantu mereka menentukanpenyajian yang wajar dari

7
saldo akun pada tanggal neraca. Informasi mengenai peristiwa tersebut membantu auditor dalam
memverifikasi saldo. Sebagai contoh, jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan
penilaian yang benar dari persediaan karena keusangan, penjulan persediaan bahan baku sebagai
bahan sisa di periode kemudian akan menunjukkan nilai persediaan yang benar pada tanggal
neraca.
Peristiwa periode kemudian, seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian terhadap saldo akun
pada laporan keuangan tahun ini jika jumlahnya material :
Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggn dengan saldo piutang usaha yang beredar karena
kondisi keuangan pelanggan yang memburuk

Penyelesaian tuntutan hukam dengan jumlah yang berbeda dri jumlah yang dicatat di
dalam pembukuan

Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan harga di bawah nilai
buku saat ini

Penjualan investasi dengan harga di bawah biaya yang tercatat

Ketika peristiwa kemudian digunakan untuk mengevaluasi jumlah yang dimasukkan


dalam laporan keuangan akhir thun, auditor harusmembedakan antara kondisi yang terjadi pada
tanggal neraca dan kondisi yang muncul setelah akhir dari tahun. Informasi selanjutnya
seharusnya tidak dimasukkan secara langsung ke dalam laporan jika kondisi yang menyebabkan
perubahan dalam penilaian terjadi setelah akhir tahun. Sebagai contoh, asumsikan satu jenis
persediaan klien tiba-tiba menjadi using karena perubahan teknologi setelah tanggal neraca.
Penjualan persediaan dengan kerugian di periode selanjutnya tidak relevan dalam penilaian
persediaan untuk keusangan dalam kasus ini.
Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) standard 2 mengharuskan
auditor perusahaan publik untuk mengajukan pertanyaan mengenai dan mempertimbangkan
setiap informasi mengenai peristiwa kemudian yang secara material mempengaruhi efektivitas
pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan pada akhir periode fiskal.
Jika auditor menyimpulkan bahwa peristiwa merefleksikan kelemahan yang material terjadi pada
akhir tahun, mereka harus memberikan pendapat tidak wajar atas pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan. Jika mereka tidak mampu atas menentukan damak dari peristiwa kemudian

8
terhadap efektivitas pengendalian internal, mereka harus menolak memberikan pendapat
terhadap pengendalian internal.

Peristiwa yang Tidak Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangn Tetapi
Memerlukan Pengungkapan
Peristiwa kemudian jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak ada pada tanggal
neraca dilaporkan tetapi sangat signifikan sehingga peristiwa memerlukan pengungkapan walau
tidak memerlukan penyesuaian akun. Pada umumnya, peristiwa tersebut dapat diungkapkan
secara memadai dengan menggunakan catatan kaki, akan tetapi kadang-kadang, suatu peristiwa
mungkin sedemikian signifikan sehingga memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan
tambahan yang memasukkan dampak dari peristiwa seperti jika peristiwa tersebut muncul pada
tanggal neraca. Contohnya adalah merger yang sangat material.
Peristiwa atau transaksi yang muncul di periode selanjutnya yang mungkin memerlukan
pengungkapan dan bukan penyesuaian di laporan keuangan termasuk :
Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi sementara atau
untuk dijual kembali

Penerbitan obligasi atau sekuritas

Penurunn dalam nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan pemeritah
yang menghalangi penjualan lebih lanjut dari suatu produk.

Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran

Merger atau akuisisi

Auditor perusahaan public mungkin juga mengidentifikasikan peristiwa yang


berhubungan dengan pengendalian internal terhadap pelapran keuangan yang muncul setelah
akhir tahun. Jika auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian tersebut memiliki dampak yang
material terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan, laporan auditor harus
memasukkan paragraph penjelasan baik yang menggambarkan peristiwa tersebut maupun

9
dampaknya atau mengarahkan pembaca ke suatupengungkapan dalam laporan manajemen
mengenai pengendalian internal mengenai peristiwa dan dampaknya.

Terdapat dua kategori prosedur audit untuk review peristiwa kemudian :


1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan ebagai bagian dari verifikasi saldo akhir
tahun
2. Prosedur yang dilaksanakan terutma untuk tujuan mengungkapkan peristiwa atau
transaksi yang harus diakui sebagai peristiwa lanjutan.
Kategori pertama memasukkan pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai
bagian dari pengujian atas rincian saldo.
Kategori kedua dari pengujian dilaksanakan secara khusus untuk memperoleh informasi yang
akan dimasukkan ke dalam saldo akun tahun berjalan atau catatan kaki sebagai pengujian dari
tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan.
Pengujian tersebut mencakup hal berikut:
1. Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen
2. Berkorespodensi dengan Pengacara
3. Mereview Laporan Internal yang Disiapkan pada Tanggal Neraca
4. Mereview Catatan yang Disiapkan Setelah Tanggal Neraca
5. Memeriksa Risalah yang Diterbitkan pada Tanggal Neraca
6. Memperoleh Letter of Representation

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan audit yang
berkualitas. Dalam tahap ini, auditor menelaah kewajiban kontijensi dan peristiwa kemudian.
Auditor juga mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan
apakah hal itu mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan komite
audit dan manajemen mengenai temuan yang penting dan persoalan lainnya.Setelah menjelaskan
aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penyelesaian audit, kemudian harus diberikan
pertimbangan pada tanggung jawab auditor setelah audit.Tanggung jawab ini berkaitan dengan
peristiwa yang terjadi sesudah tanggal laporan audit.

11

Anda mungkin juga menyukai