DiSUSUN OLEH :
ABSTRAK
ABSTRACT
Microwave attempt utilizes one set optic system equipment PASCO's microwave
WA's model 9314B. Tool emittinging to issue wave who will get to tuner.
Methods to determines microwave length can utilize two way,which is with Febri
Perot's method and Lloyd Mirrors. Two reflector are assembled over against then
one of are angled until get maximum amplitude points on signal meter. Distance
among reflector second that was measured as point h. statement upon constitute
Febry Perot's method. Lioyd's reflecting methods by put together reflectors at
ganometer's front on given distance. That reflector is angled until gets maximum
amplitude. Long microwave on experimental it as big as 0,7710,95 cm( Febry
Perot) and 0,9588 0,9796 cm( Lioyd's mirror s).
Key word: microwave, amplitude, ganometer, Febry Perot's method and Lloyd
mirror s.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak sekitar 60 tahun yang lalu, telah diperlihatkan bahwa cahaya
berperilaku sebagai gelombang. Maxwell, didasari oleh perhitungan kecepatan
gelombang elektromagnetik, mengatakan bahwa cahaya pasti merupakan
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik pertama kali di
bangkitkan dan dideteksi secara eksperimental oleh Heinrich Hertz (1857-1894) di
tahun 1887. Hertz menggunakan perangkat celah-bunga-api dimana muatan
digerakkan boalk-balik dalam waktu singkat, membangkitkan gelombang
berfrekuensi sekitar 109 Hz. Ia mendeteksi gelombang tersebut dari suatu kejauhan
dengan menggunakan loop kawat yang bisa membangkitkan ggl jika padanya
terjadi perubahan medan magnet. Gelombang ini kemudian dibuktikan merambat
dengan kelajuan cahaya 3,00108 m/s dan menunjukkan karakteristik gelombang
seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi, difraksi dan interferensi
(Giancoli,2001).
Sebagai contoh dari pada gelombang elektromagnetik adalah gelombang
mikro. Berdasarkan pemikiran para ilmuwan diatas, gelombang mikro di masa
sekarang banyak digunakan untuk kepentingan umum oleh khalayak ramai.
Misalnya digunakan dalam bidang kemiliteran sebagai senjata dan alat
komunikasi ataupun dalam bidang kerumah tanggaan sebagai alat untuk memasak
dan banyak lagi kegunaan dari gelombang mikro.
Dengan uraian di atas, maka pada praktikum ini akan menentukan panjang
gelombang mikro yaitu dengan metode Febry-Perot dan cermin Lloyds
B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah Menentukan panjang gelombang dari
sebuah pemancar gelombang mikro (transmitter microwave) dengan
menggunakan metode interferensi Febri-Perot dan Cermin Lloyds. Serta lebih
memahami perkuliahan Gelombang khususnya yang berhubungan dengan
interferensi dua gelombang.
C. Dasar teori
1. Gelombang Mikro
Gelombang mikro atau dikenal sebagai microwaves ialah gelombang
elekromagnet yang mempunyai daerah frekuensi antara 109 sampai 3 x 1011 Hz
(300 Ghz) atau daerah panjang gelombang dari 30 cm sampai dengan 1mm.
Daerah frekuensi antara 1 Ghz sampai 3 Ghz disebut daerah UHF (Ultra High
Frequency). Gelombang mikro banyak digunakan dalam radar, sistem komunikasi
dan juga untuk mempelajari struktur molekul dalam bahan. Sumber gelombang
mikro adalah alat khusus yang bekerja secara elektronik, seperti klistron,
magnetron, dan Travelling Wave tube (TWT). Salah satunya yang dipergunakan
dalam eksperimen ini adalah Gun diode microwave Transmmiter sebagai sumber
gelombang elektromagnetik.
Sebuah gelombang 1 menjalar dalam suatu ruangpada lintasan x,
dituliskan secara matematis
1 = cos[ ]
Gelombang lain 2 yang menjalar dalam ruang yang sama dan lintasan
x + x dituliskan secara matematis :
2 = cos[( + ) ]
2 = cos[ + . ]
2 = cos[ + ]
2 = cos[( ) + ]
2 = [cos( ) cos sin( ) sin ]
2 = cos( ) cos A sin( ) sin
adalah beda fase antara 2 dengan 1. Jika kedua gelombang
berinterferensi di suatu titik pengamatan, maka total gelombang pada titik
pengamatan tersebut adalah
= 1 + 2
= cos[ ] + cos( ) cos A sin(
) sin
= cos( ) (1 + cos ) A sin( ) sin
Gelombang total saling memperkuat (kontruktif) dengan syarat cos = 1,
sedangkan ditentukan oleh beda lintasan gelombang 2 dengan gelombang 1,
sehingga
2
=
D
n2 900
Gelombang bias
A C
Gambar 2. Metode Cermin Lloyds
Pada gambar 2 adalah sebuah bagian dari susunan cermin Lloyds. Titik A
adalah sebuah sumber gelombang mikro dari titik A dapat mencapai detektor
gelombang melalui dua jalur, yaitu jalur langsung (AC) dan jalur pantulan
(AB+BC). Detektor di C akan mendekati isyarat yang maksimum (interferensi
konstruktif) jika kedua gelombang bertemu di titik C dalam keadaan sefase (beda
fasenya 0). Jika hal ini terjadi pada posisi reflektor seperti pada Gambar 2, maka
maksimum berikutnya akan terdeteksi jika reflektornya digeser sehingga jarak
gelombang terpantul menjadi (AB+BC+).
Pada pembiasan oleh prisma, indeks bias n zat prisma segitiga dapat
ditentukan dengan mengukur sudut deviasi minimum Dmin prisma dalam vakum
(atau udara). Sudut deviasi D ditunjukkan pada Gambar 3.
1
sin ( A Dmin )
n 2 (1)
1
sin A
2
b. Interferensi dan difraksi
Jika dua gelombang bergabung maka akan terjadi interferensi gelombang.
Interferensi yang terjadi akan bersifat saling menguatkan atau saling melemahkan.
Hal ini berlaku untuk gelombang mikro. Gelombang-gelombang menyebar
sewaktu merambat dan ketika menemui penghalang, gelombang ini berbelok
mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya. Fenomena ini disebut difraksi.
Besarnya difraksi bergantung pada panjang gelombang dan ukuran penghalang.
Sebagai aturan praktis, hanya jika panjang gelombang lebih kecil dari ukuran
benda, akan ada bayangan yang cukup besar.
Ada 2 metode untuk menentukan panjang gelombang mikro, yaitu :
1. Metode Febry-Perot
Pada metode ini sebuah pemancar gelombang mikro ditempatkan
berhadapan dengan alat penerima, dan di antaranya ditempatkan 2 buah
reflektor parsial yang mana bidang pantul kedua reflektor saling
berhadapan.
A D
B C
2h = n (4)
A B C
= [2 + 2 + 2 + 2 ] ( + )
= [2 2 + 2 ] 2
= 2[ 2 + 2 ]
Syarat interferensi maksimum :
x = n
2[2 + 2 ] = (5)
II. METODE
C. Prosedur Kerja
A. . Metode Febry-Perot
1. Menyusun peralatan seperti gambar 4.
2. Menghidupkan alat pemancar gelombang dan alat penerimanya. Geser
perlahan-lahan reflector parsial I sampai amplitudo signal-meter alat
penerima menunjukan harga maksimum, mencatat jarak h pada tabel.
3. Geser perlahahn-lahan reflector parsial I mendekati reflector parsial II
sampai amplitudo signal-meter alat penerima menunjukan harga
maksimum.
4. Melakukan langkah ke-3 berulang-ulang hingga amplitudo signal-meter
penerima tidak menunjukan lagi harga maksimum.
5. Melakukan pula untuk arah yang berkebalikan (menjauhi).
1. Metode Febry-Perot
Mulai
Selesai
2.Metode Cermin Lloyds
Mulai
Selesai
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Metode Febry Perot
48
46
44
42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
n
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7
n
1 22,8 40 12,08
2 21,8 40 11,11
3 19 40 8,57
4 17,9 40 7,64
5 16,7 40 6,69
6 15,7 40 5,94
10
0
1 2 3 4 5 6
n
Reflektor menjauhi ganometer
n h d 2 [ 2 + 2 ]
1 16,8 40 6,77
2 17,8 40 7,56
3 19 40 8,57
4 20,7 40 9,89
5 20,8 40 10,17
6 21,7 40 11,01
10
2 [d2+ h2 - d]
6 R = 0.9796
4 y = 0.8671x + 5.96
0
1 2 3 4 5 6
n
B. Pembahasan
Haliday, D and Resnick, R. 1984. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Giancoli. 2001. Fisika Dasar 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Panduan Praktikum Fisika Eksperimen, 2006.