Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
MADANI PALU
DISUSUN OLEH :
EFRIANY CHRISTI
II C
PALU
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan
yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren:
(Stuart, 2007).
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
psikotik.
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat
hidup klien.
c. Sosial Budaya
stress.
2. Faktor Presipitasi
berguna, putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor
(Keliat, 2006).
adalah:
a. Biologis
b. Stress lingkungan
c. Sumber koping
stressor.
terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau berbicara
sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah, melakukan
gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari pasien sendiri
tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang dilihat, didengar atau dirasakan).
Berikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi (Budi Anna Keliat,
1999) :
Gejala klinis:
4) Bicara lambat
Gejala klinis:
1) Cemas
2) Konsentrasi menurun
Gejala klinis:
petunjuk).
Gejala klinis:
D. RENTANG RESPON
Respon adaptif respon maladaptif
E. FASE HALUSINASI
1. Comforting
rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang
2. Condemning
mematuhi perintah dari orang lain dan berada dalam kondisi yang sangat
4. Consquering
diri, tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks dan tidak mampu
F. JENIS HALUSINASI
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang kadang terhidu bau harum.
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
6. Halusinasi sinestetik
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
7. Halusinasi Kinesthetic
G. AKIBAT
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Keliat, B.A, 2006).
sesuatu tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri
Data subjektif :
Data objektif :
b. Mondar-mandir
d. Tangan mengepal
f. Mata merah
H. PENATALAKSANAAN
individual dan usahakan agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di sentuh
atau di pegang. Pasien jangan di isolasi baik secara fisik atau emosional. Setiap
persuatif tapi instruktif. Perawat harus mengamati agar obat yang di berikan
membantu mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat
melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan pasien.
misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat
dengan orang lain. Pasien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan memilih
agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau
pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien sendirian dan saran yang
6. POHON MASALAH
Objektif:
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri saat
dikaji
Bersikap seperti mendengarkan sesuatu
Berhenti bicara di tengah- tengah kalimat unutk
menfengarkan sesuatu
Disorientasi
Kosentrasi rendah
Pikiran cepat berubah-ubah
Kekacauan alur pikiran
9. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
2. Tujuan khusus
1) Kriteria evaluasi:
mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau
dihadapi.
2) Intervensi
a) Sapa klien dengan ramah dan baik secara verbal dan non verbal.
c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
1) Kriteria evaluasi :
halusinasi.
teman bicara.
Jika menemukan klien yang sedang halusinasi tanyakan apakah ada suara
yang di dengar.
Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun perawat
menuduh/menghakimi).
Katakan pada klien bahwa ada juga klien lain yang sama seperti dia.
perawat.
1) Kriteria evaluasi :
mengendalikan halusinasinya.
halusinasi.
2) Intervensi
berlanjut.
b) Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian.
Katakan : Saya tidak mau dengar kau pada saat halusinasi muncul.
Menemui orang lain atau perawat, teman atau anggota keluarga yang lain
Rasional :
Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba cara yang telah dipilih.
Rasional :
halusinasi.
halusinasinya.
1) Kriteria evaluasi
mengendalikan halusinasi.
2) Intervensi
Rasional :
interaksi selanjutnya.
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi.
halusinasi tidak terkontrol, dan resiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan.
Rasional :
masalah halusinasi.
1) Kriteria evaluasi
samping obat.
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis dan frekuensi serta
manfaatnya.
c) Anjurkan klien untuk bicara dengan dokter tentang mafaat dan efek
Rasional :
Dengan mengetahui efek samping klien akan tahu apa yang harus dilakukan
e) Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar dosis, benar