PENDAHULUAN
1
mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang
merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota
keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-
masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap.
Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu pada
anak yang perkembangan kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai
dengan umurnya. Penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu
atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kegunaan dari deteksi dini?
2. Bagaimana cara mendeteksi penyimpangan perkembangan dan pertumbuhan
anak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegunaan deteksi dini.
2. Untuk mengetahui cara mendeteksi pemyimpangan tumbuh kembang anak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui
dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka
tercapai.
3
dan mengetahui serta mengenal faktor resiko (fisik, biomedik, psikososial)
indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandardisasi
untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal
((Tim Dirjen Pembinaan Kesmas , 1997). Tes skrining yang peka, dapat
kepekaan dari petugas yang melakukan deteksi dini, dalam hal ini kader
Posyandu.
keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu
4
2. Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (PLKA)
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui perkembangan otak
anak juga terhambat. PLKA dapat dipakai sebagai salah satu alat pemantau
KPSP adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang
golongan usia terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua atau pengasuh. KPSP
perkembangan anak. Namun hasil yang negatif tidak selalu berarti bahwa
perkembangan anak tersebut tidak normal, tetapi hal ini menunjukkan bahwa
Ya kurang atau sama dengan enam, maka anak tersebut harus dirujuk ke
ahli.
diberikan kepada anak usia prasekolah atau 3-6 tahun. Dalam KPAP terdapat
30 perilaku yang ditanyakan kepada orang tua atau pengasuh anak. Jika
5
didapatkan hasil nilai lebih atau sama dengan sebelas, maka anak perlu
dirujuk.
5. Tes Daya Lihat (TDL) dan Tes Kesehatan Mata (TKM) bagi Anak Prasekolah.
TDL dan TKM bagi anak prasekolah (3-6 tahun) adalah alat untuk memeriksa
ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada golongan usia tersebut.
lebih siap untuk masuk sekolah dan belajar tanpa adanya gangguan
kesehatan mata.
6
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip
dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena akan meniru tingkah
laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,
bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,
terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar
anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
lain :
Sindroma down
Sindroma Turner
Thalasemia.
2. Faktor lingkungan
lain pada rambut, gigi geligi, otot, kulit, jaringan lemak, darah dll.
7
D. Langkah-langkah Deteksi Dini
1. Riwayat Medis
Penilaian perkembangan
8
temuan ilmiah yang sangat komprehensif, akhirnya sampai pada
bahwa pendidik perlu sadar akan dan menggunakan saling keterjalinan ini
berbeda.
9
Pengetahuan tentang perkembangan anak ini memberikan kerangka
unik dengan pola dan waktu pertumbuhan individualnya, dan juga bersifat
antara anak yang berusia kronologis sama, usia anak harus diakui
10
Pengalaman-pengalaman awal anak bersifat kumulatif dalam arti
bahwa jika suatu pengalaman terjadi secara jarang, maka pengalaman itu
terjadi dengan sering, maka pengaruhnya bisa kuat, kekal, dan bahkan
(seperti permen atau uang), suatu strategi yang bisa sangat efektif untuk
anak dalam jangka waktu yang lama. Lebih lanjut, pada periode tertentu
11
Belajar selama usia dini berlangsung dari pengetahuan behavioral ke
mereka memahami konsep kata kiri dan kanan atau membaca peta
yang lebih luas. Konteks yang bervariasi tersebut saling berikorelasi dan
ini menuntut guru untuk belajar tentang kultur mayoritas anak yang
konteks sosial dan kultural tidak menuntut guru untuk memahami semua
12
mengkonstruk pemahaman mereka sendiri tentang lingkungan sekitar
mereka.
sekolah, dan di masyarakat. Sejak lahir, anak secara aktif terlibat dalam
dan pemahaman ini diperantarai oleh dan secara jelas terkait dengan
konteks sosiokultural.
perspektif sampai tarap tertentu benar, namun tak ada satu perspektif pun
13
Aktivitas bermain anak merupakan konteks yang sangat mendukung
anak. Karena itu, bermain yang diinisiasi oleh anak dan didukung oleh
perkembangan.
14
dan juga ketika mereka mengalami tantangan di atas level
penguasaannya saat ini.
kegiatan yang terlalu sulit dan membuat anak selalu gaga) akan
kebutuhan, dan minat anak yang muncul, clan kemudian membantu anak
Para ahli tenang belajar dan para ahli psikologi perkembangan telah
dan bahwa individu cenderung memiliki cara belajar yang lebih disukai
kurang kuat.
15
Anak berkembang dan belajar terbaik dalam suatu konteks komunitas
yang dirasa aman dan menghargai, memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisiknya, dan dirasa aman secara psikologis.
bisa terhindar dari hal-hal yang bisa membahayakan. Karena itu, praktek-
perkembangan intelektualnya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegunaan deteksi dini adalah untuk mengetahui penyimpangan tumbuh
kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan
upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang
jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang.
Intervensi dini penyimpangan perkembangan anak tujuan intervensi dan
rujukan dini perkembangan anak adalah untuk mengoreksi, memperbaiki dan
mengatasi masalah atau penyimpangan perkembangan sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Waktu yang
paling tepat untuk melakukan intervensi dan rujukan dini penyimpangan
perkembangan anak adalah sesegera mungkin ketika usia anak masih di bawah
lima tahun.
17