Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang
dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum
penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut.
Segala aktivitas guru dan peserta didik, mestinya diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karena
keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran.
Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik.
Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik. Walaupun kita
mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah
perubahan perilaku setiap peserta didik.
Integritas
Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif, yang memungkinkan peserta didik
untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai innformasi dan proses pemecahan masalah
dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat mutlak, akan tetapi merupakan hipotesis yang
merangsang peserta didik untuk mau mencoba dan mengujinya. Oleh karena itu, guru mesti
membuka berbagai kemungkinan yang dapat dikerjakan peserta didik. Biarkan peserta didik
berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinyaa sendiri, sebab pengetahuan pada dasarnya
bersifat subjektif yang bias dimaknai oleh setiap peserta didik.
Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi peserta
didik. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat berkembang manakala mereka terbebas dari rasa
takut dan menegangkan. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan
proses yang menyenangkan (joyfull learning). Proses pembelajaran yang menyenangkan bias
dilakukan, pertama, dengan menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur
kesehatan, misalnya dengan pengaturan cahaya, ventilasi, dan sebagainya; serta memenuhi unsur
keindahan, misalnya cat tembok yang segar dan bersih, bebas dari debu, lukisan dan karya-karya
peserta didik yang tertata, vas bunga, dan lain sebagainya. Kedua, melalui pengelolaan
pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model
pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu
membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
Menantang
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat
ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik melalui kegiatan
mencoba-coba, berfikir secara intuitif atau bereksplorasi. Apapun yang diberikan dan dilakukan
guru harus dapat merangsang peserta didik untuk berpikir (learning how to learn) dan melakukan
(learning how to do). Apabila guru akan memberikan informasi, hendaknya tidak memberikan
informasi yang sudah jadi yang siap dikonsumsi peserta didik, akan tetapi informasi yang mampu
membangkitkan peserta didik untuk mau mengunyahnya, untuk memikirkannya sebelum ia
mengambil kesimpulan. Untuk itu, dalam hal-hal tertentu, sebaiknya guru memberikan informasi
yang meragukan, kemudian karena keraguan itulah peserta didik terangsang untuk
membuktikannya.
Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan pserta didik. Tanpa
adanya motivasi, tidak mungkin mereka memiliki kemauan untuk belajar. Oleh karena itu,
membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap proses
pembelajaran. Motivasi dpat diartikan sebagai dorangan yang memungkinkan peserta didik untuk
bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri peserta didik
manakala mereka merasa membutuhkan (need). Peserta didik yang merasabutuh akan bergerak
dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, dalam rangka membangkitkan
motivasi, guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi
kehidupan peserta didik, dengan demikian peserta didik akan belajar bukan hanya sekedar untuk
memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian strategi pembelajaran
pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan
rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun utnuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Model pembelajaran adalah: Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktivitass belajar-mengajar.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang
sifatnya sangat umum.
Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran metode didefinisikan sebagai cara-cara
menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah di
tetapkan
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik
adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode yaitu
cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Taktik
adalah gaya seseorng dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan
demikian, taktik sifatnya lebih individual.
Komponen strategi pembelajaran adalah; guru, siswa, tujuan, bahan pelajaran, untuk itu,
semua komponen strategi pembelajaran merupakan factor yang berpengaruh terhadap
strategi pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu
peserta didik, sebagai raw iput, instrumental input atau sasaran, environmental input
(lingkungan).
Strategi pembelajaran efektif: berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas, integritas,
motivasi, menantang, menyenangkan, inspiratif, interaktif.
Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari
kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat
tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan
tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bias dilupakan untuk mencapai tujuan adalah
bagaimana cara menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi
secara optimal.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang, yaitu:
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan program
pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum.
Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas,
system dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif
dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan
program pengajaran, namaun kondisi sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan
guru merupakan hal penting jangan sampai diabaikan.