Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN FISIKA EKSPERIMEN I

MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG MIKRO DENGAN


METODE FEBRY-PEROT DAN CERMIN LLOYDS

DiSUSUN OLEH :

Nama (NIM) : 1. Efi Solihah (H1E012015)


2. Almas Gedina (H1E012020)
3. Mustiyani Dewi K (H1E012025)

Hari/Tanggal : Kamis, 13 November 2014


Asisten : Safrul Mufidah

PROGRAM STUDI FISIKA


JURUSAN MIPA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
Menentukan Panjang Gelombang Mikro
dengan Metode Febry-Perot dan Cermin Lloyds
Oleh : Efi Solihah, Almas gediana, Mustiyani DK

ABSTRAK

Percobaan Gelombang Mikro menggunakan satu set peralatan sistem optik


gelombang mikro merk PASCO model WA-9314B. Alat pemancar mengeluarkan
gelombang yang akan sampai ke penerima gelombang. Cara menentukan panjang
gelombang mikro bisa menggunakan dua cara,yaitu dengan metode Febri Perot
dan Cermin Lloyds. Dua reflektor dipasang berhadapan kemudian salah satu
digeser sampai mendapat nilai amplitudo maksimum pada signal meter. Jarak
antara kedua reflektor tersebut diukur sebagai nilai h. Pernyataan diatas
merupakan metode Febry-perot. Metode cermin Lioyds dengan memasang
reflektor didepan ganometer pada jarak tertentu. Reflektor tersebut digeser sampai
mendapat amplitudo maksimum. Panjang gelombang mikro pada percobaan ini
sebesar 0,7710,95 cm ( Febry Perot ) dan 0,9588 0,9796 cm ( cermin Lioyds ).

Kata kunci : gelombang mikro, amplitude, ganometer, metode Febry-Perot dan


cermin Lloyds.
Determine Long Microwave
with Febry Perot's Method and Lloyd Mirror s
By: Efi Solihah, Almas gediana, Mustiyani DK

ABSTRACT
Microwave attempt utilizes one set optic system equipment PASCO's microwave
WA's model 9314B. Tool emittinging to issue wave who will get to tuner.
Methods to determines microwave length can utilize two way,which is with Febri
Perot's method and Lloyd Mirrors. Two reflector are assembled over against then
one of are angled until get maximum amplitude points on signal meter. Distance
among reflector second that was measured as point h. statement upon constitute
Febry Perot's method. Lioyd's reflecting methods by put together reflectors at
ganometer's front on given distance. That reflector is angled until gets maximum
amplitude. Long microwave on experimental it as big as 0,7710,95 cm( Febry
Perot) and 0,9588 0,9796 cm( Lioyd's mirror s).

Key word: microwave, amplitude, ganometer, Febry Perot's method and Lloyd
mirror s.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak sekitar 60 tahun yang lalu, telah diperlihatkan bahwa cahaya
berperilaku sebagai gelombang. Maxwell, didasari oleh perhitungan kecepatan
gelombang elektromagnetik, mengatakan bahwa cahaya pasti merupakan
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik pertama kali di
bangkitkan dan dideteksi secara eksperimental oleh Heinrich Hertz (1857-1894) di
tahun 1887. Hertz menggunakan perangkat celah-bunga-api dimana muatan
digerakkan boalk-balik dalam waktu singkat, membangkitkan gelombang
berfrekuensi sekitar 109 Hz. Ia mendeteksi gelombang tersebut dari suatu kejauhan
dengan menggunakan loop kawat yang bisa membangkitkan ggl jika padanya
terjadi perubahan medan magnet. Gelombang ini kemudian dibuktikan merambat
dengan kelajuan cahaya 3,00108 m/s dan menunjukkan karakteristik gelombang
seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi, difraksi dan interferensi
(Giancoli,2001).
Sebagai contoh dari pada gelombang elektromagnetik adalah gelombang
mikro. Berdasarkan pemikiran para ilmuwan diatas, gelombang mikro di masa
sekarang banyak digunakan untuk kepentingan umum oleh khalayak ramai.
Misalnya digunakan dalam bidang kemiliteran sebagai senjata dan alat
komunikasi ataupun dalam bidang kerumah tanggaan sebagai alat untuk memasak
dan banyak lagi kegunaan dari gelombang mikro.
Dengan uraian di atas, maka pada praktikum ini akan menentukan panjang
gelombang mikro yaitu dengan metode Febry-Perot dan cermin Lloyds

B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah Menentukan panjang gelombang dari
sebuah pemancar gelombang mikro (transmitter microwave) dengan
menggunakan metode interferensi Febri-Perot dan Cermin Lloyds. Serta lebih
memahami perkuliahan Gelombang khususnya yang berhubungan dengan
interferensi dua gelombang.

C. Dasar teori
1. Gelombang Mikro
Gelombang mikro atau dikenal sebagai microwaves ialah gelombang
elekromagnet yang mempunyai daerah frekuensi antara 109 sampai 3 x 1011 Hz
(300 Ghz) atau daerah panjang gelombang dari 30 cm sampai dengan 1mm.
Daerah frekuensi antara 1 Ghz sampai 3 Ghz disebut daerah UHF (Ultra High
Frequency). Gelombang mikro banyak digunakan dalam radar, sistem komunikasi
dan juga untuk mempelajari struktur molekul dalam bahan. Sumber gelombang
mikro adalah alat khusus yang bekerja secara elektronik, seperti klistron,
magnetron, dan Travelling Wave tube (TWT). Salah satunya yang dipergunakan
dalam eksperimen ini adalah Gun diode microwave Transmmiter sebagai sumber
gelombang elektromagnetik.
Sebuah gelombang 1 menjalar dalam suatu ruangpada lintasan x,
dituliskan secara matematis
1 = cos[ ]
Gelombang lain 2 yang menjalar dalam ruang yang sama dan lintasan
x + x dituliskan secara matematis :
2 = cos[( + ) ]
2 = cos[ + . ]
2 = cos[ + ]
2 = cos[( ) + ]
2 = [cos( ) cos sin( ) sin ]
2 = cos( ) cos A sin( ) sin
adalah beda fase antara 2 dengan 1. Jika kedua gelombang
berinterferensi di suatu titik pengamatan, maka total gelombang pada titik
pengamatan tersebut adalah
= 1 + 2
= cos[ ] + cos( ) cos A sin(
) sin
= cos( ) (1 + cos ) A sin( ) sin
Gelombang total saling memperkuat (kontruktif) dengan syarat cos = 1,
sedangkan ditentukan oleh beda lintasan gelombang 2 dengan gelombang 1,
sehingga
2
=

D. Sifat-sifat Gelombang Mikro


a. Refleksi ( Pantulan ) dan Refraksi ( Pembiasan )
Dalam percobaan, gelombang mikro dapat direfleksikan oleh suatu
lempeng logam ( Gambar 1 ). Refleksi pada logam bisa terjadi jika rata-rata dari
ketidakteraturan permukaan pemantul ( reflektor ) jauh lebih kecil daripada
panjang gelombang yang datang. Syarat kekasaran permukaan seperti ini memiliki
pengertian yang berlainan untuk spektrum elektromagnetik yang berbeda. Syarat
kedua bagi adanya berkas refleksi adalah ukuran rentang reflektor harus lebih
besar daripada panjang gelombang berkas datang.
Normal
Gelombang pantul
Gelombang datang 1 1
n1 udara

D
n2 900

Gelombang bias

Gambar 1. Penggambaran refleksi dan refraksi dengan menggunakan gelombang


yang jatuh pada permukaan air
B

A C
Gambar 2. Metode Cermin Lloyds
Pada gambar 2 adalah sebuah bagian dari susunan cermin Lloyds. Titik A
adalah sebuah sumber gelombang mikro dari titik A dapat mencapai detektor
gelombang melalui dua jalur, yaitu jalur langsung (AC) dan jalur pantulan
(AB+BC). Detektor di C akan mendekati isyarat yang maksimum (interferensi
konstruktif) jika kedua gelombang bertemu di titik C dalam keadaan sefase (beda
fasenya 0). Jika hal ini terjadi pada posisi reflektor seperti pada Gambar 2, maka
maksimum berikutnya akan terdeteksi jika reflektornya digeser sehingga jarak
gelombang terpantul menjadi (AB+BC+).
Pada pembiasan oleh prisma, indeks bias n zat prisma segitiga dapat
ditentukan dengan mengukur sudut deviasi minimum Dmin prisma dalam vakum
(atau udara). Sudut deviasi D ditunjukkan pada Gambar 3.
1
sin ( A Dmin )
n 2 (1)
1
sin A
2
b. Interferensi dan difraksi
Jika dua gelombang bergabung maka akan terjadi interferensi gelombang.
Interferensi yang terjadi akan bersifat saling menguatkan atau saling melemahkan.
Hal ini berlaku untuk gelombang mikro. Gelombang-gelombang menyebar
sewaktu merambat dan ketika menemui penghalang, gelombang ini berbelok
mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya. Fenomena ini disebut difraksi.
Besarnya difraksi bergantung pada panjang gelombang dan ukuran penghalang.
Sebagai aturan praktis, hanya jika panjang gelombang lebih kecil dari ukuran
benda, akan ada bayangan yang cukup besar.
Ada 2 metode untuk menentukan panjang gelombang mikro, yaitu :
1. Metode Febry-Perot
Pada metode ini sebuah pemancar gelombang mikro ditempatkan
berhadapan dengan alat penerima, dan di antaranya ditempatkan 2 buah
reflektor parsial yang mana bidang pantul kedua reflektor saling
berhadapan.

Gambar 4. Susunan peralatan metode Febry-Perot


Skema lintasan gelombang w1 dan w2 :

A D
B C

Lintasan w1 adalah A-B-C-D sedangkan lintasan w2 adalah A-B-


C-B-C-D. Beda lintasan antara w1 dan w2 adalah :
x = (AB + BC + CB + BC + CD) (AB + BC + CD)
= CB + BC dimana CB = BC = h sehingga diperoleh :

2h = n (4)

2. Metode cermin Lloyds


Metode ini merupakan metode interferensi gelombang untuk
menentukan panjang gelombang dari sumber pemancar gelombang.

Gambar 4. Susunan peralatan metode cermin Lloyds


Skema lintasan w1 dan w2 menurut metode cermin Lloyds :
B

A B C

Lintasan w1 adalah A-B-C dan w2 adalah A-B-C. Beda lintasan


w1 dan w2 adalah :
x = (AB + BC) (AB + BC) dimana AB = d dan BB = h sehingga
diperoleh :

= [2 + 2 + 2 + 2 ] ( + )

= [2 2 + 2 ] 2

= 2[ 2 + 2 ]
Syarat interferensi maksimum :
x = n
2[2 + 2 ] = (5)
II. METODE

A. Waktu dan Tempat


Percobaan menentukan panjang gelombang gelombang mikro dengan
metode Febry-Perot dan cermin Lloyds dilaksanaakan pada hari Senin,11
November 2014 bertempat di laboratorium Fisika Eksperimen 1, program studi
Fisika Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

B. Alat dan Bahan


Interferensi Febry-Perot
- Gun diode microwave Transmmiter
- Microwave receiver
- Goniometer
- Component holders
- Reflector parsial microwave
Cermin Lloyds
- Gun diode microwave Transmmiter
- Microwave receiver
- Goniometer
- Component holders
- Reflector microwave

C. Prosedur Kerja
A. . Metode Febry-Perot
1. Menyusun peralatan seperti gambar 4.
2. Menghidupkan alat pemancar gelombang dan alat penerimanya. Geser
perlahan-lahan reflector parsial I sampai amplitudo signal-meter alat
penerima menunjukan harga maksimum, mencatat jarak h pada tabel.
3. Geser perlahahn-lahan reflector parsial I mendekati reflector parsial II
sampai amplitudo signal-meter alat penerima menunjukan harga
maksimum.
4. Melakukan langkah ke-3 berulang-ulang hingga amplitudo signal-meter
penerima tidak menunjukan lagi harga maksimum.
5. Melakukan pula untuk arah yang berkebalikan (menjauhi).

B. Metode Cermin Lloyds


1. Menyusun peralatan seperti gambar 5.
2. Menghidupkan alat pemancar gelombang dan alat penerimanya. Geser
perlahan-lahan reflector parsial I sampai amplitudo signal-meter alat
penerima menunjukan harga maksimum, mencatat jarak h pada tabel.
3. Menggeser perlahan-lahan reflector menjauhi goniometer sampai
amplitudo signal-meter menunjukan harga maksimum kedua.
4. Melakukan langkah ke-3 berulang-ulang sampai amplitude signal-meter
tidak menunjukan lagi harga maksimum.
D. Diagram Alir

1. Metode Febry-Perot

Mulai

Menyusun peralatan seperti Gambar 3 dengan h = 40 cm

Menghidupkan alat pemancar gelombang dan alat penerimanya

Geser reflector parsial I mendekati reflector parsial II sampai amplitudo signal-


meter alat penerima menunjukan harga maksimum.

Melakukan langkah ke-3 berulang-ulang hingga amplitudo signal-meter penerima


tidak menunjukan lagi harga maksimum.

Melakukan langkah ke-3untuk arah yang berkebalikan (menjauhi)

Selesai
2.Metode Cermin Lloyds

Mulai

Menyusun peralatan seperti Gambar 3 dengan d = 40 cm

Menghidupkan alat pemancar gelombang dan alat penerimanya

Geser reflector parsial mendekati pusat goniometer sampai amplitudo signal-


meter alat penerima menunjukan harga maksimum.

Melakukan langkah ke-3 berulang-ulang hingga amplitudo signal-meter penerima


tidak menunjukan lagi harga maksimum.

Melakukan langkah ke-3 untuk arah yang berkebalikan (menjauhi)

Selesai
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Metode Febry Perot

Reflektor I mendekati Reflektor II


n h 2h
1 23,6 47,2
2 23,8 47,6
3 24,1 48,2
4 24,4 48,8
5 25,1 50,2
6 25,4 50,8
7 25,8 51,6

Grafik antara 2h terhadap n


56
54
y = 0.7714x + 46.114
52 R = 0.9779
50
2h

48
46
44
42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
n

Reflektor I menjauhi Reflektor II


n h 2h
1 13,2 26,4
2 14,1 28,2
3 14,5 29
4 14,8 29,6
5 15,6 31,2
6 15,7 31,4
7 16,2 32,4
Grafik antara 2h terhadap n
35
30
25
y = 0.95x + 25.943
20
R = 0.9698
2h

15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7
n

Metode Cermin Lioyds


Reflektor mendekati ganometer
n h d 2 [ 2 + 2 ]

1 22,8 40 12,08
2 21,8 40 11,11
3 19 40 8,57
4 17,9 40 7,64
5 16,7 40 6,69
6 15,7 40 5,94

Grafik antara2 [2 + 2 ] terhadap


n y = -1.2826x + 13.161
15 R = 0.9588
2 [d2+ h2 - d]

10

0
1 2 3 4 5 6
n
Reflektor menjauhi ganometer
n h d 2 [ 2 + 2 ]

1 16,8 40 6,77
2 17,8 40 7,56
3 19 40 8,57
4 20,7 40 9,89
5 20,8 40 10,17
6 21,7 40 11,01

Grafik antara 2 [2 + 2 ] terhadap n


12

10
2 [d2+ h2 - d]

6 R = 0.9796

4 y = 0.8671x + 5.96

0
1 2 3 4 5 6
n

B. Pembahasan

Pada percobaan gelombang mikro diketahui bahwa interferensi yang dicari


adalah panjang gelombang dari gelombang mikro dengan mengamati perubahan
intensitas maksimum yang dihasilkan ketika jarak bidang dijauhkan dari pusat
goniometer. Pada saat jarak tersebut diperbesar akan terjadi beberapa intensitas
maksimum, dari selisih jarak intensitas maksimum tersebut didapat panjang
gelombang dari gelombang mikro.
Berdasarkan perhitungan grafik dapat diperoleh panjang gelombang mikro
() sebesar :
Metode Febry-Perot
Reflektor I mendekati Reflektor II : = 0,7714 cm
Reflektor I menjauhi Reflektor II : = 0,95 cm
Metode Cermin Lloyds
Reflektor mendekati pusat Goniometer : = 0,9588 cm
Reflektor menjauhi pusat Goniometer : = 0,9796 cm
Pada percobaan interferensi gelombang mikro diperoleh titik-titik dimana
intensitasnya maksimum yaitu ketika gelombang yang sampai pada penerima
terjadi interferensi maksimum. Jarak antara titik maksimum pertama dengan titik
maksimum berikutnya disebut satu panjang gelombang. Nilai tersebut telah
mendekati kebenaran referensi yaitu 30 cm - 1 mm (Panduan Praktikum Fisika
Eksperimen, 2006).
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dalam percobaan


gelombang mikro dapat disimpulkan bahwa:
- Gelombang mikro memiliki sifat-sifat gelombang, yaitu pemantulan,
pembiasan, interferensi, difraksi dan polarisasi.
- Nilai intensitas gelombang dipengaruhi oleh jarak dan reflektor yang
digunakan.
- Berdasarkan perhitungan grafik dapat diperoleh panjang gelombang mikro
() sebesar :
Metode Febry-Perot
- Reflektor I mendekati Reflektor II : = 0,7714 cm
- Reflektor I menjauhi Reflektor II : = 0,95 cm
Metode Cermin Lloyds
- Reflektor mendekati pusat Goniometer : = 0,9588 cm
- Reflektor menjauhi pusat Goniometer : = 0,9796 cm
V. DAFTAR PUSTAKA

Haliday, D and Resnick, R. 1984. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Giancoli. 2001. Fisika Dasar 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Panduan Praktikum Fisika Eksperimen, 2006.

Anda mungkin juga menyukai