PENDAHULUAN
1
PANAS BUMI KAMOJANG
meningkatkan penggunaan panas bumi global, yang saat ini berjumlah 10.000
MW, naik sebanyak 40 persen.
2
PANAS BUMI KAMOJANG
I.3. TUJUAN
3
PANAS BUMI KAMOJANG
BAB II
LANDASAN TEORI
4
PANAS BUMI KAMOJANG
Sistem panas bumi yang terpengaruh kuat oleh adanya uap dan atau air
panas dikatakan sebagai sistem hydrothermal. Sistem ini sering berasosiasi
dengan pusat vulkanisme atau gunung api di sekitarnya. Jika fluida magmatik dari
gunung api lebih mendominasi sistem hidrotermal, maka dikatakan sebagai sistem
vulkanik hidrotermal (volcanic hydrothermal system). Sistem panas bumi dapat
berada pada daerah bermorfologi datar (flat terrain) dan dapat pula berada pada
daerah bermorfologi curam (step terrain). Di Indonesia, sistem panas bumi yang
umum ditemukan adalah sistem hidrotermal yang berasosiasi dengan pusat
vulkanisme pada daerah bermorfologi step terrain.
Selain sistem hidrotermal, terdapat pula jenis lain dari sistem panas bumi,
seperti: hot dry rock system, geopressured system, heat sweep system.
Sistem reservoir panasbumi secara umum terdiri dari empat bagian utama, yaitu
sumber panas alami (hot rock), suplai air yang cukup, reservoir dan batuan
penutup (cap rock).
Pada awalnya, para ahli geologi menduga bahwa sumber air (fluida)
panasbumi berasal dari air magmatik, yaitu air yang dilepaskan dari magma cair
5
PANAS BUMI KAMOJANG
ketika tekanannya berkurang. Namun dengan ditentukannya aplikasi teknik isotop
alam dalam panasbumi telah membuktikan bahwa sumber fluida tersebut adalah
air meteorik (air hujan), hanya sebagian kecil daerah panasbumi yang sumber
fluidanya berasal dari air magmatik. Air meteorik tersebut masuk ke dalam
reservoir melalui patahan dan dipanasi oleh batuan melalui proses konduktif dan
konvektif. Jika suatu reservoir panasbumi dieksploitasi, maka ketersediaan suplai
air harus diperhatikan agar produksidapat berkelamjutan.
3. Reservoir Panasbumi
Akuifer adalah suatu formasi geologis yang dapat menyimpan air. Batuan
permeabel merupakan media yang baik untuk menyimpan air. Reservoir
panasbumi berupa akuifer dengan batuan permeabel yang berbeda-beda. Sistem
reservoir dengan sifat permeabilitas yang tinggi akan menghasilkan uap dari
sumur yang dapat memproduksi paling sedikit 20 ton/jam, bahkan beberapa
sumur panasbumi dapat memproduksi uap hingga ratusan ton/jam. Contoh
berbagai jenis batuan reservoir yang dapat menghasilkan produksi uap yang baik
antara lain batuan greywackei pada lapangan Geyser (Amerika Serikat), batuan
karbonat pada Larderello (Italia), ignimbritte pada Wairakei (Selandia Baru) dan
tufa vulkanik pada Cerro Prieto (Meksiko).
4. Batuan Penutup
6
PANAS BUMI KAMOJANG
rendah, mengalir menuju permukaan bumi dan keluar berupa manifestasi
panasbumi seperti fumarol, heated pool dan mata air panas.
7
PANAS BUMI KAMOJANG
yang dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang
dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatic
yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang
pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan
terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya
lebih dalam dan menempati batuan volkanik, sedangkan reservoir panas bumi di
Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang
lebih dangkal. Sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya berkaitan dengan
kegiatan gunung api andesitisriolitis yang disebabkan oleh sumber magma yang
bersifat lebih asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusatenggara dan
Sulawesi umumnya berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat
andesitisbasaltis dengan sumber magma yang lebih cair. Karakteristik geologi
untuk daerah panas bumi di ujung utara Pulau Sulawesi memperlihatkan
kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.
Akibat dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang
dihasilkan oleh tumbukan miring (oblique) antara lempeng IndiaAustralia dan
lempeng Eurasia menghasilkan sesar regional yang memanjang sepanjang Pulau
8
PANAS BUMI KAMOJANG
Sumatera yang merupakan sarana bagi kemunculan sumbersumber panas bumi
yang berkaitan dengan gununggunung api muda. Lebih lanjut dapat disimpulkan
bahwa sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistim
patahan regional yang terkait dengan sistim sesar Sumatera, sedangkan di Jawa
sampai Sulawesi, sistim panas buminya lebih dikontrol oleh sistim pensesaran
yang bersifat lokal dan oleh sistim depresi kaldera yang terbentuk karena
pemindahan masa batuan bawah permukaan pada saat letusan gunung api yang
intensif dan ekstensif. Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya menempati
batuan sedimen yang telah mengalami beberapa kali deformasi tektonik atau
pensesaran setidaktidaknya sejak Tersier sampai Resen. Hal ini menyebabkan
terbentuknya porositas atau permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang
dominan yang pada akhirnya menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi
yang besar, lebih besar dibandingkan dengan permeabilitas reservoir pada
lapanganlapangan panas bumi di Pulau Jawa ataupun di Sulawesi.
9
PANAS BUMI KAMOJANG
gambar. Sistem hidrothermal
10
PANAS BUMI KAMOJANG
pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai
temperatur dan tekanan tinggi.
11
PANAS BUMI KAMOJANG
BAB III
PEMBAHASAN
12
PANAS BUMI KAMOJANG
III.2. GEOLOGI REGIONAL
III.2.1.FISIOGRAFI
III.2.2. MORFOLOGI
Secara morfologi, daerah ini dapat dibagi menjadi 4 satuan, yakni Kerucut
Gunungapi, Perbukitan Bertimbulan Kasar, Pebukitan menggelombang dan
Pedataran.
13
PANAS BUMI KAMOJANG
Pebukitan menggelombang menempati daerah selatan Lembar yang
dibentuk oleh batuan-batuan sediment berumur Tersier. Bukit-bukit umumnya
rendah dengan lereng yag tidak terjal. Sungai-sungainya mengalir ke selatan
dengan pola agak sejajar. Daerah pebukitan tersebut terletak pada ketinggian
kurang dari 1000 m di atas permukaan laut.
Struktur geologi yang terdapat di daerah ini adalah lipatan, sesar dan
kekar. Lipatan yang terjadi mempunyai arah sumbu barat-barat laut-timur
tenggara pada Formasi Bentang dan utara barat lautselatan tenggara pada
Formasi Jampang. Perbedaan arah sumbu tersebut disebabkan oleh perbedaan
tahapan dan intensitas tektonika pada kedua satuan batuan tersebut. Sesar yang
14
PANAS BUMI KAMOJANG
dijumpai adalah sesar normal dan sesar geser. Sesar normal yang utama
merupakan bagian unsur pembentukkan depresi (Zona Bandung) yang dicirikan
sebagai sesar Pegunungan Selatan, berarah barat-timur. Arah jurus sesar geser
umumnya baratdaya-timurlaut, beberapa ada yang hampir barat-timur dan
baratlauttenggara. Sesar-sesar itu melibatkan satuan batuan Tersier dan Kuarter,
sehingga dapat ditafsirkan sebagai sesar yang muda. Melihat pola arahnya
diperkirakan gaya tektonika berasal dari selatan ke utara yang diduga telah
berlangsung sejak Oligosen Akhir Miosen Awal. Dengan demikian dapat diduga
bahwa mungkin sebagian dari sesar tersebut merupakan penggiatan sesar lama.
Sesar yang berkembang dalam Kuarter umumnya sebagai pengontrol tumbuhnya
gunungapi muda, terutama sistem sesar berarah baratdaya-timurlaut yang
memotong bagian tengah daerah ini. Pada jajaran gunungapi tersebut, dua
gunungapi di antaranya masih giat yaitu G. Papandayan (2622 m) dan G. Guntur
(2249 m).
Kekar terjadi terutama pada batuan yang berumur tua, antara lain pada
Formasi Jampang dan terobosan diorit kuarsa, pada batuan gunungapi Neogen
seperti Formasi Beser dan Batuan Gunungapi Plio-Plistosen.
Seperti halnya di daerah lain pada bagian selatan P. Jawa, tektonika daerah
ini pada Zaman Tersier sangat dipengaruhi oleh penunjaman Lempeng Samudra
Hindia ke bawah Lempeng Asia Tenggara.
15
PANAS BUMI KAMOJANG
menghasilkan ke-gunungapian dan diakhiri oleh penerobosan retas-retas andesit
pada Pliosen.
16
PANAS BUMI KAMOJANG
Formasi ini terdiri dari breksi tufaan dan lava yang bersusunan andesit
sampai basalt
5. Breksi Tufaan (Tpv)
Satuan ini merupakan satuan batuan gunung api yang berumur Tersier
yang disuse oleh breksi, tuff dan batupasir. Satuan ini menindih tidak
selaras formasi Bentang
6. Andesit (Tpi(a))
Satuan Andesit merupakan batuan terobosan berumur Tersier kala Pliosen
yang berumur lebih muda dari batuanterobosan Diorit kuarsa. Satuan ini
memiliki komposisi litologi berupa andesit
7. Satuan Batuan Gunungapi Kuarter Tua
Satuan ini terdiri dari produk gunungapi umur kuarter tua, produj gunung
api kuarter tua terdiri dai lava andesit sampai basalt, breksi tuf, tuff dan
produk sekunder berypa breksi lahar yang mengandung fragmen
batuapung dan lava andesit sampai basalt)
8. Satuan Batuan Gunungapi Muda
Satuan ini terdiri dari produk gunungapi umur kuarter muda, satuan ini
terdiri dari produk primer berupa lava andesit-basalt, tuff dan piroklastik
tak terkonsolidasi berupa abu gunungapi, lapili eflata. Sedangkan produk
sekunder terdiri dari breksi lahar dengan fragmen andesit-basalt
9. Satuan Endapan Permukaan
Satuan beumur paling muda yaitu holosen terdiri dari endapan
kolovium(talus, rayapan, dan runtuhan baguan tubuh kerucut gunubg api
tuaberupa bongkah, batuan beku ,breksi tuff dan pasir tuff), endapan
danau(lempung, lanau, pasir dan bersifat tuffan), dan endapan alluvium
(lempung, lanau, pasir kasar-kerikil serta bongkah batuan beku dan batuan
sedimen)
17
PANAS BUMI KAMOJANG
18
PANAS BUMI KAMOJANG
III.3 PROSPEKTIF DAN MANIFESTASI PANAS BUMI
KAMOJANG
19
PANAS BUMI KAMOJANG
diamati pada sumur KMJ-8, 9 dan 10. Temperatur puncak lapisan kondensat ini
antara 50 70 0C yang berada diantara formasi Q1 dan QGP. Formasi komplek
Gandapura (QGP) terdiri dari batuan andesit yang teralterasi moderat hingga
tinggi. Ketebalan lapisan kondensat ini antara 350-550 meter. Bagian bawah
lapisan kondensat ini diperkirakan memliliki temperatur antara 220 2300C.
Formasi komplek Gandapura ini merupakan lapisan yang produktif dan
merupakan reservoir 2-fase berada pada kedalaman 700 1200 m.
20
PANAS BUMI KAMOJANG
Gambar . Profil zona produktif reservoir area Kamojang
21
PANAS BUMI KAMOJANG
Mineral hidrotermal seperti illit, monmorillonit, kalsit, khlorit, pirit dan
kuarsa muncul dengan melimpah. Mineral-mineral anhidrit dan walrakit muncul
dengan jumlah menengah. Sedang mineral-mineral leukoxen, serisit, siderite,
sphene, adularia, epidot dan pirhotit muncul dengan jumlah sedikit.
22
PANAS BUMI KAMOJANG
III.3.4 STUDI KANDUNGAN DAN TEMPERATUR GAS PANAS
BUMI DENGAN DIAGRAM GRID
23
PANAS BUMI KAMOJANG
Jadi, dapat disimpulkan
1. Gas co2 dan h2s merupakan gas yang dominan dalam reservoir panas bumi
kamojang.
2. Temperatur pada lapangan panas bumi kamojang berkisar antara 177-253,4 oc,
hasil ini sesuai dengan tipikal temperatur pada sistem dominasi uap.
3. Secara statistik tidak ada beda siginifikan antara temperatur hitung dan
temperatur factual
24
PANAS BUMI KAMOJANG
BAB IV
PENUTUP
IV.1 PENUTUP
IV.2 SARAN
25
PANAS BUMI KAMOJANG
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/wikipedia
http://www.bandgis.com/2016/08/peta-geologi-garut-pamengpeuk-lembar.html
Studi kandungan dan temperatur gas panas bumi Kamojang dengan diagram grid
www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi.../geothermal/
https://jurnalbumi.com Sains
geothermal.itb.ac.id/
26
PANAS BUMI KAMOJANG