Anda di halaman 1dari 3

BIL ASHABI RUHAMAK

230110150221
PERIKANAN C/10

SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH PADA IKAN LELE
Darah ikan terdiri dari atas komponen cairan (plasma) dan komponen seluler (sel-sel
darah). Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan
trombosit (keping darah), yang diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup
(Wedemeyer et al.,1990). Sel dan plasma darah mempunyai peranan fisiologis yang sangat
penting. Plasma darah adalah suatucairan jernih yang mengandung mineral terlarut, hasil
absorpsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme, serta gas terlarut (Lagler et
al.,1977).
Eritrosit pada ikan merupakan jenis sel darah yang paling banyak jumlahnya. Bentuk
eritrosit pada semua jenis ikan hampir sama. Eritrosit padaikan memiliki inti, seperti pada
bangsa burung dan reptil. Jumlah eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara (1,05 - 3,0) x 106
sel/mm3 (Irianto 2005). Leukosit merupakan jenis sel yang aktif di dalam sistem pertahanan
tubuh. Setelah dihasilkan di organ timus dan ginjal, leukosit kemudian diangkut dalam darah
menuju ke seluruh tubuh (Irianto 2005). Leukosit akan ditanspor secara khusus ke daerah yang
mengalami peradangan yang serius (Guyton 1997). Chinabut et al. (1991) dalam Abdullah
(2008) melaporkan bahwa trombosit pada ikan berbentuk bulat memanjang atau lonjong dan
berperan dalam proses pembekuan darah karena ikut serta dalam mengaktifkan protrombin
menjadi trombin.Adapun parameter yang diamati ialah jumlah sel darah merah ikan pada ikan
lele.
Ukuran eritrosit ikan lele (Clarias ssp) berkisar antara (10 x 11 m) (12 x 13 m),
dengan diameter inti berkisar antara 4 5 m. Jumlah eritrosit ikan lele (Clarias ssp) adalah
3,18 x 106 sel/ml (Angka et al.,1985). Eritrosit pada ikan merupakan sel yang terbanyak
jumlahnya. Ukuran eritrosit ikan lele adalah 1011 m hingga 1211 m, dengan diameter inti
4-5 m. Jumlah eritrosit normal dalam darah ikan lele adalah 3,18106 sel/ml (Chinabut et al,
1991). Total eritrosit tertinggi terdapat pada kelompok 5 dan 6 yaitu 7640000 sel/mm3.
Sedangkan total eritrosit terendah terdapat pada kelompok 4 yaitu 180000 sel/mm3. Rendahnya
jumlah eritrosit menandakan ikan menderita anemia dan kerusakan organ ginjal. Sedangkan
tingginya jumlah eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake,
1977 dalam Abdullah, 2008). Leukosit pada ikan berbentuk lonjong sampai bulat, tidak
berwarna dan jumlahnya berkisar antar 20.000 - 150.000 sel/mm3 (Chinabut et al, 1991) dalam
Abdullah (2008).
Hematokrit adalah perbandingan antara volume sel darah dengan plasma darah
(Sasradipraja et al, 1989 dalam Abdullah, 2008). Abdullah (2008) menyatakan bahwa kisaran
nilai hematokrit ikan lele pada kondisi normal sebesar 30,8 - 45,5. Kadar hematokrit ikan lele
tertinggi terdapat pada kelompok 11 yaitu 50%, sedangkan kadar hematokrit terendah terdapat
pada kelompok 6 yaitu 0,67%. Nilai hematokrit yang kurang dari 22% menunjukan ikan
mengalami anemia (Gallaugher et al, 1995 dalam Abdullah, 2008), sedangkan menurut Nabib
dan Pasaribu (1989) dalam Prasetyo (2008) bahwa nilai hematokrit darah ikan berkisar 5
60%, hematokrit di bawah 30% menunjukan defisiensi eritrosit. Apabila ikan terkena penyakit
atau nafsu makan menurun maka nilai hematokrit darah menjadi lebih rendah (Delman and
Brown, 1989 dalam Prasetyo 2008).maka dapat dinyatakan bahwa ikan lele kelompok 6
terserang anemia dan defisiensi eritrosit sesuai pernyataan diatas.
Hemoglobin adalah suatu protein dalam eritrosit yang terdiri protoporfirin, besi dan
oksigen (sastradipradja et al, 1989 dalam Prasetyo, 2008). Kadar hemoglobin normal ikan lele
adalah 12 14 Hb/100 ml (Bastiawan et al, 2001 dalam Alamanda et al, 2007). Hasil praktikum
menunjukan kadar hemoglobin ikan lele tertinggi terdapat pada kelompok 2 dan 3 yaitu 11
gr%, sedangkan kadar hemoglobin terendah terdapat pada kelompok 1 yaitu 6,2 gr%.
Penurunan nilai hemoglobin menunjukan terjadinya abnormalitas pada kesehatan ikan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yusuf. 2008. Efektifitas Ekstrak Daun Paci-Paci Leucas lavandulaefolia Untuk
Pencegahan Dan Pengobatan Infeksi Penyakit Mas Motile Aeromonad Septicaemia
Ditinjau dari Patologi Makro dan Hematologi Ikan Lele Dumbo Clarias sp.. Skripsi.
Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. Departemen Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Alamanda et al, 2007. Penggunaan metode hematologi dan pengamatan endoparasit darah
untuk penetapan kesehatan ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus) di kolam budidaya
desa mangkubumen boyolali. Jurnal Boidiversitas. 8 : 34 38.
Chinabut S, Limsuwan C, and Kiswatat P. 1991. Histology of The Walking Catfish, Clarias
bathracus. IDRC Canada. hlm 96.
Guyton AC. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Irawati Setiawan (Penerjemah).
Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Prasetyo AE, Dwi HY, Purwanto. 2008. Efektifitas pengaruh pemberian ekstrak bawang putih
untuk pengobatan ikan lele (Clarias sp.) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.
PKM Penulisan Ilmiah, Institut Pertanian Bogor.
Wedemeyer GA, Yasutke. 1977. Clinical Methods for The Assessment on The Effect of
Enviromental Stress on Fish Health. Technical Paper of The US Departement of The
Interior Fish ang the Wildlife Service, 89 : 1-17.

Anda mungkin juga menyukai